Jowonews

Bupati Kebumen: PNS Harus Disiplin, Bolos 10 Hari Bisa Dipecat

PNS Kebumen

KEBUMEN – Pegawai Negeri Sipili (PNS) sebagai pegawai yang digaji oleh negara harus disiplin dalam melakukan pekerjaannya. Apabila tidak masuk kerja tanpa keterangan hingga 10 hari, maka dapat dikenakan sanksi pemecatan. Demikian kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. “Jika sampai tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas sampai 10 hari bisa dikenakan sanksi pemecatan,” ujar Bupati di depan 527 PNS yang baru saja mendapat SK dan tengah melaksanakan sumpah janji PNS di halaman Pendopo Kabumian, dikutip dari kebumenekspress.com, Selasa (3/1/2023) Bupati bahkan menyebut ada dua PNS yang bakal dikenakan sanksi pemecatan karena tidak disiplin. “Kalau ada PNS tidak masuk kerja sampai 10 hari tanpa keterangan yang jelas bisa dikenakan pemecatan, ada regulasinya. Di Kebumen ada dua orang yang Insya Allah dikenakan sanksi pemecatan, bila perlu diupacarakan,” ujar Bupati. Bupati mengingatkan kembali pentingnya disiplin dalam bekerja. Terlebih PNS yang gajinya dibiayai menggunakan uang negara. Sudah seharusnya kata Bupati, PNS/ASN harus bisa bekerja sepenuh hati memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, bisa menciptakan pemerintahan bersih. “Hari ini kalian sudah disumpah untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik abdi negara untuk melayani masyarakat. Maka harus ditanam betul. Bekerjalah sepenuh hati jangan asal kerja, harus punya target dan perencanaan yang jelas. Misi kami yang pertama menciptakan pemerintah yang bersih dan transparan,” ucapnya. Bupati memastikan, pihaknya juga akan memberikan perhatian bagi PNS yang kinerjanya bagus. Pihaknya sudah merevisi kembali Peraturan Bupati (Perbup) tentang pemberlakukan pemotongan tunjangan kinerja (Tukin) bagi PNS yang melakukan izin cuti. Selama ini, PNS atau ASN yang melakukan cuti, baik cuti kerja tahunan, cuti hamil, cuti ibadah umrah/haji tidak mendapat Tukin. Namun saat ini peraturan itu tidak ada lagi, bagi PNS atau ASN yang mengajukan cuti karena sebab di atas, maka akan tetap mendapat Tukin. “Tadinya dipotong tunjungan kinerjanya 50 persen. Sekarang sudah tidak ada lagi, karena cuti adalah haknya PNS atau ASN. Namun tukin tidak diberikan secara penuh bagi ASN yang sakit, apalagi yang sering alasan tidak masuk kerja karena sakit,” ucapnya. Lebih dari itu, Bupati menyatakan, pihaknya juga tidak akan memberikan Tukin bagi PNS atau ASN yang sering terlambat. Jika dalam setiap hari dirinya kerap terlambat, dan dihitung secara akumulatif jumlahnya sama dengan 1 hari kerja selama satu bulan, maka sudah dipastikan tidak menerima tunjangan kinerja. “Jadi kalau sering telat, satu jam, dua jam dan dihitung dalam satu bulannya telatnya sudah sama dengan 1 hari jam kerja, itu saya pastikan zero Tukin. Tidak akan dapat tukin. Apalagi yang sering bolos, itu sudah pasti tidak dapat,” tandasnya. Selain penilaian pribadi, Bupati menyebut ada juga penilaian kedinasan yang berakibat pada pemberian Tukin. Penilaian kedinasan yang dimaksud adalah mengenai penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), manajemen, dan indeks kepuasan masyarakat. “Nah! itu nanti dinilai kalau semisal Sakip dinas tersebut nilainya C, berarti tunjangannya diberikan 70 persen, B 80 persen, A diberikan 100 persen. Jadi ada penilaian pribadi bagi PNS dan kedinasan. Kalaupun kinerja salah satu PNS bagus tapi secara kedinasan jelek, ya dia juga akan kena dampak terhadap tukinnya,” tandasnya.

