Jowonews

Kabar Gembira! Pemkab Pati Buka 1.150 Formasi PPPK Tahun 2024

PPPK Pati Tahun 2024

PATI – Kabar gembira untuk pencari kerja di Kabupaten Pati! Pemerintah Kabupaten Pati berencana merekrut 1.150 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2024. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Penjabat Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, usai menyerahkan Surat Keputusan (SK) PPPK kepada para pegawai yang telah resmi diterima pada Rabu (27/3/2024) di Pendopo Bupati. “Setelah penyerahan SK PPPK ini, pemerintah akan membuka rekrutmen PPPK lagi dengan jumlah 1.150 formasi,” ujar Henggar. Dalam sambutannya, Henggar mengucapkan selamat kepada para penerima SK PPPK Pati Tahun 2024, serta ASN yang mendapatkan kenaikan pangkat. Ia menegaskan bahwa rekrutmen PPPK tidak dipungut biaya alias gratis. “Kalau ada yang pernah mengeluarkan uang, lapor ke saya,” tegas Henggar. Henggar menekankan bahwa SK yang diterima oleh PPPK merupakan hasil kerja keras dan kemampuan mereka sendiri melalui berbagai tahapan seleksi dan tes. Penyerahan SK PPPK Pati Tahun 2024 juga dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Moh Saiful Ikmal, Asisten Administrasi Umum A.Faisal, sejumlah Kepala OPD, dan ratusan penerima SK PPPK serta PNS penerima Kenaikan Pangkat. Kepala BKPSDM Moh Saiful Ikmal melaporkan, penyerahan SK PPPK Pati Tahun 2024 dilakukan secara daring dan luring karena keterbatasan kapasitas Pendopo Kabupaten Pati. Sebanyak 300 orang hadir secara langsung di Pendopo, terdiri dari CPNS Sekolah Kedinasan STTD (4 orang), PPPK Tenaga Kesehatan (75 orang), PPPK Guru (175 orang), dan PNS yang mendapatkan kenaikan pangkat (50 orang). Sementara itu, 593 peserta PPPK dan PNS hadir secara daring atau virtual melalui Zoom Meeting di OPD atau unit kerja masing-masing. Dalam Keputusan Menteri PANRB Nomor 546 Tahun 2023, formasi PPPK Pati Tahun 2024 terdiri dari 500 PPPK Jabatan Fungsional Guru dan 100 PPPK Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan. Setelah penyerahan SK PPPK Pati Tahun 2024 secara simbolis, kegiatan ditutup dengan ucapan selamat kepada para penerima SK, diikuti oleh para Kepala OPD terkait.

Berbuka Puasa dengan Bubur India Masjid Pekojan, Kuliner Khas Ramadan di Semarang

