Jowonews

Sumur Jalatunda Dieng, Sumur Terbesar di Indonesia dengan Kedalaman Sekitar 150 Meter

Sumur Jalatunda Dieng, Sumur Terbesar di Indonesia dengan Kedalaman Sekitar 150 Meter

BANJARNEGARA – Selain dengan keindahan alamnya, di Dataran Tinggi Dieng juga terdapat sumur terbesar di Indonesia, tepatnya di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Sumur itu bernama Sumur Jalatunda. Kawah Jalatunda berdiameter sekitar 90 meter, sedangkan kedalamannya diperkirakan lebih dari 100-150 meter. Ruang dalam sumur raksasa ini diduga terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Prau Tua. Kawah ini dulunya merupakan kawah atau kawah letusan hingga mendingin dan membentuk kawah yang dalam. Ruang tersebut diisi dengan air hujan dan kemudian membentuk sebuah sumur. Sumur itu ditumbuhi rumput liar. Jika Anda menginjak di atas, Anda bisa jatuh ke dalam lubang karena rumput liar tersebut. Air sumur tersebut berwarna hijau. Air yang berwarna biru atau hijau seringkali memiliki kandungan tembaga yang terlalu tinggi. Air ini bisa menjadi racun bagi tubuh jika tertelan atau bahkan terhirup. Legenda Sumur Jalatunda Dieng Nama Jalatunda berasal dari dua kata “jala” dan “tunda”. Jala memiliki arti jaring sedangkan tunda artinya belum terjadi. Jika dipahami, Sumur Jalatunda berarti sumur yang dapat memenuhi segala permintaan yang tertunda. Apalagi ada beberapa cerita tentang sumur ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, sumur ini merupakan pintu gerbang menuju Sapta Pratala (lapisan ketujuh bumi). Sementara itu, terkait dengan epos Mahabarata, sumur inilah yang menjadi tumpuan Bima saat bertarung melawan naga raksasa. Menikmati Pesona Keindahan Sumur Jalatunda Untuk menikmati pesona Jalatunda dengan baik, Anda harus terlebih dahulu menaiki sekitar 257 anak tangga. Begitu sampai di puncak, Anda akan disuguhi pemandangan indah di sekitar kawasan Sumur Jalatunda Dieng, yang berjarak sekitar 7 km dari objek wisata utama Dataran Tinggi Dieng. Di lokasi tersebut Anda akan menemukan beragam fasilitas yang tersedia di objek wisata Sumur Jalatunda seperti area parkir, toilet, shelter atau pos pengamatan/gardu pandang. Saat Anda merasa lapar, di lokasi ini juga tersedia beberapa warung makan dengan harga yang sangat terjangkau. Sumur Jalatunda terletak di ketinggian kurang lebih 2.000 mdpl dan berada di wilayah paling barat Dieng. Wisata Sumur Jalatunda bisa Anda temukan dengan menempuh perjalanan 45 menit dari pusat kota Wonosobo. Sumur Jalatunda terletak di kawasan Dieng 2. Di kawasan ini juga terdapat tempat wisata Kawah Sileri, Bukit Cemeti, Kawah Candradimuka dan Telaga Dringo.

Karang Gemantung Banjarnegara, Karang Putih Eksotis Di Atas Perbukitan

Karang Gemantung Banjarnegara, Karang Putih Eksotis Di Atas Perbukitan

Kabupaten Banjarnegara memiliki banyak tempat wisata alam. Lokasi paling terkenal tentu saja Dataran Tinggi Dieng yang sering menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah. Namun, wilayah Jawa Tengah ini juga memiliki Karang Gemantung Banjarnegara yang eksotis. Karang Gemantung adalah tujuan wisata yang banyak disukai wisatawan karena pemandangan alamnya yang indah. Banyak wisatawan terutama anak muda datang ke tempat ini untuk menikmati keindahan bebatuan karang. Karang Gemantung adalah tujuan wisata yang banyak disukai wisatawan karena pemandangan alamnya yang indah. Banyak wisatawan terutama anak muda datang ke tempat ini untuk menikmati keindahan bebatuan karang yang menjulang tinggi ke langit. Pemandangan di sekitar Bukit Karang Gemantung memang sangat menawan, apalagi jika cuaca cerah di pagi hari, matahari terbit akan tampak seperti halnya pemandangan di puncak gunung. Awal Mula Nama Karang Gemantung Karang Gemantung terletak di Desa Kebutuh, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara. Lokasi wisata alam ini dinamakan Karang Gemantung karena karang-karang di atas bukit ini terlihat seperti bergelantungan. Karang putih yang menjulang tinggi seringkali dimanfaatkan wisatawan sebagai latar foto. Foto-foto tersebut seringkali dibagikan melalui media sosial. Jika ingin lebih ekstrim, kamu bisa memanjat tebing. Tapi, butuh keberanian karena risikonya sangat tinggi. Lokasi Karang Gemantung Banjarnegara Tempat wisata Karang Gemantung ini terletak sekitar 500 meter dari jalan raya dan berdiri tegak di atas perbukitan. Di bawahnya juga terdapat hutan pinus yang sejuk. Hutan pinus ini juga sering dijadikan tempat berkemah bagi anak muda yang ingin menghabiskan waktu di ruang sunyi hutan pinus. Ada juga beberapa fasilitas yang disediakan pengelola, antara lain toilet, air minum, mushola, serta warung makan. Untuk sampai ke lokasi, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit dari pusat kota Banjarnegara. Jalannya juga cukup mudah karena merupakan jalan utama dari simpang Pasar Wage selatan lurus hingga di Desa Kebutuh. Dari jalan besar di Desa Kebutuh nanti ada petunjuk jalan makadam dan cor beton menuju lokasi Karang Gemantung sejauh kurang lebih 500 meter. Sepanjang perjalanan kaki, anda juga bisa menikmati susana hutan pinus yang masih asri dan segar. Sedangkan bagi penyuka off-road atau bersepeda, jalan menuju tempat wisata alam Karang Gemantung ini juga cukup menantang. Sehingga sangat cocok untuk memacu adrenalin. Foto: doc. @andriawan

Bukit Pangonan Dieng, Keindahan Hamparan Padang Sabana Yang Memanjakan Mata

Bukit Pangonan Dieng, Keindahan Hamparan Padang Sabana Yang Memanjakan Mata

Dieng selalu bisa memanjakan di setiap sudutnya, paling dikenal dengan wisata gunung. Seperti Gunung Prau, Gunung Sikunir, dan Gunung Pakuwajan. Saat ini juga ada Gunung Pangonan yang tidak kalah indah untuk didaki. Lebih dikenal dengan sebutan Bukit Pangonan karena tingginya 2300 mdpl, tidak terlalu tinggi dibanding gunung yang lainnya. Gunung Pangonan yang berlokasi di selatan Dieng ini cocok bagi wisatawan atau pendaki pemula. Apalagi bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman jelajah Gunung Dieng namun tidak punya banyak waktu atau tidak ingin menguras begitu banyak tenaga. Bukit Pangonan Dieng ini tidak terlalu tinggi untuk pendakian, akses yang dilalui juga tidak cukup terjal. Bukit Pangonan ini dapat jadi solusi yang pas, tanpa menghilangkan keseruan sebagaimana pendakian di Dieng seperti Gunung Prau atau Sikunir. Untuk mencapai puncaknya bisa dicapai sekitar 20 menit-30 menit. Kontur tanahnya relatif datar, sedangkan di bagian kanan berbentuk bukit-bukit landai. Pos pendakian Bukit Pangonan berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Tampak tulisan “Dieng Banjarnegara” yang berada di atas kawasan Candi Arjuna, hanya cukup melangkah 500 meter ke arah timur. Pos ini ditandai bangunan rumah kayu pemanen bertulisakan “Basecamp Gunung Pangonan”, disertai tempat parkir kendaraan yang berada di awal jalur pendakian dan sangat luas. Tarifnya cukup murah, hanya dengan Rp 10.000. Pos yang sangat cocok untuk persiapan pendakian serta jadi tempat istirahat sejenak. Jika cuaca terang, puncak gunung telah terlihat dari pos pertama. Jam operasionalnya mulai pukul 07.00-17.00 WIB Di awal perjalanan pendakian, akan pendakai akan menemui pipa raksasa gas uap panas milik GeoDipa Energi. Hingga sampai di gerbang pendakian, tanah dengan kontur padat siap untuk dijejaki. Tidak perlu takut kelelahan, karena pengelola telah menyediakan gubuk kayu di sepanjang jalur pendakian, yang bisa digunakan untuk istirahat atau berteduh saat hujan. Perjalanan dimulai dengan hamparan ladang milik warga lokal serta suguhan pemandangan Kawah Sikidang dari ketinggian yang terlihat sangat jelas. Sedang Gunung Prau memanjang berada tepat di depan mata. Jika cuaca cerah, pegunungan Dieng yang lainnya akan tampak, seperti Gunung Arjuno. Bagi wisatawan yang tidak tahan dengan cuaca dingin, bisa mempersiapkan jaket tebal saat melakukan pendakian. Karena suhu rendah bercampur angin yang menyusuri lembah membuat tubuh ditusuk-tusuk karena dingin. Bukit ini memiliki keunikan ketika sampai di puncaknya. Jika Gunung Prau bisa menikmati puncak yang luas dan panorama yang indah, sementara Sikunir bisa menikmati pemandangan sunrise yang cantik, Bukit Pangonan menawarkan pemandangan yang berbeda. Selain dapat menikmati sunrise dan sunset di atas puncak gunung, di Bukit Pangonan juga bisa menikmati pemandangan luas berupa padang sabana yang biasa juga disebut Lembah Semurup. Kata semurup sebetulnya diambil dari Bahasa Inggris yaitu Summer Up, yang berarti ketika musim panas fenomena ekstrem di padang sabana terjadi. Karena lidah orang jawa masih sangat kental maka penduduk lokal sekitar menyebutnya Lembah Semurup. Seperti padang sabana pada umumnya, bentuknya seperti cekungan bekas danau yang mengering yang kemudian ditumbuhi ilalang membentuk padang sabana yang hijau segar. Pemandangan yang paling direkomendasikan adalah saat kemarau, karena rumput akan terlihat makin indah karena makin menguning. Pemandangan ini yang biasanya menarik para wisatawan. Namun jika mengunjunginya saat musim hujan rumput akan berubah menjadi hijau segar serta ada danau alami yang terbentuk akibat genangan air hujan pada bagian cekungan bukit. Di sabana ini adalah tempat yang strategis dijadikan lokasi camping. Pemandangan sabana ini bisa menjadi pengganti, apabila kamu belum kesampaian mengunjungi sabana yang berada di Gunung Semeru yang terkenal itu. Di puncaknya juga ada temuan candi, karena Bukit Pangonan ini berada tepat di atas kompleks wisata Candi Arjuna. Jika beberapa langkah menaiki gunung, bisa terlihat dengan jelas candi legendaris warisan umat Hindu tersebut. Saat turun juga dimanjakan dengan panorama indah dari Kawah Sikidang. Namun, saat mendaki atau menuruni bukit ini, pendaki harus tetap waspada karena kadang tanah pijakan licin. Jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Wonosoba di warung-warung sekitar tempat wisata, seperti opak, dan lain sebagainya.