Jowonews

Pohon Pengantin Salatiga, Keindahan Dibalik Mitos Yang Melingkupi

Pohon Pengantin Salatiga, Keindahan Dibalik Mitos Yang Melingkupi

Pohon Pengantin Salatiga pada dasarnya bukanlah tempat wisata, namun karena keindahan pemandangan dan keunikannya, banyak orang yang kemudian tertarik untuk mengunjunginya. Salatiga merupakan kota kecil yang sejak dulu sudah diakui keindahannya. Sampai sekarang kota ini juga banyak menawarkan lokasi wisata yang indah. Salah satunya Pohon Pengantin. Pohon Pengantin sebetulnya bukan tempat wisata resmi, namun karena keunikan dan pemandangan sekitarnya yang cantik, banyak yang tertatrik untuk mengunjungi Pohon Pengantin ini. Sehingga keberadaan lokasi ini terekam dalam situs Google Maps. Lokasi Pohon Pengantin berada di Jalan Siranda, Pulutan, Kota Salatiga. Letaknya berada di dekat SMP Islam Al Azhar Salatiga dan dapat dikunjungi dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Keunikan Pohon Pengantin Siranda Bukan sekadar pohon, pohon pengantin ini sangat unik bentuknya. Pohon ini tumbuh sendirian di pematang sawah. Bentuknya juga meliuk-liuk, unik seperti ular. Batang bagian bawahnya membentuk tempat duduk yang alami karena proses pertumbuhannya. Pohonnya tampak seperti tanaman kerdil bonsai dalam ukuran besar. Tempat ini sering menjadi tempat untuk sesi foto pre-wedding bagi pasangan kekasih yang akan melangsungkan pernikahan. Legenda Pohon Pengantin Salatiga Warga sekitar menuturkan bahwa dulunya ada dua pohon di lokasi tersebut, namun salah satu pohon sejak lama sudah ditebang. Pohon itu merupakan simbol cinta. Mitos yang beredar jika sesrorang berkunjung ke pohon tersebut bersama pasangannya, hubungan mereka akan menjadi langgeng. Karena kepopulerannya hingga ada musisi asal Salatiga Erfix Bahtiar, mengungkapkan pesona pohon itu ke dalam sebuah lagu berjudul “Pohon Pengantin”. Lokasi Pohon Pengantin Salatiga Lokasi Pohon Pengantin ini sangat mudah diakses. Jaraknya hanya sekitar 3,9 km dari Kota Salatiga dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit saja. Rutenya, jika dari Kota Salatiga menuju Jl Diponegoro, tiba di pertigaan sebelah Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga, belok kira menuju Jl Siranda Raya Bancaan, kemudian lurus terus sampai lokasi. Pohon Pengantin terletak di pinggir jalan. Untuk mengunjungi Pohon Pengantin tidak dipungut biaya, paling hanya biaya untuk membayar parkir jika membawa kendaraan.Pohon Pengantin

Pak Bas Datangkan Pompa Bantuan Agar Banjir Semarang Cepat Surut

Pak Bas Datangkan Pompa Bantuan Agar Banjir Semarang Cepat Surut

SEMARANG – Untuk mengatasi banjir di Kota Semarang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendatangkan pompa bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang meninjau kondisi banjir di Kaligawe di Kota Semarang, Selasa (3/1/2023). “Hari ini saya datangkan pompa dari (Balai Besar Wilayah Sungai/BBWS) Bengawan Solo, dari Jogja, (BBWS) Serayu-Opak, dari Cimanuk, dan dari DKI Jakarta,” kata dia, Selasa. Adanya pompa penyedot air berkapasitas besar diharapkan dapat mempercepat penanganan banjir di Kaligawe. “Paling lambat besok sudah bisa kering jalan itu,” imbuh Basuki. Menteri yang akrab disapa Pak Bas ini menyebut Kemen PU PR akan membangun 8 pintu air di Rumah Pompa Kali Tenggang dan 6 pintu air di Rumah Pompa Kali Sringin untuk mengatasi banjir di Semarang. “Pintu ini dibuka tutup sesuai pasang surut. Nanti, kalau airnya pasang pintu ditutup. Kalau ada pintunya, begitu pasang kita tutup, kalau surut baru kita buka sehingga air bisa mengalir,” papar dia. Di sisi lain, penanganan banjir di Kota Semarang dilakukan menggunakan sistem polder. Ini mencakup Semarang Barat, Semarang Tengah, serta Semarang Timur. Menurut dia, sistem polder tersebut semula digunakan untuk mengatasi banjir rob. “Sekarang rob sudah tertangani, apalagi nanti kalau ada jalan tol dengan tanggul laut. Ini penanganan banjir dari hulu,” ungkap dia. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung meminta bantuan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mengatasi banjir di Kota Semarang yang belum surut sepenuhnya hingga saat ini. “Rasa-rasanya kami butuh kerja sama antara Pemkot, Pemprov dengan Kementerian PUPR agar dipinjami beberapa pompa portable untuk dipasang di beberapa tempat,” kata dia. Ganjar pun berharap kerja sama antara Pemkot, Pemprov dan Kementerian PUPR bisa membuat penanganan banjir lebih tertara. Menurut dia, tindakan yang diambil harus lebih spekulatif. Apalagi semalam Kota Semarang sempat turun hujan dengan intensitas sedang. “Ini membikin kami makin spekulatif lagi jangan sampai posisinya makin tidak terkendali,” jelas dia. (JN/Ant).