Bubur India Masjid Pekojan Semarang

SEMARANG – Di bulan Ramadan yang penuh berkah, Masjid Jami Pekojan di Kota Semarang menyajikan tradisi unik berbuka puasa dengan Bubur India. Kuliner khas ini hanya disajikan selama bulan puasa dan dihidangkan gratis untuk seluruh masyarakat. Setiap sore menjelang waktu berbuka, Masjid Pekojan dipadati ratusan warga yang menanti hidangan Bubur India Masjid Pekojan. Sebelum berbuka, mereka akan mendengarkan pengajian bersama. Jelang waktu berbuka, pengurus masjid akan menata mangkuk-mangkuk kecil berisi Bubur India Masjid Pekojan yang disusun rapi. Setiap mangkuk dilengkapi dengan segelas minuman hangat, seperti teh, susu cokelat, atau potongan semangka. Begitu azan Maghrib berkumandang, warga langsung berbaris di dekat mangkuk-mangkuk bubur dan segera menyantap hidangan berbuka yang lezat ini. “Pengurus masjid mengadakan buka puasa bersama selama Ramadan penuh, diawali dengan pengajian,” ujar Ahmad Ali, pengurus dan takmir Masjid Pekojan. Setiap hari, masjid menyediakan sekitar 150 porsi Bubur India Masjid Pekojan. Namun, jumlah ini seringkali bertambah karena banyak warga yang membawa pulang bubur untuk dinikmati bersama keluarga. Tradisi berbuka dengan Bubur India di Masjid Pekojan bermula dari kedatangan pedagang India ke Semarang. Para saudagar ini berdakwah dan menetap di sekitar Masjid Pekojan, memperkenalkan kuliner khas mereka. “Masyarakat lokal belajar membuat bubur India dari para pedagang India,” ungkap Ali. Tradisi buka puasa bersama dengan Bubur India Masjid Pekojan telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Hingga kini, rutinitas ini masih terus dijalankan setiap Ramadan, hingga malam Lebaran Idul Fitri. Dalam membuat Bubur India Masjid Pekojan, pengurus masjid menggunakan sekitar 22 kilogram beras per hari, menghasilkan 300 porsi bubur. Bubur ini kaya akan rempah-rempah, seperti serai, kayu manis, jahe, daun salam, wortel, onclang, dan bawang merah. “Proses pembuatan bubur dimulai pukul 11.00 WIB dan harus selesai menjelang Salat Asar, agar bubur dapat dibagikan ke mangkuk-mangkuk,” kata Ali, generasi keempat pembuat Bubur India Masjid Pekojan.

PSKQ Kudus Gelar Pameran Seni Rupa dan Kaligrafi “Berkah Ramadan”

Pameran Seni Rupa

KUDUS – Di bulan Ramadan yang penuh berkah, Pesantren Seni Rupa & Kaligrafi Al-Qur’an (PSKQ) Kudus berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menggelar pameran seni rupa dan kaligrafi bertajuk “Berkah Ramadan”. Pameran ini berlangsung selama sepekan, mulai 26 Maret hingga 2 April 2024, di Museum Kretek Kudus. Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengapresiasi penyelenggaraan pameran tersebut. Menurutnya, karya-karya kaligrafi yang dipamerkan semakin memperkaya makna bulan suci Ramadan. “Lukisan dan kaligrafi yang dihadirkan sangat sesuai dengan tema ‘Berkah Ramadan’,” ujar Hasan. “Semoga pameran ini dapat membawa hidayah bagi kita semua.” Hasan menilai, karya seni dan kaligrafi memiliki makna yang mendalam, hasil dari kontemplasi diri para seniman. Oleh karena itu, karya seni dapat menyentuh sisi terdalam hati seseorang. “Setiap karya seni pasti punya makna yang mendalam, baik itu dari pengalaman, kontemplasi, maupun pemikiran,” tuturnya. Hasan juga menyebut bahwa pameran seni rupa dan kaligrafi ini dapat menjadi pilihan masyarakat untuk “ngabuburit” atau menghabiskan waktu menjelang buka puasa. Kegiatan ini juga menjadi bukti kekayaan khazanah seni rupa di Kabupaten Kudus. “Masyarakat bisa datang ke sini untuk ngabuburit sekaligus menikmati keindahan seni rupa dan kaligrafi yang dipamerkan,” paparnya. Perwakilan PSKQ Muhamad Assiry mengungkapkan, pameran kali ini berkolaborasi dengan Sanggar Omah Kayu. Sebanyak 200 karya seni dipamerkan, dengan tujuan untuk menambah edukasi wisata seni religi di bulan Ramadan dan mensyiarkan seni Islam. “Semoga pameran kaligrafi di bulan Ramadan ini semakin berkah,” pungkasnya. Foto Dok. Jateng Pos

