Jowonews

Psikologi Undip, Pilihan Terfavorit SNMPTN 2021

SEMARANG, Jowonews- Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menjadi pilihan terfavorit calon mahasiswa dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021. Ketua Lembaga Pengembagan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip Semarang Setia Budi Sasongko dalam siaran pers di Semarang, Selasa (23/3), mengatakan, dari total 26.408 calon mahasiswa yang mendaftar dalam SNMPTN, 1.750 orang di antaranya memilih Fakultas Psikologi. “Masyarakat masa kini menganggap psikologi menjadi pilihan sangat penting dalam hal mendapat dan menciptakan pekerjaan,” katanya. Adapun Fakultas Kedokteran yang sebelumnya selalu menjadi pilihan terfavorit calon mahasiswa, kata dia, berada di urutan kedua. “Kedokteran ini animonya tinggi tetapi daya tampungnya kecil, sehingga masyarakat memilih alternatif yang lain,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sementara Wakil Rektor Akademik Kemahasiswaan Undip Semarang Budi Setiyono mengatakan pada SNMPTN 2021 ini telah diterima 2.106 orang calon mahasiswa. “Perbandingan antara pendaftar dengan calon mahasiswa yang diterima 1:12,5,” katanya. Menurut dia, banyaknya pendaftar SNMPTN di Undip tersebut menunjukkan bahwa perguruan tinggi ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Ia menuturkan Undip terus melakukan langkah-langkah pengembangan strategis yang bertujuan untuk mendorong dan mencapai visi sebagai universitas riset yang unggul serta menjadi universitas berkelas dunia yang bereputasi kuat di kancah internasional. 

Inovasi Undip, Limbah Batu Bara PLTU untuk Bahan Bangunan

SEMARANG, Jowonews- Limbah hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ternyata bisa diubah menjadi material bahan bangunan. Inovasi ini dilakukan pusat riset Fakultas Teknik Undip. “Ini merupakan wujud Inclusive Housing and Urban Development Research Center (IHUDRC) mendukung pernyataan Presiden RI Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri,” kata Kepala Pusat Riset Teknologi IHUDRC Fakultas Teknik Undip Dr.-Ing. Asnawi Manaf di Semarang, Rabu (10/9). Asnawi Manaf menegaskan bahwa IHUDRC menyambut dengan antusias, bahkan akan memanfaatkan abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) pada pembakaran batu bara atau FABA (Fly Ash and Bottom Ash). Abu ini, kata Asnawi, merupakan limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada PLTU yang selama ini tidak tahu mau dibuang ke mana. Apalagi, jumlah limbah ini cukup besar karena PT PLN masih mengandalkan sebagian besar sumber energi dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Ia mengatakan bahwa IHUDRC tidak hanya peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri yang selama ini merusak lingkungan, tetapi bisa mengolahnya menjadi bahan bangunan, seperti batu bata dan paving. Selain itu, lanjut dia, pembuatannya melibatkan tenaga kerja lokal, menggunakan unit-unit industri kecil untuk menghasilkan bahan bangunan berkualitas tinggi dan bisa diuji di laboratorium bahan bangunan. Bahkan, dari limbah industri FABA yang sudah diperbolehkan untuk dimanfaatkan ini, menurut Asnawi, bisa mempekerjakan masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan pekerjaan. Apalagi, hal ini bisa dikerjakan hanya dengan teknologi sederhana yang bisa dilakukan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekalipun. “Jadi, IHUDRC mendukung penuh pernyataan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri, bahkan membangun Indonesia dengan cara yang lebih ramah lingkungan,” kata Asnawi yang dikenal sebagai pakar perumahan. Asnawi mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang pada tahun ini mengubah tagline pembangunan properti dan konstruksi di Indonesia semula pada tahun 2020 memprioritaskan produksi dalam negeri menjadi tanpa impor. Pelarangan penggunaan barang impor untuk semua proyek properti dan konstruksi mulai tahun ini, kata dia, tidak lain dalam rangka pemulihan ekonomi di Tanah Air akibat imbas dari pandemik Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Sebelumnya, pernyataan Presiden Jokowi mengenai kecintaan terhadap produk dalam negeri dan kebencian terhadap produk asing disampaikan dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, Kamis (4/3). Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2021 di Istana Kepresidenan RI, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3), juga menyatakan hal sama.

Dorong Kualitas Ekspor, Undip Tingkatkan Kapasitas Perajin Batik Tulis Klaten

KLATEN, Jowonews- Universitas Diponegoro (Undip) mendorong para perajin batik tulis di Bayat, Klaten untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas produksi serta menejemen berbasis ekspor. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan pengabdian skim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) pada bulan Oktober ini. Sejumlah dosen Undip dalam tim pengabdianmenyusun langkah kerja untuk kegiatan pengabdian tersebut. Yakni meliputi pendalaman menejemen pengelolaan perusahaan terutama pada aliran bahan atau barang dan keuangan. Mereka mendampingi para perajin industri batik tulis skala industri kecil dan rumah tangga. Salah satunya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Putri Kawung, kelompok batik tulis binaan pemerintah daerah kabupaten Klaten. “Potensi ekonomi industri batik tulis di Kelurahan Jarum, Bayat ini cukup besar. Di sini berkembang wisata religi, sehingga menjadi pusat keramaian yang bisa menyokong industri batik berkembang,” ujar Dr Seno dari Undip dalam keterangan persnya yang diterima Jowonews, Selasa (26/10). Selain itu, kualitas produksi industri batik tulisnya juga sudah relatif baik. Hal ini karena membatik merupakan keahlian turun-temurun dan ditekuni sejak kecil atau remaja sehingga kualitas produk relatif baik, terangnya. Modifikasi Alat Produksi Menurut kajian tim Undip, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas, beberapa peralatan produksi perlu dimodifikasi atau disempurnakan. Yakni meliputi peralatan perancangan (desain) dan gambar (drafting), teknik membatik, pewarnaan, perendaman, pelorotan, pengeringan dan finishing (pengepakan). Adapun terkait peningkatan manejemen perusahaan diarahkan pada pengaturan aliran bahan, proses produksi, menejemen kontrol kualitas, pemasaran, permodalan dan keuangan. “Pemasaran produk diarahkan pada pasar domestik terutama kota-kota besar (wisata) meliputi Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Denpasar. Sementara peningkatan sumberdaya manusia diarahkan pada teknik membatik serta pengelolaan perusahaaan,” cetusnya. Kehadiran industri batik tulis di Bayat ini telah membuka kesempatan kerja bagi masyarakat. Ada sekitar dua puluhan industri batik tulis di sana. Masing-masing didukung sekitar 20 sampai dengan 50 orang perajin batik.

Undip Dorong Kampus Buka Posko Pengaduan UU Cipta Kerja

SEMARANG, Jowonews- Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mendorong kampus-kampus di Indonesia ikut membuka posko pengaduan Undang-Undang Cipta Kerja sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah. “Tidak hanya Undip, tapi semua kampus akan kami gerakkan. Masa urusan seperti ini hanya Undip saja. Semua harus bergerak untuk menampung sebanyak mungkin masukan dari masyarakat terkait UU Cipta Kerja,” kata Rektor Undip Profesor Yos Johan Utama di Semarang, Senin (12/10). Menurut dia, sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, dirinya optimistis bisa melakukan hal itu. “Kami akan bantu pemerintah terkait posko pengaduan dan konsultasi UU Cipta Kerja ini. Kami akan membuka posko serupa di kampus untuk menampung aspirasi dari masyarakat,” ujarnya. Yos juga mendesak pemerintah pusat segera memberikan salinan resmi UU Cipta Kerja kepada masyarakat agar semuanya memiliki landasan yang pasti untuk menentukan sikap. “Soalnya sampai hari ini, salinan resmi itu belum ada. Jadi, kami harap ini segera diberikan sebagai pedoman dalam memberikan pendampingan atau melayani konsultasi,” katanya usai menghadiri dialog terkait UU Cipta Kerja di gedung Gradhika Bhakti Praja.  Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka ruang kepada masyarakat untuk memberikan masukan terkait UU Cipta Kerja dan telah memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk membuka posko aduan itu. “Harapannya, posko ini dapat menyerap aspirasi dari masyarakat yang dapat disampaikan kepada pemerintah pusat. Tidak hanya buruh, tapi ini ada kepentingan pengusaha, masyarakat, akademisi, dan lainnya,” ujar Ganjar sebagaimana dilansir Antara. Ganjar juga senang dengan terlibatnya pihak kampus dalam upaya menampung aspirasi masyarakat luas ini. Sebab dengan dibukanya posko pengaduan di berbagai kampus, maka masyarakat bisa mendapatkan akses luas untuk menyampaikan pendapatnya.  “Ternyata pihak kampus mendukung ini, dan mereka akan membuat posko serupa untuk menampung aspirasi. Jadi, kalau nanti poskonya di pemerintah seolah-olah dikanalisasi. Peran kampus ini menjadi penting agar mereka bisa menyampaikan di sana,” katanya.

Laboratorium Undip Kebakaran, Seorang Mahasiswa Terluka

SEMARANG, Jowonews- Salah satu laboratorium di kompleks kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Tembalang, Kota Semarang, Kamis siang, dilanda kebakaran. Kapolsek Tembalang Kompol Masud membenarkan peristiwa yang sempat menyebabkan salah seorang mahasiswa terluka tersebut. “Sudah langsung bisa dipadamkan oleh petugas keamanan kampus bersama pemadam kebakaran,” katanya. Masud sendiri belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Menurut dia, tidak ada korban jiwa selain satu mahasiswa yang terluka dalam kejadian tersebut. Terpisah, Wakil Rektor I Undip Semarang Budi Setiyono juga membenarkan terjadinya kebakaran tersebut. “Benar. Keterangannya ada di Pak WR IV,” katanya, sebagaimana dilansir Antara. Sementara dari informasi yang diperoleh kebakaran tersebut terjadi di lantai 6 laboratorium terpadu Undip. Dua mahasiswa dilaporkan sedang menjalani praktikum sebelum terjadi letupan yang disusul dengan kebakaran itu.