Pendaki Gunung Slamet Agar Memperhatikan Himbauan Ini

Gunung Slamet

PURBALINGGA – Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet, Jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Saiful Amri mengimbau pendaki agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang hingga saat masih bisa saja terjadi. “Untuk kegiatan pendakian berjalan seperti biasa dan kondisi Gunung Slamet juga normal,” ujarnya kepada Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Selasa (1/3/2022). Pihaknya mengimbau para pendaki untuk mewaspadai kemungkinan kondisi cuaca ekstrim yang sering terjadi belakangan ini. Selain itu, kata dia, pendaki juga wajib membawa perlengkapan keselamatan dan kesehatan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, seperti yang biasa dilakukan setiap kali mendaki gunung. Menurutnya, pihaknya juga terus memantau situasi dan kondisi cuaca di sekitar Gunung Slamet. “Bila keadaan tidak memungkinkan, jalur pendakian Gunung Slamet akan ditutup sementara selama sehari sembari menunggu cuaca kembali bagus,” ungkapnya. Diakui Saiful, menjelang malam tahun baru atau Sabtu (31/12/2022), ada sekitar 400 pendaki yang ingin menaklukkan Puncak Slamet. Namun, kata dia, ratusan pendaki tidak bisa melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Slamet karena cuaca buruk. “Mereka hanya sampai di Pos 5 jalur Bambangan karena sempat terhenti cuaca buruk, lalu kembali ke pos pendakian Bambangan. Alhamdulillah aman, tidak ada masalah,” ujarnya. Ditanya tentang jumlah orang yang mendaki Slamet akhir-akhir ini, dia mengatakan hanya 25 sampai 30 orang/hari pada hari kerja, atau kurang dari biasanya, bisa lebih dari 50 orang/hari. Amri menduga anjloknya pendaki karena cuaca yang sering hujan. “Kami paham saat musim hujan aktivitas pendakian akan berkurang,” kata Saiful.

Ronde Jago Salatiga, Minuman Legendaris Dengan Segudang Khasiat

Ronde Jago Salatiga, Minuman Legendaris Dengan Segudang Khasiat

Ronde Jago Salatiga merupakan minuman khas Salatiga yang biasa dimanfaatkan untuk menghangatkan badan di udara dingin Salatiga. Hal yang membuat wedang Ronde Sekoteng Jago Salatiga ini menjadi istimewa karena minuman legendaris yang sudah berumur setengah abad ini bukannya sepi, malah justru semakin dicintai para pelanggannya. Nama tempat yang menjual minuman ronde legendaris ini dikenal masyarakat dengan Warung Ronde Jago. Disebut Jago karena pada awalnya toko ini juga menjual berbagai macam jamu. Sejarah Ronde Sekoteng Jago Salatiga Sejak tahun 1960-an, Ronde Jago dikenal sebagai jajanan penahan dinginnya udara Salatiga. Konon nama Jago digunakan karena awalnya adalah toko jamu. Bertahan hingga saat ini, resep Ronde Jago yang diwariskan secara turun temurun telah mencapai generasi keempatnya yaitu Airlangga Setia Darma Putra. Minuman yang diadaptasi dari minuman Cina ini disajikan dalam mangkuk porselen Cina berukuran sedang. Saat Anda gigit, tekstur bola-bola bundar ronde yang terbuat dari tepung beras ketan ini terasa begitu kenyal, namun lembut. Isiannya adalah kacang tanah yang digerus bersama dengan gula pasir. Renyah lembut. Keunikan Wedang Ronde Jago Salatiga Berbeda dengan Wedang ronde pada umumnya, Wedang Jago ring ini mengandung sembilan ramuan yang bermanfaat untuk kesehatan lambung dan daya tahan tubuh. Campurannya meliputi jahe, gula, ronde, manisan jeruk, sagu delima, kolang-kaling, manisan tangkweh dan rumput laut. Selain ronde sekoteng, tersedia juga ronda kacang tanah yang memiliki rasa yang tak kalah nikmat. Jika ronde biasanya menggunakan kuah jahe, tetapi wedang ronde tanah menggunakan kuah dari sari kacang tanah. Tak hanya minum dalam kondisi panas, baik wedang ronde sekoteng atau ronde kacang tanah juga dapat dinikmati dingin dengan menggunakan campuran es batu. Selain menikmati wedang ronde dan wedang kacang, pengunjung juga bisa memesan batagor dan berbagai jajanan khas Salatiga yang dijual di toko Ronde Jago. Ada pía, gula kacang dan kue koya dan lain-lain untuk ngemil bersama teman sambil minum wedang ronde. Jam Buka dan Alamat Ronde Jago Warung Ronde Jago buka mulai pukul 14.00 WIB hingga 21.30 WIB. Sejak mulai berdiri di hingga sekarang, Wedang Ronde Jago ini buka setiap hari tanpa hari libur. Alamat: Jl. Jend. Sudirman No.9, Kutowinangun Kidul, Kec. Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50724

