Jowonews

MUI Jateng Dukung Penerapan PSBB

SEMARANG, Jowonews-– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah mendukung penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mui juga mengimbau umat Muslim tetap melakukan protokol kesehatan saat shalat berjamaah guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. “Kami setuju sekali dengan pelaksanaan PSBB karena memang tidak bisa diprediksi. Awalnya kita sudah merasa aman, namun meningkat lagi dan ada varian Covid-19 baru, kami setuju dengan itu dan dengan saksi tegas,” kata Ketua MUI Provinsi Jateng KH Ahmad Darodji di Semarang, Kamis (7/1). Menurut dia, umat Islam di Jateng juga tidak mempermasalahkan pembatasan kuota jemaah masjid hingga 50 persen dari total jemaah. Ia menyebut Muslim di Jateng juga sudah banyak yang menyesuaikan tata cara ibadah berjamaah sejak adanya pandemi Covid-19. Selain itu, takmir masjid sudah melaksanakan anjuran menjaga jarak, memakai master, dan mencuci tangan. “Kebanyakan masjid sudah menyesuaikan saat shalat berjamaah, sudah memberikan tanda di mana jemaah berdiri. Di Masjid Baiturrahman bahkan tidak ada 50 persen, hanya sekitar 30 persen (jumlah jemaah). Begitu juga Masjid Agung Jawa Tengah, hal itu tak membuat gejolak,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. MUI Jateng juga mengimbau dan melakukan sosialisasi kepada seluruh umat Muslim di Jateng terkait hal itu dengan menggandeng jajaran kantor urusan agama (KUA) di pelosok daerah. “Yang di kampung-kampung, kita akan minta kepala KUA di kecamatan agar bisa berikan pendampingan di wilayahnya. KUA itukan tugasnya se-kecamatan, jadi tahu ada berapa mesjid di kecamatan. Jadi lebih intensif,” katanya. Seperti diwartakan, Pemprov Jateng siap menerapkan kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat pada 11-25 Januari 2021 sesuai instruksi pemerintah pusat guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. Pengetatan yang dimaksud itu bisa disebut PSBB atau pembatasan kegiatan masyarakat yang tidak dilakukan pada satu wilayah pemerintahan, melainkan pada daerah-daerah yang menjadi perhatian khusus atau zona merah terkait jumlah Covid-19.

11-25 Januari, Pergerakan Masyarakat di Jawa dan Bali Dibatasi

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat pada 11-25 Januari 2021 khususnya di Pulau Jawa dan Bali. “Pemerintah mendorong bahwa pembatasan ini dilakukan pada 11-25 Januari 2021 dan pemerintah akan terus melakukan evaluasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah Rapat Terbatas Melalui “Video Conference” yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan topik “Penanganan Pandemi COVID-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi” di Istana Negara Jakarta, Rabu.cov Pemerintah, kata dia, akan melakukan pengawasan secara ketat untuk pelaksanaan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Selain itu juga meningkatkan operasi yustisi yang akan dilaksanakan Satpol PP, aparat kepolisian, dan unsur TNI. “Sekali lagi ini sesuai amanat dari PP 21 Tahun 2020 (tentang PSBB) di mana mekanisme sudah jelas yaitu sudah ada usulan daerah dan juga Menkes serta edaran dari Mendagri,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dengan begitu diharapkan pada 11-25 Januari 2021, mobilitas di Pulau Jawa dan Bali akan dimonitor secara ketat. Ia menambahkan pada saat bersamaan pemerintah diharapkan sudah menyiapkan program vaksinasi sehingga tingkat kepercayaan masyarakat bertambah. “Dengan pengetatan pembatasan ini bukan pelarangan, seluruh aktivitas tersebut tetap masih dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Presiden Minta Gubernur Gencarkan Prokotol Kesehatan

JAKARTA, Jowonews- Presiden Joko Widodo meminta para gubernur agar menggencarkan kembali penerapan protokol kesehatan dan mengajak masyarakat untuk disiplin melaksanakannya. Kebijakan ini merespons banyak negara yang kembali “lockdown” karena penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi. “Kita tahu dua, tiga hari yang lalu Bangkok ‘lockdwon’, Tokyo dinyatakan dalam keadaan darurat, London juga ‘lockdown’, kemudian di seluruh Inggris juga di ‘lockdown’ karena penyebaran Covid-19 yang sangat eksponensial,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas Melalui Video Conference dengan Topik Penanganan Pandemik Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara Jakarta, Rabu (6/1). Oleh karena itu Presiden mengajak semua pihak untuk bekerja keras, bekerja mati-matian agar “3T-3M” betul-betul bisa dilakukan di lapangan. Presiden mendapati survei yang dilakukan saat ini menunjukkan bahwa motivasi untuk disiplin terhadap protokol kesehatan di kalangan masyarakat mulai berkurang. “Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan ini berkurang, oleh sebab itu saya minta kepada para gubernur agar menggencarkan kembali masalah kedisiplinan protokol kesehatan karena survei-nya tadi memang disiplin terhadap protokol kesehatan menurun,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Presiden Jokowi mengatakan strategi Indonesia dalam menangani pandemik ini tetap sama yaitu yang pertama urusan penanganan kesehatan. Kemudian, ia menambahkan yang kedua masalah perlindungan sosial yang menjadi fokus perhatian. Selanjutnya ketiga masalah yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi. “Kunci bagi pemulihan ekonomi, kuncinya adalah bagaimana kita bisa bekerja keras dalam rangka bisa menghentikan dan mengendalikan Covid-19,” tutur-nya.

Rayakan Natal, Gereja di Semarang Terapkan Prokes Ketat

SEMARANG, Jowonews- -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeliling mengecek sejumlah gereja di Kota Semarang, Kamis (24/12), untuk memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat saat perayaan Hari Raya Natal. Sejumlah gereja yang dikunjungi Ganjar adalah Gereja Santo Athanasius Agung atau Gereja Karangpanas di Jalan Dr Wahidin, Gereja Katolik Keluarga Kudus di Jalan Admodirono, Holy Stadium kawasan Marina, dan Gereja Santa Theresia Bongsari. Di gereja-gereja tersebut, pengelola sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan jumlah banyak di halaman gereja. Bahkan beberapa diantaranya memasang bilik sterilisasi yang menggunakan ozon dan sinar ultraviolet. Kursi jemaat gereja juga ditata dengan jarak tertentu dan diberikan nomor sesuai pendaftaran jemaat yang diizinkan mengikuti perayaan Hari Natal secara terbatas karena pandemi Covid-19. Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi pihak gereja yang telah mempersiapkan perayaan Natal tahun ini dengan protokol kesehatan yang ketat dengan pembatasan jemaat yang hadir, pengaturan jarak jemaat, dan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan sudah disiapkan. “Alhamdulillah sudah berjalan bagus. Semuanya sudah disiapkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Mudah-mudahan bisa lancar,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar juga mengapresiasi pengelola gereja yang menyiapkan “live streaming” untuk melayani jemaat yang beribadah di rumah. Selaim itu gereja juga menambah pelaksanaan ibadah dari yang biasanya dua kali menjadi empat kali sehingga waktunya bisa diatur dengan baik. “Saya juga melihat, biasanya kalau Natal itu gereja-gereja selalu dipasang tratak (tenda, red). Tadi saya lihat tidak dipasang. Jadi, mudah-mudahan perayaannya betul-betul bisa menjaga protokol kesehatan dengan baik, dan rata-rata, gereja yang saya cek hari ini sudah melaksanakan itu,” ujarnya. Pastor Gereja Katolik Athanasius Agung Karangpanas Romo Benny Bambang Sumintarto mengatakan bahwa semua jemaat dari luar kota maupun pendatang tidak diizinkan mengikuti kegiatan ibadah di gerejanya. “Jadi kami sudah mendata jemaat yang boleh beribadah ke gereja. Nantinya mereka duduk di kursi sesuai nomor urutnya dan tidak bisa digantikan karena menggunakan sistem barcode. Kami mohon maaf pada semuanya, dan berharap semua memahami kondisi ini demi keselamatan kita semua,” katanya. Ia mengungkapkan biasanya setiap ibadah Hari Raya Natal dihadiri sekitar 5.000 orang lebih jemaat. Namun saat ini dibatasi maksimal 600 jemaat karena masih pandemi Covid-19.

Kapolri Keluarkan Maklumat Prokes Liburan Nataru

JAKARTA, Jowonews- Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menerbitkan Maklumat bernomor Mak/4/XII/2020 tentang Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Libur Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 tertanggal 23 Desember 2020. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan bahwa penerbitan Maklumat Kapolri tersebut bertujuan untuk memutus dan mencegah rantai penyebaran COVID-19 saat libur panjang akhir tahun. “Ya benar (Maklumat Kapolri). Tujuannya agar mencegah terjadinya penyebaran penularan virus corona,” tutur Argo di Jakarta, Rabu. (23/12), sebagaimana dilansir Antara. Argo mengatakan bahwa maklumat dikeluarkan karena mempertimbangkan penanganan penyebaran Covid-19 secara nasional belum sepenuhnya terkendali dan masih berpotensi berkembang luas di masyarakat. Maklumat itu bertujuan untuk memberikan perlindungan dan menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat selama pelaksanaan libur Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru Tahun 2021. Maka itu Kapolri Idham mengeluarkan maklumat untuk tidak menyelenggarakan pertemuan/kegiatan yang mengundang kerumunan orang banyak di tempat umum berupa perayaan Natal dan kegiatan keagamaan di luar tempat ibadah, pesta/perayaan malam pergantian tahun, arak-arakan, pawai dan karnaval serta pesta penyalaan kembang api. Melalui Maklumat, Kapolri menyebut apabila ditemukan perbuatan yang bertentangan dengan Maklumat tersebut, maka setiap anggota Polri wajib melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis telah menerbitkan dua kali Maklumat Kapolri soal Covid-19 yakni maklumat pertama tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Covid-19 tertanggal 19 Maret 2020. Sedanhkan maklumat kedua tentang Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 tertanggal 21 September 2020.

Polda Jateng Gelar Operasi Protokol Kesehatan di Rest Area Tol

SEMARANG, Jowonews- Polda Jawa Tengah akan menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan Covid-19 serta melakukan tes cepat antigen. Sasarannya adalah pengguna jalan dari arah Jakarta yang masuk provinsi ketika singgah di lima rest area (tempat rehat) di sepanjang jalan tol pada liburan panjang Natal dan pergantian tahun. “Untuk titik operasi yustisinya, masih kami petakan, rest area yang paling padat,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Rudy Syafirudin di Semarang, Senin (21/12). Menurut dia, kelima rest area yang manjadi titik pelaksanaan operasi yustisi  di jalur tol Jakarta menuju Surabaya, mulai dari Brebes hingga sebelum masuk ke Semarang. Ia menyebutkan beberapa kriteria penindakan, di antaranya pengendara yang tidak memakai masker serta mobil yang kapasitas melebihi ketentuan protokol kesehatan. “Mobil jenis MPV maksimal diisi lima penumpang. Lebih dari itu, akan langsung kami minta untuk tes,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, terdapat 2.000 alat tes cepat antigen yang sudah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan operasi yustisi ini. Jika nantinya didapati penumpang kendaraan yang reaktif hasil tesnya, menurut dia, akan langsung ditindaklanjuti satgas Covid-19, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.

