Jowonews

Mengenal Tradisi Kenduri Udan Dawet, Ritual Memohon Hujan di Boyolali

Di Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, terdapat sebuah tradisi tradisional yang disebut “kenduri udan dawet.” Tradisi ini memiliki tujuan utama sebagai ritual untuk meminta hujan, terutama sebagai respons terhadap kemarau panjang yang tengah melanda. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang mereka.

Tradisi kenduri udan dawet biasanya dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada hari Jumat Pon bulan keempat dalam penanggalan Jawa. Bulan ini biasanya merupakan musim kemarau, dan inilah alasan utama mengapa tradisi ini dilaksanakan pada saat tersebut, yaitu untuk memohon hujan.

Upacara ini diadakan di dekat sebuah sendang atau sumber air yang dikenal sebagai Mande Rejo, yang berada di Dukuh Desa Banyuanyar. Selama prosesi, dawet, makanan tradisional seperti tumpeng, serta ingkung ayam dan lauk-pauk lainnya dibawa dalam kirab oleh warga setempat.

Ratusan warga dari berbagai dukuh, seperti Dukuh Dukuh, Dukuh Bunder, dan Ngemplak, mengenakan pakaian adat untuk mengikuti kirab ini. Dalam kirab, terdapat dua gunungan besar, yakni gunungan dawet dan gunungan yang berisi berbagai sayuran dan buah-buahan.



Setibanya di Sendang Mande Rejo, prosesi selanjutnya dimulai dengan warga duduk bersama dan melakukan pembacaan doa-doa. Ritual kemudian dilanjutkan dengan menyiramkan dawet ke sendang tersebut sebagai tanda permohonan kepada Tuhan untuk memberikan hujan yang berkah.

Selama proses penyiraman dawet ke sendang, warga juga mengucapkan kalimat “udan buyut,” yang memiliki makna sebagai permohonan agar hujan segera turun dengan deras.

Setelah ritual selesai, warga berkumpul untuk meminum dawet dan bersama-sama makan dari tumpeng yang mereka bawa. Dengan melaksanakan tradisi ini, warga berharap agar hujan segera turun, sehingga mereka dapat segera melanjutkan aktivitas pertanian dan mendapatkan pasokan makanan untuk ternak mereka.

BACA JUGA  Sejarah Tradisi Sekaten, Perbedaan Sekaten Solo dan Jogja

Tradisi kenduri udan dawet ini mencerminkan pentingnya budaya dan kepercayaan lokal dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan masyarakat.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait