Jowonews

Pasar Malam Dandangan Kudus, Kemeriahan Budaya Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Pasar Malam Dandangan Kudus, Kemeriahan Budaya Menyambut Bulan Suci Ramadhan

KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali menggelar pasar malam dalam tradisi dandangan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah. Acara yang menampung ratusan pedagang ini juga menampilkan beragam atraksi budaya yang memukau. Menurut Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus, Imam Prayitno, tahun ini Pemkab Kudus akan fokus menonjolkan sisi budaya, yang akan dikelola oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Hal ini sejalan dengan upaya pelestarian warisan budaya tak benda (WBTB) yang diatur dalam SK Mendikbud. Sentra kegiatan pasar malam dandangan kali ini akan berpusat di Alun-alun Kudus Kulon, di mana lebih dari 400 pedagang, dengan prioritas pedagang lokal, akan mempromosikan produk mereka. Meskipun begitu, kegiatan budaya juga tetap menjadi fokus, seperti yang terlihat dari kosongnya tenda pedagang di depan Taman Menara Kudus. Tradisi Dandangan Kudus juga akan diramaikan dengan kirab dandangan, menampilkan potensi budaya dari berbagai desa di Kudus. Rute kirab yang melintasi jalan-jalan protokol akan diakhiri dengan adegan yang menggambarkan perkembangan Islam secara sederhana, diikuti dengan pemukulan bedug yang menandai dimulainya bulan puasa Ramadhan. Pasar malam dandangan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 hari sebelum bulan puasa, mulai dari 1 hingga 10 Maret 2024. Dengan semangat budaya yang kental, acara ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman masyarakat Kudus dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

NRG Sertifikasi Belum Terbit? Jangan Panik, Ini Solusi dan Cara Ceknya!

NRG Sertifikasi Belum Terbit? Jangan Panik, Ini Solusi dan Cara Ceknya!

Nomor Registrasi Guru (NRG Sertifikasi) merupakan identitas penting bagi guru yang telah lulus sertifikasi pendidik. NRG ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pencairan tunjangan profesi guru (TPG), pendataan guru di Dapodik, dan lainnya. Namun, beberapa guru mungkin mengalami kendala di mana NRG mereka tidak kunjung terbit setelah dinyatakan lulus. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan. Jangan panik! Berikut beberapa kemungkinan penyebab NRG sertifikasi belum terbit dan solusinya: 1. Data Guru Belum Lengkap Pastikan data guru di Dapodik sudah lengkap dan akurat. Periksa kembali data seperti nama lengkap, NIP, NUPTK, tanggal lahir, gelar pendidikan, mata pelajaran yang diajar, dan satuan pendidikan tempat mengajar. Jika terdapat data yang tidak lengkap atau tidak akurat, segera hubungi operator Dapodik di sekolah atau dinas pendidikan setempat. 2. Proses Penerbitan NRG Belum Selesai Proses penerbitan NRG membutuhkan waktu, biasanya sekitar 1-2 bulan setelah pengumuman kelulusan sertifikasi. Tunggulah dengan sabar dan pantau status NRG secara berkala melalui situs web atau aplikasi yang disediakan oleh Kemendikbud. 3. Ada Kesalahan Teknis Kadang-kadang, NRG sertifikasi tidak terbit karena adanya kesalahan teknis pada sistem. Jika Anda sudah menunggu lama dan NRG belum terbit, hubungi layanan helpdesk Kemendikbud untuk mendapatkan bantuan. Solusi NRG Sertifikasi Belum Terbit: 1. Cek Data Diri Pastikan semua data diri Anda sudah lengkap dan benar di database Kemendikbud. Anda dapat mengeceknya melalui portal Simpatika atau Dapodik. 2. Hubungi LPTK Jika Anda mengikuti PPG, hubungi LPTK penyelenggara PPG untuk menanyakan perihal NRG Anda. LPTK akan membantu Anda mengecek data dan menyelesaikan permasalahan yang ada. 3. Hubungi Kemendikbud Jika Anda telah mengikuti langkah-langkah di atas namun NRG Anda masih belum terbit, hubungi Kemendikbud melalui layanan pengaduan online atau email. 4. Pantau Informasi Terbaru Pantau informasi terbaru terkait NRG di situs web resmi Kemendikbud atau melalui media sosial resmi Kemendikbud. Cara Melihat NRG (Nomor Registrasi Guru): 1. Laman Info GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Kunjungi laman https://info.gtk.kemdikbud.go.id/ Masukkan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dan password Anda. Klik pada menu “Sertifikasi”. NRG Anda akan tertera di sana. 2. Aplikasi SIM PKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Unduh aplikasi SIM PKB di Google Play Store atau App Store. Masuk ke aplikasi menggunakan akun PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Anda. Klik pada menu “Sertifikat”. NRG Anda akan tertera di sana. Dengan informasi dan solusi di atas, diharapkan para guru dapat memahami proses penerbitan NRG sertifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada rekan-rekan guru Anda yang mungkin membutuhkan!

