BOYOLALI, Jowonews.com – Pemkab Boyolali tahun depan mewajibkan dalam kegiatan yang digelar oleh semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), menyuguhkan makanan lokal. Hal ini ditegaskan Pj Bupati Boyolali, Sri Ardiningsih, disela-sela acara gelar pangan lokal di kantor Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Boyolali Rabu (16/12).
“Berbagai makanan berbahan lokal sudah diolah sedemikian rupa, kita ajak semua SKPD melihat dan kedepan semua kegiatan yang diadakan oleh Pemda, harus prioritaskan makanan lokal,” ujar Sri Ardiningsih.
Gelar promosi pangan lokal ini melibatkan Kelompok Tani Wanita (KWT). Setiap kecamatan yang memiliki KWT dengan produk olahan pangan lokal, dipajang dalam kegiatan ini. “Kegiatan ini juga dalam rangka kita ingin swasembada pangan. Mulai dari Kabupaten Boyolali ini, kita adalan promosi gelar pangan lokal. Ini kita berdayakan kelompok wanita tani,” katanya.
Semua SKPD yang ada di lingkup Pemkab Boyolali diundang untuk melihat hasil makanan dari bahan lokal yang sudah diolah sedemikian rupa tersebut. SKPD juga diminta mencatat nomor telepon dari KWT-KWT tersebut. “Sehingga jika akan memesan makanan akan lebih mudah,” jelas Sri Ardiningsih.
Salah satu KWT yang ikut dalam ajang tersebut adalah KWT Maju Mulyo asal Desa Penggung, Kecamatan Boyolali Kota. Pariyani, ketua KWT Maju Mulyo, mengatakan semua produk makanan yang diolah kelompoknya semua berbahan dari lokal. Seperti keripik pare, waluh, pisang, sukun, daun singkong, dan lainnya.
“Ada 11 jenis produk makanan, pemasarannya sudah sampai luar Boyolali,” kata Pariyani sembari menambahkan KWT Maju Mulyo berdiri sejak tahun 2012 lalu.
Makanan yang disajikan dalam gelar pangan lokal tersebut antara lain, nasi jagung, jadah jagung, getuk manis, tape ketan, berbagai keripik berbahan jagung dan lainnya. (JN01/JN03)
