Jowonews

Sebanyak 22 Desa di Boyolali Meraih Predikat Desa Mandiri dari Kemendes PDTT

Desa Mandiri

BOYOLALI – Sebanyak 22 desa di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menerima predikat penghargaan Desa Mandiri 2022 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pemerintah Kabupaten Boyolali (Pemkab) mengucapkan terima kasih kepada Petugas Pemberdayaan Desa di 22 Desa Mandiri yang disampaikan langsung oleh Bupati Boyolali, Said Hidayat, di kantor Bupati Boyolali, Rabu. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali, Yulius Bagus Triyanto, sebanyak 22 desa di Kabupaten Boyolali telah ditingkatkan statusnya menjadi desa mandiri. “Ke-22 desa binaan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Desa mandiri adalah kategori teratas,” kata Yulius Bagus Triyanto, dikutip dari Antara Jateng, Rabu (29/12/2022). Dikatakannya, Desa Mandiri merupakan predikat yang diberikan Kementerian Desa. Predikat ini diambil dari Indeks Desa Membangun (IDM) yang merupakan  indeks komposit yang dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi atau Lingkungan. Ke-22 desa tersebut meliputi Desa Karanggeneng, Kiringan, Mudal dan Kebonbimo di Kecamatan Boyolali. Desa Bantengan, Sendang, Tegalsari dan Kebonan di Kecamatan Karanggde. Desa Baden, Jaten, Klego, Tanjung, Sangge, Karangmojo, Banyuurip dan Sumberagung termasuk dalam wilayah Kecamatan Klego. Selain itu, dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terbaik yaitu BUMDes Kemasan di Kabupaten Sawit, BUMDes Cepogo (Cepogo) dan BUMDes Mudal (Boyolali kota). Ada juga penghargaan kinerja terbaik yang diberikan kepada desa Karanggeneng di kabupaten Boyolali kota. Penghargaan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Penanganan Kemiskinan Terbaik terdapat di Kecamatan Karanggede, Selo dan Ampel. Penghargaan kecamatan pembina terbaik diberikan kepada Kecamatan Boyolali kota, Karanggede dan Klego. Selain menjadi pembina terbaik, Kecamatan Klego juga dinobatkan sebagai kecamatan pembina terbaik I sekaligus merupakan kecamatan kinerja penyerapan dana desa terbaik lingkup wilayah kerja KPPN Klaten. Bupati Boyolali M Said Hidayat mengucapkan selamat kepada desa yang mendapatkan penghargaan tersebut. Bupati berharap penghargaan yang diraih dapat memberikan motivasi dan meningkatkan kinerja ke depan. “Selamat kepada desa-desa yang mendapatkan penghargaan. Kami berharap apa yang dikelola dengan baik dapat memberikan dampak positif dalam upaya bersama membangun Kabupaten Boyolali,” ujar Bupati.

Abah Lala, Pencipta Lagu Ojo Dibandingke Didaulat Menjadi Duta Kesenian Boyolali

Abah Lala

BOYOLALI – Pencipta lagu populer “Ojo Dibandengke”, Abah Lala, didaulat menjadi Duta Kesenian Boyolali. Penyanyi dan pecipta lagu asal Boyolali bernama asli Agus Purwanto ini juga mendapatkan apresiasi berupa uang tunai 20 juta dari Bupati Boyolali, bersamaan saat acara HUT DPRD Boyolali ke-72, Minggu (18/12/2022). Pada kesempatan itu Abah Lala dan Yeni Inka selaku bintang tamu naik ke atas panggung menambah kemeriahan acara. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang sedang digandrungi penonton saat ini. Diantaranya jadi Bandingke, Gede Roso, Tanjung Mas, Angel, Koyo Jogja Istimewa, Klebus, Mangku Purel dan Bojo Loro. Untuk memeriahkan HUT DPRD Boyolali ke-72, juga digelar acara jalan sehat dengan hadiah utama sepuluh unit sepeda motor. Agenda hajatan anggota legislatif di Kabupaten Boyolali dimulai di halaman gedung DPRD Kabupaten Boyolali, Minggu (18/12) pagi hari. Rutenya dari halaman depan gedung DPRD Boyolali ke arah utara di Jalan Soekarno kemudian belok kiri. Peserta harus menyusuri Jalan Pandanaran hingga belok kiri di tugu Susu Murni. Di perempatan Desa Pulisen jalan terus belok kiri ke arah Timur menuju Komplek Perkantoran Kabupaten Boyolali. Rute kemudian berakhir di Alun-alun Selatan di Kabupaten Boyolali. Ditemui usai pelepasan Jalan Sehat, Marsono mengungkapkan bahwa Jalan Sehat merupakan ajang berkumpulnya warga dan membantu masyarakat Kabupaten Boyolali agar tetap sehat. “Perayaan ini kita rayakan untuk mengambil hikmahnya, tentunya kita juga ingin bersama Bupati Boyolali untuk menyehatkan masyarakat Boyolali,” kata Marsono. Selain jalan sehat, juga terdapat pasar UMKM perwakilan 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali yang terletak di sebelah utara gedung DPRD Kabupaten Boyolali.

Serunya Lomba Car Limbo di Boyolali, Kabin Mobil Sampai Menyentuh Tanah

Car Limbo

BOYOLALI – Puluhan penggila sedan mengikuti lomba Car Limbo se-Kabupaten Boyolali. Mereka bersaing adu ceper mobil dengan modifikasi serendah mungkin. Lomba Car Limbo atau biasa disebut adu mobil ceper ini digelar di halaman parkir Kebun Raya Indrokilo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Satu per satu, mobil modifikasi berkaki ceper memasuki alat pengukur kerendahan mobil. Untuk membuat mobil menjadi sangat rendah, beberapa peserta mencoba menginjak atap mobilnya hingga penyok. Karena dalam kompetisi ketinggian mobil diukur dari atap ke bawah. Persaingan menjadi lebih menarik dengan mengikuti car limbo konten untuk kategori sopir sebanyak-banyaknya. Akibat kelebihan kapasitas penumpang, kondisi mobil semakin merendah, sehingga sulit dijalankan karena kabin di bawah menyentuh lintasan. Dikutip dari iNews Jateng, Senin (19/12/2022), Presiden HCAI Umim Yusuf Supriyadi mengatakan, kegiatan kompetisi Car Limbo ini merupakan bagian dari Jambore Nasional Honda Cielo Accord Indonesia (HCAI) ke-6. HCAI diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Soloraya, Yogyakarta, Semarang, Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan hingga Sumatera. Selain lomba Car Limbo, banyak lomba lain yang juga diadakan pada kesempatan ini juga diselenggarakan kontes lainnya, seperti kontes best original, audio dan best modifikasi atau ajang memamerkan mobil modifikasi. Mulai dari eksterior dan interior yang dijadikan sebagai daya tarik. Foto: doc. iNews Jateng

Komisi E Dorong Pembentukan Destana di Boyolali

Komisi E DPRD Jateng

BOYOLALI – Pertemuan Komisi E DPRD Jateng dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menghasilkan sejumlah kebijakan terkait penanganan kebencanaan. Pertemuan yang turut diikuti Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng Bergas Catursasi Penanggungan, serta sejumlah stakeholder (TNI, Polri, DPRD) setidaknya mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk terus menambah pembentukan desa Tangguh bencana (destana). Sebagaimana dijelaskan Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Widodo Munir, dalam kurun waktu satu decade ini baru terbentuk 17 destana. Menurutnya tidak mudah membentuk destana tanpa ada dukungan politik dari semua pihak. Padahal secara topografi, Boyolali merupakan salah satu daerah rawan bencana di Jateng. “Fungsi dibentuknya destana itu supaya masyarakat berdaya baik dalam edukasi maupun penanganan bencana. Tanpa kesadaran masyarakat, upaya penanggulangan bencana tidak ada artinya,” ucap Widodo, Jumat (21/10/2022). Anggota Komisi E Sumarsono selaku pimpinan rombongan menyatakan, membahas masalah kebencanaan perlu semua pihak duduk satu meja. Kebijakan politik terutama keberpihakan anggaran sangat menentukan. Maka dari itu pentingnya komunikasi terutama dengan DPRD. Baik Joko Haryanto, Jasiman pun berharap Boyolali bisa segera membentuk destana seperti halnya Wonogiri. Sebagai daerah rawan bencana, keberadaan destana sangat penting terutama dalam mengurangi risiko jatuh korban. “Jumlahnya harus ditambah supaya masyarakat benar-benar tangguh pada bencana,” pinta Jasiman. Widodo pun mengakui untuk membentuk destana perlu didukung oleh anggaran. Dilihat persentase dengan jumlah 297 desa yang ada, maka 17 destana masih sangat kurang. Secara keseluruhan potensi kebencanaan di Boyolali sudah terpetakan. Mulai dari banjir, tanah longsor, sampai pada kekeringan. Bergas menambahkan, destana merupakan awal dari upaya untuk menjadikan masyarakat menjadi Tangguh. Namun demikian, masih ada lagi tahapan selain destana yakni keluarga Tangguh bencana (katana). Karena itu ia tetap meminta daerah memiliki program yang kuat pada penanggulangan bencana.

Covid-19 di Boyolali Hampir Capai 1000 Kasus Aktif

BOYOLALI, Jowonews- Warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali ni terus meningkat tajam. Saat ini jumlahnya telah mencapai 912 kasus aktif. Perkembangan data kasus Covid-19 di Boyolali, hingga Jumat, pukul 14.33 WIB bertambah 184 kasus atau meningkat dibanding hari sebelumnya tambahannya tercatat 81 kasus, kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Jumat (18/6). Menurut Ratri, dengan penambahan 184 kasus Covid-19 tersebut Boyolali secara akumulasi menjadi 9.097 kasus termasuk kasus klaster baru hajatan di Desa Sumber Kecamatan Simo, sebanyak 30 warga terkonfirmasi positif. “Kasus aktif Covid-19 di Boyolali 912 kasus itu, terdiri dari pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 184 kasus dan yang menjalani isolasi mandiri 728 kasus,” kata Ratri sebagaiman dilansir Antara. Menurut dia, kasus aktif Covid-19 di Boyolali 912 kasus atau sekitar 10 persen, tetapi masih masuk zona resiko sedang atau warna orange mendekati zona merah. Skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) Covid-19 di Boyolali saat ini, pada angka 1,84. Dia menjelaskan jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali, saat ini, ada 7.807 kasus atau sekitar 85,8 persen, dan yang meninggal dunia karena Covid-19 ada 378 kasus atau sekitar 4,2 persen. Menurut dia, dari 912 kasus aktif Covid-19tersebut terbagi dari 35 klaster antara lain terbanyak klaster rewangan di Desa Banyuanyar Ampel ada 37 kasus, klaster Ponpes Desa Mliwis Cepogo (34), klaster hajatan Desa Sumber Simo (30), klaster jamaah IK Jelok Cepogo (19). Selain itu, klaster keluarga Desa Tlogolele Selo ada 17 kasus Covid-19, klaster kerja bakti bendungan di Desa Simo (15), klaster taksiah Kelurahan Karanggeneng Boyolali kota (15), klaster jamaah masjid Desa Potronayan Ngemplak (13), klaster keluarga Desa Donohudan Ngemplak (10), dan 16 klaster lainnya mayoritas keluarga masih di bawah 10 kasus. Kendati demikian, pihaknya terus meminta peran masyarakat sangat penting dalam menerapkan kedisiplinan menjaga protokol kesehatan dengan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan), untuk menekan angka penyebaran virus corona yang saat ini, meningkat cukup signifikan. 

Ketua DPRD Boyolali Meninggal Dunia

BOYOLALI, Jowonews- Ketua DPRD Kabupaten Boyolali S. Paryanto dilaporkan meninggal dunia dalam usia 54 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, pada Kamis, sekitar pukul 08.42 WIB. Almarhum S Paryanto yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Boyolali tersebut, dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali, beberapa hari karena sakit. Menurut Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali Siti Nur Rokhmah Hidayati, Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto dilaporkan meninggal dunia, pada Kamis, sekitar pukul 08.42 WIB. Ia meninggal setelah dirawat di RSUD Pandan Arang selama 13 hari karena sakit. Namun, katanya menegaskan, ia meninggal dunia yang jelas bukan karena Covid-19. Sementara saat ada kabar meninggalnya seorang tokoh dari PDI-P, S. Paryanto, para anggota DPRD Boyolali sedang menggelar rapat paripurna dan kemudian langsung ditutup oleh Wakil Ketua DPRD Boyoali Fuadi. Para pejabat itu, kemudian datang ke rumah sakit. Demikian juga, Bupati Boyolali M. Said Hidayat, dan Wakil Bupati Wahyu Irawan langsung datang ke rumah sakit untuk memperoleh langsung kabar itu. Sekretaris DPRD Boyolali Mulyono Santoso mengatakan jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah duka di RT 06 RW 04 Dukuh Karangkepoh Desa Banaran Boyolali. Almarhum sebelum dimakamkan direncanakan disemayamkan di gedung DPRD Boyolali, pukul 13.00 WIB. Jenazah setelah disemayamkan di DPRD Boyolali rencana dimakamkan ke TPU Dukuh Bakalan Desa Karanggeneng Boyolali. Bupati Boyolali M. Said Hidayat memohon doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Boyolali, semoga almarhum S. Paryanto diberikan tempat dan dibukakan pintu surga untuk beliau. Karena apa yang sudah dilakukan atas perjuangan almarhum dalam membangun Boyolali. Almarhun S. Paryanto meninggalkan seorang seorang istri Siti Juwariyah, dua orang putri Siska Rina Sita dan Elvara Vanya Febriliana dan dua cucu. 

Ratusan Hektar Lahan Padi di Boyolali Diserang Hama

BOYOLALI, Jowonews- Hama mulai menyerang tanaman padi di Boyolali menjelang peralihan musim hujan menuju kemarau atau pancaroba ini. Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, meminta petani waspada. “Kami mencatat ada tiga hama penyakit mulai menyerang tanaman padi di sejumlah wilayah Boyolali. Yakni tikus, penggerek, dan penyakit blas,” kata Bambang Jiyanto sebagaimana dilansir Antara, Jumat (28/5). Jiyanto menjelaskan hama penggerek batang sudah menyerang area tanaman padi seluas 12 hektare, hama penyakit blas menyerang 56 hektare. Bahkan, hama tikus mulai menyerang lahan tanaman padi di Boyolali seluas 342 hektare, tetapi 115 hektare di antaranya, sudah mampu dikendalikan. “Selain tanaman padi, hama tikus juga menyerang lahan tanaman jagung seluas 25 hektare dan tanaman kedelai 45 hektare,” kata Jiyanto. Kendati demikian, Dispertan Kabupaten Boyolali melakukan mengambil langkah cepat antara lain dengan mengendalian hama terpadu dan upaya-upaya model alami. Yakni dengan pembangunan rumah burung hantu (Rubuha) yang memakan hama tikus. “Jika banyak dipasang rumah-rumah burung hantu di lahan pertanian nanti secara otomatis akan menjadi tempat tinggal bagi burung hantu itu, dan akan ikut memakan hama tikus,” kata Jiyanto. Selain itu, Dispertan juga telah menyediakan pestisida sebagai penggerak pengendalian secara terpadu dan meminta bantuan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dua paket di Desa Repaking, Kecamatan Wonosamodro, dan 10 paket rubuha untuk Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo Boyolali. Bahkan, petani sejumlah daerah di Boyolali sudah memiliki kesadaran secara pribadi untuk membuat rubuha secara swadaya. “Kami tidak henti hentinya mengkomunikasikan ketersediaan pestisida ke provinsi agar sewaktu waktu terjadi serangan hama penyakit dan melakukan pengendalian secara terpadu pestisida sudah tersedia tinggal dilakukan gerakan,” katanya. Di mengatakan akibat serangan hama terhadap tanaman pangan di Boyolali menyebabkan 55 hektare tanaman padi mengalami puso yang tersebar di Kecamatan Karanggede, Simo, Klego, dan Kemusu. Sedangkan, akibat serangan hama tanaman jagung seluas 118 hektare di Kecamatan Wonosegoro dan Kemusu, juga mengalami puso. 