Ratusan Juta Rupiah Berputar di Jateng Halal Vaganza 2024

Jateng Halal Vaganza

SEMARANG – Jateng Halal Vaganza 2024 tak hanya menjadi ajang promosi produk halal UMKM, tetapi juga menggeliatkan perekonomian setempat. Kepala Biro Ekonomi Setda Jateng Jullie Emmy Lia mengungkapkan, transaksi di acara yang berlangsung di Halaman Gedung DPRD Jateng itu mencapai ratusan juta rupiah. Selama tiga hari penyelenggaraan, Jateng Halal Vaganza menyuguhkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan yang selaras dengan momen Ramadan. Di antaranya, lomba pildacil, tari saman, literasi keuangan, dan tentu saja Lomba Merangkai Parsel Produk UMKM Halal bagi TP PKK se-Jateng. Selain edukasi, Jateng Halal Vaganza juga menjadi ajang transaksi jual-beli yang ramai. Berbagai produk halal, mulai dari kudapan, fesyen, bahan pokok, hingga sayuran, laris manis diburu pengunjung. “Hingga hari kedua, nilai transaksi retail mencapai Rp166.287.550,” ungkap Emmy. Tak hanya transaksi ritel, Jateng Halal Vaganza juga mencatat transaksi penukaran uang kartal sebesar Rp1,5 miliar dan penukaran voucher Baznas Jateng mencapai Rp9 juta. Pengusaha fesyen muslim pun turut merasakan berkah dari acara ini, dengan pre order yang mencapai Rp25 juta dan pesanan parsel senilai Rp10 juta.

TP PKK Jateng Adu Kreasi di Lomba Merangkai Parsel, Kota Salatiga Juara 1

Lomba Merangkai Parsel

SALATIGA – Sebanyak 28 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, perwakilan TP PKK Provinsi, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jateng, turut serta dalam lomba merangkai parsel produk UMKM Halal. Acara ini diadakan dalam rangka Jateng Halal Vaganza 2024, yang berlangsung di Halaman DPRD Jateng pada Rabu (27/3/2024).  Jateng Halal Vaganza merupakan bagian dari Nusantara Halal Fair yang digagas oleh Komisi Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Ajang ini bertujuan untuk menggairahkan pasar bisnis halal di Indonesia. Lomba merangkai parsel ini menjadi wadah bagi TP PKK untuk mengasah keterampilan, menggali potensi bisnis, dan mempromosikan produk UMKM Halal yang telah tersertifikasi. Dengan semangat “Makin Halal Makin Maksimal”, para peserta berlomba menyusun kudapan-kudapan halal dalam waktu 1,5 jam. Kreativitas dan ketelitian mereka diuji untuk menghasilkan parsel yang menarik dan sesuai dengan tema halal. Setelah melalui penilaian yang ketat, PKK Kota Salatiga berhasil meraih Juara I Lomba Merangkai Parsel 2024. Pj Ketua TP PKK Salatiga Anita Yasip Khasani mengaku terkejut dengan kemenangannya, mengingat persiapan yang dilakukan cukup singkat. Konsep orisinal dan semangat yang tinggi menjadi kunci kesuksesan mereka. Selain Juara I, Lomba Merangkai Parsel juga menobatkan Juara II Kabupaten Temanggung, Juara III DWP Provinsi Jateng, serta tiga Juara Harapan dari Kabupaten Banjarnegara, Grobogan, dan Tegal. Para pemenang berhak atas hadiah uang tunai dan sertifikat dari Gubernur Jawa Tengah.

