Jowonews

Pemkab Batang Hapus Denda PBB Hingga Akhir Agustus Nanti

Kepala BPKPAD Kabupaten Batang

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menghapus denda pajak bumi dan bungunan (PBB) kepada wajib pajak. Kebijakan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih mengatakan, penghapusan denda diberikan kepada wajib pajak jika tunggakan PBB pada 2021 dan tahun sebelumnya dilunasi. Penghapusan denda akan diberikan kepada wajib pajak yang melunasi tanggakan pajak pada 1 Agustus-31 Agustus 2022. “Rata-rata wajib pajak tak mau membayar denda PBB karena terlalu tinggi dendanya,” katanya dikutip dari Antara Jateng, Selasa (16/8/2022). Menurutnya, program pemutihan denda ini menjadi kesempatan wajib pajak yang menunggak agar membayar pajak pada periode Agustus 2022. Dia menyebutkan realisasi pajak bumi dan bangunan hingga pekan pertama Agustus 2022 sudah mencapai Rp 12,7 miliar dari target sebesar Rp 60 miliar. “Kami berharap dengan adanya program penghapusan denda pajak bumi dan bangunan dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak. Kami berharap pada masyarakat taat membayar pajak,” katanya. Kepala Bidang Penagihan, Evaluasi, dan Pelaporan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang Anisah mengatakan selain melakukan penghapusan denda PBB, pihaknya juga menggelar sejumlah program untuk menarik wajib pajak membayar pajak. “Kami juga menggelar gebyar pajak tahap dua berhadiah sepeda motor dan kulkas bagi wajib pajak yang sudah membayar pajak,” jelasnya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak. “Hal ini sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak. Cara lainnya adalah terjun langsung ke berbagai acara di tengah masyarakat maupun membuka stan,” katanya. Foto: doc. Antara Jateng

Jadi Langganan Bunuh Diri, Jembatan Sapen Akan Dipasangi Ayat-ayat Alquran

Jadi Langganan Bunuh Diri, Jembatan Sapen Akan Dipasangi Ayat-ayat Alquran

SRAGEN – Seakan sebagai langganan untuk mengakhiri hidup hingga percobaan bunuh diri, Jembatan Sapen Sragen akan dipasangi tulisan ayat-ayat Alquran agar pelaku membatalkan niatnya untuk mengakhiri hidup. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mentakan, agar kejadian warga melompat dari Jembatan Sapen tak terulang, selain pasang tulisan ayat-ayat Alquran, pihaknya juga akan memasang tulisan yang dapat membangkitkan semangat. Selain itu Bupati Yuni juga menghimbau kepada warga Sragen, terutama ketua RT agar lebih memperhatikan warganya sekiranya mengalami permasalahan. “Saya imbau setiap warga untuk lebih memperhatikan warga yang sekiranya bermasalah, terutama Ketua RT,” ujarnya, dikutip dari iNews Jateng, Selasa (16/8/2022). Bupati Yuni mengungkapkan, sebelumnya pihaknya sempat menganggarkan pemasangan jaring pengaman secara permanen di jembatan Sapen, namun hingga sekarang belum bisa terealisasi. “Sebenarnya dulu pernah dianggarkan untuk jaring pengaman, tapi ini sudah kembali tidak dianggarkan (RAPBD tahun 2023),” ujarnya. Perlu diketahui, beberapa waktu lalu seorang warga nekat terjun ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Sapen. Warga itu diketahui bernama Sastro Utomo Sugiman (53) asal Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen. Dia melompat dari jembatan Sapen pada Minggu (14/8/2022). Hingga Senin (15/8) masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Berdasarkan informasi, Sastro diduga hendak membuang pusakanya yang mengamuk dan dia tiba-tiba melompat ke Sungai Bengawan Solo. Foto: iNews Jateng/Joko Piroso

Sebanyak 2 Ruang Kelas SDN 2 Ciarus Banyumas Rusak Parah, Kelas Dilakukan Bergantian

