Jowonews

Pegiat Fashion Modifikasi Baju Adat Kudus Untuk Tarik Minat Generasi Muda

KUDUS – Penggiat busana Kabupaten Kudus membuat gebrakan baru dengan memodifikasi busana adat Kudus. Langkah ini diambil untuk membangkitkan minat kaum muda terhadap pakaian daerah, khususnya Kudus.

Aris Yuni Astuti, penggiat fashion Kudus sekaligus pemilik showroom pengantin Magenta mengatakan, generasi milenial di Kota Kretek saat ini mulai tertarik dengan pakaian adat Kudus.

Ia membandingkannya dengan tahun 2013, saat kaum milenial Kabupaten Kudus belum memahami pakaian adat Kudus. Berbekal pengalaman itu, ia mulai mencari cara untuk membuat anak muda mencintai pakaian adat Kudus.



“Setiap ada acara ulang tahun Kabupaten Kudus, sebagian ASN (Pegawai Negeri Sipil) biasanya memakai pakaian adat Kudus. Tapi tidak dengan anak anak-anak mudanya. Dari situ saya berpikir bagaimana agar generasi milenial tahu dan mau memakai pakaian adat Kudus,” ujarnya, Rabu (28/12/2022), dikutip dari murianews.com.

Dari situlah ia mencoba mengenalkan busana adat Kudus yang telah mengalami sedikit modifikasi. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan selera generasi muda sekarang.

“Makanya setiap ada fashion show, saya selalu membawa baju adat Kudus. Saya modifikasi sedikit sesuai selera anak muda,” lanjutnya.

Aris menjelaskan beberapa bagian dari busana adat asli Kudus sebelum dimodifikasi olehnya. Aris masih mengusung warna biru sebagai warna dominannya.

Kemudian, bagian seperti caping kalo, bros perhiasan, dan kalung tetap diikutsertakan. Begitu juga dengan selendang toh watu, baju purung biru dari bludru dan kain batik.

”Modifnya hanya di baju kurung beludru saja. Saya modif dan saya beri bahan dari kain brokat dengan warna cerah. Mirip-mirip kebaya yang saya sesuaikan ala-ala anak muda,” terangnya.



Ia mengaku tak ingin meninggalkan ciri khas baju adat Kudus yang asli. Jadi dia hanya mengubah beberapa bagiannya saja.

BACA JUGA  Beginilah Keseruan Anak-anak Kudus Mewarnai Celengan

“Saya tidak mau melepaskan ciri khas baju adat Kudus asli. Hanya mengganti bagian baju purung dan bagian capingnya dengan ornamen blink-blink kesukaan anak-anak muda,” tambahnya.

Foto dok. Samin News

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait