SOLO,Jowonews.com – Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengalokasikan dana Rp1,5 miliar untuk pembebasan lahan untuk merealisasikan pembangunan Jembatan Tirtonadi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Surakarta Endah Sitaresmi Suryandari di Solo, Kamia (17/3), mengatakan pembebasan lahan kemungkinan akan dilakukan secara bertahap.
Sebab, ujarnya, tahun ini pemkot baru bisa mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar yang diperkirakan belum cukup untuk membiayai program tersebut.
“Ya ada lima bangunan rumah yang harus kita bebaskan. Hanya saja anggaran Rp1,5 miliar ini belum bisa mencukupi untuk semua pembebasan lahan,” katanya.
Ia mengatakan untuk lima bangunan yang terdampak pembangunan Jembatan Tirtonadi itu, telah mendapatkan anggaran untuk kompensasi sesuai dengan taksiran tahun lalu. Kelima bangunan itu berdiri dengan sertifikat lahan berstatus hak guna bangunan (HGB).
Hanya saja, katanya, untuk pembebasannya tidak bisa dilakukan secara serentak.
Dia menjelaskan Pemkot Surakarta hanya memiliki anggaran terbatas sehingga untuk pembebasan lahan selanjutnya masih akan menunggu alokasi APBD Perubahan 2016 atau APBD 2017.
“Ya tidak bisa semua, untuk yang belum ya menunggu pada alokasi anggaran tahun berikutnya, atau paling tidak di APBD perubahan,” katanya.
Endah Sitaresmi Suryandari yang akrab dipanggil Sita itu, mengaku untuk desain pembangunan jembatan, tidak tahu secara detail.
Hanya saja, katanya, nantinya bangunan jembatan tidak dilengkapi dengan pilar di tengah sungai agar laju air sungai tidak terhalangi. pilar itu.
Ia mengatakan untuk detail pembangunan penanganan langsung dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan Pemkot Surakarta hanya diminta untuk menangani pembebasan lahan.
Kemungkinan besar, katanya, pembangunan jembatan itu akan dilakukan secara tahun jamak.
“Sebab nantinya harus membangun jembatan lama terlebih dahulu. Barulah kemudian jembatan lama bisa diperbaiki. Jadi nanti modelnya seperti jembatan yang ada di perempatan Kandang Sapi,” katanya.
Jembatan Tirtonadi dibangun menjadi dua jalur dengan panjang sekitar 60 meter. Diharapkan jembatan itu bisa mengurai kemacetan arus lalu lintas menuju Solo bagian utara, terutama setelah nantinya tol Solo-Kertosono diresmikan.(ant/jn01)
