Jowonews

Ruwat Rigen, Tradisi Petani Kledung Temanggung Jelang Panen Tembakau

Ruwat Rigen Kledung Temanggung

TEMANGGUNG – Sejumlah petani di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung menggelar tradisi Ruwat Rigen. Tradisi para petani di Lereng Gunung Sumbing dan Sindoro ini dilakukan sesaat sebelum melakukan proses panen tembakau. Ruwat Rigen diawali dengan prosesi kirab dari lapangan Desa Kledung menuju Rest Area Kledung. Proses yang diikuti peserta dari 13 desa ini dipimpin kepala desa masing-masing. Setiap desa membawa rigen, nasi tumpeng dan ingkung. Perlu diketahui, rigen merupakan lembaran anyaman bambu berbentuk persegi panjang yang biasa digunakan petani untuk menjemur tembakau hasil panen. Pada prosesi ini, rigen dibersihkan atau dicuci menggunakan air dari Sendang Kamulyan. Ketua Panitia Ruwat Rigen, Basori Setyawan mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah keinginan masyarakat untuk berkumpul bersama, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar panen tembakau tahun ini mampu meraih hasil yang maksimal. Mereka juga berharap keberlimpahan rezeki dan keberkahan. Sementara itu Bupati Temanggung, M Al Khadziq menerangkan, rigen merupakan salah satu alat untuk mengolah tembakau. Jadi kegiatan ini sebagai bentuk pengharapan masyarakat agar panen tembakau dapat berjalan dengan lancar, hasil baik, dan harga jualnya bagus. “Rigen itu segala sesuatu yang berhubungan dengan pertembakauan, segala sesuatu yang berhubungan dengan panen tembakau,” katanya, dikutip dari Antara Jateng, Minggu (7/8/2022). Tradisi seperti ini menunjukkan dekatnya masyarakat Temanggung antara ikhtiar dengan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Foto: Doc. Antara Jateng

Sebanyak 33 Tim Dayung Meriahkan Rowo Suran Festival 2022

Sebanyak 33 Tim Dayung Meriahkan Rowo Suran Festival 2022

KEBUMEN – Sebanyak 33 tim mengikuti kompetisi dayung Rowo Suran Festival 2022 yang digelar di Sungai Mawar, Desa Rowo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, pada Sabtu (6/8/2022). Kompetisi dayung tersebut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan bulan Muharram, sekaligus memperingatu hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia ke-77, dan HUT Kebumen ke 393. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menyambut baik setiap ide kreatif dan gagasan masyarakat untuk menyemarakkan peristiwa-peristiwa tertentu. Menurutnya Rowo Suran Festival ini membawa nuansa kearifan lokal. “Perlombaan ini tentunya membawa nuansa kearifan lokal dengan suasana kebersamaan dan sukacita penuh perjuangan dalam meraih kemenangan,” kata Arif, dikutip dari kebumenekspress.com. Arif berharap, kegiatan tersebut bukan hanya sebagai bentuk perlombaan saja, melainkan sebagai simbol kerukunan dan persatuan dalam masyarakat. Apalagi perlombaan ini juga diikuti masyarakat dari daerah lainnya. “Saya berharap lomba ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya. Sebab ini dapat mempromosikan potensi Kecamatan Mirit, baik pertanian, peternakan, maupun pengembangan sektor pariwisatanya,” ungkapnya. Sementara itu Kepala Desa Rowo, Samsino mengungkapkan rasa syukurnya karena acara ini dapat terselenggara kembali. Acara rutin yang diselenggarakan setiap bulan Muharram ini sempat terhenti dua tahun karena pandemi Covid-19. “Alhamdulillah tahun ini bisa kembali diadakan, setelah sebelumnya pada 2020 dan 2021 kita off karena pandemi. Ini sebenarnya memang kegiatan rutin yang kita adakan di bulan Sura atau Muharam, bahkan sejak saya masih kecil lomba dayung ini sudah ada,” terangnya. Ia mengungkapkan, Rowo Suran Festival 2022 tak hanya diisi lomba dayung saja. Melainkan juga berbagai perlombaan menarik lainnya untuk ibu-ibu dan anak-anak. Puncaknya adalah masyarakat akan mengadakan sedekah laut dengan memotong kambing dan melarung kepalanya ke laut disertai beberapa hasil bumi, pada 12 Agustus. Bupati didampingi istrinya Iin Windarti Sugiyanto membuka acara tersebut dan ikut mencoba perahu dayung bersama para peserta lomba.

