Jowonews

Kudus Memiliki Enam Warisan Budaya Takbenda Nasional

Jamasan Keris Sunan Muria di Kudus

KUDUS – Kota Kretek Kudus saat ini memiliki enam Warisan Budaya Takbenda Nasional (WBTb). Keputusan penetapan WBTb ini dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) beberapa tahun terakhir. Warisan budaya itu meliputi Budaya Prosesi Jamasan Pusaka Pusaka Keris Cinthaka Warisan Tradisi Sunan Kudus, Buka Luwur Sunan Kudus, Kesenian Barongan, Dandangan, Jenang Kudus, hingga Joglo Pencu yang telah ditetapkan pada Tahun 2016. “Saat ini sudah ada enam WBTb yang dimiliki Kabupaten Kudus. Ini salah satu upaya untuk lebih melestarikannya,” kata Bambang Widiharto, Sub Koordinator Sentradasa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kudus, Jumat (30/12/2022). Setelah ditetapkan sebagai WBtb, pihaknya harus melaporkan secara rutin kegiatannya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan minimal satu tahun sekali. Jika tidak demikian, ada sejumlah ketentuan yang bisa berujung pada pencabutan status WBTb. “Setahun sekali kami meliput kegiatan budaya ini. Lanjutnya, bila tidak ada laporan kegiatan budaya selama 4 tahun berturut-turut, maka gelar WBtb akan dicabut,” ujarnya. Sejumlah seni dan budaya yang telah ditetapkan jadi WBtb nasional, lanjutnya, diharuskan merupakan budaya yang harus sudah mentradisi dan melekat di masyatakat. Bahkan paling tidak, tradisi tersebut harus sudah berusia 50 tahun.

Revitalisasi Mencapai 80 Persen, Taman Satwa Taru Jurug Akan Dibuka Januari 2023

Taman Satwa Taru Jurug

SURAKARTA – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dijadwalkan dibuka pada 27 Januari 2023 mendatang. Hal ini dilakukan setelah proses revitalisasi TSTJ mencapai 80 persen. “Bukanya sesuai dengan apa yang disampaikan Mas Wali (Wali Kota Solo) pada 27 Januari lalu. Soft opening ya, itu,” kata Direktur Utama Perumda TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, Jumat (30/12/2022). Bimo menjelaskan, ke depan, kebun binatang ini hanya sebatas soft opening, karena pembangunan baru di tahap 1. Di tahap 1, pembangunannya meliputi gerbang, kandang, dan pintu masuk langsung ke kebun binatang. “Jembatan ini sudah jadi. Ya, namanya tahap 1 belum sempurna, tapi nanti kalau sudah dibuka nyaman untuk menerima pengunjung. Untuk kafe, kita lihat dulu perkembangannya, apakah Januari nanti atau mundur,” jelasnya. Terkait biaya masuk TSTJ, pengelola masih dalam proses pengkajian. Di sisi lain, TSTJ nantinya akan berganti nama menjadi Solo Safari. Ia berharap dengan adanya pengelolaan yang melibatkan Taman Safari, TSTJ semakin dikenal. “Kami kan memang konservasi, kalau dulu lembaga konservasi kami berjuang untuk bertahan hidup. Nanti kan minimal jadi (kelas) B, standar pengelolaan satwa, tidak kehausan, tidak kelaparan, bisa hidup seperti di alam liar. Makanya disebut Solo Safari karena satwa lebih banyak dilepas,” papar dia. Bimo mengungkapkan, meski hewan tidak dikurung, pengelola tetap memperhatikan keselamatan pengunjung. “(Dengan sistem ini) hewan bisa bereproduksi sehingga bisa dilepas (ke alam bebas), tujuannya untuk mewujudkan itu,” jelasnya.

