Jowonews

Menyelami Keindahan Candi Umbul Magelang, Pemandian Kuno Sejak Abad Ke-8 Masehi

Menyelami Keindahan Candi Umbul Magelang, Pemandian Kuno Sejak Abad Ke-8 Masehi

MAGELANG – Di tengah kepopuleran Candi Borobudur, tersimpan keindahan yang tak kalah menarik di Magelang, yaitu Candi Umbul. Terletak di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, candi ini telah menyimpan keajaiban sejak abad ke-8 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Menurut Iswanto, salah satu pengurus candi, Candi Umbul awalnya adalah sebuah pemandian kuno. Keunikan candi ini terletak pada sumber air panasnya yang tak pernah kering, bahkan di musim kemarau sekalipun. Dikelilingi oleh perbukitan dan sawah yang asri, pemandangan di sekitar candi sungguh memukau. “Candi Umbul ini lebih tua daripada Candi Borobudur, dibangun pada abad ke-8 Masehi. Konon, banyak putra-putri raja yang mandi di sini,” ungkap Iswanto. Meski mengalami pemugaran pada tahun 2001 dan 2006, Candi Umbul masih mempertahankan pesonanya. Dahulu, warga hanya menyadari keberadaan kolam yang sudah ada sejak lama. Namun, saat digali, ditemukanlah bangunan dengan struktur mirip candi dan sumber mata air panas di tengahnya. Kolam pemandian di candi ini terbagi menjadi dua ukuran. Kolam besar dengan ukuran 12 x 8 meter dan kedalaman 2 meter, serta kolam kecil berukuran 7 x 8 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Air panas mengalir dari kolam atas ke kolam bawah. Meskipun kini menjadi tempat wisata, air di Candi Umbul masih dianggap suci dan digunakan untuk berbagai ritual. Banyak yang datang untuk terapi penyakit kulit, rematik, hingga hipertensi. Candi Umbul buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, sehingga pengunjung bisa datang kapan pun, terutama pada akhir pekan. Fasilitas yang disediakan termasuk kamar mandi, tempat bilas, dan kantin untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Jadi, jika Anda ingin merasakan sensasi berendam di pemandian yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu atau hanya ingin menikmati keindahan sekitarnya, Candi Umbul adalah destinasi yang tepat untuk dikunjungi di Magelang. Ayo, jangan lewatkan pesona sejarah dan keajaiban alamnya!

Pantai Tirang, Surga Tersembunyi Semarang yang Memikat

Pantai Tirang, Surga Tersembunyi Semarang yang Memikat

SEMARANG – Sektor pariwisata terus menjadi fokus utama dalam pengembangan Kota Semarang, dan salah satu destinasi unggulan yang menarik perhatian banyak wisatawan adalah Pantai Tirang, sebuah surga tersembunyi yang terletak di kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu. Pantai Tirang mempesona dengan luasnya, mencapai sekitar 240,70 hektar. Pengunjung dapat menikmati beragam aktivitas di sini, mulai dari bermain pasir hingga menikmati keindahan senja yang menawan. Meskipun tidak memiliki pasir putih, pasir di Pantai Tirang sangat halus, memungkinkan pengunjung untuk bermain dengan nyaman. Tak hanya itu, keindahan sunset dan panorama sunrise yang memukau bisa dinikmati dengan harga tiket masuk yang terjangkau, hanya Rp 10.000,00. “Bersih, enak, seger melihatnya, buat nyantai-nyantai oke, buat ngobrol-ngobrol sambil menikmati pemandangan pantai juga asyik,” ujar Yanti, salah seorang pengunjung. Selain keindahan pantainya, Pantai Tirang juga memiliki tambak ikan dan hutan bakau yang menambah pesonanya. Tambak ini dimiliki oleh warga sekitar, sementara pemerintah menanam hutan bakau untuk mengurangi abrasi. Pantai ini juga menjadi surga bagi para penggemar memancing dengan berbagai spesies ikan laut yang bisa ditemui di sini. Namun, untuk menjaga ekosistem, udang dan lobster tidak diperbolehkan dibawa pulang. Dio Hermansyah, ketua Pokdarwis Tambakharjo, menegaskan bahwa keselamatan pengunjung menjadi prioritas. “Kami bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan pengunjung,” ungkapnya. Di samping itu, Pantai Tirang juga menawarkan berbagai lokasi yang cocok untuk pengambilan foto, dilengkapi dengan gazebo-gazebo warna-warni yang menarik untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan laut. Meskipun memiliki akses yang terbatas hanya untuk mobil dan sepeda motor, pihak pengelola berharap akan adanya peningkatan aksesibilitas menuju pantai ini untuk memudahkan akses bagi wisatawan. “Dalam pengelolaan Pantai Tirang, kami juga melibatkan warga sekitar untuk turut memajukan kawasan tersebut,” tambah Dio. Dengan rencana pengembangan fasilitas seperti banana boat dan jetski, serta peluang bagi UMKM untuk berjualan, Pantai Tirang semakin menjanjikan sebagai destinasi wisata yang menarik di Kota Semarang.

