Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pemkot Bangun IPAL di Industri Batik

SOLO, Jowonews.com – Pemerintah Kota Surakarta membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal untuk menampung limbah dari industri batik yang selama ini masih dibuang di sungai.

“Sekarang Pemkot Surakarta sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk pembuatan IPAL dan diharapkan dalam waktu dekat ini sudah bisa selesai,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkot Surakarta Widdi Srihanto di Solo, Rabu.

Ia mengatakan pembangunan IPAL ini dinilai mendesak dilakukan, khususnya untuk menampung limbah industri di kawasan industri batik, sebab selama ini diakui limbah industri masih menjadi persoalan serius yang perlu ditangani pemkot.

“Apalagi sampai saat ini kesadaran para pengusaha khususnya pengusaha batik masih sangat minim, sehingga masih banyak pengusaha batik yang membuang limbahnya ke sungai,” katanya.

Ia mengatakan nantinya untuk limbah industri ini akan dibangun di tiga kawasan industri batik yang ada di Kota Solo, yakni di Laweyan, Kauman, dan Semanggi. Sedangkan untuk Semanggi sendiri permasalahannya hingga saat ini adalah keterbatasan lahan, karena padatnya pemukiman sehingga tidak memungkinkan untuk membuat IPAL yang memadai untuk menampung limbah di kawasan industri.

“Makanya akan kita lihat dulu petanya yang ada di Semanggi, sebab pembangunan IPAL komunal di Semanggi masih butuh perencanaan matang karena keterbatasan lahan,” katanya.

Widdi mengatakan pembangunan IPAL di Semanggi bisa dilakukan di tahun depan, sehingga nantinya pembuangan industri batik tidak lagi dilakukan di sungai.

Dia membeberkan hingga saat ini baru satu orang pengusaha yang mampu membuat IPAL secara mandiri, yakni berada di kawasan Kauman. Sedangkan untuk di Laweyan, dia menuturkan sudah ada IPAL komunal yang dibuat. Namun kapasitasnya masiih terlalu kecil untuk menampung seluruh limbah dari usaha batik di sana.

“Baru satu orang di Kauman yang membuat IPAL secara mandiri. Kalau di Laweyan memang sudah ada IPAL dan bahkan sudah komunal. Tapi sayangnya kapasitasnya masih kecil, sehingga tidak bisa menampung seluruh pengusaha. Kalau di Pasar Kliwon, mayoritas masih membuang limbahnya ke Sungai, yakni di Kali Jenes,” katanya.

BACA JUGA  Ganjar Bantah Proyek Tol Semarang-Solo Terkendala Material

Rencananya, lanjut dia, pemetaan di kawasan industri ini akan dilakukan di tahun ini. BLH akan melalukan survei pada tiga kawasan industri ini untuk menentukan lokasi yang ideal sebagai area IPAL komunal. Selain itu pihaknya juga akan mendata jumlah pengusaha batik yang ada di kawasan tersebut.

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...