Dataran Tinggi Puncak Gunung Gupak Magelang Telah Diresemikan

Gunung Gupak Magelang

MAGELANG – Akhirnya wisata dataran tinggi puncak Gunung Gupak Magelang diresmikan oleh Bupati Magelang pada 29 Desember 2022, kemarin. Tempat ini menjadi salah satu desa wisata penunjang candi Borobudur yang akhir-akhir ini semakin masif berkembang. Lokasi Puncak Gunung Gupak Magelang berlokasi di Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Lokasi ini merupakan objek wisata dataran tinggi berbasis konservasi alam. Bupati Magelang Zaenal Arifin melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan, masyarakat harus bersyukur. Pasalnya, Kabupaten Magelang dikaruniai alam yang begitu indah sehingga menjadi daya tarik dan potensi wisata. “Masyarakat Kabupaten Magelang harus selalu bersyukur dikaruniai alam yang begitu indah,” ungkapnya. Menurutnya, jika potensi ini dimanfaatkan secara maksimal, tentu akan menjadi potensi wisata yang luar biasa. “Seperti halnya tempat-tempat yang saat ini sudah terkenal seperti Ketep Pass, Nepal Van Java, Punthuk Setumbu, Silancur Highland, dan lain sebagainya,” ujarnya, Kamis (29/12/2022). Potensi Gunung Gupak, kata dia, pengunjung dapat menyaksikan puncak sembilan gunung secara utuh, yakni Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Telomoyo, Andong, Prau, Menoreh, dan Gunung Tidar. Wahana yang disajikan berupa camping ground, wisata edukasi pertanian yang bisa dinikmati oleh pengunjung.

Bikin Bangga, Lady Gaga Pakai Wig Buatan Purbalingga

Wig Buatan Purbalingga

PURBALINGGA – Lady Gaga memakai wig buatan Purbalingga! Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (PMK) Muhadjir Effendy. Dalam kunjungan dan kerjanya di Purbalingga, Muhadjir lebih dulu memuji produk rambut palsu atau wig asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Muhadjir memuji produksi unggulan daerah itu, yakni kerajinan rambut palsu atau wig. Ia mengatakan, kepopuleran wig Purbalingga sudah mendunia, hingga dipakai oleh artis-artis papan atas mancanegara. “Bahkan di Amerika ada artis bernama Lady Gaga yang suka pakai rambut palsu, ternyata buatan Purbalingga. Yang patut dibanggakan oleh seluruh masyarakat Purbalingga,” kata Muhadjir dalam sambutannya, di Kompleks Masjid Raya Darrusalam, Purbalingga, Rabu (28/12/2022), dikutip dari Detik Jateng. Muhadjir juga menyarankan agar Purbalingga meningkatkan brandingnya sebagai kota pembuat wig. Pihaknya siap membantu memperkuat brand wig berkualitas dari Purbalingga itu. “Kalau mau Lady Gaga, saya bisa ajak dia ke sini supaya tahu bahwa rambut palsu yang dia pakai itu buatan orang Purbalingga. Pengrajinnya teliti, sangat rapi, sehingga menghasilkan produk yang diakui kualitasnya,” imbuhnya. Muhadjir mengatakan sebelumnya dia pernah bertemu pembuat rambut palsu. Ia mengaku terkesan dengan dengan pola yang selama ini berjalan dengan memberdayakan masyarakat lokal dalam hal produksi. Produk wig Purbalingga mayoritas diekspor ke Amerika. “Produknya 99% diekspor ke AS. Bahkan dia tidak perlu menunggu barangnya itu untuk laku tapi sudah diinden, jadi produksinya pasti laku,” kata Muhadjir. “Amerika itu sangat teliti, sehingga itu bisa menjadi ukuran bahwa orang-orang Purbalingga sangat teliti dalam bekerja,” lanjutnya. Foto dok Detik Jateng