Undip Wisuda 1.500 Mahasiswa Secara Virtual

SEMARANG, Jowonews.com – Guna mencegah penularan COVID-19, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mewisuda sekitar 1.500 lulusannya dari jarak jauh secara bertahap mulai dari Selasa hingga Kamis (18/6). Pada acara Wisuda ke-158 Undip tahap pertama Selasa pagi, ada 237 mahasiswa S1, S2, dan S3 yang mengikuti acara wisuda secara virtual. Dalam acara tersebut, Rektor Undip Yos Johan Utama bersama senat universitas hadir di Gedung Prof. Sudharto di kompleks kampus Undip Semarang, sedangkan para wisudawan mengikuti acara wisuda dari rumah masing-masing melalui aplikasi pertemuan virtual. Kepada para wisudawan, Rektor berpesan kepada para wisudawan agar tidak cepat puas dengan capaian saat ini. Dia juga meminta para wisudawan menyiapkan diri mengantisipasi berbagai macam perubahan. “Saat ini merupakan masa yang penuh ketidakpastian, masa yang penuh gejolak, kompleksitas, dan ambigu,” katanya. (jwn5/ant)

170 Dokter Baru Undip Diambil Sumpah Secara Online

SEMARANG, Jowonews.com – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengambil sumpah 170 dokter baru dari jarak jauh atau secara daring menyusul adanya pandemi COVID-19. Dalam pengambilan sumpah angkatan ke-230 tersebut hanya lima perwakilan dokter baru yang hadir langsung di Gedung Serba Guna Fakultas Kedokteran Undip Semarang, di Semarang, Senin. Pengambilan sumpah sendiri dipandu oleh Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang Dwi Pudjonarko. Sementara para dokter baru lainnya mengambil sumpah secara langsung dari jarak jauh dengan menggunakan aplikasi konferensi video yang sudah disiapkan. Dalam kegiatan tersebut, sambutan Rektor Undip Semarang dan perwakilan orangtua dokter baru juga disampaikan secara virtual. Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang Dwi Pudjonarko mengatakan pengambilan sumpah dokter secara daring ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh kampus ini. Meski demikian, lanjut dia, Undip bukan perguruan tinggi pertama yang mengambil sumpah dokter baru secara virtual. “Undip ini perguruan tinggi kelima yang mengambil sumpah dokter baru secara virtual di tengah pandemi COVID-19,” katanya. Secara hukum, menurut dia, pengambilan sumpah secara daring ini sah. Kepada para dokter baru, ia berpesan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi situasi yang terjadi saat ini. “COVID-19 merupakan ujian bagi profesi dokter. Bersiaplah untuk mengabdikan diri,” katanya. Sementara Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama dalam sambutan yang disampaikan secara virtual menyampaikan syukur karena pengambilan sumpah dokter batu ini bisa digelar di tengah keprihatinan bangsa. Menurut dia, dokter merupakan profesi yang bermartabat. “Oleh karena itu harus diemban oleh seseorang yang mempunyai integritas tinggi,” katanya. (jwn5/ant)

Undip Pasok Bahan Pangan untuk Mahasiswa yang Tak Mudik

SEMARANG, Jowonews.com –Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memasok bahan pangan untuk mahasiswanya yang tetap bertahan di Ibu Kota Jawa Tengah atau tidak mudik ke kampung halamannya selama pandemi COVID-19. “Bantuan bahan kebutuhan pokok untuk mahasiswa yang masih di Semarang. Termasuk mahasiswa asing Undip,” kata Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama di Semarang, Kamis. Bantuan tahap pertama ini, kata dia, diharapkan bisa meringankan para mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Menurut dia, para mahasiswa yang perkulihannya dilakukan secara daring tersebut diimbau untuk tidak mudik sebagai salah satu upaya mencegah penyerabaran Corona. “Mungkin ada orangtua mahasiswa yang kesusahan untuk membantu anaknya, kami bantu,” katanya. Pada pemberian bantuan kali ini, kata dia, disiapkan 600 paket bahan kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir, telur, serta masker. Penyerahan bantuan sendiri dilaksanakan di depan gedung Rektorat Undip yang dibagi atas beberapa gerai untuk mencegah terjadinya antrean mahasiswa. Sebelum pembagian kebutuhan pokok secara langsung pada hari ini, lanjut dia, Undip sebelumnya juga telah membagikan bahan kebutuhan pokok bagi mahasiswa yang tinggal di rusunawa. Rektor menyebut ada sekitar dua ribu mahasiswa Undip yang bertahan di Semarang selama pandemi COVID-19. “Dari jumlah itu yang didaftar untuk menerima bantuan untuk kali ini ada sekitar 650-an orang,” katanya. Menurut dia, Undip akan berupaya untuk memberikan bantuan bahan pangan kepada mahasiswa ini secara berkala. “Kalau bahan kebutuhan pokok yang dibagikan ini paling hanya bisa memenuhi delapan hari saja,” tambahnya. (jwn5/ant)