Jowonews

Goa Terawang Blora, Goa Prasejarah Dengan Pemandangannya Yang Eksotis

Goa Terawang Blora, Goa Prasejarah Dengan Pemandangannya Yang Eksotis

Pernahkah kamu berkunjung ke Kabupaten Blora di Jawa Tengah? Jika iya, rasanya sangat disayangkan jika tidak mampir ke tempat wisata eksotis Goa Terawang Blora. Tepatnya di Kedungwungu Todanan, Kecamatan Todanan. Gua Terawang adalah salah satu gua prasejarah di Blora. Menurut publikasi Pemerintah Kabupaten Blora, Goa Terawang berumur sekitar sepuluh juta tahun. Goa Terawang atau Goa Srawang merupakan salah satu objek wisata alam berupa kompleks goa di atas lahan seluas 13 hektar. Gua ini terbentuk di endapan batugamping Pegunungan Kapur Utara, di tengah hutan jati di kawasan KPH Blora. Wisata Goa Terawang Blora ini merupakan kompleks gua (terdiri dari beberapa gua). Setiap gua terhubung satu sama lain oleh lorong yang terbentuk secara alami. Panjang rute terpendek adalah tujuh puluh meter dan rute terpanjang adalah seratus delapan puluh meter. Nama-nama goa yang ada di kawasan Goa Terawang adalah Goa Kuncir, Goa Bebek, Goa Menggah, Goa Macan, Goa Pengilon dan Goa Gombak. Berbagai Keunikan Goa Terawang Tempat Raja Jawa Mencari Wangsit Gua Terawang Todanan sudah dikenal sejak zaman raja-raja Jawa sebagai tempat bersemedi untuk mendapatkan kekuatan mistik/wangsit. Pada masa penjajahan Belanda, goa ini menyimpan banyak sejarah karena sering digunakan untuk pertemuan Bupati Blora di RMA Cokronegoro dengan pejabat Belada. Konon di setiap akhir pertemuan selalu ada pesta dansa untuk para pejabat yang hadir. Namun, pada masa Perang Kemerdekaan, Goa Terawang menjadi daerah pertahanan para pejuang melawan rezim kolonial. Sebanyak 6 Goa Saling Terhubung Goa Terawang memiliki panjang parit lebih dari 180 meter dengan kedalaman 5 sampai 11 meter di bawah tanah. Sebelum memasuki goa, pengunjung harus menuruni anak tangga sepanjang 15 meter menuju mulut goa. Di dalamnya terdapat stalagmit dan stalaktit yang diperkirakan berusia lebih dari 10 juta tahun. Di langit-langit gua, terdapat sejumlah lubang alami di lantai dengan ukuran berbeda, dan dari sinilah nama Terawang berasal. Ventilasi seperti jendela di dalam goa, sehingga sirkulasi udara cukup baik, tidak pengap. Melalui lubang-lubang tersebut, kita bisa melihat pohon jati yang menjulang tinggi dan tanaman lain yang tumbuh di atas gua. Jika melangkah lebih jauh, kamu akan menemukan 5 gua yang saling berhubungan. Gua paling depan atau terluar adalah Terawang 1, begitu seterusnya hingga Terawang 5 berada di bagian terdalam. Cahaya Matahari Masuk Dalam Goa Keistimewaan gua ini adalah pengunjung dapat mengamati dengan nyaman di siang hari. Gua ini juga memiliki enam sub gua lainnya dalam satu area. Jika pengunjung datang saat matahari bersinar terik, maka kamu dapat menyaksikan keindahan cahaya atau siluet indah yang memasuki gua. Keindahan sinar matahari yang menyinari Gua Terawang sering dijadikan sebagai lokasi syuting. Bagi pengunjung yang suka berfoto, keindahan Goa Terawang beserta siluet cahaya yang menyinari langit-langit goa memberikan rasa keindahan tersendiri. Pengunjung juga bisa berfoto area di luar goa, mengabadikan keindahan alam hutan jati dan satwa di sekitarnya. Ini dapat menjadi objek foto yang bagus. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan fasilitas rumah pohon yang disediakan oleh pengelola. Satwa Liar Yang Jinak Di hutan sekitar Goa Terawang ini banyak di huni oleh hewan lain seperti kera dan berbagai jenis burung. Pengunjung bisa leluasa berinteraksi dengan satwa yang ada tanpa ada batasan dari penjaganya. Syawalan Goa Terawang Blora Setiap tahun Goa Terawang mengadakan festival tahunan yang disebut Syawalan Goa Terawang. Acara berlangsung cukup meriah. Bahkan, ada juga band-band ternama yang tampil di festival tahunan ini, seperti Tony Q. Rastavara dan OM New Pallapa. Fasilitas Goa Terawang Berikut berbagai macam fasilitas yang bisa anda nikmati saat menghabiskan waktu libur di Goa Terawang Blora: Area parkir kendaraan yang luas Toilet Camping ground Pusat informasi Warung wisata Pusat aksesoris, souvenir dan oleh-oleh Persewaan alat susur gua Gazebo dan tempat istirahat Harga Tiket Masuk Goa Terawang Untuk menikmati pesona Blora Jawa Tengah, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Di Blora terdapat banyak spot piknik menarik yang akan memanjakan perjalanan liburan kamu bersama keluarga. Tiket masuk tempat wisata alam di Goa Terawang ini Rp 7.000/orang, sangat murah bukan? Meski tiket masuk Goa Terawang sangat murah, namun daya tarik keindahan yang dihadirkan tidaklah murah. Dengan tiket yang murah, Kamu dapat menikmati keindahan Gua Terawang Blora sepuasnya. Untuk mengunjungi objek wisata Goa Terawang ini, buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Biaya masuk objek wisata Goa Terawang dapat berubah sewaktu-waktu dan belum termasuk biaya parkir.

Menikmati Pagi Di Desa Sembungan, Desa Tertinggi di Jawa dan Tercantik Se-Asia

Menikmati Pagi Di Desa Sembungan, Desa Tertinggi di Jawa dan Tercantik Se-Asia

Seperti pegunungan di Eropa yang diselimuti salju putih, keindahan panorama di desa yang berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng ini begitu mempesona. Bahkan pemandangan yang menakjubkan di desa ini disebut-sebut sebagai yang terindah di Asia. Desa Sembungan berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah. Desa ini bahkan disebut yang tertinggi di Pulau Jawa. Desa yang berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut ini menyuguhkan panorama alam berupa sawah berundak-undak dengan pemandangan perbukitan yang hijau diselimuti udara pegunungan yang segar. Dikutip dari Diengplateau.com, Selasa (5 Juli 2022), salah satu keindahan menawan yang dicari wisatawan adalah Fajar Emas di Bukit Sikunir. Apalagi Desa Sembungan juga menawarkan panorama Telaga Cebong yang eksotis. Waktu terbaik untuk menikmati panorama alam Desa Sembungan adalah saat pagi hari, tepatnya saat matahari mulai beranjak terbit. Kabut yang menyelimuti desa pun perlahan mulai menghilang dan mencair seperti embun. Saat itulah lanskap desa Sembungan menyerupai desa pegunungan Eropa yang diselimuti salju. Keindahan alam itulah yang membuat Dataran Tinggi Dieng dijuluki negeri di atas awan. Desa tertinggi di Jawa Tengah ini baru saja masuk dalam daftar 50 besar Indonesian Tourism Village Awards (ADWI) 2022. Namun, siapa sangka keindahan alamnya sudah dikagumi wisatawan mancanegara sejak tahun 1911. Sekilas Sejarah Desa Sembungan Diperkirakan desa tertinggi di Jawa Tengah ini telah ada sejak 1948, atas prakarsa seorang kyai bernama Kiai Adam Sari. Diduga Kyai Adam Sari adalah Joko Sembung, putra Empu Supo, saudara Sunan Kalijaga. Makam Kiai Adam Sari terletak di atas desa. Hingga saat ini makamnya sering dikunjungi peziarah dari luar kota. Pada awalnya, hanya ada sedikit orang yang tinggal di desa Sembungan. Mereka membangun rumah kayu dengan atap dari jerami, rumput kering atau alang-alang. Lambat laun, tempat ini berkembang dan menjadi desa wisata dataran tinggi Dieng yang terkenal. Desa Sembungan berjarak sekitar 30 menit dari Dieng. Mengutip dari situs jadesta.kemenpraf.go.id, Desa Sembungan bahkan dinobatkan sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Predikat tersebut bukan tanpa alasan disematkan kepada desa tertinggi di Jawa Tengah ini. Hal ini dikarenakan letak desa Sembungan yang berada sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau kira-kira sama dengan gunung Ijen di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 2.443 mdpl dan lebih tinggi dari gunung Ungaran yang berada pada ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut. Tidak hanya terletak di dataran tinggi, desa Sembungan juga memiliki panorama alam yang indah. Desa ini memiliki keindahan alam dan budaya yang eksotis, rumah bagi beberapa matahari terbit terindah di Asia, Telaga Cebong dengan airnya yang berkilauan dan air terjun Sikarim yang tinggi.

Bukit Tangkeban Pemalang, Surga Di Kaki Gunung Slamet

Bukit Tangkeban Pemalang, Surga Di Kaki Gunung Slamet

Selain memiliki daratan pantai yang indah, Kabupaten Pemalang juga memiliki pegunungan yang cantik. Tepatnya Bukit Tangkeban Pemalang yang berada di kaki Gunung Slamet. Tempat wisata di Nyalembeng, Kecamatan Pulosari ini kini sedang ramai dikunjungi wisatawan karena pemandangannya yang menakjubkan. Bahkan beberapa waktu lalu kawasan ini masuk sebagai nominator Anugrah Pesona Indonesia (API) kategori Dataran Tinggi bersama sembilan nominator lainnya. Hawa sejuk di Bukit Tangkeban Pemalang banyak yang mengaitkan kesamaannya dengan daerah Lembang, Jawa Barat. Sementara pemandangan sekitar yang dipenuhi pegunungan, ada yang mengatakan mirip daerah Dieng di Kabupaten Banjarnegara. Bukit Tangkeban berada pada ketinggial 1.250 meter di atas permukaan laut. Berbalut nuansa alam, taman wisata ini menawarkan berbagai jenis pilihan rekreasi dengan beragam fasilitas pendukungnya. Sebut saja seperti taman bermain anak, permainan outbond, cafe atau resto, hingga spot foto, semuanya terkonsep rapi. Daya Tarik Bukit Tangkeban Pemalang Taman Bermain Outdoor Saat memasuki kawasan wisata Bukit Tangkeban, pengunjung tidak langsung mendapati keramaian. Hal ini karena jarak dari gerbang menuju pusat rekreasi sekitar 200 meter. Selain itu, pengunjung dapat berjalan kaki dari tempat parkir depan atau menggunakan transportasi off-road. Area pertama yang akan kamu temui adalah taman bermain anak-anak dan arena pacuan kuda, dan ATV. Terdapat beragam area bermain anak yang menarik di sini. Dari ayunan hingga pertunjukan bianglala kecil ada di sini.Di area ini juga terdapat kolam renang anak yang nyaman. Kamu bisa mencoba semua wahana atau memilih sesuai dengan yang diinginkan. Taman Langit Salah satu area paling populer di Tangkeban Hill Pemalang adalah Sky Park atau Taman Langit. Sesuai dengan namanya, Taman Langit menyuguhkan taman tang indah di dataran tinggi. Di area ini terdapat deretan bunga-bunga cantik. Selain itu juga terdapat spot foto kekinian yang menjadi sajian utama. Tersedia juga beragam spot-spot buatan yang keren lengkap dengan ornamen-ornamennya. Selanjutnya adalah Sky Bridge atau jembatan langit yang menjadi spot foto paling banyak dikunjungi dalam antrian. Meski namanya Jembatan, Namun, sebenarnya ini hanyalah sebuah dek yang lantainya terbuat dari kaca bening. Pada hari yang cerah, kamu dapat menyaksikan pemandangan Gunung Slamet langsung di latar belakang dari titik ini. Kawasan Sky Garden juga memiliki toko persewaan kostum untuk mendukung selfie. Pilihannya adalah pakaian dari Negeri Sakura atau Negeri Ginseng. Pengunjung dapat berfoto di tempat-tempat bernuansa Jepang. Area Camping Dibuka sejak 2017 lalu, Bukit Tangkeban telah menjadi salah satu lokasi favorit untuk ngecamp. Di lokasi ini tersedia area camping dengan kapasitas hingga 150 tenda. Camping adalah salah satu cara menikmati suasana alam Tangkeban sepuasnya. Wisatawan dapat melihat matahari terbenam dan matahari terbit tanpa terburu-buru pada jam kerja. Tidak jarang acara musik live diadakan di malam hari. Berkat suasana yang semarak, udara Pemalang yang dingin pastinya tidak akan cepat terlupakan. ArCafe Bukit Tingkeban memiliki kafe yang mengusung konsep alam terbuka. Berbagai jajanan tradisional khas Pemalang tersedia di kafe ini. Selain itu kamu juga dapat menikmati secangkir kopi panas sembari menyaksikan panorama Gunung Slamet yang memanjakan mata. Kursi-kursi kafe sendiri berada di teras dan luar ruangan, sehingga kamu dapat lebih leluasa menikmati pemandangan indah di alam terbuka. Untuk itulah mengapa ArCafe menjadi tempat nongkrong yang asyik bersama pasangan atau keluarga. Untuk pengunjung yang tidak ingin repot membawa bekal makanan pun tak perlu khawatir, di Bukit Tangkeban sudah menyediakan banyak warung makan dengan aneka menu. Wahana Pemacu Adrenalin Bagi kamu yang menyukai dengan permainan yang memacu adrenalin, di area ini juga terdapat sirkuit offroad dengan panjang lintasan kurang lebih 200 meter. Sirkuit yang diberi nama Sirkuit Muntil ini dapat menjadi tempat untuk ajang ketangkasan offroader. Berbagai wahana pemacu adrenalin lainnya juga disediakan di tempat ini seperti para layang, flying fox yang melewati antara perbukitan, ada pula sepeda gantung yang layak dicoba. Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional Untuk menghabiskan waktu liburan di lokasi ini, wisatawan tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Selain tiket masuk, ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan diantaranya tiket untuk masuk wisata taman langit. Untuk memasuki taman langit, kamu perlu mengeluarkan biaya Rp 10.000 Untuk tiket Tangkeban Park, biaya yang diperlukan adalah Rp 20.000 sama dengan ketika anda mengambil paket camping. Sedangkan untuk ATV Adventure 1 putaran Rp 15.000 dan untuk 2 putaran seharga Rp 25.000. ketika berfoto di taman, anda bisa menyewa kostum dengan harga Rp 25.000 untuk orang dewasa. Sedangkan anak-anak dibandrol Rp. 20.000 Sementara itu, bagi kamu yang ingin camping dan menyewa tenda di lokasi, biaya untuk tenda yang diperlukan adalah Rp 75.000 dengan kapasitas yang dapat digunakan oleh 3 sampai dengan 4 orang. Selain itu juga terdapat sewa shelter lama Rp 200.000 dan baru Rp 250.000 Tangkeban Hill dibuka untuk umum setiap hari dari pagi hingga sore hari. Jika Anda menginginkan panorama terbaik untuk keperluan foto, kamu dapat datang sebelum jam 9 pagi. Pendaftaran camp dilakukan di Sekretariat Bukit Tangkeban mulai sore hingga menjelang tengah malam. Jam operasional yang diterapkan yaitu pukul 09.00 – 17.00 WIB. Harga di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola. Fasilitas Penunjang Bukit Tingkeban atau Tingkeban Hill telah di lengkapi dengan beragam sarana pendukung yang cukup memadai. Berikut beberapa fasilitas yang tersedia di lokasi ini, di antaranya adalah: Tempat parkir memadai Pusat informasi wisata Kamar mandi / MCK Toilet umum Mushola Fasilitas air bersih Cafe & resto Gazebo Area bermain anak Wahana bermain seru Spot foto instagramable Tips Berkunjung Bukit Tingkeban merupakan objek wisata area terbuka, maka sebelum berkunjung dapat melihat perkiraan cuaca terlebih dahulu. Jika dirasa cuaca sedang mendung dan berpotensi akan turun hujan, ada baiknya tahan dulu niat anda untuk berwisata kesini. Pastikan anda sedang dalam kondisi sehat dan fit agar momen liburan di Taman Langit Pemalang terasa lebih maksimal. Tetap berhati-hati dan selalu mengutamakan keselamatan sebagai hal penting agar saat berwisata berlangsung aman dan sesuai harapan. Lokasi Bukit Tangkeban Pemalang Letak persis wisata Taman Langit Tangkeban bisa dijangkau dari Alun-Alun Pemalang dengan jarak yang musti ditempuh sekitar 48 km. Setibanya dilokasi wisata Bukit Tangkeban Taman Langit. para pengunjung diharuskan berjalan kaki untuk mendaki menuju puncak utamanya. Dengan jarak yang harus didaki hanya sejauh 100 meter saja, tidak terlalu jauh namun tetap perlu berhati-hati dan waspada. Mengingat akses track untuk mendaki cukup ekstrim dan lumayan menantang adrenalin. Jalan utama menuju wisata alam … Baca Selengkapnya

Pantai Ayah Kebumen, Keunikan dan Keindahannya Yang Menawan

Pantai Ayah Kebumen, Keunikan dan Keindahannya Yang Menawan

Kabupaten Kebumen adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki banyak wisata pantai. Hal ini karena Kebumen bagian selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tak heran jika di Kebumen terdapat banyak sekali pantai cantik, salah satunya adalah Pantai Logending atau yang dikenal Pantai Ayah Kebumen. Pantai Ayah atau Pantai Logending menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat berkunjung ke Kebumen. Di lokasi ini wisatawan dapat menikmati deburan obak dan pemandangan yang menentramkan. Hamparan Samudera Hindia alan terlihat luas sejauh mata memandang. Asal-usul Penyebutan Pantai Ayah Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa Pantai Logending ini disebut dengan Pantai Ayah? Berikut asal-asul kenapa pantai ini disebut Pantai Ayah. Secara administratif Pantai Logending berada di Jl. Pantai Pasir Km. 01, Logending, Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Nah, dugaan terkuat Pantai Logending disebut juga dengan Pantai Ayah karena mengikuti wilayah administratif pantai tersebut. Sejarah Pantai Logending/ Pantai Ayah Sejarah Pantai Logending Ayah Kebumen menurut penuturan Juru Kunci makam Selo Kabut yang bernama Pak Sastro mengemukakan bahwa dilokasi terdapat makam Ki Ajar Tonggo yang dulunya bermukim di Pantai Logending. Dahulu, saat daerah Ayah dikuasai dan diperintah oleh Adipati Suronegoro dan Kartonegoro I pada masa penjajahan Jepang menjadi tempat untuk merancang strategi. Strategi yang ada yaitu guna mengintai dari pos jaga, ditepi atau atas dari Pegunungan Gajah terdapat sebuah benteng untuk mengintai musuh yang datang dari Barat Cilacap dan Nusa Kambangan, semua bisa terlihat bahkan yang menggunakan perahupun bisa terdeteksi dari sini. Karena letaknya yang dari dulu memang menjadi pilihan bersembunyi bahkan saat pergolakan revolusi tahun 1948 sampai 1950, lokasi ini masih menjadi pilihan. Banyaknya orang yang silih berganti membuat Pantai Logending terkenal hingga saat ini dan dijadikan objek wisata berupa Pantai Ayah Keunikan Pantai Ayah Kebumen Pantai ayah memiliki garis pantai yang mencapai 200 meter. Pada bagian timur berbatasan dengan tebing terjal batu gamping. Berikut beberapa keunikan Pantai Ayah yang perlu kamu pertimbangkan untuk dikunjungi saat di Kebumen. Perpaduan Wisata Hutan dan Wisata Bahari Pantai Ayah berada di antara kawasan hutan jati Perum Perhutani KPH Kedua Selatan dengan Laut Selatan atau Samudera Hindia. Kombinasi pantai dan hutan seperti ini sangat jarang dijumpai. Bisa dikatakan Pantai Ayah sebagai satu-satunya di Jawa Tengah. Pantai yang jaraknya sekitar 8 Kilometer dari Wisata Gua Jatijajar ini memiliki air yang jernih, seperti hamparan pasir yang luas dan landai. Selain menikmati pantai, pengunjung juga dapat menikmati Hutan Wisata Logending. Nama Logending berasal dari kata “Lo” dan “Gending”. “Lo” merupakan nama sebuah pohon yang kayunya dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai alat music khas dari Jawa. Alat musik khas Jawa tersebut biasa disebut dengan Gending. Jadi nama Logending merupakan gabungan dari kata Lo dan Gending. Karena letak pantai berada di kawasan hutan Logending, maka nama pantai tersebut juga disebut dengan Pantai Logending. Pohon Langka di Hutan Logending Selain menawarkan keindahan yang menawan, terdapat hal lainnya yang juga tak kalah unik, yakni keberadaan pohon mahoni Afrika. Tanaman yang terbilang langka tersebut sampai saat ini masih tumbuh di hutan wisata Logending. Pemandangan hijau di sekeliling Pantai Ayah tentu semakin mempercantik pemandangan yang dapat dinikmati wisatawan. Perbukitan dan hutan yang hijau dan laut biru menjadi suguhan yang menyegarkan mata. Muara Pemisah Kabupaten Di sekitar pantai juga terdapat muara yang menjadi pemisah antara Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Pengunjung dapat menyusuri muara tersebut dengan perahu pesiar yang disediakan nelayan setempat. Anda dapat memilih perahu tradisional, maupun tempel untuk menelusuri muara Sungai Bodo. Selain air Sungai Bodo yang tenang, pohon-pohon playau di tepi sungai yang rimbun, dan hutan jati yang lebat milik Perhutani. Semua pemandangan itu menambah indah. Batu Keramat Seperti halnya pantai selatan lainnya, Pantai Logending juga tak luput dari cerita mitos tentang Nyi Roro Kidul. Terlebih dengan adanya beberapa peninggalan dan batu-batuan yang dipercaya sebagai benda keramat dan bisa menarik wisatawan untuk terus berdatangan. Di pantai ini juga terdapat batu keramat yang diyakini masyarakat sebagai gerbang Nyi Roro Kidul. Dilihat dari kejauhan, batu karang tersebut terlihat seperti seekor beruang yang sedang minum air laut. Terlepas dari cerita mitos yang melatarbelakanginya, Pantai Logending memang layak untuk dikunjungi karena pesonanya yang memang tidak bisa dielakka Beberapa Aktivitas Pilihan di Pantai Ayah Pantai yang berlokasi di wilayah Selatan memang dikenal dengan ombaknya yang besar. Jadi saat mengunjungi pantai ini wisatawan dihimbau untuk berenang di area pantai demi keselamatan. Meski demikian ada beragam aktivitas seru yang dapat dilakukan, di antaranya: Naik Perahu Di Pantai Logending wisatawan dapat menaiki perahu untuk menikmati keindahan pantai. Di pantai ini wisatawan dapat menyewa perahu yang disediakan pengelola/ warga sekitar dengan tarif yang cukup terjangkau. Perahu yang tersedia di tempat lokasi ini cukup besar dan bisa menampung hingga 10 orang atau lebih. Jadi kamu yang sedang liburan bersama keluarga, dapat mengajak rombongan naik perahu ke tengah laut untuk pengalaman yang tak terlupakan. Berenang Pengunjung Pantai Ayah diperbolehkan untuk bermain di laut tetapi tetap di area yang aman yang sudah ditentukan. Ombak di pantai ini bisa berbahaya dan lebih tinggi dari biasanya pada waktu-waktu tertentu sehingga wisatawan yang berenang di pantai harus mengikuti arahan atau peraturan pengelola pantai ini. Wisata Kuliner Rasanya ada yang kurang apabila mengunjungi Pantai Ayah tanpa menikmati kuliner lautnya yang lezat. Kuliner ini biasanya dijajakan di warung-warung yang berada di sekitar pantai. Terdapat beragam menu masakan laut yang biasa ditawarkan di kawasan pantai ini. Di Pantai Ayah juga menyediakan makanan khas, seperti grobi, gula kelapa, ikan hasil tangkapan nelayan. Selain itu juga terdapat berbagai makanan tradisional lainnya seperti bakso, batagor, soto, dan lain sebagainya dapat dinikmati dengan harga yang cukup terjangkau. Selain makan di tempat, wisatawan juga dapat membeli ikan segar tangkapan nelayan, atau pun ikan asin untuk dibawa pulang. Naik ATV atau Berkuda Bagi wisatawan yang ingin menjelajah area pantai dapat berkuda atau pun menyewa ATV. Dijamin petualangan akan semakin seru saat roda-roda ATV bergerak memutar di tanah pasir yang gembur. Camping Hutan mangrove dan gugusan perbukitan di kawasan Pantai Ayah sangat cocok bagi kamu yang menyukai kegiatan berpetualang atau pun camping. Berfoto Mengunjungi pantai cantik di Kabupaten Kebumen ini rasanya kurang lengkap jika tidak berfoto-foto. Beberapa titik di Pantai Logending menawarkan pemandangan indah yang sangat bagus untuk latar foto. … Baca Selengkapnya

Keindahan Alam Telaga Ranjeng Brebes dan Misteri yang Melingkupinya

Keindahan Alam Telaga Ranjeng Brebes dan Misteri yang Melingkupinya

BREBES – Telaga Ranjeng Brebes atau warga setempat sering menyebutnya dengan Telaga Renjeng, merupakan telaga di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang hingga kini asal-usulnya masih menjadi misteri. Telaga ini merupakan cagar alam yang potensial menjadi objek wisata air di Brebes. Namun hingga kini kondisinya kurang terawat dan tak begitu mengalami banyak perkembangan. Objek wisata yang dikelola Perhutani Pekalongan ini terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes ini diyakini warga setempat sebagai tempat lele keramat. Banyak juga yang mengaitkan asal-usul Telaga Ranjeng dengan sosok Mbah Ranjeng dan istana gaibnya yang berada di tengah telaga. Ditemukan Pemerintah Hindia Belanda Berdasarkan dari berbagai sumber, telaga yang berada di kaki Gunung Slamet ini ditemukan orang Belanda pada tahun 1924. Setahun setelahnya, Pemerintah Hindia Belanda menetapkannya sebagai kawasan Cagar Alam atau Strict Nature Reserve, melalui SK Besluits Gubernur Hindia Belanda Nomor 25 tanggal 11 Januari 1925. Situs Cagar Alam ini kemudian diperkuat melalui SK Penunjukan Menteri Kehutanan Nomor SK. 359/MenHut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004. Pada tahun 2013, statusnya diperkuat kembali melalui SK Menhut Nomor 313/Menhut-II/2013, tanggal 13 Mei 2013. Berdasarkan SK Menhut ini, total luas kawasan konservasi hutan resapan wilayah Brebes selatan ini, mengalami penambahan menjadi 53,41 ha, dengan luas telaga mencapai 18,74 ha. Kemudian, di tahun 2018 dilakukan pengukuran BKSDA Jateng, melalui Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang, dan diketahui luas keseluruhan kawasan Cagar Alam itu menjadi 58,5 ha. Rinciannya, 39,7 ha luas daratan atau hutan, dan 18,85 ha telaga telaga atau perairan. Lokasinya berada di ketinggian 1.200 Mdpl (meter di atas permukaan laut). Telaga ini memiliki luas 48,6 hektar. Disekitar cagar alam ini terdapat hutan pinus dan damar yang mengelilingi telaga. Flora dan Fauna Unik di Telaga Ranjeng Selain telaganya indah, hutan lindung di sekitarnya juga memiliki flora dan fauna yang unik. Berdasarkan penilitian yang pernah dilakukan, di hutan lindung tersebut terdapat 40 spesies tanaman, dan 23 spesies hewan yang hidup di cagar alam ini. Memiliki Kedalaman Hingga 1.200 Meter Konon air di telaga ini sangat jernih dengan kedalaman yang tak terhingga. Proses pengukuran kedalaman telaga ini pernah dilakukan menggunakan alat Sonar. Tepatnya pada tahun 2018 lalu, dilakukan sejumlah mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Hasilnya begitu mencengangkan, karena titik terdalam dari Telaga Ranjeng tersebut mencapai 1.200 meter. Mitos Gaib Telaga Ranjeng Brebes Masyarakat setempat meyakini bahwa telaga ini pernah menjadi pemandian para tokoh ternama kerajaan-kerajaan di Jawa. Selain Mbah Ranjeng yang disebutkan di awal, sosok-sosok tak kasatmata lain yang dipercaya menghuni Telaga Ranjeng di antaranya, Ratu Wonara atau Ratu Siluman Kera Putih. Ratu Majeti atau siluman ular berkepala manusia. Ada lagi yang dikenal sebagai Eyang Putihan, Anglingkusumo yang merupakan putra dari Prabu Anglingdharma, Eyang Tunggul Wulung, Ratu Maung atau siluman Harimau putih, dan Nyi Dewi Rantamsari. Berkembangnya mitos ini membuat sejumlah orang datang ke lokasi ini membawa maksud tertentu, salah satunya untuk mencari berkah. Biasanya orang yang memiliki maksud akan membawa bekal sesajen berupa kembang tujuh rupa dan kemenyan. Selain itu, sebagian orang juga meyakini bahwa air dari Telaga Ranjeng dan menyuburkan tanah dan melindungi sawah dari serangan hama. Istana Megah di Tengah Telaga Selain mitos Mbah Ranjeng yang menyelimuti lokasi ini, konon di tengah Telaga Renjeng juga terdapat istana gaib yang berdiri megah. Istana itu ditempati Mbah Ranjeng dan ribuan pengawal yang bertugas menjaga Desa Pandansari. Keberadaan Mbah Ranjeng ini juga dipercaya seringkali memberikan isyarat datangnya musibah atau berkah di desa tersebut. Sosok inilah yang kemudian dikaitkan dan menjadi nama dari Telaga Ranjeng. Misteri Ikan Keramat Telaga Ranjeng Brebes Telaga Ranjeng memang sangat indah, namun selain misteri di atas juga dikaitkan dengan misteri keberadaan ikan keramat. Konon masyarakat sekitar meyakini ikan-ikan yang berada di Telaga Renjeng dapat berganti dengan sendirinya. Kadang dalam waktu tertentu ikan dihuni ikan mas, namun di waktu lain kadang berubah menjadi ikan lele. Bergantinya jenis atau populasi ikan di telaga ini terbilang misterius. Sebab, dari dulu hingga saat ini tak seorang pun warga yang menebar benih ikan di telaga ini. Keanehan lainnya, ketika jenis ikannya berganti ukurannya hampir sama semua. Pergantian satu jenis ikan ke jenis lain ini diyakini berkaitan dengan aktivitas atau kekuatan gaib yang ada di sana. Masyarakat pun tak berani mengambil ikan atau mengonsumsi ikan di Telaga Ranjeng karena adanya mitos. Konon siapa pun yang mengambil ikan di telaga ini akan mendapatkan musibah atau malapetaka. Selain itu, masyarakat juga meyakini adanya keberadaan makhluk gaib di sekitar telaga. Mitos yang paling populer adalah keberadaan ikan lele raksasa atau raja lele. Berdasarkan penuturan juru kunci, ikan wader merupakan ikan yang pertama kali menghuni telaga. Namun seiring berjalannya waktu, ikan wader tersebut menghilang dan berganti dengan lele. Kemudian berganti lagi menjadi ikan mas. Hingga saat ini belum ada keterangan ilmiah mengapa ikan di telaga tersebut dapat berganti. Namun, sebagian masyarakat meyakini pergantian tersebut berkaitan dengan mitos dan kisah misteri tentang asal-usul Telaga Ranjeng yang telah berkembang. Ramai Wisatawan Meski penuh dengan misteri yang melingkupi, Telaga Ranjeng adalah cagar alam yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Hal tersebut lantaran pesona alam, dan keunikan habitat ikan yang ada di Telaga tersebut. Di telaga ini pengunjung dapat memberikan makan ikan-ikan yang sangat jinak. Ikan-ikan dapat diberi makan roti, yang bisa di beli di lokasi Telaga.

Svargabumi Borobudur Magelang, Wisata Tengah Sawah Yang Instagramable

Svargabumi Borobudur Magelang, Wisata Tengah Sawah Yang Instagramable

Svargabumi Borobudur Magelang merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang sudah dikunjungi ribuan orang dari berbagai wilayah. Tidak salah jika tempat ini viral di media sosial dalam waktu cepat karena tempatnya yang menawarkan spot foto yang instagramable, tidak tanggung-tanggung ada puluhan spot foto yang bisa dicoba. Svargabumi, objek wisata yang baru dibuka ini lokasinya berada di tengah hamparan sawah. Jangan membayangkan dengan bayangan sawah yang becek dan berlumpur yang gersang. Di Svargabumi sawah hijau yang tertata rapi mengelilingi beragam spot foto cantik. Svargabumi mengganti pematang sawah dengan jalan berlapis kayu yang cukup lebar. Aksen alami tetap terjaga karena terbuat dari kayu. Pengunjung dapat berjalan dari satu spot ke spot lain dengan nyaman. Lokasi Di Tengah Sawah Milik Petani Sekitar Sawah yang terhampar di tempat wisata ini merupakan milik penduduk desa dengan luas sekitar 3 hektar. Sebagai lahan sewaan, sawah-sawah yang terhampar masih digarap oleh para pemiliknya. Hasil panennya pun 100% milik petani. Jadi jangan heran jika saat berkunjung ada petani yang sedang sibuk bekerja di tengah sawah. Petani-petani inilah yang tetap menjaga agar sawah tetap produktif dan enak dipandang. Wisata ini dirintis sebagai wisata alternatif di Kawasan Borobudur. Konsepnya alam dengan daya tarik utama pemandangan Candi Borobudur, selain itu juga berkonsep pertanian, ekologi, UMKM, pemberdayaan, sehingga dapat dikatakan Svargabumi adalah indudtri ekonomi kreatif. Asal Mula Nama Svargabumi Borobudur Magelang Dinamakan Svargabumi karena wisata ini memiliki pesona panorama yang indah. Berasal dari kata Swarga yang berarti surga, bumi ya bumi. Jadi Svargabumi bermakna syurganya bumi. Svargabumu menawarkan pengalaman berfoto dengan suasana pedesaan yang kental. Latar belakang foto berupa hijaunya persawahan yang alami dan menawan. Back to nature adalah tema yang diusung Svargabumi untuk mengajak pengunjung menikmati keasrian Magelang dengan cara berbeda. Spot-spot Foto Kekinian, Namun Tetap Ramah Lingkungan Terdapat berbagai spot foto yang menarik untuk dicoba. Semuanya bisa dicoba tanpa ada biaya tambahan. Pengunjung dapat berburu foto mulai dari selfie hingga prewedding. Seperti spot foto dengan pemandangan sawah seperti permadani yang hijau nan asri sepert di Bali, ayunan, kursi gantung, ranjang jaring-jaring, kolam estetik, area big bean. Hampir sebagian spot foto menggunakan ornamen warna kuning dan putih. Spot foto berupa kayu ukir dengan latar belakang Candi Borobudur dari kejauhan yang sangat menarik ketika pagi hari, ketika pemandangan Candi Borobudur dan Bukit Menoreh terlihat jelas. Semua spot yang dicoba, sangat menunjang hasil foto yang bagus. Di sini juga menyediakan floating breakfast yang kekinian untuk berpose di kolam. Harga Tiket dan Jam Buka Svargabumi Magelang Pengunjung yang datang dikenakan tiket seharga Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Fasilitas yang disediakan juga sudah cukup lengkap seperti area parkir yang luas sekitar 1 hektar, kedai-kedai makanan, mushola, toilet. Objek wisata ini buka setiap hari, Senin hingga Minggu pkl. 08.00 WIB – 17.00 WIB. Libur nasional tetap buka. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, mengingat berada di tengah sawah yang nyaman dinikmati hingga sore untuk mendapatkan pemandangan yang indah di Svargabumi.Siang hari juga tetap bisa berkunjung, namun jika uaca terik tidak direkomendasikan. Hampir ada 100 pengunjung setiap harinya. Di Svargabumi sangat menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap pengunjung yang datang, akan dicek suhu tubuh, dan diwajibkan untuk menggunakan masker selama berada di tempat wisata. Penerapan 5 M sangat diberlakukan, seperti tersedianya pencucian tangan di sepanjang lorong masuk tempat wisata. Lokasi Lokasi Svargabumi Borobudur Magelang berada di JL. Borobudur-Ngadiharjo, Sawah, Magelang, Jawa Tengah. Hanya berjarak 3 kilometer saja dengan Candi Borobudur. Tidak jauh juga dengan wisata Bukit Menoreh. Pengunjung cukup mengambil arah ke selatan menuju Balkondes Ngaran. Lokasinya berada di pesawahan pinggir jalan sehingga sangat mudah ditemukan. Jadi selain terdapat banyak spot foto juga pemandangan tengah sawah yang asri dan menyejukkan pandangan dengan tanaman-tanaman sawah yang subur disekelilingnya sayang untuk dilewatkan.