Pesona River Moon Klaten, Serunya Petualangan dan Kuliner di Satu Tempat

Pesona River Moon Klaten, Serunya Petualangan dan Kuliner di Satu Tempat

KLATEN – Jawa Tengah kini memiliki destinasi wisata menarik yang mengundang pengunjung untuk merasakan keunikan alam dan petualangan seru. River Moon Klaten, terletak di Kabupaten Klaten, mempersembahkan pengalaman wisata yang tak terlupakan dengan sungai tenang, hamparan hijau pepohonan, dan udara segar yang mempesona. Tempat ini menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mencari ketenangan sambil menikmati keindahan alam. River Moon Klaten bukan hanya menawarkan panorama alam yang menakjubkan, tetapi juga menyediakan berbagai kegiatan menarik seperti outbond dan tubing di Kali Pusur yang jernih dan mengalir. Pengunjung dapat tidak hanya memanjakan mata dengan kecantikan alam, tetapi juga lidah dengan beragam menu lezat yang disajikan di restoran tepi sungai yang unik. Berbagai Pesona River Moon Klaten yang Menarik New River Moon: Destinasi ini berlokasi di Pusur, Karanglo, Polanharjo, Klaten Regency, Jawa Tengah, hanya 30 menit perjalanan dari pusat kota Klaten. Keberadaannya di pedesaan dan dekat sungai menghadirkan pemandangan asri dan nyaman. Restoran Outdoor yang Menawan: Selain sebagai tempat wisata, New River Moon juga memiliki restoran outdoor yang menghadap Kali Pusur. Pengunjung dapat mencicipi berbagai menu menarik, mulai dari hidangan Jawa, Oriental, hingga masakan Western, sembari menikmati keindahan alam di tepi sungai yang sejuk. Jam Buka River Moon Klaten membuka pintunya setiap hari pada pukul 08.00-16.00 untuk wahana tubing, sementara restorannya dapat dinikmati mulai pukul 10.00-18.00 WIB. Daya Tarik Wisata di River Moon River Moon memiliki berbagai wahana menarik yang akan memanjakan pengunjung: Tubing Menyediakan dua paket tubing, 500 m dan 2 km, di sungai samping River Moon, yaitu Kali Pusur. Outbond Selain tubing, tersedia dua paket outbond yang menarik untuk dipilih pengunjung. Restoran River Moon juga memiliki restoran di tepi Kali Pusur dengan beragam menu lezat. Harga Tiket Terjangkau untuk Semua Pengunjung Harga tiket bervariasi tergantung pada paket yang dipilih pengunjung. Mulai dari Rp 25.000 per orang untuk tubing 500 meter, hingga Rp 85.000 per orang untuk paket outbond paling lengkap. Paket outbond mencakup berbagai kegiatan seru, snack, dan air mineral. Fasilitas Lengkap untuk Kenyamanan Pengunjung: River Moon tak hanya menawarkan pengalaman wisata dan petualangan yang seru, tetapi juga fasilitas lengkap untuk kenyamanan pengunjung, termasuk area outbond, kamar mandi, gazebo, restoran, Joglo djojobisono, dan area parkir.