Gubernur Cek Protokol Kesehatan di TPS

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah mengecek kesiapan pemungutan suara dan penerapan protokol kesehatan di sejumlah TPS yang ada di Kota Semarang, Selasa (8/12). Tiga TPS yang didatangi Ganjar adalah TPS 10 Sobokarti, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang Timur, TPS 17, Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, dan TPS 10, Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk. Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah TPS tersebut memang sudah terlihat menyiapkan protokol kesehatan dengan baik sebagai antisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. Selain sarana prasarana yang tersedia seperti cairan penyanitasi tangan, alat pengecek suhu tubuh, sarung tangan, kursi-kursi juga ditata dan diberi jarak lebih dari 1 meter. Bahkan TPS juga menyediakan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu badan di atas 37,3 derajat Celcius. Oleh penyelenggara pemilu, semua calon pemilih di tempat-tempat itu telah diberikan undangan yang disertai dengan jadwal pencoblosan. Masing-masing diberikan jam berbeda untuk mencegah terjadinya kerumunan. “Ya persiapannya sudah bagus, saya hanya titip pesan tolong protokol kesehatan harus ketat, gak bisa gak, itu harus. Maka saya hari ini mengajak Forkompimda untuk memastikan dan alhamdulillah dari pantauan ini, semua sudah disiapkan dengan baik,” kata Ganjar sebagaimana dilansir Antara. Pada saat pelaksanaan pemungutan suara besok, Ganjar meminta seluruh petugas di TPS memastikan betul protokol kesehatan berjalan dengan baik. Masyarakat harus dibimbing dalam semua proses pilkada dari awal hingga akhir pelaksanaan pemilihan. “Saya pesan pada masyarakat ayo tertib, ‘ojo kesusu’ (jangan terburu-buru, red) karena sudah dijadwal jamnya kapan mereka harus datang ke TPS untuk mencoblos. Kalau semua bisa tertib sesuai undangan yang sudah dijadwalkan, maka bisa membantu untuk tidak berkerumun,” ujarnya. Potensi kerumunan, lanjut Ganjar, juga harus diantisipasi saat proses penghitungan surat suara. “Saat penghitungan, tolong tidak semua datang ke TPS, tidak usah melihat. Percayakan saja pada saksi-saksinya. Jangan sampai ada kerumunan, kita minta semua kerumunan saat pilkada tidak ada,” katanya. Ganjar secara khusus meminta masyarakat menjaga diri masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan agar pilkada serentak ini tidak menjadi klaster baru Covid-19. Ke-21 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menggelar pilkada adalah Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang, Kota Magelang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Rembang, dan Kota Surakarta. Kemudian, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Blora, Kabupaten Kendal, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak.

Meski Ada Vaksin, Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

JAKARTA, Jowonews- Masyarakat diminta tetap menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan virus meskipun sudah ada vaksin yang siap diedarkan di Indonesia. “Meski sudah ada vaksin, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Bapak presiden menggarisbawahi pentingya 3M dan 3T,” tutur Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam keterangan pers yang dikutip di Jakarta, Selasa (8/12). Doni menyebutkan kunci utama dalam mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan 3M atau mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu arahan Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa upaya 3M ditambah 3T atau tracing, testing dan treatment untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Doni memastikan bahwa pemerintah serta seluruh pimpinan di tingkat provinsi, kabupaten-Kota akan terus bekerja keras untuk bisa melayani masyarakat yang terdampak Covid-19. Doni juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, sehingga manusia akan tetap mendapat perlindungan-Nya. “Kita harus meningkatkan juga keimanan dan ketakwaan kita, sesuai agama kita masing-masing. Karena kita bangsa Indonesia adalah insan Pancasila,” kata Doni sebagaimana diansir Antara. Olahraga dan istirahat Cukup Di samping itu, Doni turut menyampaikan pentingnya olahraga secara teratur, menjaga pola makan, mengatur waktu tidur dan mengelola stres yang dapat menjadikan imunitas terjaga dengan baik sebagai pondasi utama tubuh dari ancaman virus. “Kita juga harus meningkatkan imunitas tubuh kita dengan cara olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, tidak boleh begadang, minimal kita harus tidur selama enam jam,” jelas Doni. Menurut Doni, dengan adanya vaksin yang ditambah protokol kesehatan tersebut, dirinya meyakini bahwa keselamatan dan kesehatan masyarakat dapat lebih dipertahankan dengan baik. “Dengan adanya vaksin, kita yakin, kita akan jauh lebih baik. Kita tetap akan bisa mempertahankan ketahanan kesehatan masyarakat. Vaksin akan menjadikan kita lebih optimistis ditambah dengan protokol kesehatan. InshaAlloh Allah SWT melindungi bangsa Indonesia,” kata Doni.