SALATIGA, Jowonews.com– Kapolres Salatiga AKBP R.H Wibowo menyatakan komitmennya untuk mengungkap sejumlah kasus dugaan korupsi di Salatiga. Dalam penanganan kasus korupsi, yang terpenting adalah bisa menyita uang negara yang dikorupsi. Kemudian dikembalikan ke kas Negara dan pelaku tetap diproses hukum.
“Selain jera karena dipenjara, uang negara yang dikorupsi juga bisa kembali, jadi negara tidak rugi. Karena jika hanya dipenjara saja, malah negara tombok karena memberi makan ( tahanan),” ujar Kapolres saat dikonfirmasi Jateng Pos, Rabu (4/3).
Menurut Kapolres, untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi di Salatiga, pihaknya akan memperkuat dan menambah jumlah personil di unit Tipikor. Karena dalam menangani kasus korupsi butuh, ketelitian dan kejelian.
Kapolres juga menandaskan pihaknya tidak akan tedeng aling-aling alias pandang bulu, terhadap pengungkapan kasus korupsi di Kota Salatiga. “ Jadi siapa yang bersalah tetap akan saya sikat,” tandasnya.
Kapolres mencontohkan, beberapa waktu lalu, pihaknya diundang bersama Forkopinda, untuk memberi pembekalan terhadap pelaku jasa kontruksi serta PNS, terkait pelaksanaan proyek. “Saya tekankan bahwa Forkopinda tidak ada yang minta upeti, bila ada orang yang minta atau mengatasnamakan Forkopinda dan meminta uang, langsung laporkan saja ke Polres. Nanti akan kita tangkap orangnya,” imbuhnya.
Kapolres juga menghimbau kepada para pelaku jasa kontruksi dan panitia lelang, untuk mengerjakan proyek dengan baik. Karena bila dikerjakan sesuai aturan yang ada, maka proyek itu akan baik hasilnya.
Namun bila dikerjakan asal-asalan, maka bisa berhadapan dengan hukum.”Jadi saya tekankan, bila ada pekerjaan ( proyek) silahkan segera digarap, namun harus yang baik. Karena bila digarap melenceng, suatu saat kasus itu bisa diungkap, karena tindak pidananya,” jelasnya
