PERUBAHAN WAJAH PENDIDIKAN SDN 3 BLIMBING KIDUL KUDUS DI MASA PANDEMI COVID-19
Oleh: Nina Erviana Dimasa pandemi corona/covid-19 saat ini hampir semua orang di Indonesia mengalami kesulitan menjalani kehidupan entah itu dari segi kesehatan, segi ekonomi maupun segi pendidikan. Menurut pusat penyuluhan sosial akibat dari kasus corona ini, pemerintah indonesia mengeluarkan himbauan untuk sosial distancing, work form home dan pembatasan wilayah, hal ini tentunya memberikan dampak atau permasalahan bagi masyarakat dari masyarakat menengah kebawah maupun menengah keatas (puspensos.kemsos.go.id). Sebagai seorang guru yang dengan nyata merasakan perubahan drastis dari wajah pendidikan di Indonesia akibat dari adanya pandemi covid-19 ini merasa bahwa kerja keras dari guru di sekolah dan orang tua yang mendampingi anak dirumah selama ini patut untuk diberi apresiasi. Mengapa demikian? Contoh yang pasti saja saya sebagai seorang guru yang harus merasakan tetap datang ke sekolah dimasa yang rentan virus seperti ini dan harus menghadapi tantangan lain dengan belajar menyampaikan materi dengan benar secara online serta berinovasi dan berkreasi supaya siswa yang diberi pembelajaran secara online tetap mampu memahami pembelajaran adalah tantangan yang sulit bagi seorang guru, padahal jika boleh jujur siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Lalu beratnya orangtua yang harus memberikan perhatian lebih dalam mendampingi kegiatan belajar putra-putrinya disela-sela waktu bekerja dan kewajiban mereka dalam memfasilitasi pendidikan putra-putrinya adalah beban dilema yang berat bagi mereka ditengah masa pandemi ini. Sistem pendidikan yang dilakukan secara online ini tidaklah mudah, hampir semua orangtua dari siswa SDN 3 Blimbing Kidul mengeluh karena merasa kerepotan dalam mendampingi putra-putrinya untuk belajar, terlebih lagi dimasa yang sulit seperti ini orangtua harus menyediakan perangkat pembelajaran online bagi anaknya seperti ponsel, laptop, pulsa maupun koneksi internet yang biayanya tidaklah murah bagi rakyat biasa. Dengan kata lain sistem pendidikan yang seperti ini membuat kesenjangan sosial ekonomi di negara Indonesia semakin menjadi lebih luas, orangtua yang pendapatannya pas-pasan akan dihadapkan kenyataan yang dilematis antara memenuhi kebutuhan makan keluarganya atau membiayai pendidikan anak yang semakin berat karena pandemi ini, akibat yang paling buruk adalah meningkatnya angka putus sekolah di Indonesia karena banyaknya orangtua yang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan sekolah anaknya dan dalam jangka panjang anak-anak yang putus sekolah ini dimasa depan mungkin akan mengalami pengangguran dan karena hal itu angka kemiskinan di Indonesia akan semakin meningkat. Langkah pemerintah Indonesia dalam memberi bantuan dalam berbagai hal sebagai langkah praktis juga sudah cukup baik, menurut artikel yang dimuat dalam portal berita kompas, pemerintah telah memberi bantuan kepada rakyatnya berupa uang, pulsa, dan bahan makanan bagi, tetapi kekurangan pemerintah dalam hal memberi bantuan adalah tidak meratanya bantuan yang diberikan dan tidak tepatnya sasaran bantuan karena fakta nyatanya masih banyak rakyat miskin yang tidak diberikan bantuan oleh pemerintah, bagi siapapun pekerja yang memiliki gaji tetap dan pekerjaan tetap mungkin masih mampu menghadapi kesulitan ini, tapi bagaimana dengan orang-orang yang memiliki pekerjaan dan gaji yang tidak tetap? Seperti halnya pekerja tukang ojek online, guru honorer, pedagang, tukang parkir dan pekerjaan lainnya yang harus mengalami kerugian karena kurangnya jumlah pendapatan yang mereka dapatkan dan mereka tidak mendapat bantuan dari pemerintah lalu bagaimana mereka harus menjalani kehidupan. Karena semua permasalahan yang terjadi inilah pemerintah dan rakyat Indonesia masih memiliki beban berat dalam mencari solusi untuk pemeratakan kesejahteraan warga indonesia khususnya dalam dunia pendidikan karena pondasi kesejahteraan suatu negara itu dapat diukur dari kualitas pendidikannya, jika di SDN 3 Blimbing Kidul saja permasalahan kesenjangan sosial masih begitu terasa bagaimana dengan daerah yang lebih jauh dari kota, tetapi dari seluruh masalah yang kita temui setidaknya sesulit apapun jalan yang kita lalui kita harus tetap memperjuangkan dan mengawal proses reformasi pendidikan sebagai pondasi dan kunci bagi kejayaan negara Indonesia.