JAKARTA, Jowonews.com – Dunia pendidikan berduka dengan meninggalnya Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo saat melakukan terapi hiperbarik atau oksigen bertekanan tinggi di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta, Senin.
“Beliau sangat dekat dengan wartawan. Mudah dihubungi, berani berkomentar dan tegas,” ujar seorang wartawan yang biasa meliput di bidang pendidikan, Citra Larasati.
Citra mengaku sudah mengenal Sulistyo sejak beberapa tahun terakhir. Sulistyo juga dikenal sebagai narasumber yang mudah ditemui.
Dia menilai Sulistyo konsisten dalam memperjuangkan kesejahteraan para guru. Bahkan tak jarang, Sulistyo harus berselisih paham dengan pejabat pemerintah karena perjuangannya tersebut.
“Kami sangat kehilangan dengan kepergian beliau,” kata dia sedih.
Wartawan lainnya, Dian Warastuti, mengatakan Sulistyo merupakan orang yang gigih, ulet memperjuangkan hak guru dan berani.
“Kami sangat kehilangan karena beliau narasumber yang bagus dan kompeten,” kata Dian.
Salah satu perjuangan Sulistyo adalah perjuangannya dalam pengangkatan tenaga guru honorer.
Dalam beberapa kesempatan Sulistyo mengaku tak bisa membiarkan nasib guru honorer karna guru honorer merupakan anggota PGRI. (jn03/ant)
