Komisi B DPRD Jateng: Pengelolaan Desa Wisata Gunungsari Madiun Layak Ditiru
Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun menjadi tujuan kunjungan Komisi B DPRD Provinsi Jateng pada Selasa (2/4/2024). Ketua Komisi B, Sarno, menyatakan ketertarikannya untuk melihat langsung pengelolaan desa wisata ini, terutama setelah melihat publikasi yang menarik di media sosial. “Kami sangat tertarik dengan Desa Wisata Gunungsari ini. Ketua desa menceritakan awal terbentuknya sampai saat ini, dan kami melihat mereka sudah memiliki aset dan omset yang lumayan. Mereka telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ungkap Sarno. Salah satu hal yang menonjol adalah upaya mereka dalam melestarikan adat istiadat di Desa Gunungsari. Mereka memperkenalkan kegiatan tradisional seperti kenduri, hajatan, dan tasyakuran kepada wisatawan. Dampaknya, banyak wisatawan dari luar negeri yang tertarik untuk berkunjung. “Kami berharap desa wisata di Jateng bisa mengambil contoh dari ini. Bahkan, makanan yang disajikan di Pasar Pendemsari setiap hari Minggu benar-benar merupakan olahan lokal,” tambahnya. Yang menarik adalah kebijakan larangan penggunaan plastik oleh para pedagang. Mereka menggunakan bungkus dari daun pisang, daun jati, dan daun ploso sebagai pengganti plastik, sebagai upaya mengurangi limbah sampah plastik yang sulit terurai. “Saya sangat berharap ini bisa diterapkan di Provinsi Jateng,” ucapnya penuh harap. Selain itu, Desa Wisata Gunungsari juga menjadi contoh desa wisata mandiri. Mereka tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk mengelola desa wisatanya. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk tidak menerima bantuan agar bisa mandiri. Hal ini berbeda dengan kebanyakan desa wisata di Jateng yang hanya mengandalkan bantuan awal dari pemerintah. “Mereka benar-benar mandiri, tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Hal ini membuat anggota desa semakin termotivasi untuk berjuang demi peningkatan omset di Desa Wisata Gunungsari,” tandasnya. (Adv)