Soto Esto Salatiga, Soto Legendaris Yang Dijajakan di Garasi Bus

Soto Esto Salatiga, Soto Legendaris Yang Dijajakan di Garasi Bus

Soto Esto Salatiga merupakan salah satu kuliner legendaris yang masuk dalam kategori Culinary Legend (Kuliner Legendaris) yang ditetapkan Pemerintah Kota Salatiga. Setiap mengunjungi kota atau provinsi di Indonesia, hampir tersedia sajian soto dengan ke khasan nya masing-masing. Karena soto termasuk sajian kuliner Indonesia yang populer dan paling banyak variannya. Termasuk di Kota Salatiga, meskipun tidak pernah disebut-sebut kota yang memiliki sajian soto yang khas tapi salah satu sajian kuliner yang bersejarah di kota ini adalah Soto Esto. Sejarah Soto Esto Salatiga Soto Esto memiliki ikatan sendiri dengan masyarakat Salatiga. Memiliki asal usul nama yang unik dan memiliki jejak sejarah yang kuat dan panjang, yang berhubungan dengan sejarah transportasi di Salatiga. Soto Esto dirintis sejak tahun 1940, oleh sepasang suami-isteri bernama Martosetiko dan Sudarmi. Pada awalnya mereka menjajakan soto dengan berkeliling dan saat sore hari mereka berhenti di depan garasi Bus Esto. Karena kelezatannya itu, sotonya menjadi langganan para kru Bus Esto. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya menjadi langganan para kru Bus Esto tapi juga mulai terkenal kelezatannya lewat mulut ke mulut hingga menjadi langganan masyarakat sekitar. Karena mulai ramai, pada tahun 1953 pemilik Bus Esto bersimpati dan memberikan tempat berjualan di depan garasi PO Bus Esto tersebut. Sejak saat itulah Martosetiko dan istrinya tidak lagi berjualan keliling, dan mangkal di depan garasi PO Bus Esto. Esto sendiri merupakan Perusahaan Otobus (PO) di Salatiga yang tercatat berdiri sejak zaman kolonial Belanda. Cikal bakal Esto adalah perusahaan transportasi pertama Kota Salatiga yang didirikan pada 1921 oleh Kwang Tjwan Ing, berdasarkan artikel “Esto, Bus Legendaris Salatiga.” (Kompasiana, 2/2/2015) oleh Purwanti Asih Anna. Esto adalah singkatan dari Eerste Slatigasche Transport Onderneming (Perusahaan Transportasi Pertama Slatiga) yang diberikan pada tahun 1923. Saat Martosetiko mangkal tahun 1950-an di depan garasi, Bus Esto masih eksis meski menurut catatan sejarah transportasi Salatiga, PO Bus Esto pernah mengalami krisis pada dekade 1930-an dan 1940-an. Namun pada rentang 1980-1990 dalam catatan sejarah juga menunjukkan generasi penerus Bus Esto mampu mengembalikan kejayaan Bus Esto. Salatiga – Tuntang – Bawen – Ambarawa menjadi salah satu trayek andalan Bus Esto. Dari sejarah itulah nama Esto berasal. Sejak mangkal di depan garasi Bus Esto, para pelanggan memberi nama soto langganan mereka sebagai Soto Esto untuk mempermudah penyebutan karena saat itu belum memiliki nama. Alamat Soto Esto Salatiga telah berpindah tempat sejak tahun 2009, yakni di Jalan Langensuko No. 4 Salatiga (belakang Hotel Grand Wahid). Keunikan dan Cita Rasa Soto Esto Salatiga Selain memiliki nama dan sejarah yang unik, sajian Soto Esto juga unik. Sotonya disajikan dalam mangkuk dengan kuah santan kekuningan yang tidak terlalu gurih namun tetap meninggalkan rasa yang berbeda. Inilah yang menjadikan Soto Esto panjang umur hingga kini karena tetap mempertahankan rasa dan kualitas yang sama sejak dulu. Satu porsi berisi nasi dengan kuah dipadukan dengan suwiran ayam, tauge, kemudian diberi taburan daun seledri dan remukan kerupuk karak yang juga menjadi ciri khas tersendiri. Di meja juga banyak disediakan makanan pendamping seperti gorengan yang khas Jawa Tengah seperti bakwan jagung, lentho, tahu bakso, juga sate ayam, sate usus, sate telur puyuh, dan sate kerang yang juga menjadi khasnya.  Satu porsi soto cukup merogoh kocek Rp 11.000 tanpa kerupuk karak. Sebelum memesan ada baiknya bertanya menu dan harga yang disediakan, karena tidak disediakan daftar menu. Soto Esto buka setiap hari pada pukul 06.00 – 12.00 WIB, tapi disarankan untuk datang pagi hari karena akan cepat habis dan karena gerainya tidak cukup luas sedangkan pengunjung ramai. Saat ini Soto Esto dikelola oleh generasi kedua, yang diwariskan pada tahun 1991 kepada Sulasmi hingga sekarang. Sejarah yang panjang dan unik serta cita rasa yang masih bertahan hingga kini, menjadikan Soto Esto ditetapkan sebagai salah satu kuliner bersejarah Salatiga (Salatiga Culinary Heritage) pada tahun 2021.

Wisata Alam Kalipasang Kopeng, Pesona Jajaran Hutan Pinus Yang Estetik

Wisata Alam Kalipasang Kopeng, Pesona Jajaran Hutan Pinus Yang Estetik

Pesona Wisata Alam Kalipasang Kopeng bisa menjadi destinasi liburan akhir pekan Anda bersama keluarga. Wisata alam ini didominasi oleh vegatasi pinus merkusi yang lebat dan berjajar rapi. Sehingga udara di lokasi ini sangat sejuk dan segar. Wisata gunung tidak hanya bisa dinikmati untuk pandakian menuju puncak gunung. Tapi juga bisa dinikmati di kaki gunung. Hamparan sawah yang mengelilingi, udara sejuk serta pemandangan gagahnya gunung yang bisa dilihat di kaki gunung. Selain itu bisa juga digunakan sebagai area berkemah. Seperti di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ini yang bernama Pesona Wisata Alam Kalipasang. Area perkemahan ini di dominasi oleh vegetasi tegakan Tusam atau Pinus Merkusi yang menjulang tinggi, lebat dan berjajar rapi. Selain indah juga udara sejuk serta suara hembusan angin yang terdengar menambah suasana menjadi romantis. Karena jajaran pinus yang sangat lebat, membuat matahari hanya samar-samar terlihat dari bawah. Suasana Hutan Pinus Kalipasang tambah indah saat pagi menjelang. Sinar matahari yang mulai muncul menembus rapatnya tegakan Tusam, menciptakan lukisan alam yang berbeda dan mempesona. Dengan suasana seperti ini, sangat cocok sebagai tempat untuk melepas penat, mengembalikan kesegaran jiwa dan raga setelah penatnya beraktivitas. Area perkemahan Kalipasang Merbabu ini juga bisa dikunjungi tanpa harus berkemah. Hanya sekadar berjalan-jalan diantara tegakan Tusam yang menjulang, menghirup udara segar sebanyak-banyaknya khas Gunung Merbabu, juga berfoto. Disediakan jalur berupa tangga sejauh 500 meter. Jika mengikuti jalur yang telah disediakan, akan berakhir di ujung jalan hingga bertemu dengan bangunan tower. Cukup 10 sampai 15 menit menuju ujung dengan berjalan santai. Suasananya masih sangat alami, tanpa banyak embel-embel yang dibuat-buat. Fasilitas yang disediakan di wisata Kalipasang Kopeng juga cukup lengkap. Ada area parkir yang luas dan aman, toilet, mushola, teater alam, pendopo yang luas untuk acara-acara bersama. Wisata Kalipasang ini bukan hanya sebagai area berkemah dan berwisata, tapi juga sebagai rumah bagi para hewan seperti burung dederuk, kutilang, pentet, prenjak, dan lain-lain. Selain pinus juga ada berbagai macam tanaman seperti akasia dekuren, cemara gunung, puspa, tembelekan, dan lain sebagainya. Lokasi Wisata Alam Kalipasang ini sangat mudah di akses baik dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda 4, bisa diakses melalui rute dari arah timur (Kota Salatiga) sejauh 16 kilometer, juga dari arah barat (Kota Magelang) sejauh 30 kilometer. Tiket masuk cukup membayar Rp 7.500 per orang. Cukup terjangkau ya. Namun tetap ingat untuk menjaga kebersihan di lokasi wisata manapun yang dikunjungi.