Jowonews

Pijar Park Kudus, Menikmati Keindahan Alam di Lereng Gunung Muria

Pijar Park Kudus, Menikmati Keindahan Alam di Lereng Gunung Muria

Pijar Park Kudus yang terletak di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, merupakan salah satu tempat yang sedang populer belakangan ini. Pijar Park berada di lereng Gunung Muria, searah jalan menuju makam Sunan Muria. Jadi saat kamu sedang berziarah, kamu bisa singgah ke tempat wisata ini. Keindahan suasana dari Pijar Park pada siang dan malam hari memiliki kesan yang berbeda. Pada malam hari, lampu-lampu berkelap-kelip menyala, dan pada siang hari, spot foto terlihat jelas dan terang. Daya Tarik Pijar Park Kudus Pijar Park bisa disebut sebagai tempat wisata serba ada. Pijar Park memiliki banyak lokasi menarik, mulai dari permainan anak, lokasi foto, bahkan tersedia musholla untuk menjalankan ibadah. Terdapat area permainan anak seperti pasar malam, terdapat area kafe dan kemah. Jika akhir pekan akan ramai hingga tengah malam karena biasanya ada api unggun dan musik tari-tarian. Jika ingin mendirikan kemah per orang biasa dikenakan biaya Rp.25.000 yang akan mendapatkan tiket dan fasilitas lainnya. Beberapa lokasi menarik dan kegiatan yang dapat dilakukan di Pijar Park antara lain, tempat berkemah, lokasi foto instagramable, pasar krempyeng, food court, pernikahan di luar ruangan, kegiatan outbound, wisata berkuda dan wisata edukasi kopi serta pembuatan getuk nyimut. Selain itu, Pijar Park dapat dijadikan tempat wisata bagi keluarga yang ingin berlibur di sore hari dengan suasana pepohon pinus, bersama teman atau pasangan suami istri untuk mencari suasana yang romantis. Penginapan Pijar Park Bagi Anda yang berasal dari luar kota Kudus, Anda dapat menginap di daerah Pijar Park dengan menyewa kamar di Penginapan yang tersedia. Fasilitas yang akan Anda peroleh sangat lengkap bahkan ada area memasaknya juga. Tarif penginapan Pijar Park dimulai dari Rp. 500.000,- hingga Rp. 850.000,- per malam dengan desain kamar yang sangat estetis. Terdapat balkon untuk menikmati pemandangan yang cantik di pagi hari. Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Pijar Park Dikutip dari laman kuduskab.go.id, Waktu beroperasi dari Pijar Park Kudus adalah setiap hari dan 24 jam. Biaya tiket masuk sangat terjangkau, yaitu antara Rp10.000, sedangkan untuk parkir berkisar Rp2000 sampai Rp5000. Jika ingin mendirikan camping per orang biasa dikenakan biaya Rp25.000 yang akan mendapatkan tiket dan fasilitas lainnya. Di sini harga minuman yang dijual dihargai mulai Rp5.000 saja. Harga menu camilan makanan juga ditetapkan dengan harga yang ramah di kantong, contohnya tempe mendoan dan tahu walik dengan harga Rp10.000 saja. Tarif parkir hanya Rp2.000 saja. Apabila ingin masuk ke wahana jembatan pinus, maka pengunjung perlu membayar tiket Rp5.000. Rute Menuju Pijar Park Kudus Jalur ke Pijar Park dari pusat kota atau Alun-Alun Kudus memiliki jarak sekitar 16 Km dan membutuhkan waktu sekitar 29 menit jika menggunakan mobil. Anda dapat mengarahkan kendaraan ke Simpang Tujuh kemudian belok kiri ke Jl. Raya Kudus-colo/Jl.Sunan Muria, kemudian belok kiri ke Jl. Sosrokartono dan terus mengikuti jalan tersebut hingga sampai di lokasi wisata Kudus yang satu ini.

Umbul Nilo Janti Klaten, Umbul Tua Yang Kini Bergeliat Kembali

Umbul Nilo Janti Klaten, Umbul Tua Yang Kini Bergeliat Kembali

Umbul Nilo Janti Klaten merupakan objek wisata pemandian yang kini tengan digandrungi wisatawan lokal daerah maupun luar daerah. Tempat wisata Umbul Nilo terletak di Dusun Margusuko, Desa Daleman, Kecamatan Tulung. Untuk mencapai objek wisata mata air alami ini, pengunjung dari arah Solo dapat melalui jalan Jogja-Solo. Setelah mencapai simpang tiga Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, ambil arah ke kawasan wisata Janti, Kecamatan Polanharjo. Sedangkan dari arah Boyolali, pengunjung dapat melalui jalan Klaten-Boyolali. Setelah mencapai simpang tiga Tulung, ambil arah ke timur menuju jalan Tulung-Daleman dan kemudian ke arah kawasan wisata air Janti, Kecamatan Polanharjo. Untuk pengunjung yang datang dari Kota Klaten, dapat melalui jalan Pemuda, jalan Veteran, dan kemudian mencapai simpang tiga GOR Gelarsena. Ambil jalan Sersan Sadikin dan terus ke utara menuju jalan Klaten-Karanganom, dilanjutkan ke jalan Karanganom-Janti. Setelah mencapai simpang Janti, pengunjung dapat mengambil arah ke barat melewati Umbul Pelem dan deretan kolam renang serta restoran. Kemudian sampai di simpang tiga, Desa Wunut, belok ke kiri melewati Janti Park. Dari Janti Park, pengunjung dapat melanjutkan ke arah barat sekitar 300 meter menyusuri tepi dusun. Dari kejauhan, rimbun pohon randu alas, beringin, dan trembesi tua akan terlihat menaungi empat kolam objek wisata Umbul Nilo. Area parkir di sisi utara umbul cukup luas untuk menampung mobil, sedangkan untuk motor bisa dibawa masuk ke area umbul. Daya Tarik Wisata Umbul Nilo Di sudut selatan daerah tersebut, terdapat lahan pertanian yang ditanami padi. Dari ketinggian, para wisatawan dapat menikmati pemandangan lahan pertanian di desa dan batu-batu besar yang mengelilingi kolam, serta membeli berbagai camilan dari kios-kios Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Perlu diketahui, Umbul Nilo ialah umbul yang telah berusia tua. Namun sejak tahun 2017, pengelolaannya diambil alih oleh BUMDes. Usia Umbul tersebut mungkin telah berlangsung selama ratusan tahun karena sesepuh desa juga menemukan keberadaan Umbul itu. Dahulu hanya terdapat satu kolam utama di sisi timur dan tidak ada biaya yang dibebankan. Saat ini, terdapat empat kolam, yakni dua kolam untuk orang dewasa dan dua kolam untuk anak-anak. Penambahan kolam dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Sejarah Umbul Nilo Konon asal usul nama umbul tidak berasal dari jenis ikan nila. Pada zaman dahulu, di kawasan Tulung dan Polanharjo, umbul dikenal sebagai nama pohon yang tumbuh di sekitar area tersebut. Contohnya, di Desa Wunut, Kabupaten Tulung, terdapat Umbul Pelem yang dinamakan demikian karena ada pohon pelem atau mangga yang tumbuh di dekat spanduk. Ada juga Umbul Nilo yang diberi nama berdasarkan sebuah pohon nila besar yang dianggap keramat dan tumbuh di sekitar area umbul. Pada masa penjajahan Belanda, air dari Umbul Nilo digunakan untuk pabrik gula yang dulunya berdiri di pasar Cokrokembang, kabupaten Tulung. Saat itu, area penjagaan dipagari dengan tembok tinggi yang kini telah rusak. Setelah Indonesia merdeka, Dinas Pengairan Klaten membangun kembali area umbul yang telah rusak. Meskipun telah ada sejak lama, air dari umbul masih dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, dan kebutuhan air bersih. Sekarang, kawasan umbul telah dikembangkan menjadi objek wisata oleh BUM desa. Selain mempercantik area sekitar umbul, rencananya akan dibangun kolam renang baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Harga tiket masuk dan jam buka Umbul Nilo Klaten Untuk diketahui, biaya masuk Umbul Nilo berbeda pada hari kerja dan akhir pekan. Pada hari kerja, biaya masuk Umbul Nilo sebesar Rp 6.000, sedangkan pada Sabtu, Minggu, dan hari libur biayanya sebesar Rp 8.000. Untuk tarif parkir, sepeda motor dikenakan biaya Rp 3.000 per unit dan mobil dikenakan biaya Rp 5.000. Umbul Nilo buka setiap hari dari pagi hingga sore, yaitu mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Pantai Congot Jetis, Pesona Di Ujung Timur Cilacap

Pantai Congot Jetis, Pesona Di Ujung Timur Cilacap

Pantai Congot Jetis Cilacap merupakan salah satu rekomendasi pantai yang perlu Anda kunjungi saat berada di kota terluas di Jawa Tengah ini. Seperti halnya Kebumen, Kabupaten Cilacap yang berada di pesisir selatan terkenal akan wisata pantainya. Terdapat banyak pantai di Cilacap yang dapat dikunjungi untuk berlibur, sepanjang pesisir selatan. Salah satunya adalah Pantai Congot yang terletak di desa wisata Karangbanar, di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu. Pantai Congot Jetis menjadi tujuan wisata pantai populer bagi wisatawan dari berbagai daerah. Pantai ini terkenal dengan pasir hitamnya yang halus dan ombaknya yang indah saat menerpa breakwater di ujung timur Cilacap. Selain itu, pantai Congot menawarkan panorama eksotis saat matahari terbit dan terbenam. Tentu saja, wisatawan dapat menikmati keindahan panorama tersebut ketika cuaca memungkinkan. Wisata pantai Congot tidak hanya menawarkan keindahan pantai, pasir, dan ombaknya saja, tetapi juga pemandangan pegunungan yang berderet di sisi timur. Dengan panorama yang menakjubkan, wisatawan dapat berfoto dengan background pegunungan atau hamparan laut selatan. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Tidak mengherankan jika pantai ini selalu dipadati oleh wisatawan dari berbagai daerah setiap akhir pekan atau hari libur. Pantai Congot Jetis menjadi tujuan favorit para wisatawan di Cilacap karena selain menawarkan keindahannya, terdapat banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sana. Mulai dari berkuda, bermain ATV, bermain layang-layang, bermain pasir, atau hanya menikmati pemandangan laut dari bawah payung yang tersedia. Bagi pecinta kuliner, pantai Congot juga merupakan surga bagi mereka. Kuliner seafood yang lengkap dan terjangkau sangat mudah ditemukan di sana. Wisatawan dapat membeli ikan segar di pasar ikan yang masih beroperasi di kompleks pantai Congot untuk kemudian diolah di restoran-restoran terdekat. Setiap tahun, pada bulan Sura atau tahun baru hijriah, pantai Congot juga mengadakan prosesi sedekah laut yang memukau. Wisatawan dapat menyaksikan prosesi tersebut dari awal hingga akhir pelarungan jolen ke tengah laut. Pantai ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB dan berjarak 49 kilometer atau dapat ditempuh dalam waktu 70 menit dari pusat kota Cilacap. Pantai Congot Jetis terletak di perbatasan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen yang hanya dipisahkan oleh Sungai Bodo. Foto Dok. Instagam Asep Burhan

Rekomendasi Tempat Wisata Bandungan Semarang, Cocok Untuk Liburan Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Wisata Bandungan Semarang, Cocok Untuk Liburan Akhir Pekan

Tempat wisata Bandungan Semarang berikut ini bisa menjadi rekomendasi bagi Anda untuk menikmati liburan akhir pekan dengan suasana alam yang sejuk. Masyarakat Semarang dan sekitarnya pasti familiar dengan nama Bandungan. Terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Bandungan menawarkan banyak opsi wisata. Oleh karena itu, tak mengherankan jika berbagai penginapan didirikan di sekitar wilayah ini karena telah lama menjadi tujuan wisata sejak masa kolonial Belanda. Biasanya, suhu di Bandungan berkisar antara 16°-19°celcius sehingga akan terasa cukup sejuk saat melakukan aktivitas wisata di wilayah ini. Karena suhunya yang cukup sejuk, mudah menemukan bunga mekar di sepanjang jalan seperti di toko bunga ataupun tanaman liar yang tumbuh di sekitar rumah penduduk. Apa saja objek wisata Bandungan Semarang? Berikut beberapa diantaranya yang dapat Anda kunjungi. Rekomendasi Tempat Wisata Bandungan Semarang Candi Gedong Songo Bangunan suci yang memiliki unsur kepercayaan Hindu ini terletak di lereng Gunung Ungaran pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut di dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan. Candi ini dikenal sebagai salah satu bangunan paling tinggi di Indonesia. Candi ini ditemukan pada tahun 1740 oleh Raffles pada abad ke-8 Masehi. Awalnya, Raffles menemukan tujuh candi, tapi pada abad ke-20, dua candi lainnya ditemukan. Karena itu, candi ini dikenal sebagai Candi Gedong Songo (sembilan bangunan). Namun, jika Anda mengunjungi tempat tersebut, Anda hanya akan menemukan lima kompleks candi, sehingga masih ada misteri yang belum terpecahkan. Bentuk relief yang ditemukan di candi tersebut membuktikan bahwa candi ini dibangun pada abad ke-7 pada masa pemerintahan Raja Mataram kuno, yaitu Putera Sanjaya. Meskipun begitu, para peneliti masih belum bisa memastikan kapan tepatnya candi ini selesai dibangun. Fakta menarik dan sering menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang mengunjungi candi ini adalah pemandian air hangat belerang alami yang dapat dinikmati di dekat candi IV dan V. Selain itu, di wilayah Candi Gedong Songo juga tersedia area perkemahan, jasa fotografi, dan akomodasi yang sering digunakan untuk acara dari berbagai instansi. Pondok Wisata Umbul Sidomukti Umbul Sidomukti di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang adalah tempat wisata alam pegunungan yang telah dirancang dengan baik oleh pengelola dan dilengkapi dengan beragam fasilitas menarik. Didirikan pada tahun 2007, tempat ini menyediakan outbond training, tempat renang alami, camping ground, dan lain-lain. Dengan tagline “The Unforgettable Adventure Place”, pengunjung dapat menikmati nuansa dan keseruan yang disediakan pengelola, seperti: Taman Bunga Celosia Taman bunga ini tentunya sudah familiar di kalangan pengunjung yang ingin berlibur. Taman bungan ini dibangun pada tahun 2017 dan terus diperbarui untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi para pengunjung. Lokasi wisata terletak di Jln. Wisata Candi Gedong Sono Km 0.5, Desa Candi Kecamatan Bandungan, taman ini buka dari pukul 07.30 hingga 17.30. Untuk masuk ke taman ini, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar 20 ribu rupiah pada hari biasa, dan 25 ribu rupiah pada akhir pekan. Tidak hanya bunga yang dapat dilihat di sini, namun juga terdapat banyak fasilitas yang beragam mulai dari spot foto instagramable seperti little korea, lorong bunga, hingga wahana permainan seperti taman domba dan kelinci, kolam renang, trampoline, ATV, Istana balon, dan lain-lain. Sehingga, taman bunga celosia ini sangat sesuai untuk anak-anak. Selain itu, pengunjung juga dapat menyewa gedung aula pertemuan untuk melangsungkan pertemuan, dan untuk yang suka berfoto ala korea dan jepang, terdapat penyewaan hanbok dan kimono beserta fotografer yang siap mengabadikan momen. Jika pengunjung ingin membawa pulang tanaman, taman ini juga menyediakan tanaman yang dapat dibeli. Untuk informasi lebih lanjut, pengunjung dapat melihat di akun instagram @taman_bunga.celosia. Ayanaz Gedong Songo Ayanaz Gedong Songo merupakan sebuah objek wisata yang masih berada satu kompleks dengan Candi Gedong Songo. Tepatnya 100 hingga 150 meter dari loket pintu masuk di Candi I. Ayanaz Gedong Songo menawarkan 35 tempat foto yang mencakup tenda gelembung dengan dekorasi boneka dan bantal, balon udara, ayunan, kursi-kursi menarik di sekitar kolam, kursi-kursi eksotis, dan sejenisnya. Jangan ragu-ragu untuk mengunjungi tempat ini karena Ayanaz menyediakan berbagai fasilitas seperti area parkir yang luas, mushola, toilet, dan warung makan yang mudah ditemukan di sekitar lokasi, terutama oleh-oleh khas Semarang. Tidak hanya itu, ada juga penginapan yang dapat disewa di sekitar area tersebut jika ingin menikmati liburan lebih lama. Jika Anda ingin mengambil foto, sebaiknya hindari datang pada hari libur nasional agar lebih tenang. Jika Anda ingin melihat lebih banyak, ikuti akun Instagram @ayanaz.gedongsongo. Setiya Aji Flower Farm Lokasi taman bunga berada di Dusun Ngasem, Kabupaten Bandungan, sekitar 30 km dari pusat kota Semarang jika melewati Jalan Semarang-Surakarta. Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang menginginkan latar belakang foto yang indah dengan berbagai macam bunga warna-warni. Hanya dengan membayar tiket seharga Rp 7.500, Anda dapat menikmati keindahan taman bunga ini sepuasnya. Tidak hanya itu, taman ini juga sering digunakan sebagai tempat foto prewedding bagi pasangan yang akan menikah. Oleh karena itu, tak heran jika banyak pengunjung yang membawa fotografer pribadi ketika berkunjung ke sana. Untuk menuju ke tempat ini, disarankan menggunakan kendaraan pribadi seperti motor agar terhindar dari kemacetan. Saat berkunjung, sebaiknya datang di pagi hari terutama pada musim kemarau. Pastikan untuk memakai alas kaki yang nyaman untuk aktivitas di luar ruangan, menjaga agar tidak menginjak tanaman di sana, dan membuang sampah pada tempatnya untuk menjaga keindahan taman bunga ini. Jika Anda ingin menunaikan sholat, jangan khawatir karena tersedia mushola kecil di sana. Pastikan juga membawa perlengkapan ibadah Anda. Jika Anda ingin melihat seberapa indahnya lokasi ini, kunjungi akun Instagram @setiya_aji_flower_farm. Mawar Camp Area Bagi Anda yang baru mencoba hiking atau tidak ingin langsung mendaki ke pegunungan yang cukup tinggi, Mawar camp adalah tempat yang tepat. Terletak di wilayah Gunung Ungaran, tempat ini menawarkan pemandangan indah pegunungan Ungaran. Terletak di Dusun Kluwihan, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, kawasan basecamp ini sering dikunjungi oleh banyak pengunjung. Bukan hanya karena sedang populer di Semarang, namun juga karena fasilitas dan pemandangan yang ditawarkan mampu menarik pengunjung dari Semarang dan daerah sekitarnya. Jika Anda melakukan perjalanan dari Semarang, cukup masuk ke kawasan Bandungan, dan setelah sampai di Pasar Jimbaran, ikuti saja petunjuk arah ke Basecamp Mawar yang sejajar dengan Pondok Kopi dan Umbul Sidomukti. Basecamp ini dilengkapi dengan fasilitas berupa mushola, toilet, dan warung makan yang buka 24 jam. … Baca Selengkapnya