Planetarium UIN Walisongo, Eksplorasi Langit Melalui Planetarium Terbesar di Asia Tenggara

Planetarium UIN Walisongo, Eksplorasi Langit Melalui Planetarium Terbesar di Asia Tenggara

SEMARANG – Perguruan tinggi tak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah untuk mengeksplorasi keajaiban alam semesta. Di Indonesia, UIN Walisongo Semarang menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menyajikan pengalaman luar biasa melalui planetarium terbesar se-Asia Tenggara. Meskipun berlokasi di dalam kampus, planetarium ini tidak hanya terbuka bagi kalangan mahasiswa atau dosen di UIN Walisongo, melainkan juga untuk masyarakat umum yang ingin memperluas pengetahuan mereka mengenai antariksa. Planetarium ini akan menyediakan layanan untuk publik, termasuk wisata religi dalam bentuk edu-astronomi. Ini mencakup pemutaran film dokumenter yang fokus pada astronomi dan simulasi yang menjelaskan fenomena alam dengan memberikan pengalaman langsung di dalam ruang planetarium. Planetarium UIN Walisongo Terletak di UIN Walisongo, Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, bangunan planetarium ini mengajak masyarakat umum untuk menambah wawasan mereka tentang antariksa. Gedung planetarium UIN Walisongo memiliki fungsi ganda sebagai observatorium dan planetarium. Selain untuk keperluan penelitian, planetarium ini dijadikan destinasi wisata edukatif di Jawa Tengah. Rencananya, planetarium ini akan dibuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh perorangan maupun rombongan dari berbagai instansi. Dengan desain berbentuk kubah setengah lingkaran, planetarium ini memvisualisasikan susunan dan gerakan bintang-bintang di langit. Menghadirkan pengalaman serupa dengan bioskop, planetarium ini memberikan sensasi kepada penonton seolah-olah mereka berada di tengah-tengah bola langit. Sementara itu, observatorium yang menjadi bagian dari kompleks ini dilengkapi dengan berbagai peralatan, termasuk teleskop dan teropong bintang, yang diperlukan untuk kegiatan pengamatan dan penelitian ilmiah tentang bintang-bintang. Fasilitas Unggulan di Planetarium UIN Walisongo Beberapa fasilitas yang ditawarkan di planetarium ini mencakup: Empat Lantai Multifungsi Planetarium UIN Walisongo dirancang dengan empat lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai museum dan galeri untuk menampilkan koleksi benda astronomi. Lantai kedua menjadi kantor administrasi, sedangkan lantai tiga menjadi lokasi planetarium. Terakhir, lantai empat merupakan ruang terbuka yang berfungsi sebagai observatorium. Ruang Show Planetarium Disediakan fasilitas berupa penampilan video-video menarik mengenai benda langit di ruang show planetarium. Dengan kapasitas hingga 190 penonton, kursi yang elegan dan berbentuk melingkar memungkinkan penonton menikmati pandangan ke layar kubah yang terletak di bagian atas. Meja operator digunakan untuk memutar simulasi video. Dengan menggunakan planetarium, penonton dapat menyaksikan simulasi rukyatul hilal dengan gambar yang sangat jelas, bahkan tanpa kacamata khusus. Ruangan ini cocok untuk semua usia, dari anak-anak hingga dewasa. Teropong Lengkap Planetarium dilengkapi dengan tiga teropong, yaitu teropong besar untuk melihat objek kedalaman langit (deep sky object), teropong hilal, dan teropong matahari. Teropong hilal digunakan untuk rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan Ramadan. Ditambah dengan teropong portable yang dapat ditempatkan di titik lain untuk membantu pengamatan. Jadwal Show Planetarium UIN Walisongo Pengunjung yang datang ke planetarium akan disuguhkan dengan show mengenai benda-benda langit. Show diadakan di hari Selasa-Sabtu dengan 4 kali sesi show, berikut detailnya: JumatShow 1: 15.00 WIB SabtuShow 1: 11.00 WIBShow 2: 15.00 WIB Untuk mengikuti show ini, pengunjung dapat registrasi atau membeli tiket sejak 2 jam sebelum show dimulai. Tarif Layanan Untuk masuk ke planetarium dan menonton show tersebut, pengunjung dikenakan biaya tertentu, berikut detailnya: Weekday (Senin-Jumat) Weekend (Sabtu-Minggu) Kabar gembira untuk civitas akademika UIN Walisongo Semarang, meliputi mahasiswa, dosen, dan pegawai, jika ingin masuk ke planetarium maka harga yang tertera di atas akan di diskon sebesar 50%, sehingga hanya perlu membayar setengah harga saja. Prosedur Pemesanan Tiket Show Bagi pengunjung yang ingin menonton show di planetarium, perlu mengetahui prosedur pemesanan tiket show tersebut, berikut prosedurnya: Rombongan Demikian informasi mengenai Planetarium UIN Walisongo Semarang. Semoga bermanfaat!