Sebanyak 22 Desa di Boyolali Meraih Predikat Desa Mandiri dari Kemendes PDTT

Desa Mandiri

BOYOLALI – Sebanyak 22 desa di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menerima predikat penghargaan Desa Mandiri 2022 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pemerintah Kabupaten Boyolali (Pemkab) mengucapkan terima kasih kepada Petugas Pemberdayaan Desa di 22 Desa Mandiri yang disampaikan langsung oleh Bupati Boyolali, Said Hidayat, di kantor Bupati Boyolali, Rabu. Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali, Yulius Bagus Triyanto, sebanyak 22 desa di Kabupaten Boyolali telah ditingkatkan statusnya menjadi desa mandiri. “Ke-22 desa binaan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Desa mandiri adalah kategori teratas,” kata Yulius Bagus Triyanto, dikutip dari Antara Jateng, Rabu (29/12/2022). Dikatakannya, Desa Mandiri merupakan predikat yang diberikan Kementerian Desa. Predikat ini diambil dari Indeks Desa Membangun (IDM) yang merupakan  indeks komposit yang dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi atau Lingkungan. Ke-22 desa tersebut meliputi Desa Karanggeneng, Kiringan, Mudal dan Kebonbimo di Kecamatan Boyolali. Desa Bantengan, Sendang, Tegalsari dan Kebonan di Kecamatan Karanggde. Desa Baden, Jaten, Klego, Tanjung, Sangge, Karangmojo, Banyuurip dan Sumberagung termasuk dalam wilayah Kecamatan Klego. Selain itu, dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terbaik yaitu BUMDes Kemasan di Kabupaten Sawit, BUMDes Cepogo (Cepogo) dan BUMDes Mudal (Boyolali kota). Ada juga penghargaan kinerja terbaik yang diberikan kepada desa Karanggeneng di kabupaten Boyolali kota. Penghargaan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) Penanganan Kemiskinan Terbaik terdapat di Kecamatan Karanggede, Selo dan Ampel. Penghargaan kecamatan pembina terbaik diberikan kepada Kecamatan Boyolali kota, Karanggede dan Klego. Selain menjadi pembina terbaik, Kecamatan Klego juga dinobatkan sebagai kecamatan pembina terbaik I sekaligus merupakan kecamatan kinerja penyerapan dana desa terbaik lingkup wilayah kerja KPPN Klaten. Bupati Boyolali M Said Hidayat mengucapkan selamat kepada desa yang mendapatkan penghargaan tersebut. Bupati berharap penghargaan yang diraih dapat memberikan motivasi dan meningkatkan kinerja ke depan. “Selamat kepada desa-desa yang mendapatkan penghargaan. Kami berharap apa yang dikelola dengan baik dapat memberikan dampak positif dalam upaya bersama membangun Kabupaten Boyolali,” ujar Bupati.

Puluhan Rumah Warga di Purworejo Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai Dulang

Sungai Dulang Purworejo

PURWOREJO – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purworejo menyebabkan Sungai Dulang di Dusun Berjan, Desa Gintungan, Gebang meluap. Akibatnya puluhan rumah terendam banjir setinggi satu meter. Luapan air sungai juga menyebabkan jalan macet. Untuk sementara jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat atau roda dua. Jalan penghubung Desa Berjan ke Desa Gintungan tergenang air hingga 50 cm. “Banjir melanda sekitar rumah warga Rt 1/Rw 5 di Dusun Berjan, Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Setidaknya ada 20 rumah yang terkena dampak banjir,” kata Amat Solehan, Kadus Berjan, Rabu (28/12/2022) sore, dikutip dari iNews Jateng. Seringnya banjir di desa ini warga berharap pemeritah setempat mengatasi luapan air sungai dulang agar tidak meluap karena jika musim penghujan selalu banjir meskipun hanya sebentar banjirnya. “Kami berharap pemerintah dapat membantu mengatasi banjir yang datang ke Dusun Berjan setiap musim hujan selalu menjadi langganan banjir,” kata Andi.

Angka Kemiskinan di Temanggung Turun 0,84 Persen

Angka Kemiskinan Temanggung Turun

TEMANGGUNG – Angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan sebesar 0,84% pada tahun 2022. Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq mengatakan pada tahun 2022, angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung berada pada urutan ke-13 dari daftar 35 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. “Angka kemiskinan di Temanggung tahun 2020 sebesar 9,96%, saat Covid-19 memuncak angka kemiskinan naik menjadi 10,17%, kini saat Covid-19 mereda angka ini turun menjadi 9,33%,” kata Bupati, Rabu (28/12/2022), dikutip dari Antara Jateng. Bupati optimistis angka kemiskinan di Temanggung tahun depan akan lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 9,8%. Memang posisi Temanggung biasanya di tengah-tengah, dari 35 kabupaten/kota, biasanya 14 atau 13. Temanggung tidak pernah menjadi kabupaten termiskin, tapi juga bukan kabupaten terkaya,” ujarnya. Menurutnya, saat ini ada 73.000 keluarga di Temanggung yang tergolong miskin. Dari jumlah tersebut, 23.000 berada dalam kemiskinan ekstrim. Mereka tidak menghabiskan lebih dari Rp 10.000 per hari untuk konsumsi. “Jadi, yang hidup sendiri, hidup sebatang kara, tidak punya penghasilan, tidak punya apa-apa, mungkin juga tidak punya rumah, itu ada 105.000 jiwa atau 23.000 keluarga,” ungkap dia. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Temanggung melaksanakan program peningkatan pendapatan masyarakat miskin dan sangat miskin. Pemkab berupaya memberdayakan masyarakat miskin ekstrim dengan menghimpun penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Pemerintah kabupaten telah mendukung 20 keluarga PKH untuk membentuk kelompok dan usaha patungan. Saat ini Pemkab telah membentuk 250 kelompok usaha bersama penerima manfaat PKH untuk mendirikan usaha dan memberikan bantuan modal sebesar Rp 10 juta per kelompok.

