TEMANGGUNG, Jowonews.com – Tidak ada izin bagi berdirinya tempat karaoke di Temanggung guna menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat, kata Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Bambang Sukarno.
“Setop tempat karaoke, karena di situ awal masuknya minuman keras dan narkoba,” katanya pada pembekalan anggota GP Ansor dan Banser Temanggung usai “Apel Kesetiaan Pancasila dan NKRI” di Alun-Alun Temanggung, Rabu.
Ia mengatakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Temanggung telah sepakat minuman keras dan narkoba tidak ada di wilayah Kabupaten Temanggung.
“Saya berharap Ansor dan Banser terdepan untuk mewujudkan hal ini. Kalau ada peredaran minuman keras, narkoba, termasuk togel dan apa pun jenis penyakit masyarakat laporkan pada polisi atau saya sebagai bupati Temanggung,” katanya.
Ia mengatakan Temanggung dibilang “ndeso” tidak apa-apa, tetapi ini semua untuk mewujudkan masyarakat Temanggung yang lebih sejahtera.
Bupati menuturkan pembangunan tidak akan berhasil tanpa ada stabilitas keamanan dan kenyamanan di masyarakat.
“Saya minta para ulama, khususnya Ansor dan Banser yang hari ini telah menyampaikan kesetiaannya pada bangsa dan negara menjadi garda terdepan,” katanya.
Komandan Distrik Militer 0706/Temanggung, Letkol Kav. Zubaedi mengatakan untuk mempertahankan negeri ini bukan hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak saja.
Apabila semua komponen masyarakat di negeri ini bersepakat untuk bersatu padu menjunjung tinggi kesetiaan terhadap negeri ini, insya Allah semua permasalah bisa teratasi.
Ia mengatakan apabila bicara Pancasila berarti harus mengisi dan mengamalkan norma dan nilai-nilai Pancasila dan kalau bicara NKRI harus mempelajari sejarah bangsa ini dengan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.
Wakil Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Yami Blumut mengimbau para generasi muda terutama yang ada di NU untuk selalu punya pedoman, teladan dari alim ulama yang sudah berperan di negeri ini harus dicontoh dan diteladani.
Ia mengatakan pemuda harus mempunyai ikatan emosional yang kuat terhadap Pancasila dan NKRI sebagai landasan berpikir dan bertindak kemudian mengamalkan untuk dipertahankan. (jn16-ant)
