Jowonews

Ruas Tol Solo-Jogja Siap Difungsikan Selama Arus Mudik Lebaran

Tol Solo-Jogja

SURAKARTA – Ruas Tol Solo-Jogja akan menjadi alternatif penting selama arus mudik lebaran. PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) telah menegaskan kesiapannya untuk menjalankan fungsional lebaran ruas tol tersebut dari pukul 06.00 hingga 17.00 WIB. Fungsional tol ini akan mencakup jarak sekitar 22 kilometer dari tol Kartasura hingga Klaten, melalui tiga interchange yaitu Kartasura, Karanganom, dan Klaten, dengan satu lajur penggunaan. “Kami berharap, dengan penambahan jarak fungsional menjadi 22 kilometer, jumlah kendaraan yang melintas akan meningkat. Saat libur Nataru 2023, jumlah kendaraan mencapai 17 ribu per hari,” ungkap Direktur Keuangan dan SDM PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Yhanni Haryanto, dalam pemaparan di kantor Jasamarga Manyaran, Semarang, pada Senin (25/3/2024). Menurutnya, tol Jogja Solo telah difungsionalkan sejauh 13 kilometer dari Kartasura menuju Karanganom saat libur Nataru 2023, dan hasil evaluasinya cukup lancar. “Pada periode fungsional ini, tol akan dibuka secara gratis dan tidak akan dikenakan biaya tol bagi pengguna. Untuk kendaraan kecil, fungsional tol ini mencakup sampai dengan Klaten, sementara bus dari Banyudono juga diperbolehkan masuk,” tambahnya. Diproyeksikan bahwa jumlah kendaraan yang melintasi tol ini selama periode fungsional lebaran mencapai 18 ribu hingga 20 ribu per hari.

Masjid Raya Syeikh Zayed Solo Hadirkan Imam dari UEA

Masjid Raya Syeikh Zayed

SURAKARTA – Menyambut bulan Ramadan yang akan datang, Masjid Raya Syeikh Zayed Al Nahyan di Solo telah mempersiapkan sejumlah kejutan spesial. Salah satunya adalah kehadiran tujuh imam resmi dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Para imam dari UEA ini akan bergantian memimpin salat tarawih bersama imam Masjid Raya Sheikh Zayed. “Selama Ramadan, salat tarawih akan diimami oleh imam-imam pilihan dari UEA,” ujar Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat. Imam-imam dari UEA akan tinggal di Solo selama Ramadan, mulai 10 Maret hingga 5 April 2024. Durasi salat tarawih diperkirakan sekitar 60 menit atau satu jam, termasuk kultum. “Salat tarawih 23 rakaat, terdiri dari 20 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Pada 10 hari terakhir, akan ada tambahan doa qunut saat salat witir,” jelas Munajat. Selain salat tarawih, Masjid Zayed juga akan mengintensifkan kajian keilmuan selama Ramadan. Kajian akan diadakan setelah subuh, sebelum dan sesudah Zuhur, serta menjelang tarawih. “Kami ingin menggemakan ruh keilmuan dan mendorong ibadah di Masjid Zayed,” ujar Munajat. Tak hanya itu, pengurus masjid juga telah menyiapkan kejutan-kejutan untuk jamaah yang semangat beribadah. “Ada hadiah atau cinderamata untuk jamaah yang rajin memanfaatkan waktunya untuk beribadah di masjid,” pungkas Munajat.

Kenaikan Harga Beras, Masyarakat Resah, Pemerintah Didesak Turunkan Harga

Pemerintah Didesak Turunkan Harga

SURAKARTA – Masyarakat mulai resah dengan kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini. Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sri Marnyuni, menyoroti masalah ini dalam sebuah dialog Prime Topic bertema “Turunkan Harga Pangan” yang diselenggarakan di Adhiwangsa Hotel & Convention Surakarta pada Rabu (6/3/2024). Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Informasi dari pihak penyalur beras menunjukkan bahwa stok beras saat ini sangat tipis, sementara permintaan tetap tinggi karena beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Sri Marnyuni juga menekankan pentingnya pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dan memperkuat kelembagaan serta budaya lokal dalam menangani masalah ini. Pemerintah saat ini sedang mendorong petani untuk meningkatkan produksi pertanian guna memastikan ketersediaan beras yang cukup di pasaran dengan harga yang terjangkau, serta untuk mengurangi angka kemiskinan. Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jateng, Sucahyo, menjelaskan bahwa masalah kenaikan harga beras juga dipengaruhi oleh beberapa lahan pertanian yang tergenang air di Demak, yang mengakibatkan gagal panen dan menurunnya stok beras. Hal ini menyebabkan permintaan beras meningkat, sementara pasokan terbatas, sehingga harga beras naik. Mulyanto, seorang akademisi dari FEB UNS Surakarta, menambahkan bahwa Pemprov Jateng melalui Disperindag terus memantau harga beras di 35 Kabupaten Kota setiap hari untuk memastikan ketersediaan stok di tingkat pedagang. Koordinasi yang baik antara semua pihak diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. (Adv)

Festival Kuliner Solo, Mencicipi Kreasi Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera

Festival Kuliner Solo

SURAKARTA – Di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta, ribuan pengunjung memadati Festival Kuliner Solo yang legendaris. Acara yang diselenggarakan untuk pertama kalinya ini menyuguhkan beragam kuliner tradisional yang diolah dengan sentuhan kreativitas dan inovasi. “Kami ingin mengangkat kuliner tradisional yang hampir terlupakan, dengan sentuhan modern agar lebih menarik dan optimal,” ujar Ketua penyelenggara acara, Daryono. Salah satu contohnya adalah serabi Solo yang selama ini dikenal sebagai kudapan. Di festival ini, serabi disajikan sebagai makanan pembuka yang dipadukan dengan es krim, atau sebagai makanan pokok dengan tambahan topping. “Kami juga mengkreasikan selat Solo agar lebih kekinian. Tujuannya, agar makanan tradisional ini bisa menjadi makanan khas untuk menjamu tamu-tamu kenegaraan,” imbuh Daryono. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta, Selvi Ananda, turut hadir dan mencicipi berbagai kuliner kreasi yang disajikan. Ia mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh pelaku UMKM kuliner di Solo. “Ada roti dari bekatul yang sangat unik dan tinggi serat. Ini bisa menjadi pilihan sehat bagi masyarakat,” kata Selvi. Festival Kuliner Solo diharapkan dapat menjadi bekal bagi pelaku UMKM untuk mempersiapkan diri menyambut ulang tahun Dekranasda dan PKK yang akan dipusatkan di Solo tahun ini. “Acara ini juga menjadi promosi yang bagus untuk Kota Solo dan penggerak sektor UMKM,” pungkas Selvi. Foto Dok. Antara

Program Inovatif Lulus SMA Langsung Doktor, Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia

Program Inovatif Lulus SMA Langsung Doktor, Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia

SURAKARTA – Sebuah program inovatif di bidang pendidikan diluncurkan di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Program Lulus SMA Langsung Doktor (PSLD) ini digagas oleh Prof. Dr. Bambang Tri Cahyono, pakar pendidikan dan pendiri Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia Jakarta (IPWIJA). Program ini bertujuan meningkatkan kualitas dan jumlah doktor di Indonesia. IPWIJA bekerja sama dengan PT Pelatihan dan Sertifikasi Indonesia (PT PSI) untuk menyelenggarakan PSLD. “Kami menawarkan program pendidikan akademik dan vokasional secara linear dari S1 hingga S3 di berbagai bidang, seperti manajemen, keperawatan, pendidikan, dan pariwisata,” jelas Bambang. Keunikan PSLD adalah biayanya yang relatif murah, hanya Rp200 juta untuk seluruh masa studi (S1, S2, dan S3). Program ini juga dapat diangsur melalui pinjaman perbankan. “Selain itu, waktu kuliahnya juga singkat, hanya 9 tahun untuk menyelesaikan S1 hingga S3,” kata Bimo Wahyu Widodo, Direktur PT PSI. PSLD menggunakan metode campuran daring dan luring, serta Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi lulusan yang sudah bekerja atau meninggalkan kuliah. “Kami juga menyediakan bimbingan intensif dalam penulisan disertasi dan naskah akademik,” tambah Bambang. Program ini menyasar lulusan SMA, SMK, atau MA, serta lulusan S1 dan S2 yang ingin meraih gelar doktor secara linear. “Tujuannya adalah membantu pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memperbanyak jumlah dan kualitas doktor,” kata Bimo. Menurut Bambang, doktor vokasi (doktor terapan) di Indonesia masih minim. Padahal, doktor vokasi sangat dibutuhkan oleh industri. “Doktor vokasi berbasis pada kompetensi, bukan hanya ilmu. Mereka memiliki keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan di dunia kerja,” jelas Bambang.

Keraton Surakarta Berharap Revitalisasi Sasar Bangunan Dalam

Keraton Surakarta Berharap Revitalisasi Sasar Bangunan Dalam

SURAKARTA – Di tengah upaya revitalisasi yang sedang berlangsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyampaikan harapannya agar fokus perhatian juga diarahkan pada bangunan-bangunan di dalam kompleks keraton. Kerabat Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan beberapa bangunan lain yang ada di dalam keraton dan perlu direvitalisasi, di antaranya Sangga Buwana dan Sasana Mulya. Oleh karena itu, ia berharap setelah revitalisasi alun-alun selatan dan alun-alun utara selesai dikerjakan, bangunan lainnya bisa mulai dikerjakan. “Dengan selesainya revitalisasi alun-alun selatan dan alun-alun utara, kami berharap perhatian segera dialihkan ke bangunan lainnya, termasuk Sangga Buwana, Sasana Mulya, dan yang lainnya, agar proses pemugaran bisa segera dimulai pada awal anggaran 2024,” ujarnya. Pangeran Eddy juga menjelaskan bahwa pemerintah, melalui Kementerian PUPR, telah mengirimkan tim untuk melakukan peninjauan terkait kondisi Sasana Mulya. “Tim dari Kementerian PUPR telah turun untuk berdiskusi dengan kami terkait Sasana Mulya. Jadi, proses peninjauan sudah dilakukan,” katanya. Dia juga berharap agar revitalisasi segera dimulai di lokasi tersebut, mengingat atap bangunan tersebut baru-baru ini mengalami kerusakan akibat angin kencang dan hujan deras. Adanya upaya perbaikan yang dilakukan secara mandiri oleh pihak keraton sebagai respons terhadap kerusakan tersebut menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap keberlangsungan dan keamanan bangunan bersejarah ini. Di sisi lain, revitalisasi Keraton Surakarta juga menjadi salah satu fokus pembangunan yang diprioritaskan oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Selain revitalisasi keraton, beberapa proyek infrastruktur lainnya yang juga menjadi prioritas pembangunan termasuk rel layang di Simpang Joglo, Taman Balekambang, dan Lokananta. Dengan demikian, upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya serta peningkatan kualitas infrastruktur menjadi bagian integral dari agenda pembangunan Surakarta.

Sempat Gagal, Solo Akhirnya Jadi Bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Solo

