Bunga Tabebuya Percantik Kota Semarang dengan Nuansa Musim Semi
SEMARANG – Sejumlah jalanan di Kota Semarang akhir-akhir ini dihiasi bunga tabebuya yang bermekaran. Bunga yang sekilas mirip bunga sakura itu menjadikan suasana di sejumlah jalan protokol Kota Semarang terlihat berbeda. Beberapa di antaranya di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pandanaran, sudah terlihat tabebuya putih dan merah muda yang bermekaran, namun memang tidak terlihat rimbun. Sedangkan di Jalan Madukoro, tabebuya tampak bermekaran indah dari sederet pohonnya yang berjajar. Kehadiran tabebuya itu membuat Sungai Banjir Kanal Barat, yang juga terdapat jembatan rel kereta api, terkesan mirip sungai di Jepang ketika musim semi. Lokasi lainnya yang menarik yaitu ada di Jalan Pemuda, depan Balai Kota Semarang. “Bagus banget ini, jarang-jarang bisa lihat kayak ini. Jadi pengin prewed, he he,” kata salah satu warga Gunungpati, Kanza, yang terpesona melihat tabebuya di Jalan Madukoro, Kamis (5/10/2023). Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita, mengatakan ada ribuan pohon tabebuya yang sudah ditanam. Namun tidak semua bunganya dapat mekar. “Sebenarnya ada banyak pohon yang sudah ditanam, tapi sebagian tidak berhasil. Contohnya di depan Kelenteng Sam Poo Kong dan sepanjang Jalan Pamularsih, malah banyak yang mati,” ujar Ita. “Nah yang berhasil itu kan di depan Balai Kota Semarang, di Jalan Karangayu, dan Jalan Madukoro Raya arah Bandara Jenderal Ahmad Yani. Kami berharap itu menjadi acuan ke depan agar kota kita ini makin indah,” imbuh Ita dalam keterangannya kepada wartawan. Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, Murni Ediati menambahkan tahun ini memang tabebuya yang mekar terlihat lebih indah dari tahun sebelumnya. Pohon-pohon tabebuya itu tidak hanya ditanam Pemkot Semarang, tapi ada juga dari sejumlah CSR. “Tahun ini terlihat lebih cantik dan segar ya. Tanaman bunga tabebuya yang di Banjir Kanal Barat itu banyak sumbangan dari CSR berbagai pihak,” kata Murni. Dari catatan Pemkot Semarang soal pohon tabebuya, tanaman bernama latin Handroanthus chrysotrichus itu bukan berasal dari Jepang meski mirip sakura, tapi berasal dari Brasil. Bunga ini memang bermekaran saat musim panas dan tidak mudah rontok ketika musim berbunga. Pohon yang kerap disebut pohon terompet emas itu bisa muncul dengan warna putih, merah muda, kuning, kuning jingga, magenta, plum, dan ada yang merah dengan panjang 3-11 sentimeter. Warna-warna itu sesuai dengan jenis spesies mereka.