Resep Kentang Mustofa, Lauk Praktis dan Tahan Lama untuk Ramadhan

Resep Kentang Mustofa, Lauk Praktis dan Tahan Lama untuk Ramadhan

SEMARANG – Resep kentang mustofa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin menyiapkan lauk praktis dan tahan lama untuk bulan Ramadhan. Olahan kentang ini tidak hanya lezat, tetapi juga mudah dibuat dan dapat disimpan dalam waktu lama. Sejarah kentang mustofa sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun, konon hidangan ini berasal dari Timur Tengah dan dibawa oleh para pedagang muslim ke Indonesia. Kata “mustofa” kemungkinan merujuk pada nama orang yang pertama kali membuatnya atau tempat asalnya. Cara membuat kentang mustofa terbilang mudah. Pertama, kentang diiris tipis dan digoreng hingga kering. Kemudian, kentang dimasak bersama bumbu pedas manis yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai, dan gula merah. Berikut ini adalah resep dan cara membuat kentang mustofa yang bisa Anda coba di rumah: Bahan-bahan: Bahan bumbu halus: Langkah-langkah: Tips: Kentang mustofa dapat dinikmati bersama nasi putih, nasi goreng, atau sebagai camilan. Hidangan ini juga bisa menjadi pilihan tepat untuk dibawa bepergian atau dijadikan hantaran lebaran. Selamat mencoba!

Bandara Ahmad Yani Semarang Luncurkan Smart Stream AI untuk Pengalaman Penerbangan yang Lebih Baik

Bandara Ahmad Yani Semarang Luncurkan Smart Stream AI untuk Pengalaman Penerbangan yang Lebih Baik

SEMARANG – Bandara Ahmad Yani Semarang menjadi pionir dalam menghadirkan pengalaman penerbangan yang lebih cerdas dan terdepan bagi para penumpangnya. Teknologi AI canggih ini, yang pertama di Indonesia, mengantarkan Bandara Ahmad Yani Semarang ke era baru dalam pelayanan dan operasional bandara. Smart Stream AI, sebuah terobosan inovatif dari PT Angkasa Pura I, mengintegrasikan semua sumber daya operasional bandara, melengkapi sistem MOT (Management Operational by Traffic) yang sudah ada. Sistem ini ibarat otak cerdas yang mengendalikan seluruh aspek bandara, mulai dari pergerakan pesawat, penumpang, hingga kendaraan di area landside. Penerapan AI ini membawa angin segar bagi para penumpang. Informasi akurat tentang layanan dan fasilitas bandara, seperti ketersediaan trolley, kelancaran proses check-in, dan kenyamanan ruang tunggu, tersedia secara real-time. Sistem ini bahkan mampu memprediksi waktu tunggu dan memandu penumpang ke rute yang paling efisien. Keamanan dan keselamatan juga menjadi prioritas utama. Smart Stream AI memantau seluruh area bandara untuk mendeteksi potensi bahaya dan memastikan kelancaran operasional. Sistem ini membantu petugas keamanan dalam mengidentifikasi dan menangani situasi yang tidak terduga. Fajar Purwawidada, General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, menjelaskan, Teknologi ini dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang, mulai dari saat mereka tiba hingga meninggalkan bandara. “Smart Stream AI membantu kami meningkatkan efisiensi, efektivitas, keamanan, dan keselamatan dalam operasional bandara,” terangnya. Penerapan AI di Bandara Ahmad Yani menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas layanan dan operasional di sektor transportasi udara. Inovasi ini membuka jalan bagi masa depan penerbangan yang lebih cerdas dan efisien, mengantarkan para penumpang ke pengalaman yang lebih nyaman dan aman.

Menelusuri Jejak Sejarah di Candi Batu Bata Gringsing, Harapan Baru untuk Peninggalan Kuno

Menelusuri Jejak Sejarah di Candi Batu Bata Gringsing, Harapan Baru untuk Peninggalan Kuno

