Keindahan Alam Telaga Ranjeng Brebes dan Misteri yang Melingkupinya
BREBES – Telaga Ranjeng Brebes atau warga setempat sering menyebutnya dengan Telaga Renjeng, merupakan telaga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang hingga kini asal-usulnya masih menjadi misteri. Telaga ini merupakan cagar alam yang potensial menjadi objek wisata air di Brebes. Namun hingga kini kondisinya kurang terawat dan tak begitu mengalami banyak perkembangan. Objek wisata yang dikelola Perhutani Pekalongan ini terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes ini diyakini warga setempat sebagai tempat lele keramat. Banyak juga yang mengaitkan asal-usul Telaga Ranjeng dengan sosok Mbah Ranjeng dan istana gaibnya yang berada di tengah telaga. Ditemukan Pemerintah Hindia Belanda Berdasarkan dari berbagai sumber, telaga yang berada di kaki Gunung Slamet ini ditemukan orang Belanda pada tahun 1924. Setahun setelahnya, Pemerintah Hindia Belanda menetapkannya sebagai kawasan Cagar Alam atau Strict Nature Reserve, melalui SK Besluits Gubernur Hindia Belanda Nomor 25 tanggal 11 Januari 1925. Situs Cagar Alam ini kemudian diperkuat melalui SK Penunjukan Menteri Kehutanan Nomor SK. 359/MenHut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004. Pada tahun 2013, statusnya diperkuat kembali melalui SK Menhut Nomor 313/Menhut-II/2013, tanggal 13 Mei 2013. Berdasarkan SK Menhut ini, total luas kawasan konservasi hutan resapan wilayah Brebes selatan ini, mengalami penambahan menjadi 53,41 ha, dengan luas telaga mencapai 18,74 ha. Kemudian, di tahun 2018 dilakukan pengukuran BKSDA Jateng, melalui Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang, dan diketahui luas keseluruhan kawasan Cagar Alam itu menjadi 58,5 ha. Rinciannya, 39,7 ha luas daratan atau hutan, dan 18,85 ha telaga telaga atau perairan. Lokasinya berada di ketinggian 1.200 Mdpl (meter di atas permukaan laut). Telaga ini memiliki luas 48,6 hektar. Disekitar cagar alam ini terdapat hutan pinus dan damar yang mengelilingi telaga. Flora dan Fauna Unik di Telaga Ranjeng Selain telaganya indah, hutan lindung di sekitarnya juga memiliki flora dan fauna yang unik. Berdasarkan penilitian yang pernah dilakukan, di hutan lindung tersebut terdapat 40 spesies tanaman, dan 23 spesies hewan yang hidup di cagar alam ini. Memiliki Kedalaman Hingga 1.200 Meter Konon air di telaga ini sangat jernih dengan kedalaman yang tak terhingga. Proses pengukuran kedalaman telaga ini pernah dilakukan menggunakan alat Sonar. Tepatnya pada tahun 2018 lalu, dilakukan sejumlah mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Hasilnya begitu mencengangkan, karena titik terdalam dari Telaga Ranjeng tersebut mencapai 1.200 meter. Mitos Gaib Telaga Ranjeng Brebes Masyarakat setempat meyakini bahwa telaga ini pernah menjadi pemandian para tokoh ternama kerajaan-kerajaan di Jawa. Selain Mbah Ranjeng yang disebutkan di awal, sosok-sosok tak kasatmata lain yang dipercaya menghuni Telaga Ranjeng di antaranya, Ratu Wonara atau Ratu Siluman Kera Putih. Ratu Majeti atau siluman ular berkepala manusia. Ada lagi yang dikenal sebagai Eyang Putihan, Anglingkusumo yang merupakan putra dari Prabu Anglingdharma, Eyang Tunggul Wulung, Ratu Maung atau siluman Harimau putih, dan Nyi Dewi Rantamsari. Berkembangnya mitos ini membuat sejumlah orang datang ke lokasi ini membawa maksud tertentu, salah satunya untuk mencari berkah. Biasanya orang yang memiliki maksud akan membawa bekal sesajen berupa kembang tujuh rupa dan kemenyan. Selain itu, sebagian orang juga meyakini bahwa air dari Telaga Ranjeng dan menyuburkan tanah dan melindungi sawah dari serangan hama. Istana Megah di Tengah Telaga Selain mitos Mbah Ranjeng yang menyelimuti lokasi ini, konon di tengah Telaga Renjeng juga terdapat istana gaib yang berdiri megah. Istana itu ditempati Mbah Ranjeng dan ribuan pengawal yang bertugas menjaga Desa Pandansari. Keberadaan Mbah Ranjeng ini juga dipercaya seringkali memberikan isyarat datangnya musibah atau berkah di desa tersebut. Sosok inilah yang kemudian dikaitkan dan menjadi nama dari Telaga Ranjeng. Misteri Ikan Keramat Telaga Ranjeng Brebes Telaga Ranjeng memang sangat indah, namun selain misteri di atas juga dikaitkan dengan misteri keberadaan ikan keramat. Konon masyarakat sekitar meyakini ikan-ikan yang berada di Telaga Renjeng dapat berganti dengan sendirinya. Kadang dalam waktu tertentu ikan dihuni ikan mas, namun di waktu lain kadang berubah menjadi ikan lele. Bergantinya jenis atau populasi ikan di telaga ini terbilang misterius. Sebab, dari dulu hingga saat ini tak seorang pun warga yang menebar benih ikan di telaga ini. Keanehan lainnya, ketika jenis ikannya berganti ukurannya hampir sama semua. Pergantian satu jenis ikan ke jenis lain ini diyakini berkaitan dengan aktivitas atau kekuatan gaib yang ada di sana. Masyarakat pun tak berani mengambil ikan atau mengonsumsi ikan di Telaga Ranjeng karena adanya mitos. Konon siapa pun yang mengambil ikan di telaga ini akan mendapatkan musibah atau malapetaka. Selain itu, masyarakat juga meyakini adanya keberadaan makhluk gaib di sekitar telaga. Mitos yang paling populer adalah keberadaan ikan lele raksasa atau raja lele. Berdasarkan penuturan juru kunci, ikan wader merupakan ikan yang pertama kali menghuni telaga. Namun seiring berjalannya waktu, ikan wader tersebut menghilang dan berganti dengan lele. Kemudian berganti lagi menjadi ikan mas. Hingga saat ini belum ada keterangan ilmiah mengapa ikan di telaga tersebut dapat berganti. Namun, sebagian masyarakat meyakini pergantian tersebut berkaitan dengan mitos dan kisah misteri tentang asal-usul Telaga Ranjeng yang telah berkembang. Ramai Wisatawan Meski penuh dengan misteri yang melingkupi, Telaga Ranjeng adalah cagar alam yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Hal tersebut lantaran pesona alam, dan keunikan habitat ikan yang ada di Telaga tersebut. Di telaga ini pengunjung dapat memberikan makan ikan-ikan yang sangat jinak. Ikan-ikan dapat diberi makan roti, yang bisa di beli di lokasi Telaga.