SEMARANG, Jowonews.com – DPRD Kota Semarang memastikan pembangunan Pasar Klithikan bakal dilanjutkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.
“Kalau dicicil pada APBD perubahan tahun ini bisa saja. Akan tetapi, tidak akan mungkin maksimal karena hanya beberapa bulan,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Mualim, Selasa (23/2).
Hal tersebut diungkapkan politikus Partai Gerindra itu saat memimpin rombongan Komisi B DPRD Kota Semarang melakukan tinjauan ke dua pasar, yakni Pasar Klithikan dan Pasar Rejomulyo, Semarang.
Menurut Mualim, fakta di lapangan dari hasil tinjauan ke Pasar Klithikan menunjukkan rekanan yang tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan pembangunan sehingga pasar itu terkesan mangkrak.
“Ya, memang risikonya proyek ‘multiyears’ (tahun jamak) seperti ini. Namun, perencanaannya harus matang. Jadi, ‘planning’ jelas, sosialisasi oke, dan pembangunannya dianggarkan,” katanya.
Kelanjutan pembangunan Pasar Klithikan justru tidak dianggarkan pada APBD tahun ini, lanjut dia, namun jika dikejar pada APBD Perubahan juga tidak mungkin bisa maksimal, kecuali hanya beberapa item.
Ia mencontohkan jika kekurangannya hanya untuk beberapa item, seperti bangunan A, B, atau C mungkin bisa dianggarkan pada APBD perubahan, tetapi jika kekurangannya banyak harus pada APBD murni.
“Makanya, (kelanjutan, red.) pembangunan Pasar Klithikan ini bisa dimaksimalkan pada APBD 2017. Nanti, kan bisa dilihat berapa kebutuhan Dinas Pasar untuk kelanjutan pembangunan pasar ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Dinas Pasar Kota Semarang Nurkholis menyebutkan pembangunan Pasar Klithikan sejak 2013 sejauh ini sudah menelan anggaran Rp27 miliar.
“Pembangunan sudah berjalan tiga tahap. Ya, memang masih kurang, termasuk pengembangan bagian depan atau perwajahan. Ini penting. Nanti, akan dilihat dari kondisi yang ada di lapangan,” katanya.
Rencananya, Pasar Klithikan akan menampung setidaknya 1.380 pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini tersebar di delapan titik, seperti PKL Barito, Kokrosono, Taman Progo, Imam Bonjol, dan Lamper. (JN01/JN03)
