Jowonews

Mudik Dilarang, Hendi Minta Transportasi Jangan Dimudahkan

SEMARANG, Jowonews- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta pemerintah tidak memberi kemudahan operasional terhadap seluruh moda transportasi umum menyusul larangan mudik pada Lebaran 2021. “Kalau sudah dilarang, moda transportasi yang mendukung mudik jangan dimudahkan,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Senin. (29/3) Menurut dia, perlu ada upaya ekstra untuk menghambat orang dalam berpergian selama pandemi masih sangat mengkhawatirkan. Ia menegaskan Pemerintah Kota Semarang mendukung kebijakan pemerintah pusat tentang larangan mudik. Meski demikian, ia berharap ada keseimbangan dalam mengambil kebijakan dengan yang ada di lapangan. “Jangan kalau sudah dilarang, tapi kereta api, bus, pesawat terbang masih jalan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sebelumnya diberitakan, Menko PMK sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Muhadjir Efendy menyatakan pemerintah memutuskan untuk meniadakan kegiatan mudik Lebaran 2021. Keputusan tersebut diambil karena masih tingginya kasus dan angka kematian akibat Covid-19.

Semarang Siapkan Pembelajaran Tatap Muka

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Kota Semarang menyiapkan mekanisme pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pendemi Covid-19 sesuai dengan pedoman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Saya minta pihak sekolah menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka dengan menyesuaikan kondisi sekolah dan para siswa,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam siaran pers di Semarang, Selasa (9/3). Menurut dia, persiapan pembelajaran tatap muka yang rencananya digelar Juli itu meliputi vaksinasi Covid-19 bagi para tenaga kependidikan di sekolah swasta maupun negeri, serta komitmen sekolah dalam melaksanakan protokol kesehatan. Ia menuturkan meski tenaga kependidikan sudah divaksin, protokol kesehatan Covid-19 tetap harus dijalankan. “Harus diatur terkait pembatasan ruangan. Apakah nanti akan pagi siang atau sehari masuk sehari off,” katanya sebagaiamana dilansir Antara. Menurut dia, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini sangat ditentukan oleh para guru dan tenaga kependidikan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri menjelaskan skema pembatasan kapasitas akan tergantung oleh sekolah dan jumlah siswa. “Yang jelas pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dan terus dievaluasi,” katanya.

Wali Kota Semarang Perintahkan Perbaikan Langsung Jalan Rusak

SEMARANG, Jowonews- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memerintahkan jajaran di bawahnya untuk melakukan penyisiran ruas-ruas jalan di Ibu Kota Jawa Tengah ini yang rusak akibat curah hujan tinggi dan langsung melakukan perbaikan. “Saya minta fokus menyisir jalan-jalan di Kota Semarang dan langsung diperbaiki jika ditemukan lubang,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Senin (1/2). Menurut dia, terdapat 10 tim dari Dinas Pekerjaan Umum yang disebar tiap hari untuk menyisir jalanan di Kota Semarang. Hendi bertekad memberdayakan seluruh sumber daya yang ada untuk menuntaskan persoalan jalan berlubang di ibu kota provinsi ini. “Infrastruktur yang prima menunjang masyarakat dalam berkegiatan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung menambahkan bahwa fokus pembangunan infrastruktur jalan tidak hanya pada masalah jalan berlubang. Menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum juga menyiapkan pembetonan sejumlah ruas jalan yang akan dilaksanakan pada tahun ini.

Langgar Pembatasan, Ratusan Tempat Usaha di Semarang Disegel

SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 115 tempat usaha di Semarang disegel karena melanggar aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam siaran pers di Semarang, Senin, menyebut 1.598 pelanggaran terjadi sejak pengetatan PKM pada 11 Januari 2021. Menurut dia, langkah tegas itu diambil untuk memaksimalkan upaya menekan penyebaran Covid-19 yang angka penderita positifnya sudah menembus angka 1.000 orang per hari. “Kita tahu PKM ada pembatasan jam buka, itu semua juga bertujuan agar masyarakat lebih disiplin,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia meminta masyarakat menaati kebijakan yang sudah diambil tersebut agar upaya menekan angka Covid-19 bisa dilakukan secara maksimal. Wali kota yang akrab disapa Hendi ini belum bisa memastikan kebijakan yang akan berakhir pada 25 Januari nanti akan dilonggarkan atau diperpanjang. “Kita lihat sepekan ini, mudah-mudahan semakin menurun kasus penyebaran virus coronanya,” katanya.

Semarang Kembali Batasi Kegiatan Masyarakat

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Kota Semarang kembali memperketat aturan tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di masa pandemi Covid-19. Kebijakan ini disesuaikan dengan keputusan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk wilayah Jawa dan Bali mulai 11 hingga 25 Januari 2021. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Kamis (7/1), mengatakan PKM harus kembali diperketat dan disesuaikan dengan kebijakan yang diputuskan pemerintah pusat “Kami akan implementasikan. Beberapa hal sudah diatur dalam PKM. Dalam satu hingga dua hari ini revisi sudah bisa ditandatangani,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menuturkan beberapa penyesuaian yang dilakukan, di antaranya pemberlakuan bekerja dari rumah untuk ASN, operasional pusat perbelanjaan dan tempat makan, hingga pembatasan fasilitas umum serta kegiatan sosial budaya. “Saat ini pemberlakuan sistem kerja ASN di lingkungan Pemkot Semarang masih 50 persen bekerja dari rumah,” katanya. Mulai 11 Januari, kata dia, akan diberlakukan 75 persen bekerja dari rumah untuk PNS dan non-PNS tersebut. Sementara untuk jam operasional pusat perbelanjaan akan dibatasi hanya sampai pukul 19.00 WIB. Adapun restoran, tempat hiburan, serta PKL, kata dia, akan dibatasi jam bukanya hingga pukul 21.00 WIB. “Khusus tempat makan ini fokus pembatasan pada kapasitas maksimal 50 persen, disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” katanya. Dalam revisi PKM tersebut, lanjut dia, berbagai kegiatan seminar, dialog, serta diskusi yang digelar secara offline diminta untuk ditunda penyelenggaraannya. Untuk pernikahan, lanjutnya, tetap diizinkan, namun hanya sebatas pelaksanaan akad nikah dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Berkaitan dengan angka kasus Covid-19 yang masih tinggi, ia meminta masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan yang baik. “Hindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu,” katanya.

