Jowonews

Sego Ndoreng Khas Demak, Kuliner Legendaris Sejak Masa Kerajaan

Sega ndoreng atau nasi ndoreng adalah satu dari beberapa kuliner khas Demak turun temurun sejak masa kejayaan Kerajaan Demak Bintoro.

Secara umum, nasi ndoreng mirip dengan pecel dalam hal komposisi sayuran dan bumbu kacang. Namun, ternyata cara memasak bumbu dan penyajian nasi ndoreng berbeda dengan pecel.

Nasi ndoreng ini terdiri dari nasi yang dikukus kemudian ditumpuk di atasnya dengan sayuran yang direbus lalu diguyur dengan bumbu kacang.



Setelah itu, pada bagian atasnya ditaburi “uyah goreng” dan nasi ndoreng pun siap disajikan dalam “pincuk” (wadah makanan tradisional, biasanya terbuat dari daun pisang atau daun jati yang dilipat menjadi segitiga, seperti kerucut dengan sematan lidi di bagian ujungnya).

Dikutip dari laman resmi pariwisata Demak, masakan legendaris nasi ndoreng asal Demak ini sangatlah unik. Nasi ndoreng disajikan dengan tambahan “uyah goreng”. Uyah goreng merupakan sejenis serundeng yang terbuat dari kelapa parut yang kemudian dibumbui dan disangrai tanpa minyak hingga berwarna kecokelatan dengan rasa asin dan gurih.

Nasi ndoreng ini terdiri dari nasi yang dikukus kemudian ditumpuk di atasnya dengan sayuran yang direbus lalu diguyur dengan bumbu kacang.

Penyajian Nasi Ndoreng

Penyajian nasi ndoreng saat akan dinikmati adalah dengan cara dipincuk. Pincuk adalah cara penyajian makanan dalam wadah makanan tradisional yang terbuat dari daun pisang atau daun jati yang dilipat menjadi segitiga, seperti kerucut dengan sematan lidi di bagian ujungnya. Inilah yang menjadi ciri khas nasi ndoreng.

BACA JUGA  Sega Pecel Pawon Mbah Minah Blora, Ludes Dalam 2 Jam Meski Hanya Dijual dari Dapur

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait