Jowonews

Proyek Bendungan Gerak di Pekalongan Ditargetkan Beroperasi Desember 2024

Pemerintah Kota Pekalongan optimis proyek bendungan gerak dan pengelolaan eceng gondok di Sungai Loji rampung pada Desember 2024, dengan progres pembangunan mencapai 98 persen.

PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyatakan keyakinannya bahwa proyek bendungan gerak dan sistem penanganan eceng gondok di Sungai Loji akan mulai beroperasi pada bulan Desember 2024. Hal ini dikarenakan progres pembangunan yang telah mencapai 98 persen.

“Pembangunan bendung gerak ini dikerjakan sejak tahun 2021 dan anggarannya bersumber dari APBN. Dengan progres pembangunan yang sudah mencapai 98 persen, diharapkan Desember 2024 sudah dapat dioperasikan,” ungkap Sugiyo, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, dikutip dari Antara Jateng, (16/4).

Proyek ini merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir dan rob yang melibatkan Sungai Loji-Banger. Saat ini, bendung gerak dan sistem penanganan eceng gondok sudah memasuki tahap uji coba, terutama untuk pintu-pintu besar. Sugiyo menyampaikan, “Dari empat pintu yang ada, semuanya telah diujicobakan dan sudah bisa berfungsi.”

Bendung gerak ini dilengkapi dengan sistem manajemen pengelolaan sampah yang inovatif. Terdapat alat rotari yang berfungsi untuk mengangkat sampah dan eceng gondok.

“Saat pintu dibuka, sampah akan diarahkan menuju alat rotari. Sampah kemudian diangkat dan diturunkan melalui conveyor,” jelasnya.

Alat angkut bergerak ini dirancang untuk memindahkan sampah ke dalam kendaraan pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan.

Dengan beroperasinya bendung gerak di Kali Loji, diharapkan masalah sampah di wilayah tersebut dapat teratasi secara menyeluruh pada Desember 2024. Sugiyo menekankan bahwa proyek ini tidak hanya akan mengurangi masalah sampah, tetapi juga berkontribusi terhadap pengendalian banjir yang lebih efektif.

Dalam kesimpulannya, proyek bendungan gerak di Pekalongan menunjukkan komitmen pemerintah setempat untuk mengatasi masalah lingkungan dan infrastruktur. Mari kita ambil pelajaran dari inisiatif ini, bahwa pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang baik adalah kunci untuk menciptakan kota yang lebih bersih dan aman.

BACA JUGA  Dinarpus Pekalongan Gelar Lomba Baca Cepat Agar Pelajar Gemar Membaca

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait