Jowonews

Festival Jajanan Tradisional Demak 2022, Momentum Menggeliatkan Pariwisata

Festival Jajanan Tradisional Demak 2022, Momentum Menggeliatkan Pariwisata

DEMAK – Festival jajanan tradisional Demak kembali diselenggarakan di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Festival ini sempat terhenti beberapa tahun karena Pandemi Covid-19. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Bungo tersebut berlangsung cukup meriah. Hal ini karena lokasi balai desa yang cukup representatif, karena berada di jalur alternatif utama Demak-Jepara, sehingga mudah dijangkau masyarakat umum. Perlu diketahui, balai desa ini juga menjadi balai desa termegah di Kabupaten Demak. Bupati Demak, dr Hj Estianah SE memberikan apresiasi kepada seluruh perangkat desa atas kepedulian dan prakarsanya untuk menyelenggarakan festival ini. Ia berharap festival ini dapat menjadi pemicu pergerakan ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Saya berharap kegiatan ini tak sebatas menjadi seremoni saja, tetapi mampu menjadi pengungkit pergerakan ekonomi usai Pandemi Covid-19,” katanya, dikutip dari Tribun Jateng, Senin (8/8/2022). Sementara itu Plt Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Dra Endah Cahya Rini MM berharap Festival Jajanan Tradisional Demak 2022 di Desa Bungo mampu menciptakan efek bola salju. Menurutnya sebagai Desa Wisata terbaik, Bungo dapat menjadi percontohan agar desa-desa lain dapat menyelenggarakan hal serupa. “Semoga Bungo mampu menjadi pilot project, apalagi festival serupa akan dilaksanakan di desa-desa yang lain tahun ini,” ungkap Endah. Untuk itu, pihaknya mendorong agar segera dilakukan evaluasi terkait penyelenggaraan festival kali ini. Sehingga diharapkan pada pelaksanaan selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. “Jadi kepada para Kades yang menaungi desa wisata desa wisata catatan ini dapat dijadikan koreksi ke depan”, tandas Endah. Demak sendiri saat ini memiliki 12 Desa Wisata, dan masing-masing memiliki khasanah yang berbeda, sehingga akan menjadikan Pelangi indah, sekaligu menjadi daya tarik wisata.

Ragam Aktivitas Seru Saat Berkunjung Ke Kota Lama Semarang

Ragam Aktivitas Seru Saat Berkunjung Ke Kota Lama Semarang

SEMARANG – Kota Lama Semarang merupakan suatu kawasan di Semarang yang pernah menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Kawasan ini menjadi saksi bisu sejarah Indonesia pada masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad. Hingga saat ini setidaknya ada sekitar 50 bangunan kuno dengan karakter bangunan Eropa pada tahun 1700-an yang masih berdiri kokoh. Setelah beberapa tahun lalu Pemerintah Kota Semarang melakukan revitalisasi, kini Kota Lama menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Semarang. Di kawasan ini wisatawan dapat melakukan beragam aktivitas, mulai dari kuliner hingga swafoto. Yuk, simak apa saja aktivitas seru yang dapat dilakukan di Kota Lama Semarang? Blusukan di Gedung Tua Kota Lama Tak hanya berkeliling di jalan-jalan sekitar kota lama dengan bangunan khas Eropa yang eksotis, pengunjung juga dapat masuk dan melihat lebih dalam gedung-gedung bersejarah ini. Untuk masuk ke dalam gedung tua ini, wisatawan dapat bergabung bersama tour organizer lokal. Selain dapat masuk, wisatawan juga mendapatkan informasi sejarah dari setiap gedung yang dikunjungi. Bersepeda Keliling Kota Lama Wisatawan dapat mengelilingi Kota Lama Semarang hingga sudut-sudutnya dengan cepat menggunakan sepeda. Menggunakan sepeda wisatawan dapat melewati gang-gang kecil di antara bangunan-bangunan kuno yang telah direnovasi, namun bentuknya masih asli. Tak perlu membawa sepeda sendiri untuk mengeliling Kota Lama Semarang ini, wisatawan dapat menyewa sepeda hanya Rp.10 ribu per jam atau Rp.50 ribu untuk sehari. Berburu Barang Antik di Pasar Klitikan Bagi para kolektor barang-barang antik, bisa jadi barang yang sedang kamu cari ada di Pasar Klitikan ini. Lokasi pasar barang antik ini berada di belakang Gereja Blenduk atau dekat dengan Taman Srigunting Kota Lama. Barang antik yang tersedia di pasar ini mulai dari setrika arang, koin lama, mainan tempo dulu, boneka bekas, dan berbagai macam barang-barang antik lainnya. Menikmati Secangkir Kopi di Kafe Sekitar Kota Lama Di kawasan Kota Lama terdapat banyak kafe dengan bentuk dan tema yang beragam. Wisatawan dapat memilihnya sesuai dengan selera. Menikmati secangkir kopi dengan latar dan suasana Kota Lama tentu bisa menjadi cerita yang penuh dengan kenangan. Berfoto di Rumah Akar Rumah akar merupakan salah satu spot ikonik yang sering dijadikan tempat mengambil gambar saat mengunjungi Kawasan Kota Lama Semarang. Rumah Akar berlokasi di Jalan Roda 2. Jalan ini berada di samping Galeri UMKM (Depan Old City 3D Trick Art) yang mengarah ke Gedung Manod Diephuis. Bangunan ini dinamakan Rumah Akar karena pada sisi bangunan ini terdapat akar pohon beringin yang menjulang hingga setinggi rumah. Keberadaan akar ini menambah kesan unik dan eksotis pada bangunan tersebut. Bagaimana, menarik bukan? Tidak ada salahnya saat berkunjung ke Semarang mampir sebentar untuk menikmati aura dan suasana Kota Lama Semarang.

