Jowonews

Kodim 0715/Kendal Sosialisasikan Virus Corona

KENDAL, Jowonews.com – Dalam rangka meningkatkan pemahaman Anggota Kodim 0715/Kendal terhadap berkembangnya virus Corona, Kilinik Pratama 18 Kodim 0715/Kendal memberikan penyuluhan kesehatan tentang virus Corona (Pneumonia Coronavirus) kepada Prajurit TNI Kodim 0715/ kendal. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kodim 07I5/Kendal dengan menghadirkan narasumber dr. Teuku Ricko Rinaldi dari Klinik Pratama 18/Kendal. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan, Virus Corona yang sedang mewabah di Wuhan China saat ini menjadi masalah kesehatan Internasional, virus ini menyebabkan Pneumonia (radang paru) yang berdampak pada kematian. Virus corona ini pada mulanya merupakan virus yang menginveksi hewan, namun telah berevolusi dan menyebar serta dapat menginveksi manusia, dengan gejala awal batuk, pilek, kelelahan, demam hingga sesak napas. ” Virus corona ini memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS, yang dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya,” paparnya. Terkait virus ini, dia mengajak kepada seluruh prajurit TNI dan PNS Kodim 0715/Kendal dan keluarganya supaya mengetahui serta memahami dengan wabah virus Corona ini, sehingga dapat mengambil langkah pencegahannya, dan tidak perlu risau maupun merasa khawatir karena banyak cara agar dapat terhindar dari virus yang saat ini menghebohkan masyarakat dunia. ” Yang paling utama kita harus melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan, konsumsi makanan bergizi, dan kalau merasa demam, batuk dan pilek segera periksa ke dokter,” Ucapnya.  Sementara itu, Dandim 0715/Kendal Letkol Inf Ginda Muhammad G melalui Pasipers Kodim 0715/Kendal Lettu Infantri Siswanto menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan ini sangat penting dilakukan, mengingat saat ini perkembangan penyebaran virus corona semakin luas. “Kita harus mengantisipasinya untuk mencegah terhadap segala kemungkinan, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat di sekitar kita. Selain perilaku hidup bersih dan sehat, kita juga harus rajin berolah raga agar kita terhindar dari virus ini. Melalui kegiatan ini kami harapkan para anggota menyebarluaskan informasi serta wawasan yang telah didapat kepada masyarakat” tegasnya. (jwn5/akh)

Dokter Pengungkap Wabah Corona Meninggal, China Akan Buka Investigasi

JAKARTA, Jowonews.com – Komisi Pengawas Nasional China (NSC) mengirimkan tim ke Wuhan, Provinsi Hubei, untuk melakukan investigasi terkait kematian dr Li Wenliang yang pertama kali mengungkapkan berjangkitnya wabah virus corona. Keputusan tersebut telah disetujui oleh Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), Jumat (7/2). Nyawa Li, seorang dokter mata di Rumah Sakit Umum Pusat Wuhan, tidak tertolong pada Jumat dini hari setelah terinfeksi 2019-nCoV, meskipun para dokter telah bersusah payah menyelamatkannya. “Di tengah peperangan menghadapi epidemi pneumonia akibat virus corona tipe baru, dokter ahli mata kami terinfeksi. Dia meninggal dunia setelah semua upaya untuk menyelamatkan dia tidak menemui hasil. Kami sangat berduka cita,” demikian pernyataan resmi pihak RSUP Wuhan yang diunggah di akun Weibo. Dokter berusia 34 tahun itu sebelumnya telah mengingatkan rekan-rekannya mengenai penyakit tersebut setelah mendapati beberapa pasien yang mengalami gejala mirip SARS yang mewabah di China pada 2003. Melalui grup WeChat, Li mengingatkan agar rekan-rekannya mengenakan pakaian khusus agar tidak tertular wabah baru. “Infeksi virus corona tipe baru sudah terkonfirmasi dan jenisnya sedang diidentifikasi. Beri tahu semua keluarga dan kerabat agar waspada,” demikian pesan Li di grup Wechat yang beranggotakan bekas teman sekolahnya pada 30 Desember 2019, seperti dikutip Caixin. Namun peringatan tersebut berbuntut pemanggilan Li dan delapan rekannya oleh pihak kepolisian Wuhan pada 3 Januari 2020 karena dianggap menyebarkan isu yang bisa menimbulkan kegaduhan. Pada saat itu pula Biro Kesehatan Kota Wuhan menyatakan bahwa tidak ada bukti virus tersebut dapat ditularkan antarmanusia. Belakangan virus tersebut justru menular dari individu ke individu, sehingga pemerintah pusat mengambil  serangkaian kebijakan, salah satunya dengan memblokade Kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei. Setelah menandatangani surat teguran, Li kembali bekerja. Setelah menerima pasien yang terinfeksi virus jenis baru itu, Li mengalami batuk pada 10 Januari 2020 yang kemudian demam pada hari berikutnya. Lalu dia dirawat di rumah sakit pada 12 Januari 2020 dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Global Times melaporkan bahwa istri Li yang sedang hamil dalam kondisi yang tidak sehat. Komisi Kesehatan China (NHC) dan Pemkot Wuhan menyampaikan duka cita yang mendalam kepada dr Li, seperti diberitakan Xinhua. “Dia pahlawan abadi,” komentar seorang warganet yang ditimpali warganet China lainnya dengan menuliskan, “Dia masih muda, tidak seharusnya terjadi padanya.” Tanda pagar #LiWenlianghasPassedAway menjadi topik yang hangat di Weibo dan mencapai hingga 10 miliar. “Yang saya tahu dia telah mengungkapkan kebenaran yang tidak pernah berani dilakukan oleh orang lain,” kata Wu Yan, dokter yang bekerja di poliklinik yang sama dengan dr Li, seperti dikutip South China Morning Post. (jwn5/ant)

Hubei Laporkan 81 Kasus Kematian Baru Akibat Korona

BEIJING, Jowonews.com – Jumlah kematian di provinsi Hubei tengah di China akibat berjangkitnya virus corona bertambah 81 orang sehingga menjadi 699 orang sampai Jumat, kata komisi kesehatan provinsi itu dalam sebuah pernyataan pada lamannya pada Sabtu. Di Hubei, yang menjadi pusat bermulanya berjangkitnya corona, telah terjadi penambahan kasus terdeteksi sebanyak 2.841 sehinga jumlah keseluruhannya menjadi 24.953 kasus. Sebagian besar korban tewas baru terjadi di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, yang diyakini virus itu muncul pertama kali. Wuhan melaporkan 67 kematian baru pada Jumat, naik dari 64 pada Kamis. Total ada 545 orang di Wuhan yang tutup usia akibat virus itu sekarang. Kasus-kasus baru yang terkonfirmasi di Wuhan meningkat sebanyak 1.985 pada Jumat dari 1.501 pada Kamis. Penyebaran yang cepat virus itu memaksa pemerintah China membangun sejumlah rumah sakit darurat yang antara lain dengan memanfaatkan gedung-gedung pameran, ruang auditorium dan bangunan berkapasitas besar sehingga menampung ribuan pasien yang terinfeksi corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini menyatakan corona sebagai darurat global. Berbagai maskapai penerbangan internasional membatasi, bahkan menghentikan penerbangan ke China akibat virus corona yang mewabah hingga di lebih dari 20 negara. (jwn5/ant)

Hubei Kembali Laporkan 70 Kematian Baru Akibat Virus Corona

SHANGHAI, Jowonews.com – Provinsi Hubei di China, yang menjadi pusat wabah virus corona, kembali melaporkan 70 kematian baru dan 2.987 kasus terkonfirmasi baru pada Rabu, demikian Komisi Kesehatan, Kamis. Angka tersebut menambah jumlah total kematian di provinsi Hubei menjadi 549 hingga 5 Februari, dengan jumlah total kasus mencapai 19.665. Jumlah kematian di Hubei pada Rabu lebih tinggi dibanding hari sebelumnya yakni 65 laporan, meski jumlah kasus baru sedikit berkurang dari 3.156. Provinsi Hubei di China tengah terisolasi selama hampir dua pekan, dengan ditutupnya stasiun kereta, bandara serta ruas jalan. Virus corona pertama kali teridentifikasi di ibu kota provisni Hubei, Wuhan, dan diyakini berasal dari pasar makanan laut di kota tersebut. Wuhan sendiri masih memikul beban berat akibat virus tersebut dan menjadi lokasi yang menyumbang hampir 60 persen dari kasus baru di provinsi tersebut pada Rabu. Hingga kini tingkat kematian di Wuhan secara signifikan juga lebih tinggi dibanding wilayah lainnya di China, menunjukkan bahwa jumlah total kasus mungkin tidak dilaporkan, dengan kota tersebut sedang berupaya mendiagnosa ribuan pasien di tengah kurangnya peralatan medis dan tempat tidur rumah sakit. Rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada Rabu menyebutkan salah satu prioritas pemerintah adalah memastikan bahwa Hubei dan Wuhan mendapatkan pasokan dan staf medis yang diperlukan untuk menangani virus corona. Komisi tersebut melaporkan sebanyak 14.314 pasien masih menjalani perawatan pada Rabu, dengan 2.328 pasien dalam kondisi kritis. (jwn5/ant)

Gara-gara Corona, Jateng Harus Promosi Wisata ke Timur Tengah Cegah Wisman Turun

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata menggencarkan promosi wisata yang ada di Jateng ke negara-negara di kawasan Timur Tengah guna mengantisipasi menurunnya jumlah wisatawan mancanegara terkait dengan penyebaran virus Corona. “Wabah Pneumonia Wuhan berpotensi menurunkan angka kunjungan wisman dari Tiongkok, padahal kunjungan wisman dari sana diharapkan dapat mendorong pencapaian target 850 ribu wisatawan yang ditetapkan,” kata Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Noegroho Rahmadi di Semarang, Kamis. Disporapar Jateng akan mulai menggarap promosi wisata di Uni Emirat Arab dan Turki yang selama ini jumlah kunjungan wisman asal Timur Tengah hanya 0,3 persen dari total kunjungan sebanyak 691 ribu wisman. “Ini sekaligus sebagai tolok ukur apakah kegiatan promosi kami berhasil atau tidak,” ujarnya. Ia berharap wabah virus Corona dapat ditangani maksimal enam bulan mendatang agar iklim pariwisata di Jawa Tengah tetap menggeliat. “Saat ini karena awal tahun jadi masih ‘low season’, semoga pada Mei hingga akhir tahun kondisi wisman naik lagi, terutama dari Tiongkok,” katanya. Sinoeng menambahkan selama 2019, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Tengah tercatat sebanyak 691 orang. Wisman itu berasal dari Perancis, Belanda, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Tiongkok. Wisatawan Tiongkok sebanyak 35 ribu orang dan menempatkannya pada peringkat ketujuh wisman yang berkunjung ke Jawa Tengah. (jwn5/ant)

1.020 Orang Sembuh dari Corona, China: Terima Kasih Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Angka kesembuhan wabah penyakit pneumonia yang diakibatkan oleh paparan virus corona di China sudah mencapai angka 1.020 orang yang boleh meninggalkan rumah sakit, Beijing pun menyampaikan terima kasih kepada Indonesia. Data otoritas kesehatan setempat (NHC) pada Kamis pagi angka kesembuhan itu jauh melampaui angka kematian yang mencapai 493 orang. Meskipun demikian masih ada 3.219 orang lagi yang saat ini dalam kondisi kritis setelah terinfeksi virus jenis baru 2019-nCoV tersebut. Jumlah orang yang positif mengidap 2019-nCoV juga telah mencapai 24.447, sedang yang berstatus terduga sebanyak 23.260 orang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara sahabat, termasuk Indonesia yang telah membantu menanggulangi virus mematikan itu. “Sejauh ini ada 21 negara yang telah membantu kami, yakni Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Kazakhstan, Pakistan, Jerman, Inggris, Prancis, Hungaria, Belarusia, Turki, Iran, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Australia, Selandia Baru, Trinidad and Tobago, dan UNICEF,” sebut diplomat perempuan itu. “Sumbangan itu bentuk belas kasih sayang mereka kepada kami yang sangat mendalam. Antarteman saling membutuhkan. Saya ingin mengucapkan teriima kasih kepada semua,” katanya. Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan beberapa masker dan alat kesehatan lainnya kepada China. Bantuan itu ada yang dikirimkan melalui pesawat Garuda Indonesia ke Beijing dan ada pula yang dibawa langsung pesawat Batik Air saat menjemput 238 warga negara Indonesia dari lokasi episentrum wabah 2019-nCoV Wuhan, Provinsi Hubei, pada Sabtu (1/2).  (jwn5/ant)

Ilmuwan Inggris Ciptakan Vaksin Virus Corona

LONDON, Jowonews.com – Seorang ilmuwan Inggris terkemuka  menciptakan terobosan signifikan dalam bersaing menemukan vaksin virus corona, dengan mengurangi waktu pengembangan normal dari “dua hingga tiga tahun menjadi hanya dalam 14 hari,” demikian laporan stasiun TV Sky. Profesor Robin Shattock, kepala Infeksi Mukosa dan Kekebalan di Imperial College London, menyebutkan kini dirinya dalam tahap awal menguji vaksin pada binatang secepatnya pekan depan, dengan studi manusia pada musim panas apabila mengantongi dana yang mencukupi, kata Sky. “Prosedur konvensional biasanya memakan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun sebelum anda bahkan sampai ke klinik,” katanya kepada Sky. “Dan kami keluar dari urutan itu untuk menghasilkan satu kandidat di laboratorium dalam 14 hari.” Vaksin tersebut akan terlalu terlambat untuk wabah yang cepat menyebar saat ini, namun akan menjadi penting jika ada vaksin untuk melawan virus tersebut, katanya. (jwn5/ant)

Impor dari China Disetop, Harga Bawang Putih di Solo Meroket

SOLO, Jowonews.com – Harga bawang putih di Kota Solo terus meroket seiring dengan dihentikannya pengiriman komoditas tersebut dari China akibat merebaknya virus Corona. “Sekarang bawang putih kating harga jualnya Rp57.000-60.000/kg, kalau kemarin masih Rp55.000/kg,” kata salah satu distributor bawang putih di Pasar Legi Warsini di Solo, Selasa. Ia mengatakan sebelum adanya kenaikan tersebut harga bawang putih di angka Rp46.000/kg. Untuk lonjakan harga sendiri terjadi pada tiga hari terakhir ini. “Kalau dari informasi yang saya terima ya karena ada virus Corona ini, jadi impor distop dulu. Tetapi sampai sekarang konsumen masih banyak yang beli karena kan memang bawang putih merupakan bahan pokok untuk memasak,” katanya. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti bawang merah, untuk bawang putih ini lebih cepat habisnya. Oleh karena itu, meskipun ada kenaikan harga, para pedagang mengaku tidak khawatir dengan penurunan penjualan. “Memang konsumen jadi mengurangi pembelian, seperti jika biasanya dia membeli 10 kg, sekarang jadi hanya beli 3 kg. Saya pun jualnya dalam satu hari biasanya bisa sampai 5 kuintal untuk saat ini hanya 2 kuintal,” katanya. Ia mengakui ada penurunan pasokan dari gudang akibat terbatasnya stok. Jika biasanya Warsini bisa memperoleh 150-160 kuintal, untuk saat ini turun menjadi 120 kuintal. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat komoditas bawang putih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Solo seiring dengan peningkatan harga yang terjadi beberapa hari terakhir. “Bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Kalau inflasi di Kota Solo pada bulan Januari 2020 sebesar 0,14 persen,” kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto. Ia mengatakan kenaikan harga bawang putih tersebut tidak lepas dari masih bergantungnya kebutuhan dalam negeri terhadap bawang putih impor. “Pasokan bawang putih kita kan impor dari Tiongkok, di sisi lain negara tersebut sedang terkena wabah virus Corona. Jadi stok bawang putih menipis karena ada pembatasan impor ini,” katanya. (jwn5/ant)