Resep Keripik Bayam Gurih Renyah dan Tahan Lama

Resep Keripik Bayam Gurih Renyah dan Tahan Lama

Resep Keripik Bayam – Bayam merupakan salah satu jenis sayuran hijau yang banyak ditanam dan dikembangkan, khususnya di Indonesia. Mak tak heran jika bayam sangat mudah dijumpai di warung-warung sayur di sekitar tempat tinggal kita. Bayar dikenal sebagai sayuran rendah kalori dan kaya serat. Sehingga sayuran ini cocok dikonsumsi ketika menjalankan program diet. Selain itu bayam juga sayuran yang baik dikonsumsi oleh orang dewasa, ibu hamil, anak-anak, bayi, hingga lansia. Bayam juga dikenal mengandung berbagai macam nutrisi. Sebeut saja seperti vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, magnesium, zat besi, asam folat, kalsium, dan kalium. Karena banyaknya manfaat dalam sayur bayam, banyak masyarakat yang manjadikan bayam sebagai salah satu menu atau campuran olahan untuk makanannya. Salah satu menu olahan bayam yang wajib dicoba adalah keripik Bayam. Teksturnya renyah dan rasanya sangat gurih. Lantas bagaimana cara membuta resep keripik bayam ini? Berikut langkah-langkahnya. Resep Keripik Bayam Gurih Renyah dan Tahan Lama Bahan-bahan: 2 ikat bayam, pilih yang daunnya lebar 200 gram tepung beras 50 gram tepung tapioka 250 ml air ½ sdt kaldu bubuk Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 1 ruas jari kunyit 1 Sdt ketumbar Cara Membuat: Petik daun bayam, cuci bersih dan tiriskan. Campur tepung beras, tepung tapioka garam dan air, aduk rata (adonan encer tapi tidak encer sekali). Haluskan bumbu halus, kemudian masukkan ke adonan tepung, aduk rata. Celupkan tiap lembar daun bayam ke adonan tepung kemudian goreng dalam minyak panas hingga matang dan berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan, setelah dingin simpan dalam toples kedap udara.

Warga Pasuruhan Lor Kudus Gelar Kirab Budaya Dalam Rangka Haul Cikal Bakal Desa

Warga Pasuruhan Lor Kudus Gelar Kirab Budaya Dalam Rangka Haul Cikal Bakal Desa

KUDUS – Gunungan hasil pertanian, gunungan kerupuk, hingga kesenian barongan memeriahkan kirab budaya di Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kirab budaya dalam rangka haul cikal bakal desa itu dilaksanakan pada Minggu (7/8/2022). Kirab budaya dimulai dari Balai Desa Pasuruhan Lor dengan menampilkan berbagai macam kreativitas warga desa setempat. Tak hanya menampilkan gunungan dan kesenian barongan, para peserta kirab juga mengenakan kostum yang bervariasi. Mulai dari kebayam pewayangan, kudusan, hingga, kostum tradisional zaman dulu. Ratusan warga sangat antusias menyaksikan rangkaian kirab budaya tersebut. Mereke berdiri berjejer sepanjang jalan untuk menyaksikan kreativitas yang ditampilkan. Dikutip dari murianews.com, Kepala Desa Pasuruhan Lor, Nor Badri mengatakan, kirab ini baru dilaksanakan kembali setelah sempat sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Ia mengungkapkan kirab budaya ini dalam rangka memeriahkan hal Mbah Surgi Murang Djoyo yang diyakini sebagai cikal bakal desa. “Selain dalam rangka haul, kirab budaya ini juga untuk memperkenalkan potensi-potensi kearifan lokal Desa Pasuruhan Lor,” kata Badri. Seluruh kesenian dan kreativitas yang ada di desa Pasuruah Lor ditampilkan. Mereka punya ide yang berbeda-beda kami minta untuk dituangkan pada kirab yang juga dengan harapan mengalap berkah, tambahnya. Foto: Doc. joglojateng.com

Festival Jajanan Tradisional Demak 2022, Momentum Menggeliatkan Pariwisata

Festival Jajanan Tradisional Demak 2022, Momentum Menggeliatkan Pariwisata

DEMAK – Festival jajanan tradisional Demak kembali diselenggarakan di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Festival ini sempat terhenti beberapa tahun karena Pandemi Covid-19. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Bungo tersebut berlangsung cukup meriah. Hal ini karena lokasi balai desa yang cukup representatif, karena berada di jalur alternatif utama Demak-Jepara, sehingga mudah dijangkau masyarakat umum. Perlu diketahui, balai desa ini juga menjadi balai desa termegah di Kabupaten Demak. Bupati Demak, dr Hj Estianah SE memberikan apresiasi kepada seluruh perangkat desa atas kepedulian dan prakarsanya untuk menyelenggarakan festival ini. Ia berharap festival ini dapat menjadi pemicu pergerakan ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Saya berharap kegiatan ini tak sebatas menjadi seremoni saja, tetapi mampu menjadi pengungkit pergerakan ekonomi usai Pandemi Covid-19,” katanya, dikutip dari Tribun Jateng, Senin (8/8/2022). Sementara itu Plt Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Dra Endah Cahya Rini MM berharap Festival Jajanan Tradisional Demak 2022 di Desa Bungo mampu menciptakan efek bola salju. Menurutnya sebagai Desa Wisata terbaik, Bungo dapat menjadi percontohan agar desa-desa lain dapat menyelenggarakan hal serupa. “Semoga Bungo mampu menjadi pilot project, apalagi festival serupa akan dilaksanakan di desa-desa yang lain tahun ini,” ungkap Endah. Untuk itu, pihaknya mendorong agar segera dilakukan evaluasi terkait penyelenggaraan festival kali ini. Sehingga diharapkan pada pelaksanaan selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. “Jadi kepada para Kades yang menaungi desa wisata desa wisata catatan ini dapat dijadikan koreksi ke depan”, tandas Endah. Demak sendiri saat ini memiliki 12 Desa Wisata, dan masing-masing memiliki khasanah yang berbeda, sehingga akan menjadikan Pelangi indah, sekaligu menjadi daya tarik wisata.

Ragam Aktivitas Seru Saat Berkunjung Ke Kota Lama Semarang

Ragam Aktivitas Seru Saat Berkunjung Ke Kota Lama Semarang

SEMARANG – Kota Lama Semarang merupakan suatu kawasan di Semarang yang pernah menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Kawasan ini menjadi saksi bisu sejarah Indonesia pada masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad. Hingga saat ini setidaknya ada sekitar 50 bangunan kuno dengan karakter bangunan Eropa pada tahun 1700-an yang masih berdiri kokoh. Setelah beberapa tahun lalu Pemerintah Kota Semarang melakukan revitalisasi, kini Kota Lama menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Semarang. Di kawasan ini wisatawan dapat melakukan beragam aktivitas, mulai dari kuliner hingga swafoto. Yuk, simak apa saja aktivitas seru yang dapat dilakukan di Kota Lama Semarang? Blusukan di Gedung Tua Kota Lama Tak hanya berkeliling di jalan-jalan sekitar kota lama dengan bangunan khas Eropa yang eksotis, pengunjung juga dapat masuk dan melihat lebih dalam gedung-gedung bersejarah ini. Untuk masuk ke dalam gedung tua ini, wisatawan dapat bergabung bersama tour organizer lokal. Selain dapat masuk, wisatawan juga mendapatkan informasi sejarah dari setiap gedung yang dikunjungi. Bersepeda Keliling Kota Lama Wisatawan dapat mengelilingi Kota Lama Semarang hingga sudut-sudutnya dengan cepat menggunakan sepeda. Menggunakan sepeda wisatawan dapat melewati gang-gang kecil di antara bangunan-bangunan kuno yang telah direnovasi, namun bentuknya masih asli. Tak perlu membawa sepeda sendiri untuk mengeliling Kota Lama Semarang ini, wisatawan dapat menyewa sepeda hanya Rp.10 ribu per jam atau Rp.50 ribu untuk sehari. Berburu Barang Antik di Pasar Klitikan Bagi para kolektor barang-barang antik, bisa jadi barang yang sedang kamu cari ada di Pasar Klitikan ini. Lokasi pasar barang antik ini berada di belakang Gereja Blenduk atau dekat dengan Taman Srigunting Kota Lama. Barang antik yang tersedia di pasar ini mulai dari setrika arang, koin lama, mainan tempo dulu, boneka bekas, dan berbagai macam barang-barang antik lainnya. Menikmati Secangkir Kopi di Kafe Sekitar Kota Lama Di kawasan Kota Lama terdapat banyak kafe dengan bentuk dan tema yang beragam. Wisatawan dapat memilihnya sesuai dengan selera. Menikmati secangkir kopi dengan latar dan suasana Kota Lama tentu bisa menjadi cerita yang penuh dengan kenangan. Berfoto di Rumah Akar Rumah akar merupakan salah satu spot ikonik yang sering dijadikan tempat mengambil gambar saat mengunjungi Kawasan Kota Lama Semarang. Rumah Akar berlokasi di Jalan Roda 2. Jalan ini berada di samping Galeri UMKM (Depan Old City 3D Trick Art) yang mengarah ke Gedung Manod Diephuis. Bangunan ini dinamakan Rumah Akar karena pada sisi bangunan ini terdapat akar pohon beringin yang menjulang hingga setinggi rumah. Keberadaan akar ini menambah kesan unik dan eksotis pada bangunan tersebut. Bagaimana, menarik bukan? Tidak ada salahnya saat berkunjung ke Semarang mampir sebentar untuk menikmati aura dan suasana Kota Lama Semarang.