Hutan Pinus Kalipasang, Pesona Alam yang Menggoda di Kabupaten Semarang

Hutan Pinus Kalipasang, Pesona Alam yang Menggoda di Kabupaten Semarang

SEMARANG – Kabupaten Semarang, selain terkenal dengan Bandungan di kaki Gunung Ungaran, juga menyuguhkan pesona alam menarik di kaki Gunung Merbabu, yakni Hutan Pinus Kalipasang. Jadi, untuk para pelancong yang ingin merasakan sensasi wisata alam hutan pinus, tak perlu jauh-jauh ke Mangunan di Bantul, DIY, karena Semarang juga menyimpan keindahan serupa di Hutan Pinus Kalipasang. Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai Hutan Pinus Kalipasang, rangkuman dari laman resmi Taman Nasional Gunung Merbabu dan Kementerian LHK. Menikmati Keindahan Alam Hutan Pinus Kalipasang Lokasi dan Rute Menuju Kalipasang Hutan Pinus Kalipasang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, berlokasi di Pulihan, Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Dari pusat Kota Semarang, perjalanan bisa dimulai dengan melalui jalan tol Semarang-Solo dan keluar di gerbang Salatiga. Setelah itu, arahkan ke kanan menuju Terminal Tingkir Salatiga dan ambil Jalan Lingkar Selatan Salatiga. Belok kiri di Simpang Empat Kumpulrejo menuju Jalan Raya Kopeng, lalu belok kiri ke Jalan Tambangan hingga sampai di destinasi. Perjalanan dari Semarang memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit. Bagi yang berasal dari Magelang, jalur Kopeng dapat menjadi pilihan menuju Hutan Pinus Kalipasang. Waktu tempuh dari pusat Kota Magelang sekitar 1 jam 15 menit. Harga Tiket Masuk Untuk menikmati keindahan alam Hutan Pinus Kalipasang, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp5.000,00 di loket. Terdapat juga biaya asuransi sebesar Rp1.000,00 per orang. Harga yang sangat terjangkau untuk menikmati keindahan alam yang ditawarkan. Fasilitas Wisata Pesona Wisata Kalipasang menawarkan fasilitas lengkap, termasuk area parkir, loket masuk, toilet, mushola, aula, camping ground, menara pandang, teater alam, dan sumber air bersih melimpah. Semua fasilitas ini ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Jam Operasional Hutan Pinus Kalipasang buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.30 WIB. Bagi yang berencana camping, sebaiknya datang sebelum pukul 17.30 WIB. Daya Tarik dan Aktivitas Seru di Kalipasang: Pemandangan Indah Hutan Pinus Hutan Pinus Kalipasang, sebagai bagian dari Taman Nasional Gunung Merbabu, menyuguhkan suasana sejuk dan pemandangan alam hutan pinus yang menakjubkan. Kebersihan dan keasrian lingkungan sangat terjaga, membuat tempat ini sempurna untuk berfoto-foto. Berfoto di Menara Pandang Selain menikmati keasrian hutan pinus, pengunjung dapat berfoto di menara pandang yang disediakan oleh pengelola. Dari sini, terlihat pemandangan wilayah perkotaan yang terletak lebih rendah dari lereng Gunung Merbabu. Meskipun perlu berjalan kaki beberapa ratus meter untuk mencapai menara pandang, namun keindahan pemandangan akan memuaskan setiap perjuangan. Hiking di Lereng Merbabu Bagi pengunjung yang menyukai hiking, Hutan Pinus Kalipasang menawarkan jalan setapak yang nyaman untuk berkeliling hutan pinus. Sambil berjalan-jalan, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar. Disarankan membawa bekal makanan ringan dan minuman untuk menjaga energi selama hiking, serta membuang sampah pada tempatnya. Camping di Bawah Pohon Pinus Hutan Pinus Kalipasang memberikan pengalaman camping yang tak terlupakan. Pengunjung dapat berkemah di bawah pohon pinus, dan tersedia hammock yang dapat dipasang di antara pohon untuk bersantai. Tenda dan perlengkapan camping lainnya dapat disewa. Penting untuk membawa bekal makanan, karena warung terbatas di area ini. Hutan Pinus Kalipasang, dengan keindahan dan aktivitas seru yang ditawarkannya, menjadi destinasi wisata alam yang menggoda di Kabupaten Semarang.

