Idul Adha Di Kudus, Masyarakat Sembelih Kerbau Bukan Sapi, Ini Alasannya
Hingga saat ini, masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada perayaan Idul Adha tidak menggunakan sapi sebagai hewan sesembelihan, melainkan menggunakan kerbau
Hingga saat ini, masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada perayaan Idul Adha tidak menggunakan sapi sebagai hewan sesembelihan, melainkan menggunakan kerbau
Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan kuliner yang bentuknya bulat, terbuat dari daging olahan yang dicincang yang biasa disebut bakso. Pencipta bakso pertama kali konon adalah orang bernama Meng Bo, yang hidup di Kota Fuzhou, Cina pada wal abad ke 17 atau pada akhir masa dinasti Ming. Istilah bakso sendiri berasal dari kata “Bak-So” yang secara harfiah dalam bahasa Hokkien artinya daging giling. Di Indonesia belum dapat dipastikan penemu bakso, tapi diyakini bakso adalah salah satu makanan yang diakulturasi dari budaya Cina yang sudah menetap di Indonesia ratusan tahun lalu. Salah satunya adalah Bakso Titoti Wonogiri. Sejarah Bakso Titoti Wonogiri Hampir di setiap wilayah di Indonesia memiliki bakso anadalannya masing-masing. Namun, Wonogiri dikenal luas oleh masyarakat kerena bakso dan mie ayamnya. Kedai Bakso Wonogiri sudah ada hampir di seluruh pelosok negeri yang dibawa oleh orang Wonogiri yang merantau. Titoti adalah kedai bakso yang sudah lama melegenda. Slamet Triyanto asli Wonogiri adalah pemilik sekaligus pendiri Bakso Titoti. Beliau sudah berjualan bakso sejak 1971 di daerah Kota Bambu. Awalnya, Pak Slamet merantau ikut orang yang sudah berjualan bakso lebih dulu di Jakarta. Dengan pikulan Pak Slamet menjajakan baksonya. Saat itu harga bakso masih sangat murah, Rp 75 sudah mendapatkan semangkuk bakso. Setelah sekian lama menjajakan bakso dengan pikulan, Pak Slamet mengganti dengan gerobak dorong. Dengan modal nekat dan yakin, Pak Slamet tidak ikut orang lagi dan memilih berjualn sendiri. Setelah mendapatkan gerobak dorong, Pak Slamet memilih menjajakan baksonya dengan cara berdiam, tidak berkeliling lagi. Sempat mengalami penggusuran dan berpindah-pindah tempat jualan. Pada akhirnya di tahun 1987 membuka kedai Bakso di daerah Kota Bambu Jakarta Barat. Nama Titoti ternyata diambil dari nama ketiga anaknya pada saat itu. Ti diambil dari nama anak pertama, Nuryanti. To diambil dari nama anak kedua, Hartanto. Dan Ti diambil dari nama anak ketiga, Susanti. Menjaga Kulitas dan Rasa Asli Karena memiliki rasa yang berkualitas dan tidak berubah, Bakso Titoti masih terus berkembang hingga saat ini. Pak Slamet menjelaskan bedanya Bakso Titoti dengan bakso pada umumnya. Jika Bakso Titoti haruslah dibuat menggunakan daging sapi sepenuhnya, hanya ditambah putihan telur agar bisa dibentuk dan merekat. Bakso pada umumnya dibuat dengan banyak campuran tepung tapioka. Bakso Titoti juga dibuat dengan daging segar dan menggunakan daging bagian paha belakang sapi yang disebut daging panasar dan daging penutup yang lembut dan kenyal. Selain dari bakso, istimewanya Bakso Titoti berasal dari kuah bakso yang dibuat dari rebusan tulang sum-sum. Hingga saat ini Bakso Titoti terus mempertahankan kualitas dan rasa asli dari sejak awal berdiri. Dengan menjaga keaslian rasa dan kualitas tanpa ada modifikasi, hingga kini Bakso Titoti sudah memiliki 18 cabang dengan omset ratusan juta per-hari. Beragam Variasi Bakso Saat ini sudah terdapat berbagai variasi bakso seperti bakso urat, bakso polos, bakso halus dan bakso telur. Tidak hanya menu bakso juga terdapat mie ayam, siomay, ayam goreng dan sop sapi. Pengunjung dapat memesan beragam menu bakso seperti bakso kuah, bakso mie, dan bakso spesial yang menjadi andalan. Satu porsi bakso spesial berisikan mie putih, mie kuning, urat halus kecil, urat kecil, satu tahu bakso, satu bakso urat besar, dan satu bakso isi telur. Kemudian disiram dengan kuah, diberi taburan bawang goreng dan daun seledri dan ditambah toping kikil sapi. Satu porsi bakso spesial dibandrol dengan harga Rp 30.000. Namun untuk varian menu yang lain cukup terjangkau, yang dapat dinikmati mulai dari kalangan mahasiswa hingga pejabat. Jika melihat dari berbagai aspek, tidak heran jika warung bakso ini sangat melegenda dan tak pernah sepi pengunjung. Kamu belum coba? harus coba sekarang juga 🙂
Sebagaimana telah kita ketahui, Raja Kerajan Medang yang terakhir bernama Dharmaangsa Teguh, saingan berat Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun1006 (ada yang mengatakan 1016). Raja Wurawari dari Lwaram (sekutu Sriwijaya)menyerang Watan, Ibu Kota Kerajaan Medang, yang tengah mengadakan pesta perkawinan. Dalam penyerangan tersebut, Raja Medang yang terakhir, Dharmawngsa Teguh, tewas. Namun, dari penyerangan itu, ada seorang anggota Kerajan Medang, yakni keponakan Dharmawangsa, bernama Airlangga berhasil lolos. Nah Airlangga inilah yang kemudian mendirikan sebuah kerajaan baru bernama Kerajaan Kahuripan. Lalu, bagaimanakah kisah pendirian Sejarah Kerajaan Kahuripan hingga keruntuhannya? Secara eksklusif, bab ini berkisah tentang sejarah Kerajaan Kahuripan, dari berdirinya hingga keruntuhannya. Dengan demikian, Kerajaan Kahuripan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang yang berakhir pada tahun 1016, ada yang mengatakan tahun 1006, setelah diserang oleh sekutu Kerajaan Sriwijaya yang bernama Aji Wurawari. Airlangga Membangun Kerajaan Kahuripan Kahuripan adalah nama yang lazim dipakai sebuagh kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009. Kerajaan ini dibangun sebagai kelanjutan dari Kerajaan Medang yang runtuh tahun 1006. Airlangga, atau sering pula disingkat Erlangga adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah dari tahun 1009-1042, dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Menurut Ageng Pangestu Rama, nama Kerajaan Medang diubah oleh Airlangga menjadi Kerajaan Kahuripan. Kata kahuripan berasa dari kata urip, yang berarti hidup. Kahuripan berarti kehidupan yang setara dengan Kerajaan Amarta milik Pandawa. Airlangga adalah putra dari pasangan Darma Udayana Warmaewa (seorang raja di Bali dari Wangsa Warmadewa) dengan Mahendradata Gunapriya Darmaputri (seorang putri Wangsa Isana). Ia lahir di Bali tahun 922 Saka atau 1000 M. Nama Airlangga berarti air yang melompat. Waktu itu, Medang menjadi kerajaan yang cukup kuat, bahkan mengadakan penaklukan ke Bali, mendirikan koloni di Kalimantan Barat, serta mengadakan serangan ke Sriwijaya. Airlangga memiliki dua orang adik, yaitu Marakata (menjadi raja Bali sepeninggal ayah mereka) dan Anak Wungsu (naik tahta sepeninggal ayah Marakata). Dalam berbagai prasati yang dikeluarkannnya. Airlangga mengakui sebagai keturunan dari Mpu Sindok dari Wangsu Isana dari Kerajaan Medang Mataram di Jawa Tengah. Setelah dewasa, Airlangga diambil menantu oleh Sri Dharmawangsa Teguh. Ketika perkawinan Airlangga berlangsung, tiba-tiba kerajaannya diserang oleh musuh. Para pembesar negara dan raja banyak yang gugur.Airlangga bersama pembantunya, Narotama, melarikan iri e puncak gunung untuk memhon perlindungan kepada para petapa. Ketika itu, Airlangga berusia 16 ahun, dan mulai menjalani hidup sebagai petapa. Salah satu bukti petilasan Airlangga sewaktu dalam pelarian dapat dijumpai di Sendang Made, Kudu, Jombang, Jawa Timur. Persistiwa penyerangan tersebut tercata dalm prasasti Pucangan (atau Calcutta Stone). Pembacaan Kern atas prasasti terebut, yang juga dikuatkan oleh de Casparis menyebutkan bahwa penyerangan tersebut terjadi tahun 928 Saka, atau sekitar 1006/7. Setelah tiga tahun hidup di hutan, tepatnya tahun 1009, Airlangga didatangi utusan rakyat yang memintanya supaya membangun kembali Kerajaan Medang. Mengingan Kota Watan sudah hancur, maka Airlangga pun mebangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan. Ketika Airlangga naik tahta pada tahun 1009 itu, wilayah kerajaannya hanya meliputi daerah Sidoarjo, dan Pasuruan (daerah Gunung Penanggungan dan sekitarnya) Sebab, sepeninggal Dharmawangsa Teguh, banyak daerah bawahan yang melepaskan diri. Baru setelah Kerajaan Sriwijaya dikalahkan oleh Rajendra Coladewa, Raja Colamandala, dari India pada tahun 1023, Airlangga merasa leluasa mebangun kembali kejayaan Wangsa Isana (Isyana) dengan menaklukkan Pula Jawa. Inilah latar belakang (sejarah) berdirinya Kerajaan Kahuripan. Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Mula-mula yang dilakukan oleh Airlangga aalah menyusun kekuatan untuk menegakkan kembali kekuasaan Wangsa Isana atau Pulau Jawa. Namun awalnya tidak berjalan dengan baik, karena menurut Prasasti Terep (1032), Watan Mas kemudian direbut oleh musuh, sehingga Airlangga melarikan diri ke Desa Patakan. Berdasarkan Prasasti Kamalagyan (1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke Kahuripan (daerah Sidoarjo sekarang). Airlangga pertama-tama mengalahkan Raja Hasin. Pada tahun 1030, Airlangga mengalahkan Wisnuprabhawa (Raja Wuratan), Wijayawarma (Raja Wengker), kemudian Panuda (Raja Lewa). Pada tahun 1031, putra Panuda mencoba membalas dendam, namun dapat dikalahkan oleh Airlangga. Ibu kota Lewa dihancurkan pula. Pada tahun 1032, seorang raja wanita dari daerah Tulungagung sekarang berhasil mengalahkan Airlangga. Istana Wetan Mas dihancurkan. Airlangga terpaksa melarikan diri ke Desa Patakan yang ditemani oleh Mapanji Tumanggala, dan membangun ibukota baryu di Kehuripan. Raja wanita itu pada akhirnya dapat dikalahkan. Dalam tahun 1032 itu pula, Airlangga dan Mpu Naratoma mengalahkan Raja Wurawari, membalaskan dendam Wangsa Isana. Terakhir tahun 1035, Airlangga menumpas pemberontakan Wijayawarna Raja Wengker yang pernak ditaklukkannya. Wijayawarma melarikan diri dari kota Tapa, namun kemudian mati dibunuh oleh rakyatnya sendiri.
SURAKARTA – Sore ini Solo Batik Carnival (SBC) kembali hadir dan akan dimeriahkan beberapa finalis Putri Indonesia. Acara yang akan digelar pukul 15.00 WIB sore ini, Kamis (7/7/2022), juga akan diikuti para delegasi G20 peserta forum Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG). Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surakarta, Aryo Widyandoko mengatakan setidaknya ada 18 orang perwakilan delegasi negara G20, 15 orang dari Putri Indonesia dan sekitar 150 peserta SBC. “SBC akan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dari Kawasan Sriwedari menuju Balai Kota Solo. Sekitar 150 anggota yang tampil mengenakan kostum karnaval batik dan berjalan sejauh 3 kilometer,” ungkapnya. Sementara itu, lanjut Aryo, khusus para delegasi G20 akan mengikuti kirab SBC menggunakan kereta kuda. Mereka juga tidak mengenakan kostum karnaval sebagaimana peserta lainnya. “Delegasi negara G20 mengenakan kemeja batik, naik kereta kuda dari Sriwedari ke Balai Kota Solo,” ungkapnya, dikutip dari Detik Jateng. Setibanya di Balai Kota Solo, delegasi negara G20 akan disambut dengan pameran UMKM asal Solo. Nantinya juga akan ada demo di salah satu stan tentang cara pembuatan keris. Selanjutnya, usai mengelilingi pameran UMKM, delegasi G20 akan mengikuti gala dinner di Pendapo Balai Kota Solo yang menjadi acara pamungkas dari rangkaian TIIWG G20 di Solo. Ilustrasi Foto: IG @my1103photography
Ikan mas adalah ikan tawar yang biasa diolah oleh masyarakat di Indonesia. Selain harganya terjangkau, rasanya pun juga lezat. Seringnya ikan mas ini diolah dengan cara di goreng. Namun ada juga yang mengolahnya dengan cara digulai. Bagaimana cara pengolahannya? Berikut adalah Resep Gulai Ikan Mas yang dikutip dari Instagram @tsaniwismono. Berbagai jenis ikan air tawar seperti halnya ikan mas sangat cocok diolah dengan cara digulai. Hal ini karena daging ikan mas gurih dan tidak anyir. Ditambah santan segar dan beberapa potongan cabai, gulai ikan mas ini akan semakin terasa kelezatannya. Kekentalan kuah dapat dibuat sesuai selera. Resep Gulai Ikan Mas Bahan: 2 ekor ikan mas, sekitar 1/2 kg 1 sdm air jeruk nipis 5 kacang panjang, potong-potong 400 ml santan encer 150 ml santan kental 3/4 sdt garam 1/2 sdt penyedap rasa (boleh skip) 1/2 sdt gula pasir 3 sdm minyak goreng Bumbu Halus: 6 siung bawang merah 3 siung bawang putih 2 buah cabe keriting 3 butir kemiri 1 cm jahe 3 cm kunyit Bumbu Pelengkap: 2 cm lengkuas, memarkan 1 batang serai, memarkan 3 lembar daun jeruk, buang tulangnya 1 lembar daun kunyit, simpulkan Cara Memasak : Bersihkan ikan mas, potong-potong lalu cuci sampai bersih. Lumuri dengan perasan jeruk nipis dan garam, diamkan 10 menit, kemudian bilas sampai bersih, sisihkan. Panaskan minyak, tumis bumbu halus dan bumbu pelengkap sampai harum. Masukkan santan encer, masak sampai mendidih Masukkan ikan mas, beri garam, gula, dan penyedap rasa. Masak dengan api kecil sampai ikan matang Masukkan kacang panjang, masak sampai setengah matang Masukkan santan kental, masak sampai mendidih, angkat dan sajikan.
Berdasarkan Babad Tanah Jawi, terdapat sejumlah Konflik Tahta Kerajaan Medang, baik periode Jawa Tengah hingga runtuhnya Kerajaan Medang di Jawa Timur. Konflik Tahta Kerajaan Medang Periode Jawa Tengah Sebagaimana telah disingung dalam penjelasan mengenai raja-raja Medang, pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi, putra Rakai Pikatan (sekitar 856-880-an) ditemukan beberapa prasasti atas nama raja-raja lain, yaitu Maharaja Rakai Gurunwangi dan Maharaja Rakai Limus Dyah Dewandra. Hal ini menunjukkan bahwa saat itu Rakai Kayuwangi bukanlah satu-satunya maharaja di Pulau Jawa. Sedangkan menurut prasasti Mentyasih, raja sesudah Rakai Kayuwangi adalah Rakai Watuhumalang. Dyah Balitung yang diduga merupakan menantu dari Rakai Watuhumalang berhasil mempersatukan kembali kekuasaan seluruh Jawa, bahkan sampai Bali. Mungkin, karena kepahlawanannya itu, Ia dapat mewarisi tahta mertuanya/ Pemerintahan Balitung diperkirakan berakhir karena terjadinya kudeta oleh Mpu Daksa yang mengaku sebagai keturunan asli Sanjaya. Kemudian, ia digantikan oleeh menantunya yang bernama Dyah Tulodhong. Tidak diketahui dengan pasti proses suksesi ini berjalan damai ataukah melalui kudeta pula. Tulodhong akhirnye tersingkir oleh pemberontakan Dyah Wawa yang sebelunya menjabat sebagai pegawai pengadilan. Permusuhan dengan Sriwijaya Sebagaimana telah diketahui, selain menguasai Medang, Wangsa Sailendra juga menguasai Kerajaan Sriwiaya di Pulau Sumatra. Hal ini ditandai dengan ditemukannya prasasti Ligor yang menyebut nama Maharaja Wisnu dari Wangsa Sailendra sebagai penguasa Sriwijaya. Hubungan senasib antara Jawa dan Sumatra berubah menjadi permusuhan ketika Wangsa Sanjaya bangkit kembali memerintah Medang. Menurut teori de Casparis, sekitar tahun 850-an, Rakai Pikatan berhasil menyingkirkan seorang anggota Wangsa Sailendra bernama Balaputradewa, putra Samaragrawira. Kemudian, Balaputra menjadi Raja Sriwijaya, yang tetap menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan secara turun-temurun. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara. Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut, bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok. Peristiwa Mahapralaya Mahapralaya adalah peristiwa hancurnya Istana Medang di Jawa Timur berdasarkan berita dalam prasasti Pucangan. Mengenai tahun terjadinya peristiwa ini, ada dua versi. Pertama. sebagian sejarah menyebut bahwa Kerajaan Medang runtuh pada tahun 1006. Kedua, sebagian yang lain menyebut keruntuhan tersebut terjadi pada tahun 1016. Raja terakhir Medang adalah Dharmawangsa Teguh, yang naik tahta tahun 991. Pada tahun 1006 (atau 1016), saat Dharmawangsa mengadakan pesta perkawinan putrinya, Istana Medang, di Watan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram. Aji Wurawari adalah sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas. Tiga tahun kemudian, seorng pangeran berdarah campuran Jawa-Bali yang lolos dari Mahapralaya tampil membangun kerajaan baru sebagai kelanjutan Kerajaan Medang. Pangeran itu bernama Airlangga. Ia adalah keturunan Mpu Sindok. Kerajaan yang ia dirikan kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Kahuripan.
SALATIGA – Rawa Pening merupakan danau alami di Kabupaten Semarang yang dikenal dengan pesona bentang alamnya yang menawan. Beberapa destinasi wisata didirikan di sekitar danau untuk menikmati keindahan alam ini. Salah satu yang baru-baru ini didirikan adalah Kesongo Transit Point. Berbeda dengan destinasi lainnya yang sudah ada, tempat ini memadukan tren kekinian dengan kearifan lokal untuk menarik minat pengunjung. Bangunan Kesongo Transit Point terbuat dari 14 kontainer yang disusun menjadi tiga lantai. Dari lantai atas, pengunjung dapat menikmati pemandangan Rawa Pening dan lima gunung mulai dari Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Gajah, Gunung Ungaran, hingga Gunung Andong. Ada dua keuntungan sekaligus yang didapatkan pengunjung ketika mengunjungi lokasi ini, yakni menikmati berbagai pilihan menu makanan dengan pemandangan menawan, sekaligus cuci mobil menggunakan sistem robotic modern. Jadi saat berkunjung ke destinasi ini perut kenyang, perasaan nyaman, dan mobil sudah bersih berkilauan. Keunikan Kosongo Transit Point Resto dengan Beragam Menu Kuliner Nusantara Selain terdapat resto dan coffee shop, di Kesongo Transit Point juga terdapat area food court khusus kuliner tradisional, menu Nusantara dan restoran keluarga dengan beragam menu pilihan. Menu tersebut mulai dari Chinese Food, Western Food, hingga Arabian Food. Diantara menu tradisional yang tersedia di lokasi ini antara lain Nasi Gandul, Nasi Mangut, Asem-asem Iga, Ayam Geprek, dan Ayam Kremes. Hadirnya food court di area ini juga untuk memberi ruang kepada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar ekonomi semakin menggeliat seiring pandemi Covid-19 yang mulai terkendali. Tempat Cuci Mobil dengan Sistem Robotic Modern Di kota-kota besar, cuci mobil dengan sistem robotik atau robotic carwash sangat mudah dan lazim dijumpai. Namun di daerah-daerah, tempat cuci mobil dengan sistem seperti ini belum begitu banyak, seperti halnya di daerah Salatiga dan sekitarnya. Keunggulan cuci mobil robotic ini lebih praktis dibandingkan mencuci mobil secara konvensional. Beberapa keunggulannya adalah lebih hemat waktu dan dapat mengurangi potensi cat mobil tergores. Bangunan Terbuat dari Susunan Kontainer Bekas Bangunan utama di lokasi ini terdiri dari 14 kontainer yang disusun menjadi tiga lantai. Kontainer untuk saat ini memang sering dijadikan sebagai bangunan cafe atau tempat makan di kota-kota besar. Kontainer bekas dimanfaatkan untuk memberikan kesan kekinian di lokasi ini. Selain suasana kekinian dari kontainer bekas, dari lantai paling atas bangunan ini dapat menyaksikan landscape Danau Rawa Pening yang terbentang luas dengan latar lima gunung sekaligus. Terdapat 38.000 Tanaman Li Kuan Yu Untuk menambah keasrian dan nuansa alami, pengelola menanam 38.000 tanaman Li Kuan Yu atau biasa juga disebut tanaman janda merana yang berjuntai hijau mengelilingi seluruh bangunan. Tanaman ini berbentuk elips, yang biasa dimanfaatkan sebagai taman vertikal. Pasalnya, tanaman ini memanfaatakan tempat vertikal seperti dinding untuk menjulurkan batang-batang dan dedaunannya yang ringan. Batangnya mampu menjalar sepanjang 0.5 hingga 3 meter. Lokasi Kesongo Carwash & Transit Point Lokasi ini berada di Jl. Fatmawati, Sejambu, Kesongo, Kec. Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50773 (Berada di samping Jalan Semarang – Solo) Untuk lebih mudahnya dapat mengikuti navigasi dari Google Maps di bawah ini atau klik di sini. Jam Operasional Jam Operasional Food Court Pukul 08.00 – 22.00 WIB Carwash Pukul 08.00 – 19.00 WIB
SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencanangkan aturan “Rabu Bebas Kendaraan Bermotor” bagi semua pegawai aparatur sipil negara (ASN). Aturan ini diberlakukan mulai Rabu (13/7/2022) hingga Juli bulan depan. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, kegiatan tersebut untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia yang jatuh setiap 5 Juni. Ia mengungkapkan aturan ini baru berlaku Rabu pekan depan, namun Pemkot telah meminta kepada para ASN untuk memanfaatkan transportasi umum sejak Rabu kemarin (6/7/2022) untuk uji coba. “Ternyata memang belum maksimal, tapi memang aturan itu baru akan diwajibkan mulai pekan depan,” ujar Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, dikutip dari Suara Merdeka. Hendi, sapaan sehari-hari Wali Kota Semarang, menambahkan jika kegiatan “Rabu Bebas Kendaraan Bermotor” akan dibarengi dengan lomba swafoto. Lomba ini berlaku untuk dua kategori yakni ASN Kota Semarang dan masyarakat umum. Jadi masyarakat dan ASN setiap hari Rabu saat naik kendaraan umum melakukan swafoto. Foto tersebut kemudian diunggah ke media sosial dengan menambahkan tagar yang telah ditentukan. Total hadiah lomba Rp 50juta. Hendi berharap agar pembiasaan penggunaan transportasi umum yang dicanangkan untuk ASN tersebut, juga diikuti masyarakat luas di Kota Semarang. “Jika masyarakat umum semakin banyak menggunakan kendaraan umum, maka tentunya emisi gas buang akan menjadi lebih sedikit. Sehingga udara kota Semarang semakin sehat dan sejuk,” imbuhnya. Hendi juga menekankan kepada para ASN agar patuh terhadap aturan ini. Ia tak segan akan memberikan peringatan kepada ASN yang melanggar aturan ini. Salah satunya ia akan mempersulit izin keluar kendaraan operasional. “Kendaraan-kendaraan operasional akan dipersulit pemberian izin keluarnya setiap Rabu, kecuali yang bersifat pelayanan publik.” pungkas Hendi.