BATANG – Tersembunyi di balik gemerlap Kawasan Industri Terpadu Batang, terdapat sebuah situs bersejarah yang menanti untuk digali: Candi Batu Bata Gringsing. Jauh dari keramaian kota, candi ini menyimpan kisah masa lampau yang masih terbungkus misteri. Dibangun pada abad ke-7, Candi Batu Bata Gringsing diperkirakan lebih tua dari Candi Borobudur. Ukuran batu batanya yang tak biasa, dengan ketebalan 7 sentimeter dan dimensi 37 x 18 sentimeter, menjadi bukti bisu kemegahannya di masa silam. Ditemukan pada tahun 2019, ekskavasi Candi Batu Bata sempat terhenti karena terkendala perizinan dan pendanaan. Kini, harapan baru muncul dengan rencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk kembali meneliti candi ini pada Juni 2024. Camat Gringsing, Adhi Baskoro, mengungkapkan tekadnya untuk menguak sejarah Candi Batu Bata. Pemetaan dan langkah-langkah selanjutnya akan segera dilakukan untuk melestarikan peninggalan berharga ini. Bagi para pencinta sejarah dan budaya, Candi Batu Bata Gringsing menawarkan petualangan yang tak terlupakan. Menjelajahi situs kuno ini, dikelilingi oleh hamparan industri modern, menghadirkan perpaduan unik antara masa lalu dan masa kini. Di balik tembok-tembok batu bata yang terbengkalai, tersimpan kisah peradaban yang menunggu untuk diceritakan. Mari kita dukung upaya pelestarian Candi Batu Bata Gringsing, membuka gerbang pengetahuan dan menapaki jejak sejarah di tanah Jawa.

Surga Kuliner dan Kerajinan Pekalongan Hadir di Gerai Oleh-Oleh Baru!

Surga Kuliner dan Kerajinan Pekalongan Hadir di Gerai Oleh-Oleh Baru!

PEKALONGAN – Bagi para pecinta kuliner dan kerajinan khas Pekalongan, bersiaplah untuk dimanjakan dengan hadirnya Gerai Oleh-Oleh Pekalongan yang baru! Berlokasi strategis di samping Kawasan Technopark Kota Pekalongan, gerai ini menawarkan berbagai produk unggulan dari puluhan UMKM binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Dekranasda Kota Pekalongan. Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, yang meresmikan langsung gerai ini, mengungkapkan optimismenya bahwa gerai ini akan menjadi magnet baru bagi wisatawan dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi Kota Batik. “Gerai Oleh-Oleh Pekalongan ini hadir sebagai solusi bagi wisatawan yang mencari oleh-oleh khas Pekalongan selain batik,” ujar Mas Aaf, sapaan akrab beliau. Beragam produk menarik siap memanjakan lidah dan mata para pengunjung, mulai dari olahan perikanan seperti keripik ikan crispy, bandeng presto, sambel cumi, hingga makanan dan minuman khas Pekalongan lainnya. Tak hanya itu, kerajinan tangan yang indah dan unik pun tersedia, menjadi pilihan sempurna untuk dibawa pulang sebagai kenangan. Inggit Soraya, Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, mengapresiasi semangat para UMKM dan berharap gerai ini dapat menjadi batu loncatan bagi mereka untuk lebih berkembang. “Semoga dengan adanya Gerai Oleh-Oleh Pekalongan ini, para UMKM binaan DKP dan Dekranasda semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas produknya dan menjangkau pasar yang lebih luas,” tuturnya. Gerai Oleh-Oleh Pekalongan buka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Sugiyo, Kepala DKP Kota Pekalongan, mengundang para pengunjung untuk datang dan merasakan sendiri pengalaman berbelanja yang menyenangkan. “Mari kita dukung produk-produk lokal Kota Pekalongan dengan mengunjungi Gerai Oleh-Oleh Pekalongan ini,” ajaknya. Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi Gerai Oleh-Oleh Pekalongan dan temukan berbagai produk unggulan Kota Pekalongan yang tak hanya lezat dan indah, tapi juga penuh dengan cerita dan makna.

Apa Perbedaan Ace dan Rambutan?

Apa Perbedaan Ace dan Rambutan?