Healing di Danau BSB, Destinasi Bersantai Keluarga di Semarang

Healing di Danau BSB, Destinasi Bersantai Keluarga di Semarang

SEMARANG – Terletak di kawasan Bukit Semarang Baru atau BSB City yang dikelola oleh Ciputra Group, Danau BSB menawarkan pilihan tempat healing yang ideal untuk bersama keluarga di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pada masa lalu, Danau BSB dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat umum. Namun, kini, keindahan dan ketenangan danau ini dapat diakses dengan membayar tiket masuk, terutama bagi warga yang tinggal di BSB City. Mari simak artikel ini untuk mengetahui daya tariknya, harga tiket, cara menikmati danau tanpa tiket, dan tentu saja, lokasinya yang memikat. Daya Tarik Damai di Danau BSB Pesona Perbukitan Terletak di perbukitan, Danau BSB memiliki nuansa dan suasana alami, penuh pepohonan hijau, dan tentu saja, panorama danau yang menenangkan. Ideal bagi mereka yang menginginkan momen bersantai dan menenangkan diri. Jogging Track yang Panjang Bagi pencinta olahraga, Danau BSB menjadi tempat ideal untuk jogging pagi atau sore. Track jogging sepanjang 1,5 km mengelilingi danau seluas 7 hektare, menciptakan suasana yang sempurna untuk berolahraga. Kafe dan Restoran yang Menyajikan Pemandangan Setelah selesai beraktivitas, Anda dapat menikmati hidangan di sekitar danau. Beberapa kafe dan restoran menawarkan pemandangan menakjubkan, seperti Kopi Kebun yang buka sejak pukul 7 pagi, MR K BSB, Gama Candi Resto, dan Lakers City. Fasilitas Lengkap Danau BSB dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk toilet, tempat parkir luas, dan jogging track yang memudahkan pengunjung menikmati segala keindahan. Harga Tiket Masuk dan Cara Menikmati Danau BSB dapat dinikmati dengan atau tanpa tiket masuk. Jika Anda ingin menikmati area danau, misalnya bersantai di tepi danau atau jogging, tiket masuk diperlukan. Harga tiketnya adalah Rp 20 ribu per orang pada hari kerja atau Rp 40 ribu pada akhir pekan. Anak-anak dengan tinggi maksimal 120 cm dikenakan tiket Rp 10 ribu pada hari kerja atau Rp 20 ribu pada akhir pekan. Bagi yang hanya ingin menikmati pemandangan, mengunjungi kafe atau restoran di sekitar danau bisa tanpa membeli tiket. Pilih tempat duduk yang nyaman untuk menikmati panorama danau sembari menyantap hidangan lezat. Lokasi dan Rute Mudah ke Danau BSB Danau BSB terletak di Jalan BSB Boulevard, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dari pusat Kota Semarang, perjalanan sekitar 13 km atau sekitar 25 menit akan membawa Anda ke sini. Dari Tugu Muda atau Simpang Lima, ambil arah ke barat melewati Jalan Mgr Sugiyopranoto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Siliwangi, belok ke Jalan Prof Dr Hamka, dan lurus ke selatan melalui Jalan Raya Semarang-Boja. Begitu sampai di kawasan BSB City, putar balik, lalu masuk ke Jalan BSB Boulevard. Danau BSB akan menyapa di sebelah kiri. Itulah informasi lengkap mengenai Danau BSB Semarang, dari daya tariknya, tiket masuk, hingga lokasi dan rutenya. Mari nikmati keindahan alam dan momen healing bersama keluarga di sini!