Terkonfirmasi,Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Positif Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Calon Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi dipastikan positif terpapar Covid-19. Kepastian informasi tersebut disampaikan pihak keluarga Hendi, Setyo Maharso, dalam siaran pers di Semarang yang diterima Rabu (4/11). Peserta Pilkada Kota Semarang yang juga calon petahana itu diketahui positif Covid-19 berdasarkan hasil uji usap keempat. “Tiga kali melakukan swab selama masa kampanye dinyatakan negatif, pada swab keempat dinyatakan positif,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Hasil tes usap keempat, kata dia, baru diketahui pada Minggu (1/11) malam dan harus menunggu kepastian dari dokter yang menangani. Setyo yang merupakan kakak ipar Hendi, menyatakan kondisi Ketua PDIP Kota Semarang itu dalam kondisi baik di bawah perawatan tim dokter RS Kariadi. “Kondisi Mas Hendi baik, kami mohon doa untuk pemulihan kondisi beliau,” katanya. Ia menambahkan kondisi Hendi sendiri termasuk dalam orang tanpa gejala. Pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita G.Rahayu merupakan calon tuggal yang maju dalam Pilkada Kota Semarang 2020. Pasangan tersebut diusung dan didukung oleh partai politik di parlemen maupun non-parlemen.

Dukung Hendi, Gelora ingin Kota Semarang jadi Pusat Perdagangan Dunia

SEMARANG, Jowonews.com – Dukungan terhadap petahana calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang Hendrar Prihadi-Hevearita G Rahayu terus mengalir. Kali ini dukungan dari Partai Gelora Indonesia. Komitmen tersebut ditandai dengan penyerahan SK dukungan yang diserahkan langsung oleh Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Semarang Danan Setyawan kepada petahana Hendrar Prihadi, Kamis (3/9). Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Semarang Danan Setyawan mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi kinerja dari petahana selama menjabat. Menurutnya, ditangan Hendrar Prihadi saat ini Kota Semarang lebih hebat dari segala aspek. “Kami sudah menyatakan dukungan sejak Bulan Maret lalu. Karena kami melihat perkembangan Kota Semarang di pimpin Mas Hendi sangat hebat. Seperti dari aspek keamanan, Kota Semarang lebih kondusif, serta dari sisi pembangunan yang berkembang dengan pesat,” katanya. Lebih lanjut, Danan mengungkapkan, dengan adanya kolaborasi antara petahana dengan Partai Gelora diharapkan dapat membawa Kota Semarang lebih mendunia. “Program penting yang dilakukan adalah ikut membangun Kota Semarang menjadi pusat ekonomi dunia. Karena semangat dari filosofi partai Gelora adalah kolaborasi, upaya dan kerja menuju Indonesia 5 dunia,” tekannya. Partai Gelora lanjut Danan, saat ini mulai membangun jaringan UKM dan memperbanyak produk lokal dan menciptakan pasarnya. Dengan harapan bisa meningkatkan kapasitas ekonomi. “Sehingga harapannya, dengan dukungan Partai Gelora kepada Mas Hendi, kedepan Partai Gelora dapat lebih berperan aktif untuk meningkatkan ekonomi khususnya dalam sektor UMKM di Kota Semarang,” tambahnya.

Ada Pengunjung Positif COVID-19, Wali Kota Semarang Ancam Tutup Paksa Toko Swalayan

SEMARANG, Jowonews.com –Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengancam menutup paksa sebuah toko swalayan di Ibu Kota Jawa Tengah itu jika tidak bersedia menutup sendiri tokonya  setelah ditemukan pengunjung positif COVID-19 di tempat tersebut. “Sudah diputuskan dalam rapat, kalau yang bersangkutan ditemukan penunjungnya yang positif namun tidak mau tutup, akan kami tutup paksa,” kata wali kota yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Senin. Meski demikian, Hendi belum bersedia mengungkapkan identitas toko swalayan yang terancam ditutup paksa itu. Hari ini, kata dia, Pasar Karangayu sudah ditutup hingga dua hari ke dapan setelah didapati pedagang yang positif COVID-19. Ia menyebut jumlah pasar di Kota Semarang yang ditutup akibat COVID-19 ini bertambah. Pasar Mangkang Semarang akan menyusul ditutup pada 9 hingga 11 Juni 2020 menyusul temuan dua pedagangnya yang positif COVID-19. Ia menjelaskan strategi dalam pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang mendorong dilakukannya swab test massal terbukti ampuh mengungkap klaster-klaster baru penyebaran virus tersebut. “Dengan diketahuinya klaster baru dari hasil tes massal ini akan lebih memudahkan penyekatan untuk memutis mata rantai penyebaran COVID,” katanya. Hingga hari ini, ia mengungkapkan terdapat 225 pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan, sedangkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 295 orang dan meninggal dunia 46 orang. (jwn5/ant)