Black Canyon Petungkriyono Pekalongan, Surga Tersembunyi di Jawa Tengah

Black Canyon Petungkriyono Pekalongan, Surga Tersembunyi di Jawa Tengah

Jika Amerika punya Grand Canyon, maka Pekalongan Punya Black Canyon. Pekalongan tak hanya terkenal dengan ciri khas batiknya, Pekalongan juga mempunyai beberapa destinasi wisata alam yang indah dan memukau. Salah satunya adalah Black Canyon petungkriyono. Sekilas nama objek wisata ini terdengar seperti destinasi wisata Grand Canyon di Amerika Serikat. Namun, Black Canyon ini merupakan destinasi wisata asli buatan alam yang berada di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi ini juga biasa disebut dengan Kedung Sipingit. Destinawsi wisata Black Canyon Pekalongan bisa jadi salah satu opsi bagi pencinta wisata air. Aliran air sungai di Petungkriyono sangat jernih, karena langsung bersumber dari mata air alami. Selain itu juga terdapat air terjun yang terdiri dari kolam berundak atau warga setempat menyebutnya kedung, yang diapit oleh tebing-tebing batu. Lokasi ini biasa disebut dengan Black Canyon karena pemandangan tebing batu berwarna hitam yang mengapit pada bagian kiri dan kanan. Air yang berasal dari aliran sungai welo ini juga berwarna jernih kebiruan. Aktivitas di Kedung Sipingit atau Black Canyon Pekalongan Ada beragam aktivitas yang dapat dilakukan di kawasan Ekowisata Petungkriyono ini. Beberapa aktivitas tersebut antara lain: Ciblon atau Mandi Air Di Sungai Air yang mengalir di sungai ini sangat jernih, sehingga sangat menggoda bagi siapa pun yang melihatnya untuk segera berendam, dan merasakan kesegaran airnya. Masyarakat setempat menyebut aktivitas ini dengan sebutan “Ciblon”. Terkait keamanan dan keselamatan, pengunjung dapat mengenakan rompi pelampung yang disediakan oleh pengelola. Di Kedung Sipingit atau Black Canyon Petungkriyo ini terdapat dua kedung, yakni kedung atas dan bawah. Kedalamannya bisa mencapai 3,5 meter saat musim kemarau. Semntara di musim penghujan kedalaman kedung mencapai 5 meter dan 7 meter. River Trekking dan River Tubing Bagi wisatawan yang menyukai kegiatan pemacu adrenalin, dapat mencoba beberapa wahana seperti river tubing, kano, body rafting, hingga river trekking. Aliran Sungai Welo yang cukup deras, akan membuat aktivitas-aktivitas tersebut terasa lebih seru dan menantang. Apalagi menikmati keseruan ini bersama teman-teman lainnya. Selain itu, aliran air sungai yang jernih juga membuat tubuh dan pikiran lebih segar untuk meredakan penat setelah menjalani rutinitas. Perihal keamanan, pengunjung tak perlu risau. Di area wisata Black Canyon Pekalongan ini terdapat petugas pengawas yang senantiasa siap memberikan bantuan kepada para pengunjung. Berkemah atau Camping Tak hanya kegiatan di air, wisatawan juga dapat menikmati suasana alam terbuka dengan melakukan kegiatan berkemah atau camping di area ini. Saat cuaca cerah dari lokasi ini dapat melihat bintang berkilauan di malam hari. Suasana angin pegunungan yang sejuk juga memberikan efek segar dan menenangkan. Sementara itu, dari lokasi camping ini juga terhampar bentang pemandangan persawahan dan perbukitan yang menambah kesan alami. Bagi yang ingin lebih menikmati lokasi ini, wisatawan juga dapat memanfaatkan fasilitas homestay untuk menginap. Homestay ini berada di Dusun Tinalum. Kopi Khas Petungkriyo dan Makanan Tradisional Setelah lelah menikmati beraktivitas dan menikmati wahana yang tersedia, wisatawan dapat beristirahat melepas lelah sembari menikmati kopi asli Petungkriyo. Pilihan kopi yang tersedia antara lain Kopi Petung Robusta dan Arabika. Bagi yang suka dengan kopi manis, dapat menambahkan gula semut aren organik. Sementara itu juga tersedia makanan tradisional khas setempet, antara lain urap pakis, kue pasung, combrang, cimolpung puhung, dan makanan lainnya. Menikmati minuman dan makanan akan terasa lebih nikmat sembari menikmati pemandangan indah di area lokasi ini. Pengunjung dapat menikmati gazebo-gazebo yang tersedia sebagai tempat makan. Fasilitas Fasilitas yang tersedia di lokasi ini cukup menunjang kebutuhan pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain: Fasilitas Wisata Toilet Musholla Gazebo Spot Foto Parkir Luas Pusat informasi dan persewaan alat tubing Warung wisata Rumah Makan Taman Bermain Fasilitas Camping Toilet Musholla Lampu Penerangan Penjagaan mulai pukul 18.00 – 22.00 WIB Lokasi Kedung Sipingit Petungkriyono Lokasi dari Black Canyon Petungkriyo atau Kedung Sipingit Pekalongan ini berlokasi di Desa Kayu Puring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Jarak tempuh dari pusat Kota Pekalongan sekitar 30 Km atau dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit menggunakan kendaraan pribadi. Untuk lebih mudahnya dapat memanfaatkan navigas Google Maps di bawah ini atau klik di sini. Harga Tiket Masuk dan Wahana Black Canyon Petungkriyono Berdasarkan informasi dari Instagram resmi @blackcanyonpetungkriyono, berikut harga tiket masuk dan fasilitas lainnya di area wisata ini: HTM Umum: Rp. 5.000/orang Sewa Pelampung: Rp. 10.000/orang HTM Camping (termasuk pelampung): Rp. 20.000/orang Biaya Lahan: Rp. 10.000/tenda Jasa penitipan motor: Rp. 3.000/motor Jasa Penitipan mobil: Rp. 5.000/motor Tips Berkunjung Agar perjalanan liburan lebih menyenangkan dan lancar, ada beberapa tips kunjungan yang dapat diperhatikan. Tips-tips berikut ini semoga dapat membantu: Kunjungi obyek wisata di waktu terbaik. Yaitu saat cuaca cerah atau di waktu pagi hari. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan prima. Bawa uang lebih , baju ganti dan siapkan kamera untuk dokumentasi foto atau video di Kedung Sipingit Petungkriyono. Tetap jaga kelestarian alam, keindahan, kebersihan area wisata

