Jowonews

Wacana Kawasan Dieng Ditetapkan Sebagai Geopark Nasional Akan Terwujud

Kawasan Dieng

WONOSOBO – Wacana kawasan Dieng akan dikembangkan menjadi geopark nasional hingga geopark global mulai terwujud. Diskusi panel penyusunan Master Plan Pengembangan Dieng Geopark digelar di Ruang Anggrek Tambi Resort and Tea Kejajar, Kabupaten Wonosobo pada Kamis (23/2/2023). Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan dalam pengembangan Dieng Geopark dengan partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Selain itu, kegiatan ini juga diawasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bappenas, dan Kementerian ESDM. Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengungkapkan, pembahasan tentang Dieng Geopark sudah berlangsung cukup lama sejak 2015. Kawasan Dieng merupakan kawasan dengan warisan geologi yang berharga dan beragam. Selain itu, kawasan Dieng masih mempertahankan kesatuan keragaman budaya, keanekaragaman hayati yang menyatu di dalamnya. Semua itu nantinya akan dikembangkan dengan tiga pilar utama yaitu konservasi, pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal. Ada 23 geosite yang nantinya masuk dalam kawasan Dieng Geopark. Terdiri dari 10 geosite di kawasan Dieng Wonosobo dan 13 geosite di kawasan Dieng Banjarnegara. Ke-10 geosite yang masuk dalam wilayah Wonosobo adalah Telaga Menjer, Kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede dan Tuk Bimo Lukar. “Penyiapan Masterplan Pengembangan Dieng Geopark sudah dilakukan setelah kita berjuang sejak awal tahun 2022. Kami ke Bappenas untuk memfasilitasi persiapan ini,” ujarnya dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (23/2/2023). Sebelumnya telah dilakukan beberapa kali pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara yang juga membahas masalah ini. “Untuk mengidentifikasi National Geopark setelah menyusun rencana induk ini, saya berharap ke depannya juga bisa ditetapkan sebagai Global Geopark,” ujarnya. Penyusunan Master Plan Pengembangan Dieng Geopark diharapkan selesai pada September 2023. Untuk mendukung hal tersebut, kedua pemerintah daerah yang terlibat telah menganggarkan untuk kegiatan ini. “Mudah-mudahan tahun ini pengakuan kawasan Dieng sebagai geopark nasional bisa terwujud,” imbuhnya. Diharapkan setelah diakui sebagai geopark nasional akan membantu meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Dieng.  

Festival Kuliner Solo 2023 Angkat Potensi Sate

Festival Kuliner Solo

SURAKARTA – Solo Indonesia Culinary Festival 2023 atau Festival Kuliner Solo Indonesia akan mengangkat potensi menu spesial sate kepada masyarakat luas. Ketua Penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2023, Daryono di Solo, Kamis, mengatakan, festival tahun ini akan bertema seputar cita rasa kuliner sate Indonesia. “Tahun ini kami kembangkan sate. Selain itu, banyak wisatawan yang datang ke Solo karena ingin mencicipi sate khas Solo,” ujarnya, dikutip dari Antara Jateng, Kamis (23/2/2023). Salah satu jenis sate yang jarang ditemui di daerah lain dan masih banyak dijumpai di Kota Solo adalah sate kere. “Sate kere ini dibuat dari bahan baku yang dibuang, yang kemudian diolah menjadi masakan. Bukan hanya rasanya yang unggul, tapi harganya pun bisa sangat murah,” ujarnya. Dikatakannya, potensi wisata Solo mulai berkembang dan makanan menjadi salah satu alasan orang datang ke tempat wisata. “Kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan perekonomian daerah melalui pangan. Saat ini setiap daerah berlomba-lomba untuk meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya. Selain itu, belum lama ini Solo terpilih sebagai salah satu kota cerdas pangan. Dengan ini Solo bergabung dengan 213 negara di dunia yang mengusung sebutan serupa. “Di Indonesia hanya Bandung dan Solo saja,” ujarnya lagi. Ia mengatakan acara tersebut juga bertujuan untuk memantapkan Solo sebagai kota kuliner. Menurutnya, dengan adanya event yang baik akan berdampak pada lama kunjungan atau tinggal wisatawan di Solo. “Hal ini selaras antara misi pemerintah dengan swasta. Di satu sisi jalan cepat, yang sisi lain jangan jalan lambat. Kuliner kita minimal harus berdaulat di Indonesia,” kata dia. Festival yang akan digelar di pelataran benteng Vastenburg ini akan digelar pada 9 hingga 12 Maret 2023. Festival ini akan diikuti hingga 120 peserta. Ia menargetkan festival ini bisa menarik hingga 25.000 pengunjung. 

Rute Lengkap Trans Jateng, Kini Jalan-jalan Jadi Murah Meriah

Rute Lengkap Trans Jateng, Kini Jalan-jalan Jadi Murah Meriah

SEMARANG – Berikut ini adalah rute lengkap Trans Jateng. Bus Trans Jateng menjadi pilihan angkutan umum untuk menjangkau berbagai pelosok provinsi Jawa Tengah. Bus Trans Jateng ini melayani beberapa wilayah yang terbagi dalam beberapa jalur. Dikutip dari akun Instagram BRT Trans Jateng, berikut jadwal, rute dan tarifnya. Rute Lengkap Trans Jateng Tarif bus Trans Jateng untuk umum adalah Rp 4.000. Sedangkan untuk pelajar, mahasiswa, pekerja dan veteran hanya Rp 2.000. Ini adalah jalur bus Trans Jateng. Jalur Semarang-Bawen Bus Trans Jateng jalur Semarang-Bawen beroperasi dari Stasiun Tawang (Kota Semarang) dan dari Stasiun Bawen (Area Semarang). Jadwal bus rute ini mulai pukul 05.00 WIB. Sementara itu jadwal akhir pemberangkatan ada dua, yakni pertama, pukul 19.30 WIB di Tourist Information Center (TIC) Jalan Pemuda Semarang. Kedua, pukul 19.10 WIB dari Terminal Bawen. Jalur Purwokerto-Purbalingga Rute ini berangkat dari Terminal Bulupitu, Purwokerto dan Terminal Bukateja, Purbalingga. Keberangkatan pertama bus ini pukul 05.15 WIB dan jadwal terakhir pukul 18.00 WIB dari Terminal Bulupitu dan 17.35 WIB dari Terminal Bukateja. Jalur Semarang-Kendal Rute ini memiliki 2 jadwal keberangkatan. Pertama, pada pukul 05.20 WIB dari stasiun Bahurekso, Kendal dan RTH Weleri. Waktu keberangkatan terakhir adalah pukul 19.00 WIB dari Terminal Bahurekso. Kedua, pukul 05.20 WIB dari Terminal Mangkang, Semarang. Waktu keberangkatan terakhir adalah pukul 19.00 WIB dari Terminal Mangkang. Sedangkan jam pelayanan Kendal Industrial Park terbagi menjadi dua yaitu 06.30-08:00 WIB dan 15.30-17.30 WIB. Jalur Magelang ke Purworejo Rute Magelang-Purworejo berangkat dari Terminal Borobudur, Magelang dan Terminal Kutoarjo, Purworejo. Jadwalnya dimulai dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Adapun jadwal terakhir operasional pada pukul 19.00 WIB tiba di kedua terminal. Jalur Solo-Sragen Jalur Solo-Sragen berangkat dari Terminal Tirtonadi, Solo dan Stasiun Sumberlawang, Sragen. Jadwal bus Trans Jateng dengan rute ini adalah pukul 05.00 WIB hingga 17.30 WIB. Jalur Semarang Grobogan Jalur Semarang-Grobogan berangkat dari Terminal Penggaron, Semarang dan Terminal Gubug, Grobogan. Jadwal bus dengan rute ini dimulai pada pukul 05.00 WIB dan berakhir pada pukul 18.00 WIB.   Demikian beberapa informasi rute lengkap Bus Trans Jateng. Semoga informasi ini dapat membantu.

