SEMARANG, Jowonews.com – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah belum dapat memastikan kemungkinan adanya penurunan tarif angkutan umum menyusul rencana penurunan harga solar pada tanggal 1 April mendatang.
“Kami belum bisa memastikan apakah penurunan tarif akan terjadi karena BBM bukan satu-satunya faktor pembentuk tarif angkutan umum,” kata Wakil Ketua Organda Jateng Dedi Sudiardi di Semarang, Rabu.
Mengenai adanya tarif baru tersebut nantinya Organda bersama dengan Pemerintah akan membicarakannya. Pada dasarnya, tarif angkutan umum khususnya ekonomi ditentukan oleh Pemerintah.
“Sejauh ini kami juga belum tahu penurunan harga BBM ini berapa besar, kalau penurunan cukup besar ada kemungkinan tarif turun signifikan,” katanya.
Sebagai gambaran, jika harga BBM bisa turun hingga 30 persen, penurunan tarif angkutan umum bisa sampai 10 persen.
“Pada dasarnya kami akan memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumen, termasuk tarif angkutan umum yang terjangkau bagi mereka,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan penurunan harga BBM pada bulan depan, pihaknya berharap dapat diikuti dengan penurunan harga suku cadang kendaraan bermotor.
“Suku cadang ini juga menjadi salah satu faktor pembentuk tarif angkutan umum, kalau harga BBM turun tetapi harga suku cadang tetap atau malah naik tentu akan tetap memberatkan kami,” katanya.
Untuk diketahui, beberapa faktor pembentuk tarif angkutan umum di antaranya harga BBM, harga suku cadang, ongkos operasional, dan penyusutan operasional mesin kendaraan.
Sebelumnya, Pemerintah memastikan harga jual BBM jenis premium dan solar pada awal April akan mengalami penurunan di seluruh wilayah Indonesia.
Pertimbangan penurunan harga BBM adalah tren penurunan harga minyak dunia dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, sejauh ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said belum dapat memastikan berapa besar penurunannya karena sedang dalam proses kajian. (jn01/ant)