Pemudik yang Masuk Boyolali akan Dites Antigen

BOYOLALI, Jowonews- Boyolali akan memaksimalkan kegiatan tes usap antigen bagi pendatang atau pemudik untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tes antigen tersebut dilakukan di Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan) yang tersebar di tujuh titik. Kepala Polres Boyolali, AKBP Morry Ermond, Jumat (7/5) mengatakan, dalam Operasi Ketupat Candi 2021 pihaknya menurunkan 329 personel ditambah dari unsur TNI, dan Pemerintah Kabupaten Boyolali. Mereka ditempatkan di enam pospam dan satu posyan, mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Hal tersebut didsampaikannya disela meninjau Pospam. Kapolres yang mendampingi Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, bersama Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Aris Prasetyo dan rombongan memonitoring di Pospam Ampel, kemudian Gerbang Pintu keluar Tol Boyolali, Rest Area A, Bandara, Bangak dan Posyan Kota Boyolali. Kapolres mengatakan dalam rangka kebijakan pemerintah larangan mudik dengan memaksimalkan pospam kegiatan tes usap antigen terutama bagi pendatang atau pemudik tujuan Boyolali. Menurut Kapolres kegiatan penyekatan sudah dilakukan di perbatasan Jateng dan Boyolali, tetapi informasi terbaru yang diterima untuk daerah Aglomerasi Solo raya tidak diperbolehkan lagi melaksanakan mobilitas. “Hal ini, konsekuensinya mobilitas akan dibatasi yang dari luar Boyolali kami sekat dan dites usap antigen cegah Covid-19,” kata Kapolres sebagaimana dilansir Antara. Pemerintah yang telah mengeluarkan imbauan bagi masyarakat tidak melakukan mudik atau pulang kampung. Hal ini dilakukan untuk memutus penyebaran rantai penularan Covid-19. Oleh karena itu, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan sebagai langkah untuk mengantisipasi para pemudik pulang ke daerah melakukan monitoring ke sejumlah Pospam dan Posyan Lebaran 2021. Menurut Wahyu Irawan hal tersebut untuk memperlancar arus lalu lintas dan juga untuk keamanan di wilayah Kabupaten Boyolali. Namun, yang lebih utamanya lagi untuk penanganan penyebaran Covid-19. Meskipun, kegiatan mudik telah dilarang oleh pemerintah, tetapi kenyataannya banyak masyarakat yang nekat pulang ke kampung halaman menjelang Lebaran 2021. “Walaupun, mudik sudah dilarang faktanya masih banyak yang nekat. Hal ini, seperti yang terjadi warga dari luar kota tanpa keterangan, surat apapun langsung dilakukan tes usap antigen. Langkah ini, yang harus dilaksanakan agar angka kasus Covid-19 dapat ditekan,” kata Irawan.