Hati-hati, Takjil di Pekalongan Ada yang Mengandung Boraks dan Rhodamin

Takjil Pekalongan

PEKALONGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati dan cerdas dalam memilih makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Pekalongan melalui Sanitarian Muda, Maysaroh, dalam sebuah wawancara telepon pada Selasa (26/3/2024). Menurutnya, hasil uji keamanan pangan yang dilakukan oleh Dinkes setempat di berbagai lokasi Kota Pekalongan pada 18-22 Maret 2024 menemukan beberapa sampel makanan takjil yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna rhodamin. Tim uji keamanan pangan dari Dinkes Kota Pekalongan telah mengumpulkan 50 sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Maysaroh menjelaskan bahwa dari hasil uji tersebut, ditemukan 2 sampel mi kenyol, 1 sampel kerupuk gendar, dan 1 sampel sempolan yang mengandung boraks, serta 1 sampel kerupuk warna warni yang positif mengandung rhodamin. Dinkes akan melakukan tindak lanjut dengan mencari produsen produk tersebut untuk memberikan edukasi mengenai bahan pangan berbahaya. Dalam upaya menjaga keamanan pangan, Dinkes Kota Pekalongan telah menempelkan label khusus berupa stiker pembinaan pengawasan pada makanan yang dijual, sebagai tanda keamanan bagi masyarakat. Maysaroh juga mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih makanan dengan memperhatikan nilai gizi dan keamanan pangan. Ia menekankan bahwa makanan yang aman adalah yang bebas dari bahaya fisik, kimia, dan biologi. Masyarakat diharapkan untuk memperhatikan warna makanan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi kandungan bahan berbahaya. Makanan dengan warna mencolok kemungkinan besar mengandung pewarna berbahaya seperti boraks, sementara makanan yang mengandung formalin cenderung berwarna putih, mengkilap, dan bertekstur kenyal. Dengan demikian, kehati-hatian dalam memilih makanan menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan dan keamanan pangan.

Jateng Gandeng KPK Cegah Korupsi dalam PPDB

Jateng Gandeng KPK Cegah Korupsi dalam PPDB

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bertekad menciptakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang bersih dari korupsi. Untuk itu, mereka menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah praktik “Petty Corruption” atau korupsi skala kecil yang kerap terjadi saat PPDB. Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, mengungkapkan kekhawatirannya akan praktik korupsi yang bisa muncul saat PPDB, terutama terkait masalah zonasi. Ia mengimbau semua pihak, baik pendidik maupun orang tua siswa, untuk menjunjung tinggi integritas dan menghindari segala bentuk pelanggaran. Sumarno menegaskan bahwa pendidikan harus dimulai dengan nilai-nilai yang baik, termasuk integritas. Ia meminta pihak sekolah untuk tidak memanfaatkan penyimpangan sebagai peluang keuntungan pribadi atau kelompok. Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK RI, Brigjen Bahtiar Ujang Purnama, menjelaskan bahwa rakor yang digelar bersama para kepala sekolah SMA dan SMK se-Jateng bertujuan untuk membangun sistem pendidikan berintegritas. Menurutnya, integritas akan memperkecil potensi penyimpangan dari peraturan yang ditetapkan.

Zakat ASN Pemprov Jateng Ditarget Rp100 Miliar

Zakat ASN Pemprov Jateng

SEMARANG – Menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng untuk mengoptimalkan penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Target pengumpulan tahun ini dipatok sebesar Rp100 miliar. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno, menegaskan pentingnya zakat dalam membantu pemerintah mengatasi berbagai permasalahan masyarakat. “Zakat yang dikelola Baznas Jateng sangat berharga dalam mengurangi kemiskinan, stunting, pengangguran, dan bencana,” ujarnya. Sumarno mengapresiasi sistem pembayaran zakat yang telah berjalan baik di Pemprov Jateng. “Pemotongan langsung dari gaji merupakan wujud komitmen ASN dalam menjalankan kewajiban zakat,” jelasnya. Pengumpulan zakat di unit pengumpul zakat (UPZ) akan dibagi dua, yaitu 50% disetorkan ke Baznas Jateng dan 50% dikelola oleh masing-masing OPD. “OPD dapat menyalurkan ZIS sesuai kebutuhan, seperti bantuan pendidikan untuk siswa tidak mampu atau penanganan masalah sosial,” kata Sumarno. Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji, mengungkapkan bahwa penerimaan zakat dari ASN Pemprov Jateng pada 2023 mencapai Rp92 miliar. “Tahun ini, kami menargetkan peningkatan menjadi Rp100 miliar,” ujarnya. Pentasarufan zakat di Baznas Jateng difokuskan pada pemberdayaan masyarakat. “Kami tidak hanya memberikan bantuan konsumtif, tetapi juga modal usaha produktif agar penerima zakat bisa mandiri,” jelas Daroji.