Punthuk Setumbu Magelang, Menikmati Keindahan Nirwana Sunrise

Punthuk Setumbu Magelang, Menikmati Keindahan Nirwana Sunrise

Punthuk Setumbu merupakan kawasan perbukitan yang berada di belakang Candi Borobudur Magelang. Dari lokasi ini, pengunjung dapat melihat keindahan Candi Borobudur dengan latar matahari terbit. Dahulu, kawasan ini merupakan perkebunan yang dimiliki oleh warga, namun kemudian menjadi terkenal ketika seorang fotografer memotret matahari terbit Borobudur dari sini. Sejak itu, banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan matahari terbit di tempat ini. Tempat pariwisata ini semakin terkenal setelah menjadi lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2. Bukit yang terletak di rangkaian bukit Menoreh ini memiliki ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Daya Tarik Punthuk Setumbu Punthuk Setumbu ialah destinasi utama untuk menyaksikan matahari terbit. Pemandangan matahari terbit itu semakin mengagumkan dengan latar belakang Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan keindahan Candi Borobudur yang dikelilingi oleh kabut. Lanskap matahari di pagi hari ini menjadi elemen istimewa Punthuk Setumbu. Oleh karena itu, tak mengherankan bahwa tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh pelancong lokal, mancanegara, dan juga fotografer. Menikmati Borobudur / Nirwana Sunrise Hanya di objek wisata Punthuk Setumbu ini lah para pengunjung dapat menikmati keindahan Candi Borobudur dari ketinggian. Perbedaan pemandangan yang luar biasa dapat dirasakan ketika melihat Candi Borobudur dari atas. Pada pagi hari, puncak Candi Borobudur terlihat menonjol dan menembus kabut saat matahari mulai naik. Oleh karena itu, wisata ini dikenal sebagai Nirwana Sunrise karena keindahan yang ditawarkan tidak seperti yang lain. Trekking Tidak hanya dapat menikmati keindahan yang ditawarkan oleh lokasi wisata ini, pengunjung juga dapat meningkatkan kesehatan mereka. Ini disebabkan karena pengunjung harus melakukan trekking selama 15-20 menit untuk mencapai Punthuk Setumbu. Perjalanan ini akan sangat menarik karena memperlihatkan pemandangan hijau yang menyegarkan, disertai dengan suara kicauan burung dan beberapa satwa yang kadang-kadang melintas. Selain itu, jika Anda melakukan trekking ke sini, Anda tidak perlu khawatir tentang jatuh atau terpeleset karena jalan sudah diaspal dan di sisi kanan terdapat pagar yang cukup kuat untuk membatasi jurang. Oleh karena itu, ini sangat aman. Spot Foto Menarik Pengunjung dapat memanfaatkan spot foto yang tersedia di tempat wisata ini. Terdapat kursi yang ditempatkan di tepi tebing, memberikan kesan pengunjung sedang terbang. Selain itu, tersedia ayunan yang membuat penggunanya merasa melayang di antara gunung-gunung. Tak lupa, ada beberapa fasilitas untuk anak-anak bermain. Berjemur di Menoreh Hills Usai menikmati pesona matahari terbit, disarankan untuk tak terburu-buru pergi. Tetaplah berlama-lama di tempat ini dan nikmati sinar matahari saat menjelang siang sambil menikmati panorama yang memesona. Udara yang masih segar dan bebas dari polusi akan memberikan manfaat kesehatan dan meningkatkan kenyamanan Anda di sini. Berkemah di Menoreh Hills Terdapat opsi lain yang dapat dilakukan pengunjung saat menikmati keindahan alam di Punthuk Setumbu pada malam hari. Pihak pengelola telah menyiapkan zona perkemahan di area bawah Menoreh Hill. Meski begitu, para pengunjung harus mempersiapkan sendiri seluruh kelengkapan dan peralatan yang dibutuhkan. Disamping itu, bagi para wisatawan yang memilih untuk berkemah, wajib mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan. Seperti melarang meninggalkan sampah di puncak, mematuhi norma sosial, dan tidak diperbolehkan berkemah bersama dengan lawan jenis. Tips Melihat Sunrise di Punthuk Setumbu Agar bisa memperoleh lokasi yang optimal, para pengunjung disarankan untuk hadir pada pukul 04.00 WIB, saat itu lazimnya sudah terdapat banyak tamu wisata yang tiba. Jangan lupa, para wisatawan diwajibkan memakai sepatu sport dan jaket, lantaran suhu di sana cukup dingin. Sekitar pukul 05.00, sinar matahari mulai terlihat perlahan-lahan, waktu ini amat ideal untuk mengambil foto. Jalan Menuju Punthuk Setumbu Lokasi Punthuk Setumbu terletak di Jl. Borobudur Ngadiharjo KM. 2, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Wisatawan dapat mengakses area ini dengan kendaraan roda dua atau roda empat dan parkir di area utama. Jarak dari Candi Borobudur hanya sekitar 5 km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit. Jika perjalanan dimulai dari Jogja, Solo, atau Semarang, arahkan kendaraan ke arah Candi Borobudur dan kemudian ke Perbukitan Menoreh. Di sepanjang jalan, akan ditemukan Hotel Manohara dan tidak jauh dari hotel tersebut terdapat papan petunjuk dengan tulisan “Borobudur Nirwana Sunrise”. Ikuti petunjuk tersebut dan dalam waktu sekitar 10 menit, wisatawan akan sampai di Punthuk Setumbu. Fasilitas Sebagai destinasi wisata yang diminati di Magelang Jawa Tengah, Punthuk Setumbu menawarkan berbagai fasilitas yang memadai. Berikut beberapa fasilitas yang tersedia di Punthuk Setumbu yang dapat dinikmati saat berkunjung ke tempat ini: Lokasi Gmaps Harga Tiket Punthuk Setumbu Harga tiket dan informasi jam operasional dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pengelola.

