Jowonews

Logo Jowonews Brown

Plesir

Museum Kretek Kudus, Satu-satunya Musem Rokok di Indonesia

Museum Kretek Kudus

Museum Kretek Kudus merupakan satu-satunya museum rokok yang ada di Indonesia. Museum ini memperkenalkan sejarah kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern.

Salah satu destinasi wisata edukasi yang penting dikunjungi adalah museum. Berkunjung ke museum akan mendapat cuplikan potongan sejarah dan budaya yang seharusnya mulai dikenalkan sedari dini. Dari museum bisa mendapatkan informasi tetang kehidupan masa lampau yang masih diselamatkan sebagai warisan jati diri bangsa.

Sejarah Museum Kretek

Museum Kretek adalah salah satu museum yang sayang untuk dilewatkan. Menjadi museum rokok satu-satunya di Indonesia. Berdirinya Museum Kretek untuk menunjukkan bahwa kretek berkembang sangat pesat di Tanah Jawa khususnya di Kota Kudus. Museum Kretek didirikan atas prakarsa dan diresmikan oleh Soepardjo Roestam, Gubernur Jawa Tengah pada 3 Oktober 1986. Gagasan ini bermula dari kunjungan beliau ke Kudus dan menyaksikan langsung potensi kontribusi usaha rokok kretek dalam pergerakan ekonomi daerah. Didirikan di atas lahan seluas 2,5 h dengan pembiayaan dari Persatuan Rokok Kudus (PPRK).



Awal Mula Sebutan Kretek

Melihat rekam historisnya, sebutan kretek juga tidak lepas dari seorang tokoh bernama H. Djamari. Pada mulanya, rokok kretek tercipta sebagi obat penyakit saluran pernafasan, seperti sakit tenggorokan dan asma. Menurut kisah yang hidup di kalangan pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan H. Djamari pada sekitar tahun 1870-1880. Pada mulanya, H. Djamari merasa sakit pada bagian dada (sesak nafas). Kemudian ia mengambil minyak cengkeh dan dioleskan di dada dan tubuhnya. Ajaibnya, sakit sesak nafasnya reda. Dari pengelaman itulah, ia kemudian melakukan eksperimen menghaluskan cengkeh dan mencampur dengan tembakau yang selanjutnya dilinting menjadi rokok.

Diorama proses produksi rokok pada masa lalu di Museum Kretek Kudus
Diorama proses produksi rokok pada masa lalu di Museum Kretek Kudus

Dajamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Kabarnya, setelah H. Djamari rutin menghisap rokok ciptaannya, beliau merasa sakitnya hilang. Karena penemuannya ini, banyak orang yang ingin mencobanya, sehingga banyak yang pesan rokok cengkeh buatan H. Djamari. Saat menghisap rokok, maka cengkeh akan terbakar mengeluarkan bunyi kemretek, akhirny rokok temuan H. Djamari ini dikenal dengan sebutan rokok kretek.

BACA JUGA  Menyelami Pesona Arsitektur Candi Jago di Malang

Rokok kretek semakin dikenal banyak orang, tapi banyak juga yang tidak tahu asal usul atau sejarah apalagi tahu tentang penemunya, H. Djamari. Beliau wafat pada 1890. Dan rokok kretek semakin berkembang hingga 10 tahun kemudian, penemuan H. Djamari itu menjadi dagangan yang memikat di tangan Nitisemito, seorang perintis industri rokok kretek di Kudus.

Di dalam Museum Kretek terdapat 1.195 koleksi tentang sejarah kretek, diperkenalkan muali dari sejarah kretek hingga pembuatan produksi rokok kretek dari tradisional hingga menggunaka teknologi modern saat ini, terdapat dokumentasi kiprah Nitisemo sebagai pendiri Pabrik Rokok Bal Tiga, ada juga peralatan dan bahan-bahan tradisional pembuatan rokok kretek seperti alat giling cengkeh, alat giling tembakau, alat perajang tembakau, ada pula benda-benda promosi rokok di masa lalu hingga sekarang, foto-foto para pendiri pabrik kretek dan hasil produksinya, ada pula diorama proses pembuatan rokok kretek serta miniatur rokok kretek dari zaman dahulu. Interior Museum Kretek dipenuhi dengan patung-patung yang apik buatan tangan seniman-seniman Kudus khususnya dari kalangan pendidik.

Rumah Adat Kudus yang berada di kawasan museum
Rumah Adat Kudus yang berada di kawasan museum

Museum Kretek adalah warisan budaya yang harus dilestarikan karena meiliki arti penting bagi ilmu sejarah khususnya sejarah perindustrian rokok di Kudus. Mayoritas warga di Kudus sejak dulu sudah menggantungkan hidupnya di industri rokok.

Tertarik bukan untuk berkunjung ke Museum Kretek ini, bisa wisata sekaligus belajar sejarah dengan menyenangkan.



Waterboom Museum Kretek
Waterbom Museum Kretek Kudus yang menjadi tujuan favorit anak-anak.
Waterbom Museum Kretek Kudus yang menjadi tujuan favorit anak-anak. Foto: doc. pariwisata.com

Tidak hanya itu, museum yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwista Kabupaten Kudus ini juga menawarkan sejumlah fasilitas taman bermain anak dan tempat hiburan untuk keluarga seperti waterboom dan bioskop mini yang menayangkan film tentang sejarah kretek di Kota Kudus. Serta terdapat replika rumah adat Kudus yang biasa disebut Joglo Pencu yang berada di halaman museum.

BACA JUGA  Sejarah Stasiun Tuntang, Tempat Syuting Gadis Kretek
Lokasi dan Jam Buka Museum Kretek

Museum Kretek berlokasi di Jalan Getas Pejaten No. 155, Kec. Jati – Kudus, Jawa Tengah tidak jauh dari gerbang Kota Kudus dari arah Semarang. Museum ini terbuka untuk umum dengan jam oprasional mulai pukul 8.00 – 16.00 WIB dengan harga tiket Rp 3.000 saja. Namun jika ingin masuk wahana waterbom tambah biaya Rp 10.000 untuk anak-anak dan dewasa Rp 15.000.

Ketentuan harga di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pengelola.

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...