Tak Hanya Lihat Hewan, Berikut Hal Seru Lainnya di Solo Safari

Tak Hanya Lihat Hewan, Berikut Hal Seru Lainnya di Solo Safari

SURAKARTA – Solo Safari menjadi destinasi wisata baru di kota Solo. Lebih dari sekedar konsep kebun binatang biasa, Solo Safari juga berfungsi sebagai pusat konservasi. Anda tidak perlu lagi berkeliling dunia untuk bertemu dan berinteraksi secara dekat dengan satwa di dalam dan luar negeri, kata General Manager Solo Safari, Shinta. Di Solo Safari, pengunjung dapat bertemu dengan hewan-hewan menarik dari seluruh dunia. “Hal seru pertama yang bisa dilakukan di Solo Safari adalah interaksi yang dekat dengan satwa. Solo Safari menyuguhkan animal show tentang Burung Elang Bondol, Julang Emas, Orang Utan, Ular Sanca, Gajah, hingga Linsang Air yang lucu. Tidak hanya melihat mereka secara dekat, pengunjung juga bisa berinteraksi dan berfoto bersama secara langsung,” jelasnya, Kamis (23/2/2023). Hal menarik kedua adalah bertemu teman baru di area Petting Zoo. Di area petting zoo, pengunjung bisa bertemu langsung dengan satwa dan memberi makan. Ada kelinci, kura-kura, ayam kate dan kuda poni. “Selanjutnya yang ketiga, pengunjung dapat bernyanyi bersama Siamang, monyet kebanggaan Solo Safari. Solo Safari adalah satu-satunya kebun binatang yang memiliki pulau primata dengan danau yang luas. Di sini, pengunjung dapat bertemu monyet Siamang dengan suara merdu dengan suara serak khas. Mereka menggunakan suara ini sebagai cara untuk mempertahankan wilayah mereka,” kata Shinta. Sementara itu, hal menarik keempat adalah belajar tentang binatang di Keeper’s Talk. Shinta menambahkan, selain dapat menemukan dan mempelajari hewan dari berbagai negara, pengunjung juga dapat mempelajari karakteristiknya yang menarik. Dipandu oleh para animal keeper profesional, mereka siap mengajari dan menjawab pertanyaan Anda seputar hewan di Solo Safari. Terakhir, ada juga keseruan bermain di dalam dunia busa,” tukasnya.

Masa Reses, Dewan Fokus Tangani Kemiskinan Ekstrem

Dewan Fokus Tangani Kemiskinan Ekstrem

GEDUNG BERLIAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah akan melaksanakan reses masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2022/2023. Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman menyatakan, reses masa persidangan kedua ini fokus menangani kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Demikian disampaikannya di sela-sela menerima audensi GP Ansor Kecamatan Bonang, Demak, Selasa (14/2), di Ruang Rapat Pimpinan Lt I Gedung DPRD. Sebelumnya dalam  pembukaan Musrenbang 2023, Sukirman memberikan penegasan mengenai kondisi kemiskinan di Jateng terutama di daerah-daerah yang masuk wilayah ekstrem. Dia meminta gubernur sampai bupati/wali kota supaya mendata secara detail kembali kondisi kemiskinan di daerah masing-masing. Dengan validitas data kemiskinan yang terbarukan, pemerintah daerah dapat fokus menangani serta mengurangi jumlah kasus di daerah masing-masing.   “Kami berharap soal kemiskinan dan keamanan wilayah menjelang Pilkada serentak dapat menjadi isu strategis dan menjadi kebijakan prioritas dalam rencana pembangunan daerah (RPD) 2024-2026. Jadi hal tersebut bisa benar-benar menjadi kerangka pikir perjuangan kita bersama,” tandasnya. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia yang digelar di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor, pada 17 Januari 2023, angka kemiskinan ekstrem pada 2024 harus berada pada 0 persen. Target yang diberikan Presiden itu, kata Sukirman, tidak mudah. Pada 2022, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia masih 2 persen berada di 14 provinsi. “Semuanya sudah ada datanya. Artinya targetnya siapa, sasarannya siapa sudah ada semuanya. Penanganannya seperti apa juga saya kira saya sudah tidak usah menyampaikan lagi. Intervensi apa yang harus dilakukan, semua pemda sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ungkapnya. Sementara, Perisalah Legislatif Ahli Muda Yohan Fitriadi menyampaikan Reses Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang Tahun Sidang 2022/2023 akan dilaksanakan pada 15-23 Februari 2023. Reses akan dilaksanakan di 13 daerah pemilihan meliputi 35 kabupaten/kota. “Kecuali 18 Februari mengingat libur memperingati Isra Mikraj,” ungkapnya.