Kawista Emji Cilacap, Simfoni Wisata Edukasi di Tengah Sawah

Kawista Emji Cilacap, Simfoni Wisata Edukasi di Tengah Sawah

CILACAP – Kabupaten Cilacap kini memiliki destinasi menawan dengan kehadiran Kawista Emji, tempat wisata baru yang menawarkan pengalaman memukau menikmati senja. Terletak di Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Kawista Emji tidak hanya memanjakan mata dengan panorama persawahan, tetapi juga menawarkan pendekatan edukasi yang membuatnya menjadi pilihan ideal untuk berwisata keluarga. Bagi warga Kabupaten Cilacap, kunjungan ke Kawista Emji menjadi sebuah pengalaman yang sayang untuk dilewatkan. Selain kesempatan menikmati keindahan alam persawahan, kawasan wisata ini juga menawarkan beragam spot selfie yang memikat hati, memberikan alternatif menarik bagi mereka yang telah bosan dengan keindahan pantai dan gunung. Bustanul Arifin, Kepala Desa Mernek, berbagi cerita tentang perjalanan pengembangan Kawista Emji. Menurutnya, ide untuk mengubah sebagian besar wilayah Mernek yang didominasi pertanian menjadi destinasi wisata berbasis edukasi bermula dari kebutuhan untuk memberdayakan wilayah tersebut. “Ide awalnya karena sebagian besar wilayah Mernek adalah pertanian. Jadi kita buatlah wisata berbasis edukasi. Hal ini dilakukan agar wilayah kita bisa lebih bermanfaat. Selain belajar pertanian, wisatawan juga bisa menikmati keindahan alam,” papar Arifin. Meskipun telah dibangun sejak tahun 2019, Kawista Emji sempat ditutup ketika pandemi COVID-19 melanda. Namun, kini, tempat wisata tersebut dibuka kembali dengan konsep dan fasilitas yang lebih baik, termasuk renovasi menggunakan jalan setapak beton yang lebih tahan lama. Berbeda dengan banyak tempat wisata lain, Kawista Emji memberikan pengalaman tanpa biaya tiket masuk. Warga dan pengunjung dapat menikmati fasilitas yang disediakan tanpa dipungut biaya tiket masuk, sebagai upaya untuk mendorong pengembangan ekonomi masyarakat melalui UMKM setempat. “Kalau masuk saja itu gratis. Tidak ada tiket masuk. Pendapatan yang kita inginkan dari UMKM. Yang ada di dalam kawista potensi besarnya adalah lahan pertanian. Kita juga ada lapak UMKM, silahkan warga Mernek untuk jualan. Ada juga hidroponik untuk membangkitkan wanita tani yang ada di desa kami,” terang Arifin. Meski begitu, bagi rombongan atau pelajar sekolah dasar yang ingin merasakan pengalaman berwisata edukasi khusus, Kawista Emji menawarkan paket kids farm ceria dengan tarif yang sangat terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000 per orang. Dengan luas lahan 0,4 hektare, Kawista Emji juga menawarkan pemandangan senja yang memukau. Wisatawan dapat menemukan lahan pertanian melon, peternakan kambing, dan green house untuk tanaman hidroponik. Selain itu, terdapat beberapa spot selfie yang cantik, serta tempat santai berupa gazebo untuk menikmati keindahan sore. Sebagai destinasi yang mengedepankan edukasi, Kawista Emji merangkul konsep recycle dengan memanfaatkan potensi lahan persawahan di Desa Mernek yang memiliki total luas lahan 290 hektar, dengan 190 hektar di antaranya adalah lahan pertanian. “Kita punya tim khusus untuk menerima tamu itu. Sekaligus ada penyajian khusus. Sehingga ada nominal yang beda mulai 20 ribu mulai Snack ringan sampai 30 ribu dengan makan berat,” lanjut Arifin. Kunjungan ke Kawista Emji, bukan hanya sekadar berwisata, melainkan sebuah perjalanan edukasi dari persiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga proses panen. Dalam setahun, petani di Desa Mernek bahkan bisa panen hingga tiga kali, menghasilkan padi dengan kualitas maksimal. Dalam kesan dan cerita Asti Rahayu, seorang wisatawan kelas 5 SDN 2 Mernek, kunjungan ke Kawista Emji adalah sebuah pengalaman yang menggembirakan. “Di sini bisa bermain. Terus bisa belajar tentang pertanian. Jadi tahu proses penanaman sampai panen. Kita juga tahu beras yang selama ini kita makan berasal dari mana,” ungkap Asti Rahayu.

Berlibur di Desa Wisata Air Kalikesek, Oase Keindahan Pedesaan Jawa Tengah

Berlibur di Desa Wisata Air Kalikesek, Oase Keindahan Pedesaan Jawa Tengah

Kehidupan perkotaan memang seringkali membuat kita merasa stres dan penat. Untuk melepaskan diri dari rutinitas yang melelahkan, ada satu tempat indah di Jawa Tengah yang bisa menjadi tempat pelarian ideal: Desa Wisata Air Kalikesek. Berjarak sekitar 30 km dari Semarang maupun Kabupaten Kendal, Wisata Air Kalikesek adalah tempat yang begitu mempesona. Dengan biaya tiket masuk yang terjangkau, mulailah perjalananmu untuk mengeksplor keajaiban pedesaan ini. Harga tiket masuk bisa bervariasi, tetapi kamu bisa bersiap dengan uang sebesar Rp 2.000 hingga Rp 6.000. Aktivitas Seru di Wisata Air Kalikesek, Terapi Ikan dan Berkuda di Pedesaan Wisata Air Kalikesek menawarkan beragam aktivitas yang cocok untuk menghilangkan stres dan meremajakan pikiranmu. Ingin berenang? Di sini, kamu bisa menikmati kolam renang dengan air pegunungan yang jernih dan segar. Kalau kamu suka aktivitas yang lebih unik, coba terapi ikan yang tersedia secara gratis atau pancing di kolam ikan yang dikelola oleh BUMDES setempat. Terapi ikan ini juga cocok untuk perawatan kulitmu. Kamu juga bisa bermain di sungai alami dengan air jernih, batu-batu besar, dan aliran air yang tenang. Itu pasti akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, terutama jika kamu berlibur bersama keluarga dan anak-anak. Untuk pengunjung yang suka berpetualang, ada kesempatan untuk menunggang kuda dengan pandu yang akan menemanimu. Bagi yang ingin merasakan pengalaman berkemah yang nyaman, tersedia tempat khusus dengan pemandangan alam yang memukau. Jangan lupa juga untuk menjelajahi pasar kuliner yang buka setiap hari Sabtu dan Minggu. Di sini kamu bisa mencicipi makanan khas pedesaan, seperti comro gambus, putu mayang, kue kurma, bubur sumsum, dan banyak lagi, semuanya dengan harga yang terjangkau. Fasilitas Wisata Air Kalikesek dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Sriwulan bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat. Tempat ini menyediakan fasilitas dasar yang memadai, termasuk pendopo, gardu pandang, warung makan, masjid, tempat parkir, dan toilet umum. Dengan fasilitas ini, pengunjung akan merasa nyaman dan terjamin kenyamanan selama berlibur di sini. Jam Operasional Wisata Air Kalikesek, Berkemah dan Menikmati Kuline Wisata Air Kalikesek buka setiap hari untuk pengunjung yang ingin berkemah. Namun, untuk tujuan wisata, tempat ini hanya dibuka dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Bagi pecinta kuliner, pasar kuliner di sini bisa dinikmati pada Sabtu dan Minggu dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Selain itu, pengunjung juga memiliki kesempatan unik untuk belajar tentang produksi gula aren di desa ini. Desa Wisata Kalikesek memiliki banyak pohon palem yang dimanfaatkan penduduk desa untuk menghasilkan bahan baku gula aren. Ini adalah pengalaman edukatif yang tak boleh dilewatkan. Jadi, jika kamu mencari tempat yang menenangkan dan menyegarkan di tengah kehidupan yang penuh tekanan, jangan ragu untuk mengunjungi Wisata Air Kalikesek di Jawa Tengah. Dijamin, kamu akan merasa seperti berada di oase keindahan pedesaan yang menenangkan dan penuh dengan aktivitas seru!