Pendaki Gunung Slamet Agar Memperhatikan Himbauan Ini
PURBALINGGA – Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet, Jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Saiful Amri mengimbau pendaki agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang hingga saat masih bisa saja terjadi. “Untuk kegiatan pendakian berjalan seperti biasa dan kondisi Gunung Slamet juga normal,” ujarnya kepada Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Selasa (1/3/2022). Pihaknya mengimbau para pendaki untuk mewaspadai kemungkinan kondisi cuaca ekstrim yang sering terjadi belakangan ini. Selain itu, kata dia, pendaki juga wajib membawa perlengkapan keselamatan dan kesehatan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, seperti yang biasa dilakukan setiap kali mendaki gunung. Menurutnya, pihaknya juga terus memantau situasi dan kondisi cuaca di sekitar Gunung Slamet. “Bila keadaan tidak memungkinkan, jalur pendakian Gunung Slamet akan ditutup sementara selama sehari sembari menunggu cuaca kembali bagus,” ungkapnya. Diakui Saiful, menjelang malam tahun baru atau Sabtu (31/12/2022), ada sekitar 400 pendaki yang ingin menaklukkan Puncak Slamet. Namun, kata dia, ratusan pendaki tidak bisa melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Slamet karena cuaca buruk. “Mereka hanya sampai di Pos 5 jalur Bambangan karena sempat terhenti cuaca buruk, lalu kembali ke pos pendakian Bambangan. Alhamdulillah aman, tidak ada masalah,” ujarnya. Ditanya tentang jumlah orang yang mendaki Slamet akhir-akhir ini, dia mengatakan hanya 25 sampai 30 orang/hari pada hari kerja, atau kurang dari biasanya, bisa lebih dari 50 orang/hari. Amri menduga anjloknya pendaki karena cuaca yang sering hujan. “Kami paham saat musim hujan aktivitas pendakian akan berkurang,” kata Saiful.