Warga Tamanwinangun Kebumen Kelola dan Salurkan Sampah ke Bank Sampah

Tamanwinangun

KEBUMEN – Sampai saat ini, masalah sampah masih menjadi masalah lingkungan yang serius. Memang jika tidak dikelola dengan baik, sampah menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan. Sebaliknya, jika dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Pengelolaan sampah memang harus dilakukan di sumbernya, salah satunya adalah rumah tangga. Jika masalah sampah domestik dapat diatasi, tentunya dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Langkah ini dilakukan warga PKK RT 2 RW 2 Tamanwinangun. Setiap dua minggu sekali masyarakat mengumpulkan sampah dari setiap rumah tangga. Sampah tersebut kemudian dijual ke Bank Sampah. Dalam hal ini kerjasama dengan Bank Sampah Asri Tamanwinangun. Beberapa jenis sampah dikumpulkan dari plastik, kertas dan logam. Pemisahan sampah juga dilakukan dari rumah tangga. Namun di bank sampah, pemisahan juga dilakukan lagi. “Ini program PKK RT 2 RW 2 Tamanwinangun. Alhamdulillah warga sekitar juga mendukung program ini,” ujar WInarti, ketua PKK RT 2 RW 2 Tamanwinangun. Dia mengatakan, pengumpulan dilakukan di Pos Ronda setiap dua minggu sekali. Kemudian, dari tempat sampah tersebut, Asri akan mengambil sampah tersebut. Sampah rumah tangga dibayarkan langsung di tempat. Uang hasil penjualan sampah dimasukkan ke kas. “Dalam kegiatan ini, ada beberapa keuntungan. Dimana lingkungan menjadi bersih dan PKK juga memiliki uang kas hasil penjualan sampah. Selain itu, yang terpenting adalah terjalinnya hubungan baik antar warga,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Bank Sampah Asri Tamanwinangun, Catur Tiyantahara mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah mendukung bank sampah tersebut. Dijelaskan pula bahwa pengelolaan sampah dilakukan sesuai prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Ia menjelaskan bahwa minimisasi adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya cenderung menjadi limbah. Langkah ini juga merupakan langkah pertama dan prioritas, karena apabila setiap warga mengurangi sampah sekali pakai, maka tidak perlu ke langkah berikutnya yaitu reuse dan recycle. “Contoh dari penerapan reduce yakni membawa botol minum atau alat makan sendiri. Sehingga tidak perlu menggunakan berbagai alat makan dan minum sekali pakai,” katanya Sedangkan Reuse adalah penggunaan kembali. Langkah ini mengajak memanfaatkan kembali produk yang sudah digunakan. Ini seperti menggunakan botol minuman bekas sebagai pot tanaman kecil atau menggunakan kaleng bekas kue atau biskuit sebagai kotak penyimpanan di rumah. “Recycle berarti mendaur ulang. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat produk yang terbuat dari bahan sampah. Selain itu, kami juga mendaur ulang sampah menjadi produk baru,” ujarnya.

Longsor di Kebumen, 3 Warga Hilang

KEBUMEN, Jowonews- Sebanyak empat rumah warga Desa Kalijering, Padureso, Kabupaten Kebumen, tertimpa longsor dan tiga warga hilang diduga tertimbun. Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Benana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen Teguh Kristianto di Kebumen, Rabu (10/2), mengatakan hingga saat ini tim SAR gabungan bersama masyarakat masih melakukan pencarian terhadap korban. Ia menuturkan sebuah bukit di Desa Kalijering longsor pada Selasa (9/2) pukul 18.30 WIB saat terjadi hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Padureso. “Kami mendapat kabar sekitar pukul 19.00 WIB dan tim BPBD langsung meluncur ke lokasi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Korban hilang dan kini masih dalam pencarian, yakni Jemarun (48), Doniatun (46) dan Tarsina (60) Warga Dukuh Krajan, Desa Kalijering, Kecamatan Padureso. Teguh menyampaikan selain tiga orang diduga tertimbun longsor, sekitar 95 jiwa warga mengungsi akibat longsor tersebut. Mereka mengungsi di tiga rumah dan sebuah masjid. Ia menuturkan dari semalam di lokasi longsor masih terjadi hujan dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Jalan Utama Wonosobo-Kebumen Putus!

WONOSOBO, Jowonews- Jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah putus. Jalan ambles sepanjang 20 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter di Desa Trimulyo, tepatnya depan Koramil Wadaslintang, Wonosobo. Danramil 12/Wadaslintang Lettu CPL Tulus Widodo di Wonosobo, Selasa (12/1), mengatakan jalan raya Wadaslintang-Prembun tersebut ambles sekitar pukul 04.45 WIB. Akibat kejadian tersebut jalan Wadaslintang-Prembun putus total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Ia menyebutkan sebelumnya di kawasan tersebut turun hujan dengan curah yang cukup tinggi sejak Senin (11/1) siang. Sebelah jalan yang ambles merupakan lembah yang cukup dalam. Kondisi di bawah jalan yang ambles dan longsor merupakan areal persawahan milik warga,lansir Antara. Tulus menyampaikan sehubungan dengan putusnya jalan tersebut arus lalu lintas dialihkan melalui jalan alternatif Kaliwiro-Mendono- Gumler-Besuki-Tirip–Wadaslintang. Namun, katanya, jalan alternatif tersebut cukup sempit untuk bus atau truk. Kendaraan besar itu diharapkan tidak melewati jalan tersebut karena bisa membuat kemacetan. Menurut dia, untuk kendaraan besar yang akan ke Kebumen dialihkan ke Banjarnegara lewat Gandulekor. Ia menghimbau kepada masyarakat jangan mendekat ke lokasi longsor atau jalan ambles tersebut, dikhawatirkan bisa menyebabkan longsor lebih besar lagi. “Apalagi hujan masih sering turun, diharapkan masyarakat agar selalu waspada longsor masih bisa terjadi lagi,” katanya.*