Ruang Kelas SDN 2 Ciarus Banyumas

BANYUMAS – Sebanyak dua ruang kelas di SDN 2 Ciarus Banyumas mengalami kerusakan cukup parah. Apalagi hujan lebih yang deras beberapa hari terakhir memperparah kondisi ruang kelas. Akibatnya, dua ruang kelas tersebut tak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Aktivitas KBM di sekolah ini yang terdiri dari 7 rombongan belajar dilakukan secara bergantian pada pagi dan siang hari di ruang kelas yang lain. Adapun jadwalnya, siswa kelas 1, 2, dan 3 masuk pada pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Sementara itu siswa kelas 4, 5, dan 6 belajar pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Kepala SDN 2 Ciarus Banyumas, Kusdianto, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas segera memperbaiki 2 ruang kelas di sekolahnya. “Saya masuk SDN 2 Ciarus sejak Desember 2021 dan saat itu sudah ada 2 ruang kelas yang rusak. Kondisinya makin parah akibat hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir,” kata dia, dikutip dari Antara Jateng, Selasa (16/8). Pihak sekolah juga telah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas melalui Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Wangon. Sementara itu, Komite SDN 2 Ciarus Kaslan Kuswanto menjelaskan ruangan kelas yang rusak parah ini dibangun pada 1999 dengan menggunakan dana dari para orang tua siswa. Namun demikian, sekarang ini kondisinya rusak parah dan sebagian dindingnya jebol. “Kami bersama pihak sekolah sebenarnya telah membeli tanah seluas 10 sangga dengan anggaran sebesar Rp 39 juta, namun sampai sekarang baru pondasinya yang dibangun,” jelas dia. Kaslan berharap Pemkab Banyumas dapat melanjutkan pembangunan gedung sekolah itu. Foto: doc. Antara Jateng

Pelaku Penyekapan dan Pencabulan Siswi SMP di Pati Tertangkap

Pelaku Penyekapan dan Pencabulan Siswi SMP di Pati

PATI – Pelaku penyekapan dan pencabulan terhadap seorang siswi SMP di Kabupaten Pati, tertangkap. Pelaku tertangkap di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan bekerja sebagai anak buah kapal. Pelaku berinisial PH tersebut merupakan warga Dukuhdeti, Pati. Kapolres Pati AKBP Christian Tobing mengatakan PH ditangkap saat kapal yang ditumpanginya berlabuh di NTT, katanya Selasa (16/8/2022) dikutip dari JPNN Jateng. Berdasarkan keterangan AKBP Christian, Peristiwa yang menyebabkan korban hingga hamil itu bermula saat korban yang berinisial NIM (15) berkenalan dengan pelaku pada bulan April 2022. “Saat itu korban yang diberi telepon seluler oleh orang tuanya, kemudian berkenalan secara daring dengan pelaku,” terangnya. Selanjutnya hubungan keduanya berlanjut. Hingga suatu ketika pelaku mendatangi rumah korban saat orang tuanya pergi. “Melalui bujuk rayu, tersangka kemudian berhasil mengajak korban pergi dari rumah,” ucap AKBP Christian. Dia mengungkapkan setelah pergi, pelaku menyekap NIM di rumahnya dan mencabuli korban hingga hamil. Orang tua korban yang memperoleh informasi tentang keberadaannya kemudian menjemput NIM yang sudah dalam kondisi sakit dan tidak terawat sekitar akhir Juli 2022. Korban sempat dirawat di RS Soewondo Pati karena kondisinya yang kurus dan sakit. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. (JPNN/Antara/Jowonews) | Foto: Doc. Antara

