Jowonews

PENTINGNYA PENDIDIK BERLATIH MENGEMBANGKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWERPOINT INTERAKTIF

Oleh: Yusuf Syaiful Anam Kreatifitas pendidik dalam mendesain atau membuat media pembelajaran yang menjunjung tinggi ukuran pembelajaran kurikulum merdeka dan sesuai dengan kondisi siswa merupakan salah satu kekurangan yang ada dalam kurikulumn merdeka pada tingkat Sekolah Dasar. Kekurangan tersebut seorang pendidik harus memiliki pilihan untuk berusaha dengan kapasitas yang ada untuk mengelaborasi konten (materi) dengan inovasi, perencanaan dan pengajaran (padagogik), untuk membuat penemuan yang menarik dan menyenangkan yang dapat melayani peserta didik di era globalisasi saat ini. Salah satu caranya dengan memanfaatkan multimedia dalam pembelajaran. Wandah dalam bukunya juga menjelaskan bahwa kendala yang dihadapi pendidik pun semuanya hampir sama yaitu secara teknis belum mampu melaksanakan prosedur pembuatan multimedia dan kurang pahamnya pendidik mengenai pemrograman komputer untuk membuat desain audio visual yang menarik perhatian peserta didik. Sehingga yang terjadi di lapangan adalah penggunaan media yang berbasis komputer sekedar pemindahan konten media kertas ke media berbasis komputer dengan Interface yang sama tanpa ada interaktifitas yang memadai sehingga peserta didik hanya sebatas melihat atau mendengarkan saja. K.S Diputra juga mengungkapkan bahwa para pendidik kurang dilatih untuk membuat dan mengoptimalkan multimedia dalam pembelajaran menjadi permasalahan yang mendasar. Salah satu multimedia yang biasa digunakan pendidik adalah memanfaatkan program aplikasi powerpoint sebagai media pembelajaran juga kurang ideal, iklim pembelajaran dan penyampaian materi sebagian besar tertuju pada buku dan terkesan membosankan atau tidak menarik perhatian para siswa. Dalam beberapa kasus, bahkan pendidik hanya download materi slide powerpoint yang dapat diakses secara mudah di dunia internet. Semua pendapat ahli di atas diperkuat dengan kondisi lapangan yang ada berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada guru kelas V SDN 03 Legok Kalong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, mempertegas secara konkret bahwa memang belum ada penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi berupa multimedia pembelajaran interaktif. Selanjutnya pendidik belum mampu mengembangkan atau membuat multimedia interaktif berbasis teknologi secara mandiri menjadi permasalahan utama karena kurangnya kreatifitas maupun teknis dalam pemanfaatan teknologi. Selain itu berdasarkan observasi oleh peneliti di hari yang sama. Secara umum keterlibatan siswa dalam belajar tematik masih kurang, karena dalam beberapa materi ada yang bersifat abstrak, juga cara penyampaian dari pendidik yang hanya menggunakan metode ceramah (tidak memanfaatkan media apapun) sehingga kurang menarik perhatian peserta didik dalam belajar. Permasalahan ini perlu mendapat perhatian khusus mengingat pemanfaatan multimedia memiliki peranan yang penting dalam pembelajaran sekolah dasar yang mana optimalisasi pemanfaatan media adalah dapat membantu pendidik mengemas dunia luar sedemikian rupa ke dalam kelas. Pada akhirnya pemikiran gagasan maupun ide yang abstrak dan asing dapat diubah sifatnya menjadi konkret dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Solusi dari beberapa permasalahan yang ada di atas salah satunya dengan melakukan aksi nyata agar menyadarkan para pendidik dan membuat pelatihan kepada pendidik mengenai bagaimana pentingnya media dalam pembelajaran dan cara pengembangan media interaktif salah satunya yang berbasis powerpoint, seperti yang telah penulis kembangkan pada penelitian sebelumnya di mana hasil yang diperoleh mengenai respon peserta didik terhadap media sangat tinggi dan lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran di kelas karena dikemas secara menarik dan menyenangkan. Selain itu media ini dapat diakses melalui android, tablet maupun gadget tanpa perlu menggunakan data internet yang bisa digunakan peserta didik untuk belajar secara mandiri dan berkolaborasi sesuai dengan tujuan utama kurikulum merdeka Respon peserta didik terhadap hasil pengembangan multimedia pembelajaran yang penulis buat pada penelitian sebelumnya yakni berdasarkan aspek kemudahan diperoleh skor rata-rata 4,6 dengan persentase kelayakan 92% yang jika dikonversikan berdasarkan tabel pengkonversian kelayakan berkategori “sangat layak”. Untuk aspek motivasi pembelajaran diperoleh skor rata-rata 5 dengan presentase 100% yang dikategorikan “sangat layak” pula. Untuk aspek kemenarikan multimedia pembelajaran ini memperoleh skor rata-rata 4,9 dengan persentase 98% yang dikategorikan “sangat layak”. Sedangkan untuk aspek kebermanfaatan diperoleh skor rata-rata 4,5 dengan persentase 90,6% yang dikategorikan “sangat layak”. Secara keseluruhan dari keempat aspek yang ada diperoleh skor rata-rata 4,7 dengan persentase 94% sehingga dari hasil uji coba produk pada pengembangan multimedia pembelajaran tematik ini dikategorikan “sangat layak” atau sangat menarik berdasarkan pengalaman pengguna. Jadi pada era digital saat ini sudah saatnya para pemangku kebijakan, pendidik maupun calon pendidik turut serta bergerak dan berinovasi seperti halnya dalam sektor lain. Selain pada sistem manajemen pendidikan, sektor pendidikan juga harus berinovasi dalam kegiatan belajar mengajarnya salah satunya dengan mengembangkan multimedia pembelajaran seperti ini. Ayo terus berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.

Serunya Menikmati Kuliner Jadul di Tengah Hutan Jati Wonosoco Kudus

Hutan Jati Wonosoco

KUDUS – Nuansa bersantap di restoran dengan warung sederhana berlatar belakang laut, gunung, dan sawah kini tengah populer di seputaran bisnis kuliner. Tempat makan seperti ini kini sering dipadati tamu, baik tua maupun muda. Namun, pernahkah Anda merasakan sensasi bersantap di tengah hutan jati? Suasana rindang khas pohon jati dengan tinggi dan ukuran yang sama bisa menambah kenyamanan bersantap di sini. Kulinernya pun bukan sembarang kuliner, makanan yang disajikan juga cukup jadul atau kuliner tempo dulu. Jika ingin merasakannya maka pergilah ke Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Setiap Minggu Legi menggelar Pasar Sarwono di tengah hutan jati Alas Sewu Wonosoco. Sar sendiri merupakan singkatan dari pasar dan wono artinya hutan atau rimba. Ada puluhan warung makan yang menjajakan makanan tradisional di sini. Mulai dari getuk, dawet, bubur sumsum hingga masakan jaman dulu lainnya. Hanya dengan merogoh kocek Rp 7.000, pengunjung sudah bisa masuk dan menikmati makanan enak di sini sambil menikmati rindangnya hutan jati Wonosoco yang dikelola oleh BUMDes Wonorekso. Saat masuk, pengunjung bisa menukarkan tiket dengan koin kayu sebagai sarana jual beli makanan. “Pembayaran harus dalam bentuk koin, nilai nominalnya Rp 2.000, pengunjung bebas menukarkan uang berapapun, nanti kalau ada sisa bisa ditukarkan kembali ke nominal uang rupiah,” kata Direktur BUMDes Wonorekso Haji Asrori, dikutip dari murianews.com, Minggu (19/2/20223). Ia mengungkapkan, pasar Sarwono sebenarnya tergolong baru. Tujuannya sendiri untuk meramaikan Alas Jati, salah satu potensi wisata desa ini. Hingga saat ini, stand kuliner yang ada di area ini sebanyak 16 lapak. “Kalau wisata hutan jati sudah berjalan selama enam bulan, tapi kalau pasarnya memang baru tiga kali jalan. Saat ini sudah ada 16 lapak dengan hidangan jadul yang bisa dicicipi pengunjung,” lanjutnya. Seiring waktu, pasar ini diharapkan dapat menarik minat banyak masyarakat. Oleh karena itu, pada setiap hari Minggu Legi, Pasar Sarwono dapat dipadati wisatawan lokal Undaan dari luar kelurahan. “Kami ingin memperkenalkan pasar ini kepada masyarakat luas, mudah-mudahan nanti bisa meluas menjadi tempat bermain anak-anak dan kegiatan lainnya,” tutupnya.  Foto dok. Beta News

Wacana Kawasan Dieng Ditetapkan Sebagai Geopark Nasional Akan Terwujud

Kawasan Dieng

WONOSOBO – Wacana kawasan Dieng akan dikembangkan menjadi geopark nasional hingga geopark global mulai terwujud. Diskusi panel penyusunan Master Plan Pengembangan Dieng Geopark digelar di Ruang Anggrek Tambi Resort and Tea Kejajar, Kabupaten Wonosobo pada Kamis (23/2/2023). Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan dalam pengembangan Dieng Geopark dengan partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Selain itu, kegiatan ini juga diawasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bappenas, dan Kementerian ESDM. Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengungkapkan, pembahasan tentang Dieng Geopark sudah berlangsung cukup lama sejak 2015. Kawasan Dieng merupakan kawasan dengan warisan geologi yang berharga dan beragam. Selain itu, kawasan Dieng masih mempertahankan kesatuan keragaman budaya, keanekaragaman hayati yang menyatu di dalamnya. Semua itu nantinya akan dikembangkan dengan tiga pilar utama yaitu konservasi, pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal. Ada 23 geosite yang nantinya masuk dalam kawasan Dieng Geopark. Terdiri dari 10 geosite di kawasan Dieng Wonosobo dan 13 geosite di kawasan Dieng Banjarnegara. Ke-10 geosite yang masuk dalam wilayah Wonosobo adalah Telaga Menjer, Kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede dan Tuk Bimo Lukar. “Penyiapan Masterplan Pengembangan Dieng Geopark sudah dilakukan setelah kita berjuang sejak awal tahun 2022. Kami ke Bappenas untuk memfasilitasi persiapan ini,” ujarnya dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (23/2/2023). Sebelumnya telah dilakukan beberapa kali pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara yang juga membahas masalah ini. “Untuk mengidentifikasi National Geopark setelah menyusun rencana induk ini, saya berharap ke depannya juga bisa ditetapkan sebagai Global Geopark,” ujarnya. Penyusunan Master Plan Pengembangan Dieng Geopark diharapkan selesai pada September 2023. Untuk mendukung hal tersebut, kedua pemerintah daerah yang terlibat telah menganggarkan untuk kegiatan ini. “Mudah-mudahan tahun ini pengakuan kawasan Dieng sebagai geopark nasional bisa terwujud,” imbuhnya. Diharapkan setelah diakui sebagai geopark nasional akan membantu meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Dieng.  

Festival Kuliner Solo 2023 Angkat Potensi Sate

Festival Kuliner Solo

SURAKARTA – Solo Indonesia Culinary Festival 2023 atau Festival Kuliner Solo Indonesia akan mengangkat potensi menu spesial sate kepada masyarakat luas. Ketua Penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2023, Daryono di Solo, Kamis, mengatakan, festival tahun ini akan bertema seputar cita rasa kuliner sate Indonesia. “Tahun ini kami kembangkan sate. Selain itu, banyak wisatawan yang datang ke Solo karena ingin mencicipi sate khas Solo,” ujarnya, dikutip dari Antara Jateng, Kamis (23/2/2023). Salah satu jenis sate yang jarang ditemui di daerah lain dan masih banyak dijumpai di Kota Solo adalah sate kere. “Sate kere ini dibuat dari bahan baku yang dibuang, yang kemudian diolah menjadi masakan. Bukan hanya rasanya yang unggul, tapi harganya pun bisa sangat murah,” ujarnya. Dikatakannya, potensi wisata Solo mulai berkembang dan makanan menjadi salah satu alasan orang datang ke tempat wisata. “Kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan perekonomian daerah melalui pangan. Saat ini setiap daerah berlomba-lomba untuk meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya. Selain itu, belum lama ini Solo terpilih sebagai salah satu kota cerdas pangan. Dengan ini Solo bergabung dengan 213 negara di dunia yang mengusung sebutan serupa. “Di Indonesia hanya Bandung dan Solo saja,” ujarnya lagi. Ia mengatakan acara tersebut juga bertujuan untuk memantapkan Solo sebagai kota kuliner. Menurutnya, dengan adanya event yang baik akan berdampak pada lama kunjungan atau tinggal wisatawan di Solo. “Hal ini selaras antara misi pemerintah dengan swasta. Di satu sisi jalan cepat, yang sisi lain jangan jalan lambat. Kuliner kita minimal harus berdaulat di Indonesia,” kata dia. Festival yang akan digelar di pelataran benteng Vastenburg ini akan digelar pada 9 hingga 12 Maret 2023. Festival ini akan diikuti hingga 120 peserta. Ia menargetkan festival ini bisa menarik hingga 25.000 pengunjung. 

Rute Lengkap Trans Jateng, Kini Jalan-jalan Jadi Murah Meriah

Rute Lengkap Trans Jateng, Kini Jalan-jalan Jadi Murah Meriah

SEMARANG – Berikut ini adalah rute lengkap Trans Jateng. Bus Trans Jateng menjadi pilihan angkutan umum untuk menjangkau berbagai pelosok provinsi Jawa Tengah. Bus Trans Jateng ini melayani beberapa wilayah yang terbagi dalam beberapa jalur. Dikutip dari akun Instagram BRT Trans Jateng, berikut jadwal, rute dan tarifnya. Rute Lengkap Trans Jateng Tarif bus Trans Jateng untuk umum adalah Rp 4.000. Sedangkan untuk pelajar, mahasiswa, pekerja dan veteran hanya Rp 2.000. Ini adalah jalur bus Trans Jateng. Jalur Semarang-Bawen Bus Trans Jateng jalur Semarang-Bawen beroperasi dari Stasiun Tawang (Kota Semarang) dan dari Stasiun Bawen (Area Semarang). Jadwal bus rute ini mulai pukul 05.00 WIB. Sementara itu jadwal akhir pemberangkatan ada dua, yakni pertama, pukul 19.30 WIB di Tourist Information Center (TIC) Jalan Pemuda Semarang. Kedua, pukul 19.10 WIB dari Terminal Bawen. Jalur Purwokerto-Purbalingga Rute ini berangkat dari Terminal Bulupitu, Purwokerto dan Terminal Bukateja, Purbalingga. Keberangkatan pertama bus ini pukul 05.15 WIB dan jadwal terakhir pukul 18.00 WIB dari Terminal Bulupitu dan 17.35 WIB dari Terminal Bukateja. Jalur Semarang-Kendal Rute ini memiliki 2 jadwal keberangkatan. Pertama, pada pukul 05.20 WIB dari stasiun Bahurekso, Kendal dan RTH Weleri. Waktu keberangkatan terakhir adalah pukul 19.00 WIB dari Terminal Bahurekso. Kedua, pukul 05.20 WIB dari Terminal Mangkang, Semarang. Waktu keberangkatan terakhir adalah pukul 19.00 WIB dari Terminal Mangkang. Sedangkan jam pelayanan Kendal Industrial Park terbagi menjadi dua yaitu 06.30-08:00 WIB dan 15.30-17.30 WIB. Jalur Magelang ke Purworejo Rute Magelang-Purworejo berangkat dari Terminal Borobudur, Magelang dan Terminal Kutoarjo, Purworejo. Jadwalnya dimulai dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Adapun jadwal terakhir operasional pada pukul 19.00 WIB tiba di kedua terminal. Jalur Solo-Sragen Jalur Solo-Sragen berangkat dari Terminal Tirtonadi, Solo dan Stasiun Sumberlawang, Sragen. Jadwal bus Trans Jateng dengan rute ini adalah pukul 05.00 WIB hingga 17.30 WIB. Jalur Semarang Grobogan Jalur Semarang-Grobogan berangkat dari Terminal Penggaron, Semarang dan Terminal Gubug, Grobogan. Jadwal bus dengan rute ini dimulai pada pukul 05.00 WIB dan berakhir pada pukul 18.00 WIB.   Demikian beberapa informasi rute lengkap Bus Trans Jateng. Semoga informasi ini dapat membantu.

Tak Hanya Lihat Hewan, Berikut Hal Seru Lainnya di Solo Safari

Tak Hanya Lihat Hewan, Berikut Hal Seru Lainnya di Solo Safari

SURAKARTA – Solo Safari menjadi destinasi wisata baru di kota Solo. Lebih dari sekedar konsep kebun binatang biasa, Solo Safari juga berfungsi sebagai pusat konservasi. Anda tidak perlu lagi berkeliling dunia untuk bertemu dan berinteraksi secara dekat dengan satwa di dalam dan luar negeri, kata General Manager Solo Safari, Shinta. Di Solo Safari, pengunjung dapat bertemu dengan hewan-hewan menarik dari seluruh dunia. “Hal seru pertama yang bisa dilakukan di Solo Safari adalah interaksi yang dekat dengan satwa. Solo Safari menyuguhkan animal show tentang Burung Elang Bondol, Julang Emas, Orang Utan, Ular Sanca, Gajah, hingga Linsang Air yang lucu. Tidak hanya melihat mereka secara dekat, pengunjung juga bisa berinteraksi dan berfoto bersama secara langsung,” jelasnya, Kamis (23/2/2023). Hal menarik kedua adalah bertemu teman baru di area Petting Zoo. Di area petting zoo, pengunjung bisa bertemu langsung dengan satwa dan memberi makan. Ada kelinci, kura-kura, ayam kate dan kuda poni. “Selanjutnya yang ketiga, pengunjung dapat bernyanyi bersama Siamang, monyet kebanggaan Solo Safari. Solo Safari adalah satu-satunya kebun binatang yang memiliki pulau primata dengan danau yang luas. Di sini, pengunjung dapat bertemu monyet Siamang dengan suara merdu dengan suara serak khas. Mereka menggunakan suara ini sebagai cara untuk mempertahankan wilayah mereka,” kata Shinta. Sementara itu, hal menarik keempat adalah belajar tentang binatang di Keeper’s Talk. Shinta menambahkan, selain dapat menemukan dan mempelajari hewan dari berbagai negara, pengunjung juga dapat mempelajari karakteristiknya yang menarik. Dipandu oleh para animal keeper profesional, mereka siap mengajari dan menjawab pertanyaan Anda seputar hewan di Solo Safari. Terakhir, ada juga keseruan bermain di dalam dunia busa,” tukasnya.