Jowonews

Pemkab Blora Akan Buka 2.950 Formasi Baru CPNS dan PPPK di Tahun 2024

CPNS Kabupaten Blora

BLORA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora tengah merencanakan pembukaan 2.950 formasi baru untuk CPNS PNS dan PPPK di tahun 2024. Namun, tahapan rekrutmennya masih menunggu pengumuman resmi dari pusat. “Berdasarkan informasi yang kami terima, Pemkab Blora tengah mengusulkan formasi baru untuk CPNS PNS serta PPPK guna menggantikan tugas-tugas PNS yang telah memasuki masa pensiun. Sekitar 2.000-an formasi direncanakan akan dibuka di Pemkab Blora, baik untuk PNS maupun PPPK,” ungkap Bupati Blora, Arief Rohman, dalam acara penyerahan SK pensiun dan piagam penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Blora pada Senin (25/3/2024). Menurut Bupati Arief, proses rekrutmen masih menunggu pengumuman resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Jadwal pasti rekrutmen kemungkinan akan diumumkan setelah Lebaran atau awal Mei. “Saat ini Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sedang berada di Jakarta untuk mengikuti rapat mengenai formasi jabatan, termasuk tenaga kesehatan, guru, dan tenaga teknis,” tambahnya. Sementara itu, Kepala BKD Blora, Heru Eko Wiyono, menjelaskan bahwa Pemkab Blora telah mengajukan lowongan sebanyak 2.950 formasi untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sama (PPPK). “Jumlah tersebut telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Namun, masih dalam proses perincian kebutuhan ASN di Kabupaten Blora serta penyesuaian dengan kemampuan keuangan daerah,” terang Heru Eko Wiyono pada Senin (25/3/2024). “Berdasarkan hasil pertemuan dengan Kementerian Kesehatan hari ini, kita sedang mengusulkan formasi jabatan fungsional kesehatan untuk tahun 2024. Setelah semuanya jelas, baru akan diumumkan ke publik,” tambahnya.

Wamen ATR BPN Tinjau Sertifikasi HGB Tanah Wonorejo

Wamen ATR BPN

BLORA – Untuk memastikan proses pendaftaran hak guna bangunan (HGB) di kawasan tanah Wonorejo berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni meninjau proses pendaftaran HGB dan Hak Pakai (HP) di tanah kawasan Wonorejo, Cepu, Sabtu (4/3/2023). Kedatangan Raja Juli juga untuk mengecek proses penyelesain konflik kepemilikan tanah yang sudah terjadi sejak 1947. “Kita harus memastikan bahwa masyarakat yang mengajukan permohonan HGB di kawasan ini memperoleh sertifikat tanah, dengan cepat dan tepat,” ujarnya. Apresiasi disampaikan Wamen ATR, atas upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blora dan masyarakat, dalam menyelesaikan pengurusan sertifikat tanah di kawasan Wonorejo. Selama kunjungannya, Raja Juli berdiskusi dengan petugas BPN dan masyarakat setempat, untuk memahami tantangan yang dihadapi dalam pengurusan sertifikat tanah di kawasan tersebut. Pada kesempatan itu, dia juga memberikan arahan kepada petugas BPN dan masyarakat tentang pentingnya pengurusan sertifikat tanah, dan bagaimana cara mempercepat proses pendaftaran HGB. Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati berharap, dengan kunjungan Wamen ATR, dapat menambah energi semua pihak untuk segera menyelesaikan sertifikasi tanah di Wonorejo.

Mbah Sastro Surip Manusia Tertua di Blora, Berusia Seratus Tahun Lebih

Sastro Surip

Sastro Surip, yang biasa dikenal dengan Mbah Sastro, diyakini sebagai manusia tertua di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Menurut kartu identitasnya, lelaki tua itu lahir pada 1 Juli 1919. Jika mengacu pada KTP-nya, berarti Mbah Sastro berusia 103 tahun. Namun, dia mengaku lebih dari itu. Dia mengatakan dia berusia lebih dari 115 tahun. Menurut pengakuannya, dia sudah menginjak usia remaja ketika Waduk Tempuran dibangun. Diketahui Waduk Tempuran dibangun sekitar tahun 1914. ”Dulu waktu pembangun waduk tempuran saya sudah lahir dan udah remaja,” ujarnya, dikutip dari murianews.com, Minggu (11/9/2022). Meski telah berusia lebih dari satu abad, warga Desa Plantungan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora ini masih memiliki pendengaran yang cukup baik. Mbah Sastro juga masih aktif beraktivitas di rumah. Tak hanya itu, tutur bahasanya juga masih fasih saat diajak untuk berkomunikasi. Ia masih bisa melakukan aktivitas ringan di sekitar rumah bahkan mampir ke warung kopi di desanya. “Kesibukannya ya tanam singkong, cabe, disamping dan depan rumah. Terus kadang masak sendiri, kadang dikirim sama anak dan kerabat,” kata Mbah Sastro Surip, dikutip dari Tribun Jateng. Mbah Sastro Surip juga berbagi tips agar tetap sehat dan panjang umur. Dia menasihati, agar menjalani kehidupan tidak terlalu ambisius dan selalu mengingat Sang Pencipta. “Ya saya ini, yang dipikirkan cuma makan dan kegiatan sebisanya. Juga kadang kadang kita harus senantiasa mengingat siapa yang menciptakan Bulan dan Matahari,” ungkap Mbah Sastro Surip. Terus, lanjutnya, jika ingin selamet ketika keluar rumah, jangan lupa kaki kiri terlebih dahulu. Sementara itu, Kepala Desa Plantungan, Endang Susana mengatakan, Mbah Sastro merupakan warga Plantungan dan kini berusia di atas 100 tahun. Menurut analisanya usia Mbah Sastro ini berasal dari riwayat yang dimilikinya, kemungkinan Mbah Sastro Surip berusia sekitar 117 tahun. “Untuk usia sebenarnya harusnya lebih dari itu. Karena ketika Belanda membangun Waduk Tempuran pada tahun 1914, Mbah Sastro sudah membantu mencari rumput,” katanya. Mbah Sastro Surip sendiri sebelumnya memiliki 5 istri. Namun, saat ini hanya satu istri yang masih hidup dan memilih untuk tinggal bersama keponakannya. Untuk kebutuhan sehari-hari, Mbah Sastro melakukan kegiatan sendiri, seperti menggarap lahan pertanian dan memasak. Foto: doc. Tribun Jateng

Sepi Penumpang, Penerbangan Pondok Cabe-Blora dan Pondok Cabe-Purbalingga Dihentikan Sementara

Sepi Penumpang, Penerbangan Pondok Cabe-Blora dan Pondok Cabe-Purbalingga Dihentikan Sementara

BLORA – Penerbangan rute Pondok Cabe-Cepu Blora PP sementara waktu dihentikan karena sepinya penumpang. Makapai Wings Air selaku operator penerbangan rute tersebut, juga mengentikan rute Pondok Cabe-Purbalingga PP. Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya selama ini mengoperasikan makapainya dnegan frekuensi terbang satu kali seminggu setiap Jumat. “Namun, karena tingkat permintaan pasar dan jumlah penumpang yang masih rendah kami masih mengalami kerugian,” kata Danang, dikutip dari Bloranews.com, Senin (16/8/2022). Pihaknya menjelaskan, keputusan penghentian penerbangan sementara dalam wilayah Jabodetabek-Jawa Tengah ini merupakan bagian langkah Wings Air dalam upaya penataan ulang dan kinerja rute berjadwal Pondok Cabe-Purbalingga PP dan Pondok Cabe-Cepu Blora PP. “Wings Air berharap, pada waktu mendatang dapat kembali membuka layanan penerbangan berjadwal sehingga akan berkontribusi terhadap pergerakan perekonomian. Kami menawarkan pilihan layanan penerbangan penumpang sewa tertentu (charter),” ucapnya. Wings Air menyampaikan permohonan maaf kepada calon penumpang dari masyarakat, pebisnis dan wisatawan serta pihak lain atas ketidaknyamanan yang timbul.

Petani Desa Gondel Blora Gunakan Sistem Rubuha Untuk Kendalikan Tikus Sawah

Rubuha

SEMARANG – Tikus merupakan salah satu jenis hama paling mengganggu petani padi. Pada kasus tertentu, kemungkinan paling buruk yang terjadi adalah petani mengalami gagal panen. Sehingga perlu dilakukan langkah pengendalian, salah satunya dengan penggunaan Rumah Burung Hantu (Rubuha). Sosialisasi penggunaan Rubuha kini tengah digencarkan di berbagai daerah untuk mengendalikan hama tikus sawah. Salah satunya di wilayah Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Pembuatan Rubuha berfungsi untuk mempermudah burung hantu berburu tikus di sawah. Teknologi pemanfaatan burung hantu cukup mudah diterapkan para petani. Karena tak memerlukan biaya yang cukup besar. Pemanfaatan burung hantu juga dapat meningkatkan efisiensi waktu petani. Kapolsek Kedungtubah, AKP Sujiharno yang mendampingi jajarannya melakukan sosialisasi kepada para petani mengatakan pengendalian tikus sistem Rubuha dinilai lebih ramah lingkungan. Hal ini meminimalisir resiko kematian seperti halnya penggunaan jebakan tikus listrik. “Kita menghimbau kepada para petani agar tidak menggunakan jebakan tikus listrik untuk antisipasi kejadi orang meninggal karena tersengat aliran listrik,” katanya, dikutip dari Tribun Jateng, Rabu (10/8/2022). Sementara itu, Kepala Desa Gondel, Suko Hadi mengapresiasi dan memberikan ucapan terima kasih atas langkah Polsek Kedungtuban yang telah memberikan pendampingan dan sosialissi kepada para warganya. “Terima kasih atas kepedulian dari bapak Kapolres dan jajaran Polsek Kedungtuban,” ucapnya. Ia mengungkapkan wilayah Desa Gondel saat ini sudah memanfaatkan sistem Rubuha untuk mengantisipasi hama tikus sawah. Menurutnya sistem ini cukup efektif karena sampai saat ini hasil panennya cukup optimal. “Mungkin sudah sekitar 90 persen dan untuk hasil panennya juga maksimal. Kami akan terus mengajak warga agar meninggalkan jebakan tikus dan beralih ke sistem Rubuha,” tandasnya. Berdasarkan pemantauan dan penelitian di lapangan, setiap satu ekor burung hantu mampu memakan 5 sampai 6 tikus sawah dalam sehari. Bagian yang dimakan adalah organ dalam tikus, dan biasanya jenis burung hantu yang datang adalah Tito Alba. “Jadi untuk perawatan cukup mudah, hanya menjadi kandangnya saja,” pungkasnya.