SEMARANG – Musim rambutan telah tiba, dan di mana-mana kamu dapat menemukan banyak penjual rambutan, baik di pasar maupun di pinggir jalan. Namun, terkadang di antara penjual-penjual tersebut, kamu akan menemui yang menawarkan “ace” sebagai dagangannya, bukan rambutan. Tapi, apa sebenarnya perbedaan ace dan rambutan? Pada pandangan pertama, ace dan rambutan memang terlihat serupa. Beberapa orang menyebutkan bahwa istilah “ace” hanya dikenal di sekitar Semarang dan Jawa Tengah. Konon, asal-usul penyebutan “ace” berasal dari cara orang Semarang menyebut rambutan Aceh dengan sebutan “ace,” mirip dengan menyebut rambutan Binjai sebagai “binje.” Namun, kebenaran asal-usul istilah ini masih belum dapat dipastikan. “Di luar kota, kita mengenal jenis-jenis rambutan seperti rambutan rapiah, rambutan binjai, rambutan lebak bulus, dan lain-lain. Di Semarang, hanya disebut ace saja,” ungkap Sunardi, seorang penjual rambutan dari Pasar Ace Mijen, Kota Semarang, seperti yang dilaporkan oleh Tvonenews. Namun, ada juga pedagang yang mengatakan bahwa ace adalah rambutan dengan bulu yang cenderung lebih pendek dari rambutan biasa. Di Kota Semarang dan sekitarnya, seperti di Kecamatan Gunungpati, Mijen, Boja di Kendal, dan Ungaran, terdapat beberapa varietas ace yang cukup populer, seperti ace merah atau ace gading. “Ace merah memiliki ukuran besar dengan bulu pendek dan kaku. Rasanya manis, buahnya tebal dan padat. Saat matang, kulitnya berwarna merah tua. Sedangkan ace gading memiliki ukuran besar dan bentuknya agak memanjang. Buahnya sangat padat saat dipisahkan dari bijinya,” lanjut Sunardi. Karena buah ace begitu padat, kabarnya cukup dengan menekannya saja, buahnya akan lepas dari bijinya. Hal ini tentu memudahkan siapa pun yang ingin menikmati buah dengan rasa manis ini. Sebagai informasi tambahan, musim rambutan di Indonesia berlangsung pada bulan November, Desember, Januari, dan Februari, bersamaan dengan musim panen buah lokal lainnya seperti durian, manggis, kedondong, sawo, alpukat, dan salak. Pada bulan Februari, Anda juga dapat menemukan buah-buah lain seperti nangka, pepaya, pisang, duku, jeruk bali, jeruk nipis, dan jambu biji. Harga rambutan atau ace di pasar bervariasi, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp12.500 per ikat. Pastikan untuk memilih buah dengan penampilan terbaik agar dapat menikmatinya dengan puas.

Gang Gowes, Trip Menyusuri Gang-Gang Perumahan Warga di Kota Solo

Gang Gowes, Trip Menyusuri Gang-Gang Perumahan Warga di Kota Solo

SURAKARTA – Solo, atau Surakarta, tidak hanya terkenal dengan keindahan bangunan bersejarahnya, tetapi juga menjadi magnet bagi para pelancong yang menginginkan pengalaman wisata yang unik. Baru-baru ini, ada inovasi menarik dalam dunia perjalanan wisata di Solo, yakni layanan trip bersepeda keliling kota yang diberi nama Gang Gowes. Berbeda dengan trip keliling kota pada umumnya yang mengajak wisatawan ke lokasi-lokasi terkenal, Gang Gowes menawarkan pengalaman berbeda dengan menyusuri gang-gang yang dipenuhi oleh rumah-rumah warga. Meskipun rumah-rumah tersebut sederhana dan biasa, di sinilah letak keunikan Gang Gowes. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik untuk menikmati keindahan kesederhanaan yang mereka temui selama bersepeda. Fasichah Tia Nur, pendiri Gang Gowes, menjelaskan bahwa layanan ini telah beroperasi sejak Agustus 2023 dengan tema urban bike, dan ternyata peminatnya sangat banyak, terutama dari kalangan generasi muda. Bahkan, permintaan untuk ikut trip ini begitu tinggi sehingga ada yang masuk dalam waiting list. Lebih dari sekadar menyediakan pengalaman bersepeda, Gang Gowes juga menawarkan dokumentasi estetik berupa foto-foto indah dan video reels, serta paket sarapan di kafe milik Fasichah sendiri, yang juga menjadi titik kumpul para peserta trip. Tidak lupa, ada juga oleh-oleh berupa kembang tahu instan yang bisa dibawa pulang, sehingga pengalaman wisata menjadi lebih lengkap. Fasichah menuturkan bahwa ide untuk membuka Gang Gowes awalnya hanya bermula dari keinginannya untuk mendokumentasikan kegiatan bersepedanya di gang-gang Solo. Namun, antusiasme yang tinggi dari masyarakat membuatnya serius mengembangkan Gang Gowes menjadi sebuah layanan wisata yang populer. Awalnya, Fasichah menggunakan sepeda pribadinya untuk para peserta trip, namun seiring dengan meningkatnya permintaan, beberapa merek sepeda juga ikut serta dalam menyediakan sepeda sebagai promosi. Hal ini memungkinkan Gang Gowes untuk membuka trip kepada lebih banyak orang. Menurut Fasichah, ke depannya Gang Gowes berencana untuk membuka rute-rute baru di sekitar Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran, karena Solo memiliki banyak tempat menarik yang belum dieksplorasi. Bagi Anda yang tertarik untuk ikut trip sepedaan ini dengan biaya mulai dari Rp300 ribu, cukup kunjungi akun Instagram resmi Gang Gowes untuk informasi lebih lanjut. Jadikan pengalaman bersepeda di gang-gang estetik Kota Solo sebagai momen wisata yang tak terlupakan!