Jowonews

Sinergi Warga dan Koramil Gringsing Bersihkan Sisa Longsoran Pasca Bencana di Batang

Longsor Batang

BATANG – Anggota Koramil 03/Gringsing, Kodim 0736/Batang, bersama-sama dengan warga, turut serta dalam aksi bakti membersihkan timbunan tanah dan sisa-sisa material longsor pasca peristiwa tanah longsor yang mengenai salah satu rumah warga di Dukuh Sidomulyo, Desa Madugowong, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, pada Selasa (19/3/2024). Peristiwa tragis ini terjadi ketika talud jalan di Dukuh Sidomulyo, Desa Madugowongjati, ambruk pada Minggu malam, 16 Maret 2024, sekitar pukul 18.50 WIB. Hujan deras yang turun selama dua hari telah menyebabkan talud setinggi 5 meter longsor sepanjang 17 meter. Akibatnya, rumah Junaidi (52) terkena dampak yang cukup serius. Ruang dapur dan kamar mandi hancur tertimpa material longsor, termasuk bongkahan batu dan tanah yang masuk ke dalam rumah. Dengan menggunakan peralatan seadanya, anggota Koramil Gringsing dan warga setempat berkolaborasi membersihkan sisa-sisa material longsor. Komandan Koramil Gringsing, Kapten Cba Dwi Kistanto, menyatakan bahwa upaya pembersihan telah dimulai sejak kejadian tersebut. “Semoga upaya kami dapat memberikan dukungan dan semangat bagi warga yang terkena musibah ini,” ujarnya penuh harap. Sementara itu, Kepala Desa Madugowongjati, Edy Zaenuryanto, mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik antara masyarakat dan Koramil Gringsing dalam membantu warga yang terdampak. Dia juga berharap agar pihak pemerintah kabupaten dan provinsi segera memberikan tindak lanjut terhadap peristiwa ini karena lokasi longsor merupakan jalur utama yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari. Foto Dok. Tribun Pantura

Desa Beji di Batang, Pelopor Kebersihan ala Jepang

Desa Beji

BATANG – Di tengah hiruk pikuk permasalahan sampah yang melanda banyak daerah, sebuah desa di Kabupaten Batang justru menorehkan kisah inspiratif. Desa Beji, Kecamatan Tulis, telah berhasil mengadopsi sistem pembuangan sampah ala Jepang, membawa perubahan positif bagi lingkungan mereka. Awalnya, warga Desa Beji, khususnya di RT 1, prihatin melihat sungai di sekitar mereka dipenuhi sampah. Daripada hanya mengeluh, mereka memilih untuk berinisiatif mencari solusi sendiri. Terinspirasi oleh Jepang yang dikenal bersih dan tertib dalam mengelola sampah, mereka pun sepakat untuk menerapkan sistem serupa di desa mereka. “Kami ingin Desa Beji bersih dan nyaman seperti Jepang,” ungkap Kholid Alfarisi, Ketua RT 1 RW 1 Desa Beji. Sistem pembuangan sampah ala Jepang ini mengharuskan warga membuang sampah ke dalam plastik dan mengikatnya rapat. Sampah tersebut kemudian diletakkan di tempat yang telah ditentukan. Selain itu, warga juga memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos oleh pemuda desa. “Dengan sistem ini, kami berharap sampah di Desa Beji bisa berkurang dan bermanfaat. Kami juga ingin menjaga lingkungan kami tetap sehat dan asri,” pungkas Kholid. Inisiatif warga Desa Beji ini patut diacungi jempol. Mereka tidak hanya berhasil mengatasi masalah sampah di lingkungan mereka, tetapi juga menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa. Bukti bahwa perubahan positif bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan bersama-sama.

PLTU Batang Raih Penghargaan Lifetime Literacy Warrior 2023

PLTU Batang

BATANG – PT Bhimasena Power Indonesia selaku pemilik PLTU Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berhasil meraih penghargaan Lifetime Literacy Warrior 2023 atau “Lifetime Achievement” dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas). “Upaya memasyarakatkan budaya membaca ini merupakan salah satu program CSR terbaik BPI dalam bidang pendidikan yang diberikan kepada masyarakat sekitar PLTU Batang. Kami juga berterima kasih kepada Perpustakaan Nasional atas penghargaan ini,” kata Senior Manager CSR BPI Bhayu Pamungkas di Batang, Selasa. Menurutnya, pihaknya juga pernah meraih penghargaan sebelum tahun 2018 sebagai salah satu perusahaan swasta yang sangat peduli terhadap dunia literasi. “Kami mendapat honorable mention bidang literasi dari Coca Cola Foundation Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan atas pengembangan 15 perpustakaan desa di 15 desa sekitar PLTU Batang,” ujarnya. Upaya memasyarakatkan budaya membaca ini disebut-sebut merupakan salah satu program CSR terbaik BPI dalam bidang pendidikan yang diberikan kepada masyarakat sekitar PLTU Batang. “Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Perpusnas atas penghargaan ini,” ujarnya. Bayu Pamungkas menjelaskan, perusahaan meyakini bahwa saat ini akses terhadap informasi dan edukasi yang baik merupakan salah satu kunci kemajuan sosial. Atas dasar itu, kata dia, program tanggung jawab sosial perusahaan secara aktif mendukung program literasi yang bersinergi dengan program pemerintah untuk meningkatkan literasi masyarakat. “Sejak tahun 2016, perusahaan telah mendirikan 28 taman literasi di 28 sekolah di desa sekitar PLTU Batang melalui dukungan dana program tahunan, infrastruktur. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perlengkapan taman literasi seperti rak, meja, kursi dan bahan perpustakaan ,” ungkapnya. Untuk mengembangkan budaya membaca sejak dini dan meningkatkan pengetahuan siswa sekolah TPA/TPQ, kata dia, BPI juga telah mendirikan 33 perpustakaan mini di 33 Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di 14 desa sekitar masyarakat, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. berfungsi untuk melayani siswanya hingga saat ini. Total bahan Pustaka yang telah didukung oleh perusahaan, kata dia, sebanyak 45.849 pada berbagai institusi literasi masyarakat sekitar PLTU Batang. “Kelancaran dan kesuksesan program CSR BPI tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan stakeholder dan mitra perusahaan. Selain itu, bentuk kemitraan yang baik memungkinkan program dapat dijalankan optimal dengan melibatkan semua pemangku kepentingan,” katanya. (JN/Antara)

Nyadran, Nelayan Batang Larung Kepala Kerbau Ke Tengah Laut

Nelayan Batang

BATANG – Sebagai bentuk rasa terima kasih atas melimpahnya hasil laut masyarakat Klidanglor Batang mengadakan acara nyadran. Acara nyadran nelayan di Kabupaten Batang kali ini diadakan dengan meriah. Sebelum dilempar, kepala kerbau dan bahan persembahan yang telah ditempatkan di dalam perahu hias diarak terlebih dahulu menuju TPI Klidanglor Batang. Prosesi persembahan semakin meriah dengan diiringi grup musik perkusi dan pertunjukan dari sekolah menengah kejuruan SUPM. Masyarakat yang sudah menunggu di sekitar TPI Klidanglor menyambut dengan gembira. Selain prosesi pengarakan dan melempar persembahan kepala kerbau di tengah laut juga diadakan doa bersama, pertunjukan wayang, dan hiburan musik dengan artis dari ibu kota. Penjabat (Pj) Bupati Batang l, Lani Dwi Rejeki juga ikut dalam prosesi kapal hias yang akan melempar persembahan di tengah laut. “Ini adalah kegiatan tahunan yang dilakukan setiap bulan Suro, sebagai ungkapan rasa terima kasih nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah rezeki, keselamatan, dan semoga lebih sejahtera,” kata Ketua Panitia Acara Nyadran Nelayan 2023, Kardi, Rabu (26/7/2023). Lebih jauh lagi, selain sebagai ungkapan rasa terima kasih, juga untuk melestarikan tradisi budaya yang diwariskan secara turun-temurun. “Ini juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya nenek moyang kita,” ujarnya. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang, Teguh Tarmudjo menyatakan bahwa dalam satu tahun ini hasil tangkapan nelayan secara keseluruhan mengalami peningkatan. Teguh mengungkapkan peningkatan hasil tangkapan nelayan tersebut sebab hambatan perizinan yang telah berhasil diatasi dengan baik. “Syukur dalam periode satu tahun secara total lancar dan kecenderungannya dapat meningkat, karena pada 2023 ini hambatan perizinan dapat diatasi dengan baik tanpa mengganggu waktu nelayan, karena isu perizinan ini cukup memengaruhi kegiatan nelayan,” tutupnya. (Tribun/JN)

Petani di Gringsing Gelar Festival Buah Semangka Saat Panen Raya

Festival Buah Semangka

BATANG – Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dikenal sebagai wilayah penghasil buah semangka. Petani setempat merayakan musim panen raya dengan menggelar Festival Buah Semangka. Sebanyak 50-an petani berpartisipasi dalam Festival Buah Semangka, di mana mereka akan bersaing untuk menghasilkan semangka terberat dari kebun mereka masing-masing. Festival ini diadakan untuk merayakan hasil panen semangka yang melimpah di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Menurut Ketua Penyuluhan Petani Batang Arief, festival ini merupakan bagian dari perayaan atas hasil panen semangka tahun ini dan akan diisi dengan lomba kontes buah semangka. “Setiap hektar lahan bisa menghasilkan antara 25 hingga 32 ton buah semangka,” katanya. Meskipun waktu tanam yang dibutuhkan relatif singkat, yaitu antara 2 hingga 3 bulan saja, Kecamatan Gringsing diharapkan dapat menjadi pusat produksi semangka di Kabupaten Batang di masa depan. Diharapkan bahwa peningkatan produksi semangka bisa membantu meningkatkan perekonomian warga di sini. Lani, salah seorang peserta festival, mengatakan bahwa semangka yang dihasilkan sangat lezat dan segar karena kaya akan air dan rasa manis yang khas.