Siapa Bilang Salatiga Tidak Punya Mal? Resta Pendopo KM 456 Salah Satunya

Siapa Bilang Salatiga Tidak Punya Mal? Resta Pendopo KM 456 Salah Satunya

Tol Trans Jawa telah menghubungkan berbagai tempat strategis seantero Pulau Jawa, membentang dari ujung barat hingga ujung timur pulau. Hal ini menjadikan perjalanan antar kota maupun antar provinsi menjadi lebih cepat. Meskipun begitu tetap disediakan area istirahat (rest area) di setiap titik-titik tertentu bagi para pengendara. Biasanya digunakan untuk sekadar buang air kecil, makan, tidur, yang pada intinya kegiatan memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan yang panjang. Salah satu rest area yang bisa menjadi opsi serta banyak direkomendasikan oleh para pengendara adalah rest area Resta Pendopo 456 Salatiga. Lokasinya ada di ruas Tol Semarang-Solo atau Trans Jawa, sekitar 20 kilometer dari Gerbang Tol Bawen. Tidak jauh dari Exit Tol Salatiga. Rest area yang berdiri di lereng Gunung Merbabu ini resmi beroperasi pada 20 Februari 2020, dan telah mendapat pengahargaan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai Rest Area Terbaik pada Juni 2021. Resta Pendopo KM 456 Salatiga ini berdiri pada dua sisi bersebrangan, yaitu sisi A dan sisi B. Yang menjadi salah satu keunikan di bangunan ini adalah sky bridge (jembatan penghubung) antara kedua sisi bangunan. Melewati jembatan ini seoalah berjalan melayang di atas jalan tol. Tempat ini juga sangat favorit sebagai spot foto dangan latar Gunung Merbabu dan hamparan sawah di sekitar rest area. Bagaimana tidak menjadi Rest Area terbaik, Rest Area dengan luas sekitar 3,3 hektare ini memiliki pemandangan yang sangat indah memanjakan mata berupa pemandangan Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Gunung Ungaran yang terlihat di sekitar ruas jalan tol Trans Jawa tersebut. Arsitektur bangunan rest area ini juga memanjakan mata karena bangunannya yang estetik, terdapat lima buah joglo dengan atap limas yang melambangkan lima buah gunung yang ada di Jawa Tengah tadi. Untuk sisi A (arah pergi), terdapat 2 joglo, dan sisi B (arah balik) terdapat 3 joglo. Pembangunan Rest Area ini juga merangkul para UMKM yang terdampak akibat pembangunan rest area ini yang tersebar di Kota Semarang, Solo, Salatiga, Boyolali, dan daerah di sekitarnya sehingga perekonomian tetap berjalan dan beramnafaat bagi semua kalangan. Terdapat sekitar 40an gerai UMKM yang menawarkan produk kuliner, kerajinan, busana hingga oleh-oleh khas Jawa Tengah. Juga terdapat fasilitas yang sangat memadai berupa puluhan toilet umum, tempat ibadah, tempat pengisian bahan bakar umum, minimarket, kios jajanan, pujasera, pojok ATM, serta lahan parkir luas yang kabarnya mampu menampung 200 kendaraan kecil dan sekitar 40 kendaraan besar seperti bus dan truk. Khusus di area sisi A (arah dari Semarang menuju Solo) terdapat mall yang menyediakan outlet-outlet lokal sampai nasional, baik makanan maupun pakaian. Mulai Starbucks, Solaria, Tong Tji, Istana Mie, Banaran, Salezone & Levi’s. Juga ada kuliner lokal seperti Ayam Goreng Bu Toha, Vien’s Selat, Ronde Jago, Gudeg, Lumpia Semarang, dan masih banyak yang lainnya. Terdapatnya mall di dalam rest area ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi warga lokal karena mengingat Salatiga merupakan kota yang tidak memiliki mall. Jadi selain menjadi tempat beristirahat, juga menjadi tujuan wisata bagi sebagian orang. Banyak yang berkunjung hanya untuk wisata, berkeliling rest area. Anda ingin berkunjung dan merasakan sendiri fasilitas yang disediakan?