Sitalang River Tubing Salatiga, Sensasi Menyusuri Sungai Sucen yang Memacu Adrenalin

Sitalang River Tubing Salatiga, Sensasi Menyusuri Sungai Sucen yang Memacu Adrenalin

SALATIGA, River tubing merupakan aktivitas wisata yang memanfaatkan medan sungai atau aliran irigasi menggunakan ban karet. River tubing menjadi salah satu kegiatan yang cukup marak akhir-akhir ini. Terdapat banyak tempat yang menyediakan layanan ini, salah satunya adalah Sitalang River Tubing Salatiga, Jawa Tengah. Sensasi menghanyut menggunakan ban di sungai menjadi hal yang cukup menantang bagi sejumlah orang. Sensasi yang dirasakan tak kalah dengan kegiatan aktivitas arung jeram. Hal ini tentu bergantung pada medan sungai yang dilalui. Sitalang River Tubing Disiapkan Sejak 2019 Sitalang River Tubing Kauman Kidul Salatiga merupakan bagian dari Agrowisata Sitalang. Wahana ini dikembangkan sejak tahun 2019 dan dikelola karang taruna yang melibatkan para pemuda desa setempat. Anggota Karang Taruna Kauman Kidul, Joseph Arimatea menjelaskan, pada awal merintis yang dilakukan adalah persiapan jalur dan sumber daya manusia yang akan mengelolanya. Namun, pandemi Covid-19 yang terjadi kemudian membuat usaha ini berhenti karena adanya sejumlah aturan pembatasan. Baru kemudian wahana ini dijalankan kembali pasca Lebaran 2022, seiring dengan pelonggaran aturan terkait Covid-19. Hingga saat ini, wahana ini menjadi satu-satunya River Tubing yang ada di Salatiga. Keseruan Menyusuri Aliran Sungai Sejauh 2 Kilometer Keseruan aktivitas river tubing ini dimulai dari Bendungan dan berakhir di Sitalang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Awal perjalanan dimulai dengan mengarungi Sungai Sucen. Pada satu kilometer pertama, peserta akan merasakan keseruan saat ban (dari ban dalam truk) ikut terbawa arus Sungai Sucen. Pada zona ini peserta akan menjumpai bebatuan berbagai ukuran yang berserakan di kanan dan kiri. Aliran air di sungai ini juga cukup deras. Tapi kondisi tersebut masih tetap aman karena kedalaman air berkisar 50-80 sentimeter. Setelah melewati satu kilometer pertama, peserta akan tiba di rest area (titik peristirahatan) untuk sejenak beristirahat. Di lokasi ini peserta dapat menikmati sajian minuman dan makanan tradisional sembari mengembalikan tenaga. Setelah menguji adrenalin yang cukup menguras tenaga di Sungai Sucen, peserta akan beralih saluran irigasi Ajigetas atau biasa juga disebut kali aji dengan arus yang lebih landai. Pada zona ini, peserta dapat lebih tenang dan santai menikmati pemandangan alam. Mulai dari bentang pesawahan hingga sungai. Pemandangan tersebut keseluruhannya adalah pemandangan alam, tanpa melalui pemukiman penduduk. Tetap Aman dengan Perlengkapan Keamanan yang Memadai Selamat aktivitas menyusuri sungai ini, peserta akan mendapatkan pengawalan dari petugas. Untuk keamanan, setiap peserta dilengkapi dengan helm pelindung, pelampung, dan pelindung siku serta lutut. Selain itu, pada titik-titik sungai yang dianggap rawan juga terdapat petugas yang berjaga. Peserta yang menjajal wahana ini juga dijamin asuransi. Kudapan Kuliner Tradisional Setelah puas menyusuri Sungai Sitalang dan Kali Aji, peserta dapat menikmati kudapan dan makanan tradisional (makan besar). Sembari makan peserta juga dapat sembari menikmati keindahan alami di sekitar. Pilihan Paket dan Reservasi Sitalang River Tubing Pengelola menyediakan 2 paket yang dipilih peserta, yakni Paket Long Track Track Irigasi. Paket Long Track merupakan paket komplit, yakni mulai dari bendungan dan berakhir di Sitalang. Sementara paket Track Irigasi dimulai dari Kali Aji. Paket Long Track: Rp. 75.000Fasilitas: 1 orang 1 ban, perlengkapan tubing, asuransi, pemandu, P3K, air mineral + makanan lokal, 1 kali makan besar (masakan tradisional). Paket Irigasi: Rp. 50.000Fasilitas: 1 orang 1 ban, perlengkapan tubing, asuransi, pemandu, P3K, 1 kali makan besar (masakan tradisional). Ketentuan Peserta: Wajib reservasi (Senin-Jumat)Pre-order Paket minimal 5 orangMemakai alas kaki saat petualangan berlangsung Reservasi/ Pemesanan: Untuk reservasi dan pemesanan dapat menghubungi nomor WhatsApp 0813-2926-9069 atau 0857-4011-2939. Lokasi Sitalang River Tubing Alamat: Jl. Sitalang, Kauman Kidul, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50712 Untuk lebih mudahnya dapat menggunakan navigasi Google Maps dengan klik di sini atau melihat maps di bawah ini: