SLAWI, Jowonews.com – Sedikitnya 24 pelajar SMP/MTs dan SMK di Kabupaten Tegal terjaring razia Satpol PP, kemarin (19/11). Mereka terjaring razia karena berada di luar sekolah saat jam pelajaran. Diduga, mereka membolos.
Kepala Satpol PP Pemkab Tegal, Zaenal Arifin mengatakan, razia ini merupakan kegiatan rutin setiap seminggu sekali. Razia dilakukan di beberapa tempat yang kerap digunakan para pelajar nongkrong. Diantaranya, Pantai Larangan Munjungagung Kramat, warnet dan playstation (PS) di wilayah Tarub, dan di sepanjang jalan Slawi menuju ke Lebaksiu. Selain itu, anggota Satpol PP juga menyasak ke bendungan Danawarih Lebaksiu, patung GBN Slawi, obyek wisata Cacaban dan di sekitar GOR Trisanja Slawi.
“Di pantai Larangan kami mengamankan 6 siswa, di warnet dan PS 16 siswa, kemudian di Cacaban 2 siswa. Semuanya pelajar putra,” kata Zaenal Arifin.
Zaenal mengungkapkan, mereka merupakan siswa dari beberapa jenjang sekolah. Antara lain, SMK Hasyim Asy’ari Tarub, SMK Kusuma Bangsa Pangkah, SMP Bakti Praja Balamoa, SMPN 1 Pangkah, SMPN 2 Tarub, dan MTs Hasyim Asy’ari Tarub. Setelah diamankan, mereka kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk diberi pembinaan dan surat peringatan. Tak terkecuali, mereka juga didata dan dimasukkan ke dalam database di Satpol PP. Tujuannya, ketika terjaring sampai tiga kali, terpaksa mereka akan dikirim ke panti rehabilitasi di Magelang.
“Kalau baru satu kali terjaring, kami hanya memberikan pembinaan dan peringatan saja,” ujarnya.
Setelah mendapat pembinaan, lanjut Zaenal, mereka kemudian dikembalikan ke sekolahnya masing-masing dengan dijemput oleh pihak sekolah. Dia berharap, pihak sekolah juga memberikan pembinaan terhadap para siswa tersebut supaya aksi membolos tidak terulang kembali.
“Razia ini mendasari Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang ketertiban umum,” pungkasnya. (JN01/JN03)