Ganjar Ajak Para Ilmuwan Bangun Pangan Alternatif di Jateng

Ganjar Ajak Para Ilmuwan Bangun Pangan Alternatif di Jateng

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengajak para ilmuwan untuk turut serta membangun pertanian pangan alternatif untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengungkapkan produksi pangan alternatif di wilayahnya perlu ditingkatkan. Saat ini Jateng hanya mampu memproduksi jagung 3,5 juta ton jagung pertahun, singkong 3 juta ton, dan ubi jalar 140 ribu ton. Pertanian sorgum yang kini produktivitasnya mencapai 9 ton per hektare juga tengah digenjot, termasuk juga porang yang ditingkatkan di 4.000 hektare lahan yang tersebar di seluruh kabupaten di Jateng. “Bukan hanya beras, potensi pangan alternatif kita sangat banyak, kalau kita tidak punya gandum, kita masih punya porang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, singkong bahkan sagu, maka dengan ini saya mengundang, hai saudara-saudara para ilmuwan, silakan datang ke Jawa Tengah. Ayo gotong royong membangun pertanian pangan alternatif,” kata Ganjar di Semarang, dikutip dari Antara Jateng, Senin (15/8/2022). Menurutnya optimalisasi produktivitas dan potensi pangan alternatif di Jateng ini selain untuk kebutuhan dalam negeri, juga dapat menyasar luar negeri. “Pasar ekspor masih sangat terbuka untuk kita garap, ayo gotong royong mengelola dan mengoptimalkan seluruh potensi itu,” tandasnya. Ganjar sempat menceritakan ketika bertemu dengan para petani bawang putih di Kabupaten Tegal. Diketahui bahwa produksi bawang putih di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Tegal yang pernah mencapai masa kejayaan puluhan tahun silam, namun pertengahan hingga akhir tahun 1990-an produktivitas bawang petani di Tegal menurun. Bahkan sempat jatuh karena kebijakan impor bawang putih yang membuat pada petani tidak berdaya. “Beberapa hari lalu waktu ngobrol dengan petani bawang putih di Kabupaten Tegal. Bertahun-tahun mereka dihajar habis oleh bawang putih impor. Bertahun-tahun mereka tidak berdaya, tapi tetap saja tidak mau menyerah,” katanya. Foto: Doc. Antara Jateng/Kutnadi

Kawasan Sriwedari Solo Akan Ditata Agar Lebih Nyaman

Graha Wisata Sriwedari Surakarta

SURAKARTA – Kawasan Sriwedari Kota Surakarta akan segera direvitalisasi agar lebih nyaman dijadikan tempat kegiatan masyarakat. Salah satu rencana terdekat adalah pembersihan Graha Wisata, demikian disampaikan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Senin (15/8/2022). Graha Wisata yang berada di Kompleks Sriwedari selama ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, di antaranya sentra vaksinasi dan pernah menjadi lokasi isolasi terpusat di masa melonjaknya kasus COVID-19 beberapa waktu lalu. Meski telah masuk dalam rencana, Gibran masih enggan menyampaikan anggaran yang dibutuhkan oleh Pemkot Surakarta untuk penataan kawasan Sriwedari tersebut. “Mengko wae (nanti saja), yang jelas itu milik kami. Akan kami sentuh dan kami bersihkan,” katanya, dikutip dari Antara Jateng. Disinggung mengenai lokasi lain di dalam kawasan Sriwedari yang perlu ditata, dikatakannya, untuk lokasi Segaran akan dilakukan setelah pembersihan Graha Wisata. “Segaran nanti sambil jalan,” katanya. Sebelumnya, Pemkot Surakarta terus mengejar pembangunan berbagai proyek infrastruktur untuk mendongkrak sektor pariwisata. Beberapa proyek infrastruktur di Kota Solo yang saat ini sedang dalam masa pengerjaan di antaranya revitalisasi Taman Balekambang, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), dan kawasan Ngarsopuro. Foto: doc. Antara Jateng/Aris Wasita

Sepi Penumpang, Penerbangan Pondok Cabe-Blora dan Pondok Cabe-Purbalingga Dihentikan Sementara

Sepi Penumpang, Penerbangan Pondok Cabe-Blora dan Pondok Cabe-Purbalingga Dihentikan Sementara

BLORA – Penerbangan rute Pondok Cabe-Cepu Blora PP sementara waktu dihentikan karena sepinya penumpang. Makapai Wings Air selaku operator penerbangan rute tersebut, juga mengentikan rute Pondok Cabe-Purbalingga PP. Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya selama ini mengoperasikan makapainya dnegan frekuensi terbang satu kali seminggu setiap Jumat. “Namun, karena tingkat permintaan pasar dan jumlah penumpang yang masih rendah kami masih mengalami kerugian,” kata Danang, dikutip dari Bloranews.com, Senin (16/8/2022). Pihaknya menjelaskan, keputusan penghentian penerbangan sementara dalam wilayah Jabodetabek-Jawa Tengah ini merupakan bagian langkah Wings Air dalam upaya penataan ulang dan kinerja rute berjadwal Pondok Cabe-Purbalingga PP dan Pondok Cabe-Cepu Blora PP. “Wings Air berharap, pada waktu mendatang dapat kembali membuka layanan penerbangan berjadwal sehingga akan berkontribusi terhadap pergerakan perekonomian. Kami menawarkan pilihan layanan penerbangan penumpang sewa tertentu (charter),” ucapnya. Wings Air menyampaikan permohonan maaf kepada calon penumpang dari masyarakat, pebisnis dan wisatawan serta pihak lain atas ketidaknyamanan yang timbul.