SURAKARTA – Setelah dua kali upaya sebelumnya yang tidak membuahkan hasil, akhirnya Kota Surakarta berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Pengumuman resmi masuknya Solo dalam jaringan prestisius ini datang pada tanggal 31 Oktober 2023. Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyambut kabar baik ini dengan senyuman. Usaha keras Solo untuk bergabung dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO akhirnya membuahkan hasil, dan Gibran merasa bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak. “Iya, kemarin kita resmi masuk. Solo masuk dalam kategori Kerajinan dan Seni Rakyat, ini pertama kalinya. Terima kasih kepada teman-teman media atas dukungannya,” ucapnya dengan rasa gembira, pada Kamis (2/11/2023). Gibran menegaskan bahwa pemerintah kota akan segera menindaklanjuti prestasi ini. Mereka berkomitmen untuk memperkuat acara dan kegiatan yang berfokus pada kategori Kerajinan dan Seni Rakyat. “Nanti, kami akan menindaklanjuti prestasi ini dengan memperkuat acara dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama yang terkait dengan bidang ini, yaitu Kerajinan dan Seni Rakyat. Itu adalah fokus utama kami,” tambahnya. Sebelumnya, UNESCO telah mengakui 55 kota di seluruh dunia sebagai anggota baru dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UCCN), setelah ditetapkan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay. Kota-kota ini mendapat pengakuan atas komitmen mereka yang kuat dalam memanfaatkan budaya dan kreativitas sebagai bagian integral dari strategi pembangunan mereka. Mereka juga menunjukkan praktik-praktik inovatif dalam perencanaan kota yang berpusat pada manusia. Dengan bergabungnya Solo dalam jaringan ini, kini terdapat 350 kota di lebih dari seratus negara yang menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Ini mencakup tujuh bidang kreatif yang meliputi Kerajinan dan Seni Rakyat, Desain, Film, Gastronomi, Sastra, Seni Media, dan Musik. Solo kini menjadi bagian dari kelompok terpilih yang menunjukkan komitmen pada keberagaman budaya dan kreativitas sebagai pilar utama pembangunan kota.

Pansus VIII Gali dan Melihat Pancasila dalam Tindakan di Desa Nglinggi

Desa Nglinggi

SURAKARTA – Panitia Khusus (Pansus) VIII DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Desa Nglinggi, Kabupaten Klaten, dan DPRD Kota Surakarta. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengumpulkan data dan masukan yang berharga dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Ketua Pansus VIII, Stepanus Sukirno, menjelaskan bahwa DPRD Provinsi Jawa Tengah sedang berupaya menjadikan provinsi ini sebagai contoh hubungan antarmanusia yang mesra dan harmonis, seperti yang diharapkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Salah satu langkah yang kami ambil adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki cinta dan penghargaan yang tinggi terhadap negara. Kami berusaha mencari dan mendukung desa yang telah memulai upaya membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kami memilih Desa Nglinggi karena di sana Pancasila telah menjadi bagian hidup masyarakat dan toleransi tinggi,” ungkapnya. Dalam pertemuan dengan warga Desa Nglinggi, Ketua Pansus VIII Stepanus Sukirno berbicara tentang tekad untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di Jawa Tengah. Ia berharap masyarakat Jawa Tengah akan menjadi teladan dalam cinta dan dedikasi terhadap negara. Kepala Desa Nglinggi, Sugeng Mulyadi, menceritakan bagaimana desanya telah menerima penghargaan sebagai desa damai dari White Foundation pada tahun 2017. Selama masa pandemi COVID-19, Desa Nglinggi juga mendapat pengakuan sebagai desa damai dan berbudaya dari Kementerian Desa. Upaya pemberantasan politik uang dalam pemilihan kepala desa juga membuat Bawaslu Klaten mengakui Desa Nglinggi sebagai desa anti politik uang. Pansus VIII melanjutkan kunjungannya ke DPRD Surakarta, di mana mereka bertemu dengan anggota DPRD setempat. Ginda Ferachtriawan, anggota DPRD Surakarta, menjelaskan bahwa pada awalnya Kementerian Dalam Negeri sempat bingung mengenai pentingnya Perda Pancasila. Namun, ketika mereka mengetahui bahwa beberapa kota dan provinsi lain telah memiliki Perda Pancasila, hal tersebut menjadi pembenaran untuk melanjutkan upaya tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diterapkan di semua tingkatan di Kota Solo. Semua orang di sini harus memahami Pancasila,” katanya.