Komisi B Sambangi Istana Gebang Blitar

Komisi B Sambangi Istana Gebang Blitar

BLITAR – Berkunjung ke Istana Gebang pada Senin (13/2/2023), yang merupakan situs bersejarah, Komisi B DPRD Provinsi Jateng merasa kagum karena bangunan rumah itu merupakan rumah masa remaja Presiden Soekarno (Bung Karno). Seperti diungkapkan Sekretaris Komisi B, Ngainirichardi, yang bangga dapat mengunjungi rumah Proklamator dan Presiden RI pertama. Istana Gebang menjadi obyek wisata sejarah di Kota Blitar karena masih tersimpan beberapa barang peninggalan Bung Karno dan keluarga. Selain berfungsi sebagai museum peninggalan Bung Karno, bangunan itu juga menjadi tempat perayaan haul Bung Karno dan pagelaran kesenian. “Ternyata, rumah itu dulunya milik seseorang dari Belanda, pegawai perusahaan kereta api saat itu. Kemudian, ayah Bung Karno, Soekemi Soestrodihardjo, berpindah tugas dari Mojokerto ke Blitar dan membawa keluarganya. Banyak peninggalan-peninggalan seperti mesin ketik, sepeda, dan sampai gamelan milik Ayah Pak Karno. Adanya Istana Gebang itu juga dapat meningkatkan PAD di Kota Blitar,” katanya. Dipandu guide Mbak Kintan, Rombongan Komisi B mendapat penjelasan seputar Istana Gebang. Kintan menjelaskan pada 2010 rumah milik Bu Sukarni itu dibeli oleh Pemerintah Kota Blitar dan dijadikan sebagai cagar budaya. Rumah tersebut pun difungsikan sebagai museum dan keberadaannya dijaga sebagaimana asli sejak dahulu. Sebagai informasi, Istana Gebang dibangun pada 1884 bersamaan dengan pembangunan stasiun KA Blitar. Keluarga Bung Karno mulai menempati rumah tersebut antara 1917-1919. Saat itu, Bung Karno, yang lahir pada 6 Juni 1901, baru menginjak masa remaja yakni antara 16-18 tahun.

BUMDes Berperan Tekan Kemiskinan Desa

BUMDes Berperan Tekan Kemiskinan Desa

MADIUN – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mampu berperan menekan tingkat kemiskinan di pedesaan. Hal itu terbukti saat Komisi A DPRD Provinsi Jateng mendapatkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa (PMD) Kabupaten Madiun bahwa BUMDes ikut terlibat dalam pengelolaan bantuan keuangan desa (Bankeudes) sehingga tidak ada lagi ‘desa miskin’ di Kabupaten Madiun. Seperti diungkapkan Joko Lelono selaku Kepala Dinas PMD Kabupaten Madiun saat berdiskusi dengan Komisi A di Kantor Dinas PMD, baru-baru ini. Dikatakan, Kabupaten Madiun kini sudah tidak ada lagi Desa Tertinggal sehingga sekarang hanya ada 3 kategori yakni Desa Maju, Berkembang, dan Mandiri.  “Untuk menunjang pemberdayaan desa, kami menggunakan beberapa strategi dan inovasi salah satunya adalah kemitraan. Dimana dengan kemitraan, maka masyarakat akan mendapat sokongan dana untuk unit usaha mereka,” katanya. Ia menegaskan setiap BUMDes harus mengikuti tahapan-tahapan yang sudah diatur Dinas PMD. Jika ada Bumdes yang tidak mengikuti tahapan-tahapan tersebut, maka BUMDes di non-aktifkan. “Kami punya satu aplikasi digital yang terintegrasi dengan BUMDes-BUMDes di daerah. Alat itu digunakan sebagai ‘alat paksa’ agar BUMDes mengikuti tahapan-tahapan sehingga kami dapat mengontrol BUMDes. Dengan begitu, mampu meminimalisir Desa Miskin di Kabupaten Madiun,” tambahnya. Mendengarnya, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jateng Saleh mengapresiasi perencanaan anggaran untuk Bankeudes di Kabupaten Madiun sehingga tidak ada Desa Miskin. Dengan perencanaan anggaran Bankeudes yang baik itu, diharapkan tidak ada penyelewengan dari fungsi anggaran tersebut. Ia juga menyinggung terkait perencanaan alokasi dana yang diharapkan mampu tepat sasaran. “Saya ambil contoh dari Pak Kadis, BUMDes yang berkembang di Madiun merupakan BUMDes dari Desa Jiwan. Perkembangannya begitu pesat dari tahun ke tahun sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat desa tersebut,” terang Ketua Komisi A. Senada, Soenarno selaku Anggota Komisi A juga mengapresiasi bahwa kini sudah tidak ada lagi Desa Miskin di Kabupaten Madiun. Ia menilai kesejahteraan desa di Kabupaten Madiun sudah mulai merata. “Hal itu yang perlu kita banggakan bersama bahwa sekarang tidak ada lagi Desa Miskin di Madiun. Berbeda dengan di Jateng, yang masih cukup banyak, bahkan tergolong kemiskinannya ekstrim,” tandas Soenarno. 

Bledug Kuwu Grobogan, Keajaiban Semburan Lumpur yang Jadi Berkah

Bledug Kuwu Grobogan, Keajaiban Semburan Lumpur yang Jadi Berkah

Bledug Kuwu adalah kawah unik di Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah. Setiap dua hingga tiga menit, kawah ini memuntahkan lumpur yang mengandung garam ke udara. Namun proses erupsi tidak berlangsung seketika melainkan berlangsung secara bertahap. Bledug Kuwu Grobogan memuntahkan air asin, yang kemudian digunakan penduduk setempat untuk membuat garam. Penduduk setempat juga percaya bahwa Bledug Kuwu adalah tempat yang menghubungkan pantai selatan atau Samudera Hindia. Seiring keberjalanan waktu, posisi kawah terus berpindah-pindah. Tapi ada dua tempat di mana lumpur dan garam terus keluar. Penduduk setempat menyebut kawah di sebelah timur itu sebagai Mbah Jokotua dan Mbah Rodenok. Pengunjung dapat menyaksikan fenomena alam yang menakjubkan ini dari jarak sekitar 10 hingga 20 meter. Selain pemandangan alam yang luar biasa, profesi pembuat garam yang dilakukan oleh penduduk sekitar kawah juga merupakan momen yang sayang untuk dilewatkan. Legenda Bledug Kuwu Berdasarkan cerita rakyat yang ada di masyarakat Grobogan, Bledug Kuwu terhubung dengan Laut Selatan. Kawah Bledug Kuwu disebut-sebut sebagai jalur pulang Jaka Linglung dari Laut Selatan menuju Medang Kamulan. Asal usul Bledug Kuwu berawal dari kekalahan Dewata Cengkar dalam pertarungan dengan Aji Saka. Setelah kalah, Dewata Cengkar kemudian melarikan diri ke Laut Selatan dan menjelma menjadi Bajul Putih atau Buaya Putih. Sementara itu, Aji Saka yang memimpin/memerintah Medang Kamulan, kedatangan seorang siluman naga bernama Jaka Linglung. Jaka Linglung dalam kondisi sangat memprihatinkan. Dia pergi menemui Aji Saka dan mengaku sebagai anaknya. Aji Saka tidak mau mengakui Jaka Linglung sebagai anaknya karena fisiknya yang buruk. Namun, Aji Saka kemudian menggunakan kesaktian Jaka Linglung untuk membunuh Dewata Cengkar di Laut Selatan. Jaka Linglung kemudian menerima amanat dari Aji Saka. Sebelum anak itu pergi, Aji Saka memberi tahu Jaka Linglung bahwa jika dia memenangkan perang dengan bajul putih, dia tidak boleh kembali melalui jalur darat, tetapi harus melalui jalur bawah tanah. Aji Saka merencanakannya karena tidak ingin publik mengetahui tentang Jaka Linglung. Ia juga khawatir Jaka Linglung menjadi bahan pembicaraan. Belakangan, Jaka Linglung membunuh bajul putih, jelmaan Dewata Cengkar itu. Untuk membuktikan bahwa Jaka Linglung pergi ke Laut Selatan dan membunuh Dewata Cengkar, ia membawa serta seikat rumput grinting wulung dan air laut yang asin. Jaka Linglung akhirnya pulang lewat perut bumi, dia keluar beberapa kali ke daerah kampung Ngembak (sekarang daerah kota kecamatan Purwodadi), lalu ke Jono (kecamatan Tawangharjo), lalu Grabagan, Crewek , dan terakhir Kuwu. Ketiga lokasi tersebut berada di wilayah Kradenan. Saat itu di Kuwu, konon Jaka Linglung sempat bersantai. Sedangkan tempat munculnya Jaka Linglung dari dalam tanah kini diyakini sebagai sumber kemunculan Bledug Kuwu. Daya Tarik Wisata Bledug Kuwu Dalam bahasa Jawa, bledug artinya letusan, sedangkan kuwu artinya semburan, juga diambil dari nama desa tempat kawah lumpur itu berada. Saat memasuki tempat wisata seluas 45 hektar ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung semburan lumpur yang menyembur dari dalam tanah dan dapat berlangsung selama 2 hingga 3 menit, serta ketinggian semburan dapat mencapai 1-10 meter. Semburan lumpur dapat muncul seluas 100 meter dengan diameter 1 hingga 3 meter dan berbentuk kubah. Kemunculannya juga akan dibarengi dengan suara gemuruh dan gelembung-gelembung akan membesar hingga akhirnya meledak. Letusan juga diketahui mengandung gas dan air asin. Uniknya, lokasi letusan ini juga berpindah-pindah dan meletus secara berkala. Selain melihat longsoran lumpur, pengunjung juga mendengar suara seperti air mendidih.   Fenomena ini merupakan pelepasan air dan lumpur dari sedimen laut purba yang menyembur akibat tekanan vertikal air. Semburan lumpur di Bledug Kuwu disertai asap putih dengan tinggi rata-rata tiga meter. Namun pada saat-saat tertentu, biasanya pada pagi hari saat cuaca mendung atau udara lebih sejuk, letusan bisa lebih hebat. Di Bledug Kuwu juga terdapat beberapa kawah, yang terbesar adalah kawah Jaka Tuwa di sebelah timur dan kawah yang lebih kecil bernama Rara Denok di sebelah barat. Fenomena alam di situs ini juga dikenal sebagai vulkanisme lumpur, di mana cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti metana terekstrusi (cairan yang bergerak aktif untuk mencapai permukaan). Namun, suhu di gunung lumpur ini lebih rendah dan tidak mengeluarkan magma. Material yang keluar serupa butiran sangat halus yang yang tersuspensi dalam cairan, seperti air atau hidrokarbon. Dengan temperatur mendapatkan tekanan sedimen yang menghasilkan gas metana dan sedikit mengandung karbon dioksida dan nitrogen. Meski bisa dilihat dari jarak dekat, pengunjung harus berhati-hati agar tidak jatuh. Memang, meski tanah yang Anda pijak tampak keras, sebenarnya cenderung lembek dan tidak sekeras kelihatannya di luar, karena di dalamnya masih becek dan terkadang terasa goyah. Tanah di kawasan ini juga banyak mengalami keretakan, terik matahari juga membuat udara panas dan berdebu. Untuk kenyamanan beraktifitas ketika menjelajahi Bledug Kuwu, sebaiknya pengunjung menggunakan masker dan kaca mata. Lumpur Bledug Kuwu untuk membuat garam Kandungan garam dari semburan lumpur tersebut rupanya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk membuat garam dengan cara tradisional. Masyarakat juga sering melakukan kegiatan pengolahan garam di lokasi wisata dan wisatawan dapat menyaksikan bagaimana penduduk setempat mengumpulkan dan mengolah garam. Membuat garam dari lumpur juga menjadi salah satu keistimewaan Bledug Kuwu karena letaknya yang cukup jauh dari laut. Oleh masyarakat, air dari dataran garam dialirkan melalui parit buatan kemudian ditampung di kolam. Air semburan, yang disebut air bleng, dikumpulkan dan dituangkan ke dalam klakah, batang bambu yang dibelah menjadi dua bagian. Setelah itu klakah yang sudah diisi air dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari langsung. Kadang-kadang dipercikkan air bleng dan kemudian didiamkan hingga membentuk kristal garam. Jika kristal garam sudah terbentuk, segera dikerok dan dikumpulkan di dalam wadah bambu. Konon, garam dari daerah ini rasanya lebih enak daripada garam dari air laut, garamnya sendiri lebih putih, bersih dan teksturnya lebih halus. Garam Bledug Kuwu mengandung mineral utama berupa kalsium, kalium, natrium dan klorin. Setelah diolah, garam ini aman untuk dikonsumsi. Bahkan, garam Bledug Kuwu juga sudah digunakan sejak zaman dahulu di dapur keraton Kasunanan Surakarta. Kandungan garam Bledug Kuwu diketahui berasal dari air laut yang terperangkap di bebatuan. Memang daerah Grobogan pada jaman dahulu berupa dasar laut yang kemudian mengalami peninggian permukaan. Selain digunakan untuk membuat garam, semburan lumpur juga digunakan untuk membuat kerupuk karak, makanan ringan yang terbuat dari nasi yang dicampur bumbu. Selain itu, lumpur yang mengandung garam ini juga dikenal sebagai krim lulur yang dapat … Baca Selengkapnya