Derita Warga Tambaklorok Semarang Saat Genangan Rob Menyapa

Genangan Rob Tambaklorok Semarang

SEMARANG – Genangan rob merupakan hal yang akrab dengan warga Tambaklorok, Kota Semarang. Sudah seminggu terakhir ini banjir rob menggenangi wilayah tersebut dan mengganggu aktivitas warga. Rob yang kembali menggenangi kawasan pemukiman nelayan di Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara itu telah membuat para warga harus rela susah payah melalui genangan untuk berangkat bekerja ataupun mengantar sang anak ke sekolah. Diantaranya dialami Solekah (38) adalah warga Kampung Tambaklorok yang rumahnya selalu tergenang rob pada setiap bulannya. Ibu dua anak tersebut harus melakukan aktivitas di tengah genangan rob sejak pagi hingga surut menjelang malam. Baru-baru ini, Solekah dapat menghela napas dengan adanya transportasi sepeda motor roda tiga milik warga setempat yang mengangkut anaknya untuk berangkat ke sekolah. “Tetapi, kalau yang tak punya uang mereka digendong orang tuanya,” kata Solekah saat ditemui di rumahnya, Senin (15/8). Tak hanya itu saja, warga yang rumahnya masih rendah harus menitipkan barang-barang berharga ke rumah tetangga yang sudah ditinggikan. “Biar aman, jangan dipaksa melintas nanti cepat rusak,” tuturnya, dikutip dari JPNN Jateng, Senin (15/8/2022). Ia mengungkapkan selama seminggu terakhir, air pasang selalu datang tiap pagi dan surut menjelang malam hari. Namun, kadang bisa bertahan dari pagi hingga sore hari. “Jadi memang tidak bisa ditebak datangnya air rob,” ujarnya. Tak jauh dari rumah Solekah, terdapat seorang ibu yang tengah menggendong bayi di depan gang masuk Kampung Tambaklorok. Langkahnya terhenti setelah melihat rob menggenangi jalan kampung yang sulit dilalui sepeda motor, dan licin bila tak hati-hati. Sumiyatun namanya, ibu berusia 47 tahun itu hendak membawa bayinya yang baru dua bulan ke panti pijat. Namun, dirinya mengurungkan niat karena kondisi rob.“Airnya bisa sampai satu meter, saya tidak berani,” kata Sumiyatun warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Sudah kesekian kalinya Sumiyatun gagal mendatangi panti pijat tersebut. Terbesit dibenaknya menaiki perahu untuk dapat memijatkan bayinya. “Selalu gagal karena rob, hari ini airnya lebih tinggi,” tuturnya. Meskipun selalu dilanda rob, bahkan telah berpuluh tahun, masih banyak warga Kampung Tambaklorok tidak bisa meninggalkan tempat tinggalnya. Hanya segelintir yang dapat meninggalkan kawasan timur Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang tersebut dengan menyewa atau membeli rumah di daerah yang lebih tinggi.“Ada 80 KK di enam RT, sekitar 40 rumah yang terendam,” kata Ketua RW 16 Kelurahan Tanjung Emas Slamet Riyadi. Mayoritas penduduk yang merupakan nelayan menjadi alasan utama para warga tetap mendiami rumah mereka walau harus dalam genangan rob. “Kami terus berusaha dengan swadaya, kemarin kami tinggikan jalan tanpa bantuan pemerintah,” ujarnya.Slamet tak tahu harus mengadu kepada siapa. Pasalnya, proposal warga untuk mendapatkan bantuan telah lama disampaikan ke pemerintah. Satu di antara usulan yaitu pembuatan atau pembangunan tanggul laut yang masih belum selesai hingga sekarang ini. Keresahan akan rob tersebut harus dibayar dengan uang milik pribadi. “Tiap RT membeli tanah satu dumptruck, sambil menunggu bantuan dari pemerintah,” tuturnya. Slamet merinci biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan tiap satu dumptruck berisi tanah uruk sebesar Rp 550 ribu. Total ada 20 dumptruck yang didatangkan oleh warga. “Itu warga sendiri yang membongkar, kalau tidak harus keluar uang Rp 450 ribu tiap dumptruck,” kata Slamet.Berdasarkan data yang dihimpun dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, pesisir Semarang dan Kabupaten Demak dilanda air pasang sejak Rabu (10/8) hingga Selasa (16/8). Foto: Doc JPNN Jateng/Wisnu Indra Kusuma