Aja Kegedhen Rumangsa, Jangan Merasa Lebih

Aja Kegedhen Rumangsa, Jangan Merasa Lebih

Aja Kegedhen Rumangsa artinya jangan senang merasa besar. Orang yang merasa besar itu tidak akan bisa masuk di mana saja. Merasa bisa yang terlalu besar itu akan menyebabkan semua menjadi sesak. Dilogiskan dengan penalaran orang lain, tidak bisa diterima karena tidak cocok, sehingga ditolak. Disampaikan kepada orang lain, dianggap berlebihan, ditertawakan, sehingga juga ditolak. Sebaliknya kita juga tidak boleh merasa terlalu kecil. Kalau kita merasa terlalu kecil, segala sesuatu menjadi mudah patah semangat. Orang menjadi mudah kecil hati, tidak pemberani, tidak memiliki tekad yang kuat. Intinya pitutur luhur ini mengajarkan bahwa kegedhen rumangsa “merasa besar” dan keciliken rumangsa “merasa kecil” sama-sama tidak baik. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa selalu mengutamakan keseimbangan. Segala sesuatu yang kebangetan “berlebihan” pasti tidak baik bagi kehidupan. Sebaiknya segala sesuatu dalam porsi yang seimbang. Arti dalam bahasa Jawa Aja Kegedhen Rumangsa tegese aja seneng rumangsa gedhe. Wong sing rumangsa gedhe ora bakal bisa mlebu ing ngendi wae. Rumangsa yen racune gedhe banget bakal njalari kabeh dadi kenceng. Logis karo nalar wong liya, ora bisa ditampa amarga ora cocog, mula ditolak. Diwenehake marang wong liya, dianggep kakehan, dipoyoki, semono uga ditolak. Ing sisih liya, kita kudu ora rumangsa cilik banget. Yen kita rumangsa cilik banget, kabeh dadi gampang pundung. Wong dadi gampang pundung, ora wani, ora duwe tekad sing kuat. Intine pitutur luhur iki mulangake yen gedhe rumangsa “ngrasa gedhe” lan cilik iken rumangsa “cilik” iku loro-lorone ora becik. Ing padintenan, wong Jawa tansah ngutamakake keseimbangan. Apa wae sing kakehan “keluwih-luwih” mesthi ora becik. urip, soko ing imbangan.

Aja Kagetan, Jangan Mudah Terkejut Dengan Sesuatu

Aja Kagetan, Jangan Mudah Terkejut Dengan Sesuatu

Aja Kagetan artinya jangan mudah terkejut. Pitutur luhur ini artinya lebih kurang sama dengan aja gumunan. Jangan mudah terkejut menyaksikan atau menemukan peristiwa yang luar biasa. Setiap manusia memiliki kemungkinan yang sama, untuk berbuat baik atau berbuat tidak baik. Umumnya, semakin banyak usia semakin banyak pengalaman seseorang. Semakin matang seseorang, semakin ia menganggap segala sesuatu normal, tidak mudah terkejut dan semakin bijaksana. Ia tidak akan kaget atau terkejut kalau mendengar berita heboh yang tidak biasa. Semuanya disikapi dengan wajar-wajar saja. Semestinya setiap orang bersikap seperti itu agar hidupnya lempeng dan tidak mudah iri dengan keadaan orang lain. Arti dalam bahasa Jawa Aja Kaget tegese aja gampang gumun. Pitutur luhur iki tegese kurang luwih padha karo aja gumunan. Aja gampang kaget ndeleng utawa nemokake kedadeyan sing luar biasa. Saben manungsa nduweni kesempatan sing padha, tumindak becik utawa ala. Umume, sing luwih tuwa luwih akeh pengalaman. Wong sing luwih diwasa, luwih dheweke nganggep kabeh normal, ora gampang kaget lan luwih wicaksana. Dheweke ora bakal kaget utawa kaget yen krungu kabar sing ora biasa. Kabeh ditangani kanthi adil. Saben uwong kudu tumindak kaya mangkono supaya uripe lempeng lan ora gampang meri marang kahanane wong liya.

Aja Gumunan, Segala Sesuatu Mungkin Terjadi

Aja Gumunan, Segala Sesuatu Mungkin Terjadi

Aja Gumunan artinya jangan mudah heran. Di dunia ini tidak ada yang mustahil. Segala sesuatu mungkin terjadi. Rakyat jelata menjadi pembesar dan menjadi kaya rasa sangat banyak. Orang besar menjadi miskin dan bangkrut juga tidak kurang. Anak-anak miskin menjadi terpandang banyak, yang bernasih buruk tidak kalah jumlahnya. Orang-orang alim korupsi banyak. Preman-preman menjadi baik juga tidak kurang. Pengusaha kecil mendapatkan proyek miliaran juga hal yang bisa terjadi. Pengusaha besar tertipu, tidak kurang jumlahnya. Pitutur luhur ini menuntun kita agar bersikap wajar bila menyaksikan atau menemukan segala sesuatu yang tidak biasa, jangan mudah heran. Terimalah dalam porsi yang wajar. Setiap orang bisa berubah dan zaman juga selalu berubah dengan berbagai kemajuannya. Arti dalam bahasa Jawa Aja Gumunan tegese aja gampang gumun. Ing donya iki ora ana sing mokal. Apa wae bisa. Wong-wong jelata dadi mulya lan sugih rasa. Wong gedhe dadi mlarat lan bangkrut ora kurang. Bocah-bocah sing mlarat dadi diajeni, sing duwe nasib ala ora kalah. Akeh wong korupsi. Preman dadi apik banget ora kurang. Pengusaha cilik sing entuk milyaran proyek uga bisa kedadeyan. Pengusaha gedhe diapusi, ora kurang jumlahe. Titik mulya iki nuntun kita dadi alam nalika kita nyekseni utawa nemokake sing ora biasa, aja kaget. Njupuk ing porsi cukup. Saben uwong bisa owah lan jaman tansah owah kanthi maneka warna kemajuan.

Aja Gumedhe, Jaga Sikap Jangan Sombong

Aja Gumedhe, Jaga Sikap Jangan Sombong

Aja Gumedhe merupakan pitutur luhur yang melarang seseorang untuk bersikap sombong dan sok menunjukkan kelebihannya saat memiliki segala sesuatu yang tak dimiliki orang lain. Selain tidak terpuji sikap ini juga bisa merugikan diri sendiri. Kita tidak pernah tahu, bisa jadi orang yang kita pameri kelebihan kita tersebut lebih baik segalanya dari yang kita punya. Bersikap wajar dan sederhana jauh lebih baik. Sikap gumedhe umumnya mendorong seseorang untuk merendahkan atau meremehkan orang lain. Akibatnya, orang-orang pun lebih senang menghindar daripada menimbulkan sakit hati. Arti dalam bahasa Jawa Aja Gumedhe mujudake pitutur kang adi luhung kang nglarang wong gumedhe lan ethok-ethok nuduhake kaluwihane nalika nduweni samubarang kang ora diduweni wong liya. Saliyane ora jujur, sikap iki uga bisa ngrusak awake dhewe. Kita ora ngerti, bisa uga wong sing kita pamerake kekuwatan kita luwih apik tinimbang sing kita duwe. Dadi alam lan prasaja luwih apik. Sikap gumedhe umume nyengkuyung wong kanggo ngremehake utawa ngremehake wong liya. Akibaté, wong uga luwih seneng nyingkiri tinimbang nyebabake lara.

PSIS Semarang Raih Kemenangan Perdana Usai Kalahkan Barito Putera Dengan Skor Tipis 2-1

PSIS Semarang Raih Kemenangan Perdana Usai Kalahkan Barito Putera Dengan Skor Tipis 2-1

SEMARANG – PSIS Semarang berhasil memetik kemengan perdana setelah mengalahkan Barito Putera dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2022 dengan skor tipis 2-1, di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (6/8/2022) Sore. Mengawali babak pertama, PSIS Semarang langusng melakukan permainan menyerang. Beberapa percobaan dilakukan Andreas Ado hingga Delfin Rumbino untuk menjebol gawang Barito Putera yang dijaga Joko Ribowo. Namun, upaya yang dilakukan Laskar Mahesa Jenar belum membuahkan hasil. Alih-alih menciptakan gol, justru Barito yang bisa memimpin duluan pada menit ke-16, lewat tandukan Rafael Silva. Ia berhasil memanfaatkan umpan silang terukur Rizky Pora dari sisi kiri, tandukan Silva mengirim bola masuk ke gawang PSIS, yang dikawal Ray Redondo. Skor 1-0 untuk tim tamu. Akhirnya pada menit ke-29, PSIS berhasil menyamakan skor melalui titik putih, yang dilesakkan Jonathan Cantillana. PSIS mendapat hadiah pinalti usai Taisei Marukawa dianggap wasit dijatuhkan di kotak terlarang oleh Frank Rikhard. Dua menit berselang, PSIS berhasil membalikkan keadaan lewat gol keduanya. Kali ini Wawan Febrianto berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Wawan memanfaatkan tendangan bebas Frendi Saputra, dan menanduk bola ke tiang jauh sisi kanan gawang Barito Putera. Bolanya masuk, tanpa bisa diantisipasi Joko Ribowo. Skor menjadi 2-1, PSIS balik memimpin, yang bertahan hingga jeda. Di babak kedua, PSIS terus mendominasi permainan. Tiga penyerangnya mulai dari Wawan, Taisei Marukawa, dan Ado, begitu rajin menekan wilayah pertahanan Barito. Sebaliknya, Barito kesulitan mengembangkan permainan. Laskar Antasari kalah duel di tengah, sehingga kesulitan mengirim bola ke depan. Hasilnya pada menit ke-87, PSIS mendapat penalti, usai Ado dilanggar di kotak penalti. Kini Taisei maju menjadi eksekutor, namun penyerang asal Jepang itu gagal menaklukkan Joko Ribowo, usai sepakannya bisa ditahan. Hingga laga bubar, tak ada gol tambahan tercipta. PSIS menang 2-1 atas Barito Putera di pekan ke-3 BRI Liga 1 2022. Kemenangan membuat PSIS meraih tiga poin perdananya di Liga 1 2022, dan sementara mengoleksi 4 poin. Sementara Barito Putera menelan kekalahan keduanya, dan raihannya masih tertahan di 3 poin. Susunan Pemain PSIS Semarang: Ray, Fredyan [Riyan 52′], Sesay, Wahyu, Frendi [Reza 77′], Alfreanda, Delfin [Guntur 77′], Cantillana, Wawan [Oktafianus 64′], Taisei, Ado Barito Putera: Joko, Bayu, Abrizal [Ferdiansyah 72′], Renan, Donni, Rafinha [Buyung 55′], Luthfi [Erik 70′], Rikhard, Silva, Rizky Pora [Rahmat 81′], Bagas

Desa Kadirejo Kabupaten Semarang Manfaatkan Kotoran Sapi Untuk Energi Penerangan

Desa Kadirejo Kabupaten Semarang Manfaatkan Kotoran Sapi Untuk Energi Penerangan

SEMARANG – Kotoran sapi adalah limbah yang biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Di berbagai negara, kotoran sapi dikeringkan dan digunakan sebagai bahan bakar. Selain itu, seringkali kotoran sapi juga dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas untuk dibakar dan menghasilkan listrik atau panas. Di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, limbah kotoran sapi digunakan menjadi biogas untuk penerangan. Kotoran sapi tersebut berasal dari salah satu kandang komunal yang berada di desa tersebut. “Selain dimanfaatkan sebagai biogas juga dimanfaatkan menjadi pupuk,” kata Kepala Desa Kadirejo, Riyadi, dikutip dari Tribun Jateng, Sabtu (6/8/2022). Menurutnya pemanfaatan ini lebih efektif karena sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk, kotoran sapi dapat dimanfaatkan terlebih dahulu menjadi biogas. Sehingga tak perlu lagi melakukan penggilingan kotoran sapi. “Sebelum menjadi pupuk, kita olah dahulu menjadi biogas dan dari limbah biogas ini dapat dijadikan pupuk,” kata Riyadi. Riyadi menjelaskan, jenis lampu yang digunakan adalah lampu jenis petromak, jadi lampung tersebut akan langsung menyala terang saat dialiri gas. Saat ini gas dialirkan melalui pralon ke beberapa lampu. “Saat ini baru ada empat lampu. Tempat kotoran sapi dengan volume 20 meter kubik, dapat dimanfaatkan untuk menyalakan lampu dari malam sampai pagi hari tanpa putus,” ungkapnya. Pemanfaatan biogas ini, lanjutnya, saat ini masih dalam tahap uji coba. Apabila lancar serta warga di desanya telah mengetahui manfaatnya, maka pihaknya akan mendorong masyarakat untuk menghemat listrik dengan biogas ini. “Kalau menggunakan listrik kan harus bayar, tapi kalau menggunakan biogas ini tidak bayar sama sekali. Apalagi di daerah sini juga banyak peternak sapi yang limbahnya dapat dimanfaatkan jadi seperti ini,” tandasnya. Lampu penerangan dari biogas ini, menurutnya tingkat keterangannya sama seperti lampu yang menggunakan listrik. Foto: Doc. Tribun Jateng