Rekomendasi Tempat Wisata Magelang Seru dan Menyenangkan

Rekomendasi Tempat Wisata Magelang Seru dan Menyenangkan

Rekomendasi tempat wisata Magelang berikut meliputi Kabupaten Magelang dan Kota Magelang yang tentunya tak perlu diragukan lagi keindahannya. Salah satunya termasuk dalam 7 keajaiban dunia, yaitu Candi Borobudur. Jika membicarakan tentang tujuan perjalanan di Magelang, yang pertama kali terlintas pasti Candi Borobudur. Namun, jika kita bersedia menghabiskan banyak waktu untuk menjelajahi Magelang, akan ada banyak tempat wisata di sana yang juga menarik. Bahkan, setiap bulannya mungkin akan ada penambahan lokasi wisata di Magelang. Apabila Anda berkesempatan untuk berlibur, tidak ada salahnya untuk mengunjungi beberapa lokasi wisata di Magelang yang menarik ini! Rekomendasi Tempat Wisata Magelang Nepal van Java Nepal Van Java di Magelang adalah destinasi wisata dengan pemandangan alam yang luar biasa. Lokasi ini mendapat sebutan yang unik karena lokasinya yang berada di lereng gunung. Hal ini karena lokasi ini digadang-gadang mirip dengan suasana/pemandangan di Negara Nepal. Pemandangan alamnya sangat menakjubkan, dengan sawah, gunung, perbukitan, dan pepohonan hijau yang menjadi daya tarik utama. Selain itu, rumah-rumah berwarna-warni juga menjadi bagian dari pemandangan yang menarik. Untuk merasakan keseruan yang tak terlupakan, jangan lewatkan untuk menjelajahi Nepal Van Java dari satu sisi ke sisi lainnya, dan merasakan jalur yang menantang. Baca selengkapnya Nepal Van Java Magelang, Panorama Indah di Lereng Gunung Sumbing Punthuk Setumbu Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit yang memiliki panorama alam yang indah, serta udara yang menyejukan. Adapun tempat wisata di dekat Punthuk Setumbu yang sangat terkenal adalah Candi Borobudur. Dalam kata lain, mendatangi Punthuk Setumbu adalah alternatif lain untuk menikmati keagungan dan kecantikan Candi Borobudur. Tempatnya terletak di kawasan Gunung Menoreh dan alamatnya berada di Kurahan Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Air Terjun Kedung Kayang Air Terjun Kedung Kayang ialah air terjun tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian mencapai 1.200 mdpl. Air Terjun Kedung Kayang dapat disaksikan dari atas atau bawah, dengan rute trekking dan panorama yang berbeda-beda. Jangan lewatkan kesempatan untuk berfoto di gardu pandang yang menghadap langsung ke Gunung Merapi. Baca selengkapnya Air Terjun Kedung Kayang Magelang, Eksotis dan Mistis Gardu Pandang Silancur Apabila berada di daerah Kaliangkrik, jangan lupa mengunjungi Silancur Highland. Lokasi ini terletak di ketinggian sekitar 1.300 mdpl dan menawarkan pemandangan Gunung Sumbing di sisi barat serta rangkaian Gunung Merapi hingga Ungaran di sisi sebaliknya. Tak hanya itu, Gardu Pandang Silancur juga menjadi destinasi wisata keluarga yang menyenangkan dan edukatif. Tersedia fasilitas penginapan dan kafe yang akan memberikan suasana romantis saat malam hari tiba. Tak jauh dari loket masuk, ada kebun penuh dengan bunga berwarna-warni yang sangat cocok untuk spot foto. Mangli Sky View Sebagaimana namanya, Mangli Sky View memberikan kesan kepada para pengunjung seakan-akan mereka berada di langit dengan menyaksikan keindahan alam bumi yang luar biasa. Objek wisata di Magelang ini terletak pada ketinggian sekitar 1.570 mdpl, terletak di bawah kaki Gunung Sumbing dengan memiliki lahan pertanian dan kebun sayur yang sangat luas dan terjaga dengan baik. Kunjungan ke Mangli Sky View tidak lengkap tanpa merasakan nuansa berkemah dan bermalam bersama alam. Area Camping Ground yang sangat luas tersedia di Mangli Sky View. Svargabumi Borobudur Svargabumi Borobudur memperkenalkan konsep wisata sawah dengan puluhan spot foto menarik yang tersebar di dalamnya. Destinasi wisata yang tengah viral di media sosial ini telah berhasil membangkitkan semangat para wisatawan dari luar daerah untuk berkunjung. Berkunjung ke Svargabumi bersama keluarga, teman, atau kerabat dekat akan membuat pengalamanmu semakin menyenangkan saat mengeksplorasi tempat wisata ini. Selain hunting foto, kamu juga dapat menjelajahi Svargabumi Borobudur dengan menggunakan mobil VW. Sepanjang perjalanan, kamu akan ditemani panorama sawah yang hijau dan memukau. Baca selengkapnya Svargabumi Borobudur Magelang, Wisata Tengah Sawah Yang Instagramable Curug Silawe Melakukan perjalanan wisata ke Curug Silawe seperti kata pepatah “Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui”. Di sekitar Curug Silawe terdapat air terjun lainnya yang disebut Curug Sigong. Curug Silawe juga merupakan pilihan destinasi wisata yang tepat untuk keluarga. Tidak banyak tempat wisata air terjun yang cocok untuk semua usia, namun tetap memperhatikan sikap berhati-hati. Curug Silawe memiliki tinggi 60 meter dan airnya tidak pernah kering bahkan di musim kemarau.

Pesona Hutan Walitis Temanggung, Terdapat Pohon Purba Berukuran Raksasa

Pesona Hutan Walitis Temanggung, Terdapat Pohon Purba Berukuran Raksasa

Hutan Walitis atau merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di kawasan hutan Rasamala Kabupaten Temanggung. Di tengah ratusan pohon di kawasan hutan Rasamala, terdapat satu pohon yang memiliki ukuran batang yang sangat besar. Pohon yang dimaksud adalah pohon walitis yang diyakini telah berumur ratusan tahun. Pohon walitis ini memiliki tinggi 30 meter dengan diameter batang sekitar 7,5 meter. Karena ukurannya yang sangat besar, diperlukan enam hingga tujuh orang dewasa yang berpegangan tangan untuk mengukurnya kembali. Sebelumnya, terdapat beberapa pohon walitis di hutan Rasamala, namun karena ditebang oleh penduduk sekitar, hanya tersisa satu pohon saja. Selain memiliki tinggi dan ukuran batang yang besar, pohon walitis juga memiliki keunikan lain yang pasti akan membuat siapa saja takjub. Pada suatu kejadian, terjadi kebakaran di hutan ini. Namun, pohon walitis tersebut tidak terbakar sama sekali, sebuah hal yang sangat aneh. Mitos Pohon Walitis Walitis berasal dari gabungan kata ‘wali’ dan ‘titis’ yang artinya pohon ini ditanam oleh seorang wali, seorang tokoh yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Dari cerita yang diceritakan oleh para sesepuh di desa setempat, wali yang dimaksud dalam penamaan pohon ini adalah Ki Ageng Makukuhan. Menurut cerita, Ki Ageng Makukuhan pernah mengungsi ke hutan Rasamala dan menancapkan tongkatnya ke tanah di kawasan hutan terbawah sebagai tanda keberadaannya di sana. Meskipun kebenarannya belum pasti, namun diyakini bahwa tempat di mana tongkat Ki Ageng Makukuhan ditanamkan menyebabkan tumbuhnya pohon raksasa Walitis. Ki Ageng Makukuhan adalah seorang ulama terkenal di Temanggung yang berjuang untuk menyebarkan agama Islam. Menurut mitos lain, pada tahun 1966 pohon Walitis tersambar petir dan terbelah menjadi dua, tetapi pohon itu dapat pulih dengan sendirinya dari waktu ke waktu. Bahkan, dipercaya bahwa ranting yang jatuh dari pohon tersebut dapat menambah karisma seorang pemimpin atau pejabat politik sehingga banyak pejabat politik yang ingin memiliki ranting pohon tersebut. Banyak pengunjung yang ingin membuktikan keberadaan pohon Walitis ini dan berharap dapat membawa pulang ranting sebagai kenang-kenangan. Selain melihat pohon raksasa, pengunjung juga dapat menikmati keindahan panorama alam yang menampilkan dua gunung, yaitu Gunung Sumbing dan Sindoro. Pohon Purba Tak Terbakar Api Di samping itu, Pohon Walitis dikenal sebagai pohon kuno yang tidak dapat hancur ketika terbakar. Fakta ini terbukti ketika kebakaran hutan menyebar di lereng Gunung Sumbing, di mana banyak pohon lain yang mati dan roboh karena terbakar, tetapi Pohon Walitis tetap berdiri tegak dan memiliki dedaunan yang lebat. Karena berada di daerah yang sejuk, lereng Gunung Sumbing menjadi tempat wisata yang populer, terutama di tempat di mana Pohon Walitis tumbuh. Perjalanan Menuju Hutan Walitis Temanggung Agar menyaksiskan keberadaan Pohon Walitis di hutan Rasamala, para pengunjung akan menghadapi rute perjalanan yang cukup menantang. Kendaraan yang digunakan harus bertenaga karena banyak melewati tanjakan. Jika menggunakan kendaraan beroda dua, pengunjung dapat langsung mencapai tempat pohon tersebut berada. Sebelum memasuki hutan, para pengunjung juga akan melintasi Embung Jetis, dari sini pemandangan hutan dengan latar Gunung Sumbing terlihat sangat indah. Terlebih lagi, jika dilihat dari gardu pandang yang diisi Embung, di arah sebaliknya akan terlihat panorama Kota Temanggung dari kejauhan. Pilihan Transportasi Opsi transportasi yang dapat dipilih untuk mencapai hutan walitis adalah mobil ataupun sepeda motor. Untuk mengetahui rute yang harus ditempuh, dapat mengandalkan panduan dari Google Maps yang dapat diakses melalui perangkat pintar Anda. Jika menggunakan moda transportasi umum seperti bus, Anda dapat turun di Kecamatan Selompampang. Kemudian, lanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek atau kendaraan umum lainnya untuk menuju Desa Tanggulanom. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga mencapai lokasi wisata hutan walitis di Tanggulanom Temanggung yang terletak di Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung.

Seribu Batu Semliro Kudus, Tempat Ngopi Asyik Di Lereng Gunung Muria

Seribu Batu Semliro Kudus, Tempat Ngopi Asyik Di Lereng Gunung Muria

Seribu Batu Semliro Kudus merupakan objek wisata yang telah ada sejak akhir tahun 2019 lalu. Sebenarnya objek wisata alam yang terletak di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog-Kabupaten Kudus ini merupakan objek wisata milik perorangan. Sebelum dikenal dengan nama Seribu Batu Semliro, pemilik tempat wisata di Kudus Jawa Tengah ini awalnya menamai tempat tersebut sebagai Seribu Anak Tangga Semliro karena memiliki banyak tingkatan anak tangga. Perubahan nama ini bukan semata-mata untuk mencari sensasi agar menjadi viral, melainkan sebagai bentuk pertanggungjawaban karya dari seorang Sarjana Seni Terapan Unnes. Karena lokasinya yang berada di pegunungan, suasana yang dihadirkan terasa sejuk dan dingin, sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat relaksasi atau healing. Terdiri dari 4 Lantai Di Destinasi wisata Seribu Batu Semliro ini terdapat bangunan empat lantai, di mana setiap lantai mempunyai fungsi dan karakteristik yang berlainan. Lantai pertama memiliki dapur dan berfungsi sebagai ruang kasir, dilengkapi dengan empat meja dan 16 kursi. Lantai kedua menyediakan banyak meja dan kursi bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam. Sementara itu, lantai tiga dan empat sedang dalam tahap pembangunan dan akan dijadikan tempat untuk berfoto. Jika sudah memesan makanan dan minuman, pengunjung dapat langsung ke lantai empat untuk berswafoto tanpa tambahan biaya. Namun, bagi yang hanya ingin berfoto, dikenakan biaya sebesar Rp5.000. Terdapat aturan unik di lokasi ini, pengunjung yang membeli makanan atau minuman sudah otomatis diizinkan untuk berswafoto. Meskipun spot foto masih dalam tahap pembangunan, pengunjung tetap bisa menikmati keindahan tempat ini. Menu makanan yang disajikan cukup terjangkau, dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp40.000, sambil menikmati pemandangan yang indah dan asri di destinasi ini. Perjalanan 45 Menit dari Pusat Kota Kudus Untuk tiba di lokasi ini, dibutuhkan waktu yang relatif cukup lama. Dari pusat kota Kudus, diperlukan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Untuk mencapai Seribu Batu Semliro dari pusat kota Kudus, dapat dilakukan dengan melalui Jalan Raya Kudus – Colo untuk menuju ke Desa Wisata Rahtawu. Setelah mencapai Tugu Wisata Desa Rahtawu, masih perlu menempuh jarak sekitar 7 km lagi. Jalur akses ke lokasi dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat, namun perlu berhati-hati saat berkendara karena jalur yang dilalui cukup berliku dan menanjak. Harga Tiket Masuk Seribu Batu Semliro Tiket masuk Seribu Batu Semliro sebesar Rp. 5.000,- per orangParkir motor sebesar Rp 3.000,-Parkir mobil sebesar Rp. 5.000,- Harga di atas sewaktu-waktu dapat berubah. Jam Operasional Seribu Batu Semliro Jam buka Seribu Batu Semliro setiap hari Senin hingga Minggu.Seribu Batu Semliro beroperasional mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00. Daya Tarik Seribu Batu Semliro Melihat Pemandangan Alam secara Langsung Seribu Batu Semliro menawarkan lokasi santai yang menarik karena langsung menghadap ke pemandangan alam yang hijau dan asri. Di sana, Anda bisa melihat secara lebih dekat bukit dan lahan perkebunan warga dengan sensasi alam yang segar dan alami. Banyak tempat duduk yang menghadap langsung ke pemandangan alam, sehingga menjadi favorit pengunjung di Seribu Batu Semliro. Anda bisa menikmati keindahan alam sambil menikmati hidangan yang tersedia. Pemandangan di sore hari akan tampak berbeda, terutama ketika warna langit mulai berubah dan matahari kembali ke tempat peraduannya. Mencicipi Kopi Arabika Khas Rahtawu Daya tarik lainnya adalah untuk para pecinta kopi, yang dapat mencicipi kopi Arabica khas Rahtawu. Kopi ini tidak dapat ditemukan di tempat lain karena hanya ditanam di Desa Rahtawu. Anda akan merasakan ketenangan saat menikmati secangkir kopi sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Semua rasa lelah dan penat akan hilang. Seribu Batu Semliro juga memiliki restoran yang menyajikan makanan khas Kudus. Hunting Foto Seribu Batu Semliro memiliki 4 tingkat dengan fungsi yang berbeda-beda. Jika Anda ingin berburu foto yang keren, Anda bisa menuju ke lantai paling atas.