TEMANGGUNG, Jowonews.com – Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang telah lolos 10 besar penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat nasional, kini mengikuti seleksi ke tiga besar PPD 2019.
Ketua Tim Penilai PPD 2019 Agustin Arry Yanna di Temanggung, Jumat, mengatakan dalam beberapa hari ini pihaknya telah berada di Temanggung melakukan verifikasi dan kunjungan lapangan untuk penilaian tahap V tingkat kabupaten PPD 2019.
Ia menambahkan penilaian PPD meliputi perencanaan, pencapaian, dan inovasi.
“Tiga hal itu sudah dinilai dalam lima tahapan dan sekarang berada di tahap kelima untuk verifikasi dan kunjungan lapangan,” ujarnya.
Ia mengemukakan kalau dari sisi perencanaan dan pencapaian di dokumen sudah baik, tetapi perlu dilihat langsung.
Temanggung masuk 10 besar setelah melalui proses panjang, yang semula 30 kabupaten yang diusulkan oleh provinsi secara perencanaan dilihat dalam dokumen rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) sudah terseleksi menjadi 18 besar, kemudian diseleksi lagi menjadi 10 besar, sekarang 10 besar ini menuju 3 besar.
Ia mengemukakan dalam proses penilaian juga melibatkan perguruan tinggi, antara lain dari ITB, IPB, UI, dan UGM, kemudian kalangan profesional di bidang otonomi daerah dan kebijakan publik.
Selain Kabupaten Temanggung, untuk Jateng yang maju seleksi 3 besar adalah Kota Semarang dan Pemprov Jateng.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo mengatakan Temanggung masuk penilaian tiga besar perlu disyukuri, yang paling penting adalah PPD ini yang dinilai tidak hanya perencanaannya saja, tetapi juga hasil-hasil yang sudah dicapai termasuk inovasi.
“Kawan-kawan menurut saya luar biasa, terima kasih sekali, tidak hanya dengan Bappeda tetapi seluruh perangkat perencanaan, proses mulai dari musrenbang desa, musrenbang kecamatan, seluruhnya ada nilainya termasuk tingkat kehadiran kawan-kawan DPRD di musrenbang juga ada nilainya,” sebutnya.
Ia mengemukakan penilaian tahap 1 sampai tahap 4 itu luar biasa dengan melibatkan tim penilai dari lima perguruan tinggi negeri, Bappenas, Setkab, dan Kemendagri.
“Ini betapa kerja keras kita bersama, mulai tingkat desa/kelurahan, kecamatan melakukan musrenbang dan proses itu dinilai semua. Itulah hasil kerja sama kita semua, semoga saja menjadi lebih baik dan perencanaan yang baik kalau tidak dilaksanakan dengan baik maka akan sia-sia,” tambahnya. (jwn5/ant)
