Jowonews

Hadi Santoso Dilantik Sebagai Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso

SEMARANG – Dalam sebuah acara rapat paripurna yang digelar DPRD Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (11/6/2024), diadakan upacara pengucapan sumpah bagi Hadi Santoso dari Fraksi PKS yang baru saja dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD. Sebelum memulai agenda utama, Wakil Ketua DPRD, Sukirman, mengumumkan kehadiran anggota dewan. “Dari total 119 anggota DPRD, yang hadir hari ini sebanyak 82 orang. Dengan demikian, rapat paripurna ini sudah memenuhi kuorum sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Sukirman, yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD lainnya, Heri Pudyatmoko. Pada agenda utama, Sukirman membacakan surat keputusan Mendagri yang menetapkan pengangkatan pimpinan DPRD Provinsi Jawa Tengah, dilanjutkan dengan prosesi pengucapan sumpah yang dipimpin oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Usai pengucapan sumpah, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara dan Pakta Integritas. Sukirman menyambut baik kehadiran Hadi Santoso sebagai Wakil Ketua DPRD yang baru dilantik. “Selamat kepada Saudara Hadi Santoso. Meskipun dilantik di akhir masa jabatan, kami berharap Saudara Hadi Santoso dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat,” ucap Sukirman sambil tersenyum. Selanjutnya, agenda kedua adalah perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Anggota Komisi D, M. Ichwan, mengumumkan hasil rapat pemilihan Wakil Ketua Komisi D. “Hasil rapat Komisi D menetapkan Arifin Mustofa sebagai Wakil Ketua Komisi D menggantikan Hadi Santoso,” jelas M. Ichwan. Dengan jabatan barunya sebagai Wakil Ketua DPRD, Hadi Santoso menggantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri yang meninggal dunia pada April lalu. Arifin Mustofa, selain menjadi Wakil Ketua Komisi D, juga menjabat sebagai Anggota Badan Anggaran (Banggar). (Adv)

Komisi B DPRD Jateng Soroti Tantangan Pembibitan Benih dan Bibit di Pemalang

Komisi B DPRD Jateng

PEMALANG – Komisi B DPRD Jawa Tengah mendapati hasil pembibitan di berbagai balai benih pertanian dan peternakan belum mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi B, Sarno, saat memimpin rombongan Dewan ke Balai Benih Pertanian Dinas Pertanian Jateng di Pemalang, pada Jumat (7/6/2024). Menurut Sarno, stok benih di berbagai balai milik Pemprov Jateng terbilang mencukupi, terutama untuk keperluan cadangan pangan. Meskipun demikian, pola pembibitan masih perlu ditingkatkan agar hasil pertanian dapat lebih maksimal. “Kami melihat bahwa pola pembibitan saat ini masih kurang efisien. Di beberapa daerah, seperti yang dilaporkan dari Sleman, ada petani yang mampu panen hingga empat kali dalam setahun. Kami tertarik untuk melakukan penelusuran lebih lanjut di sana dan mengadopsi metode yang berhasil untuk dikembangkan di Jawa Tengah,” ujarnya. Sarno menjelaskan bahwa fokus utama Komisi B saat ini adalah pada pengembangan benih dan bibit untuk sektor pertanian dan peternakan. Dia berharap hasil dari peninjauan lapangan ini dapat memperkuat rancangan peraturan daerah (raperda) terkait sistem pertanian di Jawa Tengah. Sebelumnya, Komisi B telah menggelar rapat dengar pendapat untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait konsep raperda ini. “Kami sangat membutuhkan masukan dari akademisi dan instansi terkait untuk menyempurnakan raperda ini. Ada beberapa fokus yang akan diperjelas dalam rancangan ini, seperti pengamanan lahan sawah, pertanian organik, dan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan,” tambahnya. (Adv)

Program Listrik Murah di Desa Kupu Brebes, Masyarakat Rasakan Manfaatnya

Komisi D DPRD Jateng

BREBES – Program bantuan listrik murah dan hemat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menarik perhatian Komisi D DPRD setempat. Pada Kamis (6/5/2024), mereka melakukan kunjungan ke Desa Kupu, Wanasari, Brebes untuk memantau implementasinya. Menyampaikan hasil kunjungan tersebut, Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Wahyudin Noor Aly, mengungkapkan bahwa mereka ingin memastikan efektivitas program bantuan tersebut, terutama di desa-desa yang masih memiliki keterbatasan akses listrik. “Kami ingin memastikan apakah program ini sudah berjalan dengan baik, dan dari hasil kunjungan kami, ternyata implementasinya sudah baik. Selain itu, kami juga memastikan tidak adanya biaya tambahan yang harus dibayar oleh masyarakat penerima manfaat,” ujar Wahyudin. Program listrik murah ini merupakan bentuk subsidi dari pemerintah untuk membantu masyarakat. Hasil pantauan lapangan menunjukkan bahwa masyarakat penerima manfaat benar-benar merasakan perubahan positif, seperti kemampuan anak-anak untuk belajar di malam hari. Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Suhardi, menjelaskan bahwa program ini ditujukan khusus bagi masyarakat yang kurang mampu. Penyambungan listriknya gratis dan tarif listrik yang dikenakan juga disubsidi secara signifikan. “Di Desa Kupu, sebanyak 12 Keluarga (KK) menerima bantuan ini, sedangkan secara keseluruhan di Kabupaten Brebes, terdapat sekitar 347 KK yang menjadi penerima manfaat. Mereka berasal dari kalangan yang memang membutuhkan bantuan ini, dan data mereka telah terdaftar di Kementerian Sosial,” jelas Suhardi. (Adv)

Jalan Mulus Di Tegal Waton dan Studio Mini, Buah Aspirasi Ida Nurul Farida

Ida Nurul Farida

SALATIGA – Anggota DPRD Jawa Tengah, Ida Nurul Farida, memanfaatkan kesibukan sebagai wakil rakyat untuk menemui masyarakat dan meninjau realisasi aspirasinya di Kota Salatiga. Dalam acara Dialog TV Proaktif yang diselenggarakan pada Sabtu (11/5/2024), Ida mengunjungi proyek jalan dan jembatan di Dusun Manggisan, Kelurahan Tegalwaton, Kota Salatiga. Memiliki tekad untuk memajukan infrastruktur di kampung halamannya, Ida telah lama memimpikan perbaikan jalan dan jembatan di Dusun Manggisan. Setelah menjadi anggota DPRD Jateng, ia pun mewujudkan mimpinya tersebut. Jalan sepanjang 200 meter telah diperbaiki secara bertahap untuk membantu masyarakat sekitar. “Alhamdulillah, pelan-pelan jalan dan jembatan di desa ini sudah dibenahi dan bisa dilalui oleh motor dan mobil. Saya berharap masyarakat mampu mendapatkan manfaat dan mendongkrak potensi wisata karena saya melihat Salatiga ini banyak potensi wisata yang mampu di kembangkan karena di daerah sini masih banyak pegunungan,” terang Ida. Lurah Tegalwaton, Tri Wuryanto, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ida atas aspirasinya yang telah terealisasi. Berkat pembangunan jalan dan jembatan, aktivitas desa berjalan dengan lancar, termasuk irigasi pertanian dan pendidikan setempat. Sebelumnya, akses jalan yang buruk sempat menghambat aktivitas warga, terutama anak-anak yang harus menempuh jarak jauh untuk pergi ke sekolah. “Yang jelas saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ida atas aspirasinya dengan pembangunan jalan dan jembatan. Petani lebih mudah bekerja seperti membawa pupuk dan membawa hasil panennya, serta anak anak lebih mudah untuk sekolah karena akses sudah cukup baik,” ucap Tri Wuryanto. Selanjutnya, Ida melanjutkan peninjauan aspirasinya di Jalan Rekesan, Desa Butuh, Kecamatan Tengaran. Jalan sepanjang 300 meter dengan lebar 5 meter ini telah diubahnya dari jalan berbatu yang tidak teratur menjadi jalan halus dan beraspal. Warga pun antusias dan mengucapkan terima kasih atas kinerja Ida sebagai wakil rakyat. Bagi Ida, aspirasi merupakan amanat yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Setelah selesai meninjau jalan, Ida melanjutkan kegiatannya ke Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islam Tengaran. Di sana, ia bersapa dengan para murid dan guru, serta meresmikan bioskop dan studio milik sekolah. “Dengan diresmikannya bioskop mini dan studio ini, diharapkan para siswa dan siswi di sini lebih enjoy dalam belajar dan juga menjadi hiburan untuk para guru,” ujar Ida sambil tertawa. Kepala SDIT Tengaran, Siti Rofiah, menjelaskan bahwa bioskop dan studio tersebut merupakan hibah dari Provinsi dan wali murid SDIT dengan total hibah sebesar Rp 150 juta. (Adv)

Komisi E Kunjungi RSUD Dr. Moewardi Yang Sedang Kembangkan Stem Cell

Komisi E DPRD Jateng

SURAKARTA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Surakarta, Jawa Tengah, saat ini tengah mengembangkan teknologi Stem Cell (sel punca) untuk meningkatkan mutu pelayanan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama RSUD Dr. Moewardi, Hadi Cahyono, saat kunjungan Komisi E DPRD Provinsi Jateng ke RSUD tersebut, Selasa (7/5/2024). Komisi E DPRD Jateng ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Stem Cell dan potensinya dalam meningkatkan pelayanan RSUD Dr. Moewardi. Anggota Komisi E Sumarsono menanyakan tentang pengaruh Stem Cell terhadap minat masyarakat untuk berobat di RSUD tersebut. Joko Purnomo, anggota Komisi E lainnya, berharap RSUD Dr. Moewardi dapat bersaing dengan rumah sakit lain yang telah memiliki nama besar dalam bidang Stem Cell, seperti RSUP Dr. Cipto dan RSUD Dr. Soetomo. Menanggapi pertanyaan tersebut, Hadi Cahyono menjelaskan bahwa saat ini Stem Cell di RSUD Dr. Moewardi masih dalam tahap riset dan belum dapat digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat. “Stem Cell masih dalam riset, belum bisa dijual dan belum bisa diberikan untuk pelayanan kepada masyarakat. Kami masih menunggu visitasi dari Kementerian Kesehatan dan izin BPOM,” ujar Hadi. Dia menegaskan bahwa RSUD Dr. Moewardi tidak akan berani memperjualbelikan Stem Cell karena masih dalam tahap riset. “Kami di rumah sakit bukan seperti pelayanan alternatif. Di sini, yang berobat 10 orang, ya harus sembuh 10 orang. Jadi, kami belum berani memperjualbelikan Stem Cell karena ini masih riset,” tegas Hadi. Riset terkait terapi Stem Cell di RSUD Dr. Moewardi difokuskan pada beberapa penyakit, seperti Osteoarthritis (OA), Systemic Lupus Erythematodud (SLE), Rheumatoid Arthritis (RA), dan Sindrom Sjögren. RSUD Dr. Moewardi memiliki laboratorium Stem Cell yang merupakan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan Automated Closed System dalam proses kultur sel. Laboratorium ini digawangi oleh tim dokter yang tergabung dalam Tim Stem Cell yang telah berpengalaman di bidang terapi Stem Cell. Saat ini, RSUD Dr. Moewardi sedang dalam tahap persiapan untuk trial-optimasi produksi Stem Cell pertama. (Adv)

Komisi B DPRD Jateng Tinjau KBTPH Tawangmangu, Dorong Optimalisasi Potensi Pertanian

Komisi B DPRD Jateng

KARANGANYAR – Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meninjau Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (KBTPH) Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, Selasa (7/5/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau hasil panen dan mendorong peningkatan produksi pertanian di Jawa Tengah. KBTPH Tawangmangu merupakan aset Pemprov Jateng yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) melalui Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Surakarta. Kebun ini memiliki luas 22.105 m2 di Kelurahan Tawangmangu dan 13.097 m2 di Kelurahan Gondosuli. Berbagai komoditas ditanam di KBTPH, seperti aneka sayuran, pisang, dan alpukat. Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sarno, berharap KBTPH Tawangmangu dapat menjadi motor penggerak peningkatan hasil panen di Jawa Tengah. Ia menekankan pentingnya fokus pada hasil panen, mengingat sektor pertanian merupakan salah satu komoditas utama di Jawa Tengah. “Perlu ada sosialisasi kepada para petani untuk mengajarkan sistem pertanian yang baik guna meningkatkan kualitas dan mutu hasil panen. Jadi, pertanian itu selalu nomor 1 karena ini komoditas utama kita di Jawa Tengah,” terang Sarno. Anggota Komisi B lainnya, Mukafi Fadli, menambahkan bahwa Tawangmangu memiliki lokasi strategis sebagai penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia mendorong KBTPH untuk memaksimalkan potensi yang ada agar Tawangmangu dapat menjadi agrowisata. “Sangat disayangkan kalau lahan seluas ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, apalagi banyak benih yang ditanam di sini. Jangan sampai, potensi yang sebesar ini hanya sebatas seremonial saja,” ujar politikus PKB itu. Senada dengan Mukafi Fadli, Kepala BPTPH Wilayah Surakarta, Aris Munandar, menerangkan bahwa banyak potensi yang dapat digali di Tawangmangu, khususnya di sektor pertanian. Pihaknya telah menerapkan sistem pertanian terbaik untuk meningkatkan kualitas dan mutu hasil panen. Salah satu contohnya adalah sistem tanam menggunakan polybag, yang dinilai lebih mudah, menghasilkan panen lebih cepat, dan membuat tanaman lebih kuat. (Adv)

Komisi A DPRD Jateng Berharap One Way Bisa Kurangi Kemacetan

Komisi A DPRD Jateng

BREBES – Kabupaten Brebes, sebagai gerbang utama masuk ke Jawa Tengah dari wilayah pintu raya, menjadi fokus perhatian yang tak terhindarkan. Brebes menjadi titik penting karena menjadi rute wajib bagi siapa pun yang ingin memasuki Jateng. Bagaimana persiapan aparat setempat menyambut kedatangan tamu tahunan ini? Untuk memastikan bahwa aparat, terutama kepolisian dan Dinas Perhubungan, siap siaga menyambut tamu-tamu tahunan ini, Komisi A DPRD Jateng mengadakan kunjungan ke Mapolres Brebes pada Kamis (4/3/2024). Kunjungan ini dipimpin oleh Muhammad Shidqi dan Soetjipto, yang diterima oleh anggota Polres, Bripka Cesar. “Kami datang ke Brebes untuk melihat langsung bagaimana kondisi pengamanan arus mudik. Brebes merupakan gerbang arus mudik yang masuk ke Jateng, dan kami ingin mengetahui permasalahan apa yang dihadapi serta bagaimana cara mengatasinya. Sistem one way diharapkan dapat mengurangi kemacetan,” ungkap Shidqi. Bripka Cesar menjelaskan bahwa pengamanan ini merupakan bagian dari operasi Ketupat Candi 2024. Brebes telah menjadi perhatian khusus dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Nugroho yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke daerah tersebut. Tidak hanya arus mudik, namun arus balik juga menjadi perhatian utama kepolisian. “Sebelumnya, kami telah melakukan Latihan Pra Operasi (Latpraops) Ketupat Candi 2024 yang melibatkan seluruh PJU Polres,” tambahnya. Operasi tersebut akan berlangsung selama 13 hari mulai dari tanggal 4 hingga 16 April, melibatkan total 782 personel pengamanan. Dari jumlah tersebut, terdiri atas 405 personel dari Polres Brebes, 20 personel dari BKO Polda Jateng, 20 personel dari BKO Kodam IV, serta 337 personel dari instansi terkait seperti TNI, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Dinas Pariwisata. Di Brebes, terdapat 14 pos pengamanan di jalur mudik, termasuk Pos Terpadu, Pos Perbatasan, 8 Pos Pengamanan (Pospam), 2 Pos Pelayanan, Pos Sinergitas, dan Pos Obyek Wisata.

Komisi B DPRD Jateng: Pengelolaan Desa Wisata Gunungsari Madiun Layak Ditiru

Komisi B DPRD Jateng

Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun menjadi tujuan kunjungan Komisi B DPRD Provinsi Jateng pada Selasa (2/4/2024). Ketua Komisi B, Sarno, menyatakan ketertarikannya untuk melihat langsung pengelolaan desa wisata ini, terutama setelah melihat publikasi yang menarik di media sosial. “Kami sangat tertarik dengan Desa Wisata Gunungsari ini. Ketua desa menceritakan awal terbentuknya sampai saat ini, dan kami melihat mereka sudah memiliki aset dan omset yang lumayan. Mereka telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ungkap Sarno. Salah satu hal yang menonjol adalah upaya mereka dalam melestarikan adat istiadat di Desa Gunungsari. Mereka memperkenalkan kegiatan tradisional seperti kenduri, hajatan, dan tasyakuran kepada wisatawan. Dampaknya, banyak wisatawan dari luar negeri yang tertarik untuk berkunjung. “Kami berharap desa wisata di Jateng bisa mengambil contoh dari ini. Bahkan, makanan yang disajikan di Pasar Pendemsari setiap hari Minggu benar-benar merupakan olahan lokal,” tambahnya. Yang menarik adalah kebijakan larangan penggunaan plastik oleh para pedagang. Mereka menggunakan bungkus dari daun pisang, daun jati, dan daun ploso sebagai pengganti plastik, sebagai upaya mengurangi limbah sampah plastik yang sulit terurai. “Saya sangat berharap ini bisa diterapkan di Provinsi Jateng,” ucapnya penuh harap. Selain itu, Desa Wisata Gunungsari juga menjadi contoh desa wisata mandiri. Mereka tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk mengelola desa wisatanya. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk tidak menerima bantuan agar bisa mandiri. Hal ini berbeda dengan kebanyakan desa wisata di Jateng yang hanya mengandalkan bantuan awal dari pemerintah. “Mereka benar-benar mandiri, tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Hal ini membuat anggota desa semakin termotivasi untuk berjuang demi peningkatan omset di Desa Wisata Gunungsari,” tandasnya. (Adv)